1 PENGARUH KINERJA PERANGKAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS oleh : IMAN HERDIMAN NIM. 3506090138 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diketahui bahwa pembangunan infrastruktur pedesaaan belum berhasil Kurang berhasilnya pelaksanaan pembangunan infrastruktur pedesaaan di duga disebabkan oleh kinerja perangkat desa masih rendah. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1) kinerja perangkat desa 2) Keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan. 3) Pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan sumber data penelitian yaitu kepala keluarga di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis sebanyak 94 kepala keluarga.. Teknik pengumpulan data melalui angket, wawancara dan observasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : 1) Pelayanan bidang kesehatan telah dilaksanakan cukup sesuai dengan lima dimensi pokok peningkatan kualitas pelayanan bidang kesehatan menurut Parasuraman (dalam Tjiptono 1996: 70). Hal tersebut dibuktikan dengan skor sebesar 93,70 yang berada pada interval kelas termasuk pada kategori cukup dan jika dipersentasekan sebesar 58,56 % yang berada pada kategori cukup.2) Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan cukup sesuai dengan 14 indikator unsur minimal yang harus ada menurut Kep./25/M.PAN/2/2004 sebagai dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan skor sebesar 218.51 yang berada pada interval kelas termasuk pada kategori cukup dan jika dipersentasekan sebesar 53.30 % yang berada pada kategori cukup.3) Terdapat pengaruh pelayanan bidang kesehatan terhadap kepuasan masyarakat. Pengaruh tersebut sebesar 60.84 % sedangkan 39.16% adalah faktor lain seperti kinerja pegawai dan kepemimpinan kepala puskesmas yang tidak diteliti oleh penulis dan memberikan pengaruh terhadap kualitas pelayanan. Selanjutnya dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung sebesar 11.287 > dari t tabel sebesar 2,000 sehingga hipotesis yang penulis ajukan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari pelayanan bidang kesehatan terhadap kepuasan masyarakat, terbukti. Kata Kunci : Kinerja Perangkat Desa, Pembangunan Infrastruktur
2 A. PENDAHULUAN Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum terkecil yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati oleh negara. Pembangunan wilayah pedesaan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan dapat dilihat pula sebagai upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk memberdayakan masyarakat serta upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif. Otonomi masyarakat desa dicirikan dengan adanya kemampuan masyarakat untuk memilih pemimpinnya sendiri, kemampuan pemerintahan desa dalam melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan sebagai perwujudan atas pelayanan terhadap masyarakat dari segi administrasi pemerintahan dan pelayanan umum. Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan di desa harus dilaksanakan melalui suatu pengelolaan pembangunan yang dapat mewujudkan demokratisasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat serta mampu mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat desa lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa. Untuk menunjang hal tersebut, maka Bupati Ciamis mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 6 tahun 2009 tentang program bantuan keuangan kepada pemerintah desa dalam rangka program pembangunan infsrastruktur pedesaan (PPIP). Program pembangunan infsrastruktur pedesaan (PPIP) merupakan kegatan pembangunan yang berbasis kepada masyarakat dengan pendekatan
3 pembangunan masyarakat, keberpihakan kepada penduduk miskin, partisipatif, kesewadayaan, keterpaduan kepada penduduk miskin, partisipatif kesewadayaan, keterpaduan program pembangunan dan penguatan kapasitan kelembagaan. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut maka dibutuhkan perangkat desa yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan setiap kebijakan sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu maka perangkat desa memiliki fungsi yang sangat penting sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu : 1) Bagaimana kinerja perangkat desa di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis? 2)Bagaimana keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis?; 3) Bagaimana pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis? B. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif analisis adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada sedang berlangsung dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan menjelaskan data yang diperoleh untuk kemudian dianalisis sesuai dengan teori yang ada
4 Lamanya penelitian yang penulis lakukan kurang lebih 10 bulan, terhitung mulai bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Juli 2013 di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis secara keseluruhan adalah sebanyak 1421 kepala keluarga. Pengambilan sampel dilakukan dengan rumus slovin sehingga responden yang menjadi sampel sebanyak 94 orang. Dalam penelitian ini penulis menyebarkan angket dan wawancara guna mendapatkan data yang dibutuhkan serta berkaitan dengan masalah penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara. Selain angket dan wawancara penulis melakukan observasi dengan menggunakan pedoman observasi. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara terus menerus sejak saat kegiatan pengumpulan data di lapangan sampai selesai pengumpulan data secara keseluruhan. Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengolah data hasil angket yang ditabulasikan dan dideskripsikan ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menentukan rentang yaitu dengan cara skor/nilai tertinggi dikurangi skor/nilai data terendah. 2. Menentukan Kategori Penilaian 3. Melakukan analisiss kuantitatif dengan pengukuran skala ordinal 4. Melakukan analisis koefisien determinasi 5. Melakukan uji hipotesis.
5 LANDASAN TEORI Perangkat desa diharapkan memiliki kinerja yang sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan yang diharapkan. adapun Ukuran yang digunakan untuk mengetahui kinerja perangkat desa dalam melaksanakan tugasnya maka penulis menggunakan orientasi pada ukuran kinerja menurut Ratminto dan Winarsih (2005: 180) adalah sebagai berikut : 1) Responsivitas Yang dimaksud responsivitas disini adalah kemampuan provider untuk mengenali kebutuhan masyarakat menyusun agenda, dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap providers terhadap harapan, keinginan, aspirasi serta tuntutan customers. 2) Responsibilitas Ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkatan kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintah dengan hukum atau peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. 3) Akuntabilitas Ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan ukuran-ukuran eksternal yang ada dimasyarakat dan dimiliki oleh stakeholders, seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. 4) Keadaptasian Ukuran yang menunjukkan daya tanggap organisasi terhadap tuntutan perubahan yang terjadi dilingkungannya. 5) Kelangsungan Hidup Ukuran yang menunjukkan kemampuan pemerintah daerah atau program pelayanan dapat menunjukkan kemampuan untuk terus berkembang dan bertahan hidup dalam berkompetisi dengan daerah atau program lain. 6) Keterbukaan/Transparansi Ukuran tekerbukaan atau transparansi adalah bahwa prosedur/tatacara, penyelenggaraan pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, diminta maupun tidak diminta. 7) Empati Ukuran yang menunjukkan perlakuan atau perhatian pemerintah daerah atau penyelenggara jasa pelayanan atau providers terhadap isu-isu aktual yang sedang berkembang di masyarakat
6 Berdasarkan uraian tersebut di atas, apabila perangkat desa memiliki kinerja yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan maka pembangunan desa dapat dilaksanakan dengan dan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan strategi yang memandang masyarakat bukan hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek pembangunan yang mampu menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses pembangunan untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Hal ini sesuai dengan arah kebijakan pembangunan yang lebih diprioritaskan kepada pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan menegakkan citra pemerintah daerah dalam pembangunan. Secara umum untuk mengukur keberhasilan pembangunan secara keseluruhan, menurut buku panduan pelaksanaan program peningkatan infrastruktur pedesaan (2006: 8) didasarkan pada penilaian indikator-indikator sebagai berikut: 1. Ketepatan sasaran, Indikator yang dievaluasi diantaranya adalah penentuan lokasi, pengadaan konsultan pendamping, target sosialisasi, pemilihan/penetapan Organisasi Masyarakat Setempat/Kelompok Masyarakat/Lembaga Kemasyarakatan Desa, kelompok Pemanfaat dan Pemeliharan, dan Kader Desa, pengidentifikasian masalah, dan perencanaan kegiatan. 2. Manajemen Proyek, Indikator yang dievaluasi diantaranya adalah kesesuaian biaya, kualitas, proses, kinerja pelaksanaan dan waktu. 3. Partisipasi Masyarakat, Indikator yang dievaluasi diantaranya adalah keterlibatan masyarakat dalam musyawarah desa, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, pengawasan, serta dalam proses serah terima hasil kegiatan.
7 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kinerja perangkat desa di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis Untuk mengetahui kinerja Perangkat desa di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis, secara keseluruhan dari jawaban responden dapat dilihat dari tabel berikut ini : TABEL 4.1 REKAPITULASI HASIL JAWABAN RESPONDEN UNTUK VARIABEL KINERJA PERANGKAT DESA DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS (VARIABEL X) No Alternatif Jawaban Skor Kategori Persentase Kategori 1 Kemampuan perangkat desa untuk mengenali kebutuhan masyarakat dalam menyusun rencana pembangunan 245 52,13 Kurang 2 Kemampuan Perangkat desa untuk membantu meningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan, 237 rendah 50,43 3 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan harapan masyarakat 231 Rendah 49,15 4 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan peraturan desa yang ditetapkan 243 Rendah 51,70 5 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 262 55,74 6 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa 269 57,23 7 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan nilai/norma yang berkembang dalam masyarakat 263 55,96 8 Kemampuan Perangkat desa untuk tanggap terhadap tuntutan perubahan lingkungan, 279 59,36 9 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan sesuai 271 57,66 Kurang Kurang Kurang
8 kondisi atau situasi masyarakat yang ada di desa 10 Kemampuan Perangkat desa untuk berkompetisi dengan daerah lain dalam melaksanakan pembangunan 273 59,09 11 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan program pelayanan yang lebih 280 59,57 12 Kemampuan Perangkat desa untuk terus berkembang dan bertahan hidup dalam dalam melaksanakan setiap program pembangunan. 280 59,57 13 Kemampuan Perangkat desa untuk selalu terbuka dalam menerima aspirasi yang berkembang di masyarakat, 285 60,64 14 Kemampuan Perangkat desa untuk selalu terbuka dalam memberikan setiap informasi, khususnya berkaitan dengan program pembangunan kepada masyarakat, 284 60,43 15 Kemampuan Perangkat desa untuk memberikan perhatian terhadap kondisi masyarakat 261 55,53 16 Kemampuan Perangkat desa untuk berupaya mengetahui keinginan/kebutuhan masyarakat. 253 53,83 Jumlah 4216 897,02 Rata rata 263,5 56,06 Sumber : Hasil Penelitian 2013 Dari tabel rekapitulasi hasil jawaban responden untuk variabel kinerja perangkat desa diperoleh skor sebesar 4216 kemudian dicari rata-rata skor dengan perhitungan jawaban sebagai berikut : rata-rata skor = total skor Jumlahitem 4216 = 16 = 263.5
9 Dengan demikian rata-rata skor untuk pelaksanaan variabel X (Kinerja perangkat desa di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis) sebesar 263.5 berada pada kategori cukup. Apabila ditunjukan dalam bentuk persentase, diperoleh angka sebagai berikut : skor rata - rata = 100% skor ideal 263.50 = 100% 470 = 56.06 % Dengan demikian kinerja perangkat desa di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis berada pada kategori cukup atau jika dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 56.06 %. Angka tersebut jika dikonsultasikan dengan interpretasi dari Arikunto termasuk pada kategori cukup, artinya perangkat desa memiliki kinerja yang cukup sesuai dengan pendapat ukuran kinerja menurut Ratminto dan Winarsih (2005: 180). 2. Keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis Untuk mengetahui keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis, secara keseluruhan dari jawaban responden dapat dilihat dari tabel berikut ini :
10 TABEL 4.2 REKAPITULASI HASIL JAWABAN RESPONDEN UNTUK VARIABEL KEBERHASILAN PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN CIAMIS (VARIABEL Y) No Alternatif Jawaban Skor Kategori Persentase Kategori 1 Kemampuan Perangkat desa untuk mengenali kebutuhan masyarakat dalam menyusun rencana pembangunan 283 60,21 2 Kemampuan Perangkat desa untuk membantu meningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah desa, 283 60,21 3 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan harapan masyarakat 290 61,70 4 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan peraturan desa yang ditetapkan 290 61,70 5 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 295 62,77 6 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa 309 65,74 7 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan nilai/norma yang berkembang dalam masyarakat 299 63,62 8 Kemampuan Perangkat desa untuk tanggap terhadap tuntutan perubahan lingkungan, 299 63,62 9 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan sesuai kondisi atau situasi masyarakat yang ada di desa 298 63,40 10 Kemampuan Perangkat desa untuk berkompetisi dengan daerah lain dalam melaksanakan pembangunan 300 63,83 11 Kemampuan Perangkat desa untuk melaksanakan program pelayanan yang lebih 282 60,00 12 Kemampuan Perangkat desa untuk terus berkembang dan bertahan hidup dalam dalam melaksanakan setiap program pembangunan. 299 63,62
11 13 Kemampuan Perangkat desa untuk selalu terbuka dalam menerima aspirasi yang berkembang di masyarakat, 298 63,40 Jumlah 3825 813,83 Rata rata 294,23 62,60 Sumber : Hasil Penelitian 2013 Dari tabel rekapitulasi hasil jawaban responden untuk variabel keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan diperoleh skor sebesar 3825 kemudian dicari rata-rata skor dengan perhitungan jawaban sebagai berikut : rata-rata skor = total skor Jumlahitem 3825 = 13 = 294.23 Dengan demikian rata-rata skor untuk pelaksanaan variabel Y (keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis) sebesar 294.23 berada pada kategori cukup. Apabila ditunjukan dalam bentuk persentase, diperoleh angka sebagai berikut : skor rata - rata = 100% skor ideal 294.23 = 100% 470 = 62.60% Dengan demikian keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis berada pada kategori cukup atau jika dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 62.60 %. Angka tersebut jika dikonsultasikan dengan interpretasi dari Arikunto termasuk pada kategori
12 cukup, artinya pembangunan insfrastruktur pedesaan yang dilaksanakan cukup sesuai dengan indikator-indikator pelaksanaan pembangunan menurut buku panduan pelaksanaan program peningkatan infrastruktur pedesaan (2006:8) 3. Pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis Setelah peneliti menganalisis variabel kinerja perangkat desa (X) serta variabel keberhasilan pembangunan insfrastruktur pendesaan (Y), selanjutnya dapat dibahas mengenai hasil jawaban untuk rumusan masalah ketiga (3), yaitu pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis, dipergunakan rumus korelasi product moment. Dari hasil perhitungan korelasi diperoleh nilai korelasi product moment (lampiran 5) sebesar 0,815 yang termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan Insfrastruktur Pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis akan digunakan koefisien determinasi. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi (lampiran 5 ) diperoleh nilai sebesar 66,50 %. Artinya Kinerja Perangkat Desa berpengaruh terhadap Keberhasilan Pembangunan Insfrastruktur Pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan
13 Cimerak Kabupaten Ciamis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kinerja Perangkat Desa berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur Pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis sebesar 66,50 % sedangkan 33,50 % adalah faktor lain yang tidak diteliti. Untuk menjawab hipotesis yang penulis ajukan maka penulis membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Untuk mencari t tabel dengan tingat keyakinan 95 % dengan = 0,5 dan untuk n = 94 maka diperoleh t tabel sebesar 1.980. Karena t hitung sebesar 13,507 > dari t tabel sebesar 1,980 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain hipotesis yang penulis ajukan yaitu Terdapat pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis, dapat diterima. D. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah disajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja perangkat desa di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis diperoleh skor sebesar 263.5 berada pada kategori cukup atau jika dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 56.06 %. Angka tersebut jika dikonsultasikan dengan pendapat Arikunto termasuk pada kategori cukup, artinya perangkat desa memiliki kinerja yang cukup sesuai dengan ukuran kinerja. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa selama ini perangkat desa telah berupaya melakukan berbagai upaya
14 dalam menunjang keberhasilan pembangunan insfrastruktur. Sedangkan berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang belum sepenuhnya dilaksanakan dengan optimal oleh perangkat desa sehingga kinerja perangkat desa belum optimal. 2. Keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis diperoleh skor sebesar 294.23 berada pada kategori cukup atau jika dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 62.60 %. Angka tersebut jika dikonsultasikan dengan pendapat Arikunto termasuk pada kategori cukup, artinya pembangunan insfrastruktur pedesaan yang dilaksanakan cukup sesuai dengan indikator-indikator pelaksanaan pembangunan. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa pelaksanaan pembangunan insfrastruktur belum berhasil dengan mengingat masih terdapat berbagai faktor yang belum dilaksanakan dengan. Begitupula dengan hasil observasi diketahui bahwa selama ini pembangunan insfrastruktur menghadapi berbagai hambatan yang menyebabkan belum dilaksanakan dengan. 3. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,815 termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi terdapat hubungan yang sangat kuat antara kinerja perangkat desa dengan keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis. Selanjutnya dengan uji koefisien determinasi diperoleh hsil sebesar 66,50%. Artinya 66,50% keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan dipengaruhi oleh kinerja perangkat desa sedangkan
15 33,50 % adalah faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan yang tidak penulis teliti. Selanjutnya dengan menggunakan uji t diketahui t hitung sebesar 13,507 > t tabel sebesar 1,980 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain hipotesis yang penulis ajukan yaitu Terdapat pengaruh kinerja perangkat desa terhadap keberhasilan pembangunan insfrastruktur pedesaan di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis, dapat diterima. Saran Dari temuan penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan kinerja perangkat desa senya dilakukan berbagai upaya seperti membantu meningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan denagn cara melakukan pelatihan kepada perangkat desa dan memberikan pemahaman kepada perangkat desa untuk selalu melaksanakan hasil musyawarah desa serta meningkatkan kemampuan perangkat desa untuk melaksanakan pembangunan desa sesuai dengan peraturan desa yang ditetapkan dengan selalu memberikan pedoman kerja kepada perangkat desa. 2. Perlu ada peningkatan pemahaman perangkat desa/kecamatan, unsur pembangunan dan unsur masyarakat mengenai mekanisme perencanaan pembangunan, pentingnya perencanaan pembangunan melalui kegiatan pelatihan atau penambahan wawasan, pendekatan yang aktif melalui kader pembangunan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan pembangunan. 3. Pemerintah Desa perlu mengoptimalkan kegiatan identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat mulai tingkat RT supaya Desa mempunyai data tentang
16 potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat serta Pemerintah Desa mengoptimalkan pemanfaatan data tersebut agar perencanaan pembangunan dapat mendekati kebutuhan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Adisasmita, R. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Amin Widjaja Tunggal. 2003. Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard. Jakarta : Harvarindo. Ari Dwipayana dan Sutoro (Ed). 2004. Membangun Good Governance di Desa. IRE Press. Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta Darsono, Wisadirana. 2005. Sosiologi Pedesaan. UMM Press. Malang Dwipayana, Ari. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar Nawawi. H. Hadari 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gadjah Mada. University Press, Jakarta. Iskandar Jusman, 2003, Teori Sosial, Puspaga : Bandung, Kartasasmita, G. 1994. Pembangunan untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan. Pemerataan. Pustaka Cidesindo. Jakarta. Rahardjo, M. Dawam. 1999. Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah, dan Perubahan Sosial. Michigan: LP3ES Ratminto dan Winarsih Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar. Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
17 Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju Siagian, P. Sondang. 1983. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.. 1994. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta:Penerbit Rhineka Cipta. Sudjana. 1982. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Sulistio, Eko Budi. Masalah, Prinsip, dan Strategi Perencanaan Pembangunan Desa. http://www.unila.ac.id (diakses pada 22 Maret 2011) Sumodiningrat, dkk. 2000. Kajian Paradigma Pemberdayaan Rakyat. SPAMEN Angkatan IV Supriatna, T. 1997. Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan, Bandung : Humaniora Utama Press. Surjadi, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori, Konsep dan Implementasi dalam Organisasi Publik. Jogjakarta : Graha Ilmu Prawirosentono, Suryadi. 1999, Kebijakan Kinerja Pegawai, BPFE, Yogyakarta, 2003. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara Susilo Martoyo, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : PT. BPFE Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Prenada Media Group Umar, S. 1997. Metode Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran, Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Wahyudin 2006. Pembangunan dan Pemberdayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Winarno Surachmad. 1984 Metode Riset, Penerbit Tarsito, Bandung. Widjaja.HAW. 2003. Otonomi Desa. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
18 Peraturan Perundang-undangan : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2001. Tentang. Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.
19 RIWAYAT HIDUP Nama : Iman Herdiman Tempat Tanggal Lahir : Ciamis, 07 Juli 1982 Agama Alamat : Islam : Dusun Karangjaya RT 08/RW 8 Desa sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis RIWAYAT PENDIDIKAN : 1. MI Karangjaya lulus tahun 1994 2. SLTP Negeri 1 Cimerak lulus tahun 1997 3. SMA 1 Banjar lulus tahun 2000 4. SI Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh masuk Tahun 2009 sampai sekarang.