TERMS OF REFERENCE. Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
TERMS OF REFERENCE A. PENDAHULUAN KAJIAN KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP KONVERSI BAHAN BAKAR MINYAK KE BAHAN BAKAR GAS

TOR SEMINAR NASIONAL. Kedaulatan Energi lndonesia: Tinjauan Multidisiplin. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 20L4

KEBIJAKAN KONVERSI BAHAN BAKAR GAS UNTUK KENDARAAN BERMOTOR

SUBSIDI BBM : PROBLEMATIKA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TERKAIT BAHAN BAKAR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2 Sumber Daya Mineral Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain; Mengi

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

PENELAAHAN BESARAN SUBSIDI BIODIESEL. Agus Nurhudoyo

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAMPINGAN TEKNIS PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II KAB. KLATEN DALAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN REGULASI MIKROHIDRO Tanggal : 1 3 Desember 2008

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

2 Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

1 UNIVERSITAS INDONESIA Rancangan strategi..., R. Agung Wijono, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia

Copyright BPH Migas 2014, All Rights Reserved

SEMINAR NASIONAL DAN KONGRES PERHIMPUNAN AGRONOMI INDONESIA (PERAGI) 2016

1 st INDONESIA INDUSTRY RESEARCH FORUM 2009 ( 1 ST IIRF 2009 )

RWUBLIK INDONESIA. MENERI EfJERGl PAN SUMBER DAYA MINERAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

BABI PENDAHULUAN. Seiring perkembangan sektor-sektor perekonomian dan pertumbuhan

Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK KONTEKSTUAL DI WILAYAH PAWONSARI DAN BAKULREJO

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2005

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-03/M.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi.

{K ) DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)

SIMPOSIUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN IV

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

ANALISIS POTENSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI DI DKI JAKARTA TESIS

Optimalisasi Pemanfaatan Biodiesel untuk Sektor Transportasi- OEI 2013

F A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan terkait dengan kelangsungan berjalannya sebuah negara.

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SYARAT REGISTRASI ULANG Call for Paper Indonesian Youth Conference On Sustainable Development (IYCSD)

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usa

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia yang semakin

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

SYARAT REGISTRASI ULANG Call for Paper Indonesian Youth Conference On Sustainable Development (IYCSD)

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

BERITA NEGARA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

PROGRAM DIVERSIFIKASI ENERGI MELALUI KONVERSI BBM KE BBG DAN KENDALA PERKEMBANGANNYA

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences.

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

Pidato Presiden RI tentang Pelaksanaan Penghematan Energi Nasional, Jakarta, 29 Mei 2012 Selasa, 29 Mei 2012

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

PROGRAM KONVERSI DARI BBM KE BBG UNTUK KENDARAAN. Agus Hartanto, Vita Susanti, Ridwan Arief Subekti, Hendri Maja Saputra, Estiko Rijanto, Abdul Hapid

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi akan menyelenggarakan Indo Bioenergi 2011.

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

1 P r o p o s a l I C o S I T e R

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RENCANA KEGIATAN STRATEGIS PERHUBUNGAN DI BIDANG ENERGI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

HARGA (SELALU) BARU BBM DAN DAMPAKNYA (SELALU) BAGI KONSUMEN. Zamroni Salim, Ph.D The Habibie Center - LIPI

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA SEKTORAL (Analisis Tabel I-O Indonesia Tahun 2005) OLEH TRI ISDINARMIATI H

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017

Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan dan Tantangan bagi Indonesia

Tatang H. Soerawidaja

Konversi BBM ke BBG: Belajar dari Pengalaman Sebelumnya

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI KEBIJAKAN DIVERSIFIKASI BBM KE GAS UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI

DRS. LAURENS BAHANG DAMA KETUA KOMISI V DPR-RI. Aspek Ekonomi Politik, Subsidi BBM, APBN dan Transportasi Massal dalam Kerangka Ekonomi Hijau

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

Buku Pedoman PENGHARGAAN ENERGI MENUJU DESA MANDIRI ENERGI DI JAWA TENGAH TAHUN 2015

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2013

Transkripsi:

TERMS OF REFERENCE A. NAMA SEMINAR Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia B. LATAR BELAKANG Di dalam sepuluh tahun terakhir, harga minyak mentah sudah mengalami kenaikan sampai lima kali lipat dari 23,12 dollar per barrel pada tahun 2001 sampai 116,95 dollar per barrel pada bulan Mei 2012(Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), 2012). Salah satu penyebabnya adalah karena dalam delapan tahun terakhir, produksi minyak dunia konstan sementara permintaan terus naik. Diperkirakan dalam dua sampai lima tahun mendatang akan terjadi decline yang diikuti kelangkaan minyak bumi (Bezdek, 2011). Pada tahun 2010, Indonesia menempati posisi 18 dunia di dalam hal konsumsi minyak bumi dengan pemakaian sebesar 1,3 juta barrel minyak per hari (Central Intelligence Agency (CIA), 2012) dan pemakaian ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Perlu diketahui bahwa produksi minyak bumi Indonesia menurun terus sejak tahun 2000 dan semenjak tahun 2003, konsumsi minyak bumi Indonesia melebihi produksi sehingga menjadikan Indonesia sebagai net importer minyak bumi. Hal ini, disertai harga minyak bumi dunia yang sedemikian tinggi, menyebabkan membengkaknya APBN 2012 dimana subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah sebesar Rp 137 trilyun. Selain itu, menurut forecast dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Indonesia, produksi minyak Indonesia tidak akan bisa melebihi satu juta barrel per hari walaupun dilakukan pembukaan ladang minyak baru (PricewaterhouseCoopers, 2004). Indonesia diperkirakan menghasilkan 146.7 juta ton biomassa per tahun yang berpotensi dimanfaatkan sebagai biofuel dalam wujud biodiesel dan bioethanol. Jika biomassa ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi maka akan setara dengan 470

GJ per tahun energi terbarukan. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomer 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati, di Indonesia diwajibkan adanya pemanfaatan Biodiesel sampai 10% dan Bioethanol sampai 10% dari kebutuhan total bahan bakar PSO untuk transportasi pada tahun 2020. Indonesia memiliki cadangan gas alam keempatbelas terbesar di dunia dengan cadangan terbukti (proven reserves) sebesar 108.1 Tcf (trillion cubic feet). Pada tahun 2012, harga dari gas alam untuk energi ekuivalen dengan satu barrel minyak bumi adalah 12,33 dollar, hampir sepersepuluh dari harga minyak bumi. Mengingat dua hal diatas, pemanfaatan gas alam domestik dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak impor, mengurangi subsidi bahan bakar sekaligus meringankan biaya mobilitas di Indonesia. Untuk memfasilitasi hal ini, dikeluarkanlah Peraturan Menteri ESDM nomer 3 dan nomer 19 tahun 2010 yang mengatur peningkatan pemanfaatan bahan bakar berbasis gas alam untuk transportasi dan Peraturan Menteri ESDM No.03 Tahun 2010 tentang Alokasi pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. Agar realisasi dari pemanfaatan bahan bakar alternatif tersebut diatas dapat terwujud, beberapa permasalahan perlu diatasi sebelumnya. Misalnya pada sektor transportasi, implementasi CNG memerlukan biaya infrastruktur yang cukup besar dimana perlu dibuat infrastruktur pipa gas, mother station dan daughter station untuk pengisian ke kendaraan serta biaya konverter kit. Konversi mobil berbahan bakar minyak ke bahan bakar gas, jika dilakukan dalam skala besar dapat mengurangi pemakaian BBM secara drastis, namun modifikasi tidak standard semacam ini dapat meniadakan warranty dari distributor kendaraan bermotor. Kendala untuk implementasi biofuel adalah produksi biofuel yang masih terbatas. Selain itu, untuk pemanfaatan campuran bioethanol diatas 10% diperlukan modifikasi terhadap peralatan SPBU dan komponen kendaraan bermotor. Pemanfaatan listrik untuk electric vehicle (EV), yang juga dipandang sebagai energi alternatif untuk penggerak kendaraan, juga memerlukan

infrastruktur baru seperti fast charging station serta pembangkit baru untuk memenuhi demand listrik bagi kendaraan bermotor. Kegiatan Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia ditujukan sebagai wadah komunikasi dan diseminasi informasi terkait alternatif bahan bakar serta efek dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam implementasinya. ketersediaan sumber daya alam, serta pembangunan infrastruktur fisik seperti prasarana distribusi dan pengisian bahan bakar dan permasalahan non-fisik seperti asuransi dan warranty untuk kendaraan dengan modifikasi berupa konverter BBG. C. TUJUAN KEGIATAN Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia bertujuan sebagai wahana diskusi dan bertukar pikiran dari berbagai unsur akademis, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka menemukan penyelesaian terbaik untuk menjamin ketersediaan suplai energi di Indonesia. D. HASIL YANG DIHARAPKAN Dari Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia diharapkan diperoleh: - Diseminasi pengetahuan dan pertimbangan aspek ketersediaan sumber daya, implementasi teknologi, penerimaan masyarakat atau aspek sosial dan faktor-faktor ekonomi yang dapat berpengaruh - Sosialisasi berbagai alternatif bahan bakar sebagai pengganti bahan bakar minyak beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing alternatif - Rekomendasi strategi implementasi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk ketahanan energi transportasi jalan Indonesia

E. PEMBICARA DAN TOPIK DISKUSI SESI PLENO Pembicara serta topik diskusi dalam acara sebagai adalah berikut : 1. Wakil Presiden Prof. Dr. H.Boediono, B.Sc., M.Ec. Penguatan kedaulatan energi untuk mencapai kemandirian secara berkelanjutan sesuai dengan amanah konstitusi 2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ir. Jero Wacik, MM Peran Kementerian ESDM dalam Memperkuat Sustainabilitas Energi Indonesia 3. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A. Implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 terkait dengan infrastruktur energi dan kelistrikan 4. Direktur Utama PT PERTAMINA Ir. Karen Agustiawan Pandangan dan kebijakan Pertamina di dalam mengupayakan sustainabilitas penyediaan energi untuk road transportation di Indonesia 5. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., Dewan Energi Nasional Energi untuk road transport dalam skema Kebijakan Energi Nasional 6. Mr. Yoshihiko Matsuda, Managing Officer, Toyota Motor Corporation Japan Role of the Automotive Industry in supporting the sustainability of energy provision 7. Kepala Pusat Studi Energi Dr.Eng. Deendarlianto (Universitas Gadjah Mada) Best Energy Mix for Road Transport in Indonesia

F. SESI FOCUS GROUP DISCUSSION PARALEL 1. Penguatan peran BUMN dalam pengelolaan minyak dan gas secara mandiri dan berkelanjutan sesuai dengan amanah konstitusi - Presiden Direktur PT PERTAMINA EP - Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN, Wahyu Hidayat - Presiden Direktur Perusahaan Gas Negara, Hendi Prio Santoso, B.B.A. - Dr. Fahmy Radhi, M.B.A. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Moderator : Ir Samsul Kamal, M.Sc., Ph.D. 2. Pengembangan dan Implementasi energi baru dan terbarukan dari aspek teknis, keuangan dan hukum untuk mencapai kedaulatan energy - Chairman Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Sudirman M. Rusdi - Direktur Jenderal EBTKE, Ir. Rida Mulyana, M.Sc. - Wakil dari Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan - Sekretaris Jenderal APROBI,Paulus Tjakrawan Moderator : Prof. Ir. Arief Budiman, MS, D.Eng 3. Menggagas Kedaulatan Energi berbasis lingkungan - Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim Prof. Rachmat Witoelar - Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Drs. M.R. Karlinasyah, M.S. - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso - Dekan Fakultas Kehutanan,Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr.Sc. Moderator : Prof.Dr.Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.

G. SASARAN PESERTA Sasaran peserta Kongres Nasional Kedaulatan Energi untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia adalah mereka yang ingin mengetahui tentang strategi, feasibility, dan realisasi implementasi bahan bakar alternatif untuk kesejahteraan rakyat di Indonesia, dimana pengetahuan terkait ketersediaan resource, pengadaan infrastruktur fisik maupun nonfisik serta pembangunan jalur distribusi yang efektif akan berperan penting. Diantara yang akan mendapat manfaat dari materi seminar ini antara lain : - Akademisi dan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia - Pengusaha dan profesional di bidang transportasi dan energi - Pegawai dan pejabat pemerintah dari instansi terkait - Researcher dari lembaga penelitian - Lembaga swadaya masyarakat dan ormas H. PELAKSANAAN Hari/Tanggal : 16-17 Desember 2013 Waktu Tempat : Pukul 08.30 16.00 WIB. : Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Kantor Pusat UGM Sayap Timur Lantai II, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 I. SUSUNAN ACARA (terlampir) J. PENYELENGGARA Civitas academica Universitas Gadjah Mada

K. SUSUNAN PANITIA Pelindung : Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. Penasehat : Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof. Dr. Suratman Worosuprojo, M.Sc. Pengarah : - Prof. Ir. Arief Budiman, MS, D.Eng - Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA., Akt - Prof. Ir. Jamasri, Ph.D - Dr. Fahmy Radhi, M.B.A. - Drs. Sudiartono, M.Si Penanggung jawab : - Dekan Fakultas Teknik UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. - Kepala Pusat Studi Energi Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng. Ketua : Dr. Adhika Widyaparaga, S.T., M.Eng. Wakil Ketua : Irine Handika,S.H., L.L.M. Dr. M. Zudhy Irawan, S.T., M.T. Sekretaris : Dr. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T. Bendahara : Dr. Imam Muthohar, S.T., M.T. Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc. L. CONTACT PERSON 1. Indha Lesmana (081 578 082 241) 2. Deendarlianto (deendarlianto@ugm.ac.id, 082 12 389 7987) 3. Adhika Widyaparaga (adhika@ugm.ac.id, 081 23 933 0962)

SUSUNAN ACARA Hari pertama, Senin 16 Desember 2013 NO WAKTU ACARA KETERANGAN 1 08.00 09.00 Registrasi peserta Panitia 2 09.00 09.20 Welcome Speech Rektor UGM 3 09.20 10.05 Keynote Speech oleh Wakil Presiden Prof. Dr. H.Boediono, B.Sc., M.Ec. Wakil Presiden Republik Indonesia 4 10.05 10.20 Coffee Break SESI 1 5 10.20 10.40 Presentasi Menteri Negara Energi dan Sumber Daya Mineral Ir. Jero Wacik, MM 6 10.40 11.00 Presentasi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A. 7 11.00 11.20 Presentasi Direktur Utama PT PERTAMINA Ir. Karen Agustiawan 8 11.20 12.20 Diskusi Sesi 1 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia PT PERTAMINA 9 12.20 13.20 ISHOMA SESI 2 10 13.20 13.50 Presentation from Mr. Yoshihiko Matsuda, Managing Officer, Toyota Motor Corporation Japan Toyota Motor Corporation Japan 11 13.50 14.20 Presentasi Kepala Pusat Studi Energi UGM Universitas Gadjah Mada Dr.Eng. Deendarlianto 12 14.20 14.50 Presentasi Ir. Tumiran, M.Eng. Ph.D. Dewan Energi Nasional 13 14.50-15.50 Diskusi Sesi 2 14 15.50 16.05 Pemaparan Hasil Perumusan Diskusi Sesi 1 dan 2

Hari kedua, Selasa 17 Desember 2013 NO WAKTU ACARA KETERANGAN 1 08.00 09.00 Registrasi peserta Panitia SESI 3 2 09.00 12.30 Focus Group Discussion sesi paralel : Penguatan peran BUMN dalam pengelolaan minyak dan gas secara mandiri dan berkelanjutan sesuai dengan amanah konstitusi Pengembangan dan Implementasi energi baru dan terbarukan dari aspek teknis, keuangan dan hukum untuk mencapai kedaulatan energi Menggagas Kedaulatan Energi berbasis lingkungan 3 12.30 13.30 ISHOMA SESI 4 4 13.30-16.00 Poster session penelitian Universitas Gadjah Mada dalam bidang Kedaulatan Energi