BAB IV. A. Analisis Terhadap Penerapan Service Excellence Communication oleh. Customer Service Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II SERVICE EXCELLENCE COMMUNICATION DAN KEPUASAN NASABAH. A. Definisi Service Excellence Communication

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, jual-beli,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Hal ini dikarenakan masyarakat yang dihadapkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB III. Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo dan Penerapan Service Excellence. Communication (SEC) A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri

Pelayanan Prima. 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan sebagai salah satu industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, sehingga dalam memilih tempat berinvestasi masyarakat tentunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

SERVICE EXCELLENT -CRP GROUP-

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup didalamnya adalah. peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bank yang profitable. Di tambah lagi dengan adanya bank bank

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

STRATEGI DAHSYAT MENINGKATKAN JUMLAH PENABUNG DI BANK. Oleh : Kamas Komarudin,SE.,MM.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menganalisa mengenaievaluasi Desain Operasi Pelayanan Front Liner Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan tentang produk atau layanan yang dimiliki oleh perusahaan. Customer

BAB I PENDAHULUAN. guna mempermudah aktivitas khususnya dibidang keuangan.masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Pertumbuhan manusia sekarang ini semakin bertambah bahkan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan. yang memperhatikan kualitas produk dan layanan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dalam Industri Leasing (pembiayaan)

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

dibandingkan dengan pasar swalayan yang lain dalam penelitian ini.

PERAN KEPUASAN DALAM MEMEDIASI PENGARUH IMPLEMENTASI SERVICE EXCELLENCE TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT.BANK MANDIRI, TBK KOTA BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia saat ini bukan hanya disebabkan karena perkembangan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. Unsur penelitian yang paling besar peranannya dalam penelitian mencoba

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank harus bisa membuat para nasabahnya agar tetap loyal kepada bank tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel dalam industri hotel nampaknya semakin meningkat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Industrialisasi semakin berkembang, bukan hanya sektor yang umumnya

PROSEDUR PELAYANAN INDONESIA, TBK CABANG PANCORAN JAKARTA SELATAN. Nama : Elfrisca Melsya Febyana NPM :

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENERAPAN SERVICE EXCELLENCE COMMUNICATION OLEH CUSTOMER SERVICE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK SYARIAH MANDIRI KCP WONOCOLO A. Analisis Terhadap Penerapan Service Excellence Communication oleh Customer Service Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo Setelah adanya Standar Operasional Prosedur untuk CS di BSM KCP Wonocolo, bukan berarti semuanya telah selesai begitu saja. Anis Triayu (CS II) menjelaskan bahwasanya setiap akhir hari aktif kerja selalu ada evaluasi dan pembelajaran kembali di bidang masing-masing. Oleh karena itu, SOP hanya sebuah aturan standar seperti undang-undang yang diletakkan di meja jika tidak dilengkapi dengan kemampuan dan perilaku CS yang mendukungnya. 1 Bagi sebuah lembaga, instansi dan lembaga keuangan syariah seperti BSM, pelayanan prima (Service Excellence/Extra Service) sudah tidak asing lagi. Penulis yakin setiap instansi terlebih lembaga keuangan syariah telah menerapkan pelayanan prima demi kebaikan dan kelancaran operasional perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan yang sekarang dihadapi adalah bagaimana penerapan yang dilakukan instansi, khususnya BSM KCP Wonocolo, karena setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk melayani konsumennya. 1 Anis Triayu, Unit Pelayanan Nasabah atau customer service, wawancara, Surabaya, 15 Desember 2014. 74

75 Unit Pelayanan Nasabah atau Customer Servcie adalah salah satu pemegang pelayanan penuh terhadap nasabah. Pasalnya seorang CS selalu berada di bagian frontliner atau garda depan dan mempunyai tugas sebagai pelayan nasabah. Hal ini sesuai dengan fokus penelitian penulis yang mengerucutkan pembahasan masalah tentang penerapan pelayanan prima oleh CS dan implikasinya terhadap kepuasan nasabah. Manusia memiliki sifat dan watak yang tidak sama, hal ini berpengaruh terhadap pribadinya CS dalam memberikan pelayanan. SOP tercipta untuk sebuah standar operasional, sedangkan yang mengaplikasikannya adalah manusia. CS dapat dikatakan baik jika dapat menerapkan SOP dengan semaksimal mungkin, namun jika tidak dapat melakukannya maka CS bisa dikatakan kurang berhasil memberikan pelayanan. Sebuah pelayanan dapat dikatakan prima atau unggul setidaknya dengan menguraikan lima prinsip dasarnya, yaitu mengutamakan pelanggan, sistem yang efektif, melayani dengan hati, perbaikan yang berkelanjutan dan memberdayakan pelanggan. Sedangkan untuk menunjang keberhasilan pelayanan prima, harus ada tiga konsep yakni Attitude, Attention dan Action (A3). 2 Pelayanan prima berdasarkan sikap biasanya diaplikasikan dengan pemberian pelayanan yang tampak/kasatmata. Hal-hal yang terkait dengan sikap meliputi pelayanan dengan penampilan serasi, pelayanan dengan pikiran 2 Daryanto dan Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Pelayanan Prima... 119.

76 positif dan pelayanan prima dengan sikap menghargai. Sedangkan pelayanan prima yang didasarkan pada perhatian (attention) mencakup tiga prinsip utuh, yaitu mendengarkan/memahami secara totalitas kebutuhan para pelanggan, mengamati dan mendengar perilaku para konsumen dan mencurahkan perhatian penuh terhadap pelanggan. Dua tendensi (attitude dan attention) tidak berfungsi secara maksimal jika tidak didukung dengan dasar sebuah tindakan (action). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan pelayanan prima adalah mencatat pesanan pelanggan, mencatat kebutuhan pelanggan, menegaskan kembali kebutuhan pelanggan, mewujudkan kebutuhan pelanggan dan menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan kembali. 3 B. Implikasi Penerapan Service Excellence Communication Oleh Customer Service Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Mandiri Syariah Dari data mengenai jumlah nasabah umum dan nasabah prioritas Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo secara masif, maka langkah pertama dalam melakukan analisis terhadap data yang ada adalah dengan menghitung prosentase jumlah terperinci responden atas pelayanan CS terhadap kepuasan nasabah. Dari data yang telah didapatkan (tabel 3.2), total responden selama empat kali wawancara adalah 40 nasabah. Jika dikalkulasi dengan hitungan persen maka ditemui 95% nasabah yang merasa puas atas pelayanan CS di 3 Ibid., 120.

77 Banks Syariah Mandiri KCP Wonocolo. Ada 5% nasabah yang merasa tidak/kurang puas terhadap pelayanan, hal ini disebabkan karena gaya komunikasi yang tidak dapat dipahami oleh nasabah. Seorang CS dirasa terlalu cepat menjelaskan produk, sedangkan responden yang merasa tidak puas tersebut benar-benar tidak mengerti tentang produk yang ditawarkan. Calon nasabah yang telah menetapkan diri sebagai nasabah BSM KCP Wonocolo selain usaha para marketing tidak terlepas dari sebuah layanan publik dan prima oleh Customer Service. Bahkan lebih dari 60% nasabah memberikan komentar tertulis dalam kotak saran yang berisi kepuasan layanan dan berujung pada loyalitas nasabah. Perbedaan CS dan marketing hanya terletak pada latar kerja saja, jika CS berada di garda depan maka bagian marketing di dalam dan di luar perusahaan (BSM) 4 Menilik dan menganalisa dari tabel (3.2), penulis menilai penerapan Service Excellence Communication (SEC) sangat berpengaruh besar terhadap keberlangsungan perusahaan terutama Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo. Dari 40 responden yang bersedia diwawancarai oleh penulis, hanya ada satu orang atau 5% yang merasa tidak puas akibat pelayanan prima beserta komunikasi CS yang kurang dimengerti oleh nasabah. Pola pelayanan prima bertajuk komunikasi jika benar-benar dapat diterapkan, tidak hanya konsumen atau nasabah saja yang merasa puas akan tetapi pihak perusahaan seperti karyawan dan atasan turut merasakan kepuasan kinerja CS yang telah dilakukan. Namun jika CS sedikit saja mengecewakan pelanggan (terlebih awal pertemuan dengan nasabah) maka akan lahir paradigma negatif tentang Bank Syariah Mandiri KCP Wonocolo. 4 Puspita Ayu Prasetya, Wawancara, Surabaya, 01 Desember 2015.

78 Menurut penulis, kesan pertama akan menimbulkan paradigma yang kental. Artinya CS harus memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan di awal pertemuannya agar tertanam dalam benak mereka bahwa pelayanan CS sangat baik dan memuaskan. Pelayanan itu sangat penting bagi perusahaan. Adanya pelayanan prima atau biasa kami sebut dengan Extra Service merupakan jurus jitu mempertahankan nasabah agar tidak berpaling dari Bank Syariah Mandiri. Selain pelayanan dan kualitas komunikasi dalam melayani nasabah, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap perusahaan menginginkan loyalitas dari pelanggannya. Artinya, apa saja yang kami lakukan dalam hal pelayanan publik maupun prima merupakan tindakan apik yang akan kembali pada citra perusahaan. 5 Jumlah nasabah komulatif dari tahun 2011 akhir hingga tahun 2014 mencapai 5.000 lebih, total ini sesuai dengan usaha marketing dan pelayanan yang telah diberikan CS BSM KCP Wonocolo tentunya. Tidak ada yang aneh bagi penulis atas jumlah yang demikian banyak dalam kurun waktu lebih kurang tiga tahun berjalan jika semua pihak dalam perusahaan (BSM KCP Wonocolo) memprioritaskan kualitas pelayanan yang unggul dan daya saing yang kompetitif. Namun, penulis hanya dapat menemui dan mewawancarai 40 nasabah dari sekian banyaknya nasabah. Dengan terus-menerus dilakukannya pelayanan prima pada nasabah prioritas, peneliti yakin bahwa para nasabah akan tetap memberikan loyalitasnya pada BSM KCP Wonocolo terlebih lagi ada bonus-bonus yang bisa didapatkan. Pelanggan atau nasabah yang merasa terpuaskan oleh pelayanan akan berbagi informasi pada orang-orang terdekatnya paling tidak 5 Anis Triayu, Wawancara, Surabaya, 15 Desember 2015.

79 empat sampai lima orang, hal ini terbukti dengan adanya beberapa nasabah yang mengajak orang lain bergabung menjadi nasabah di BSM KCP Wonocolo. Menurut penulis ini merupakan salah satu keuntungan atau umpan timbal balik yang diperoleh BSM KCP Wonocolo atas kualitas pelayanan publik dan prima Customer Service yang berada di garda depan. Penulis telah menganalisa beberapa data melalui media teori yang dicanangkan pada bab sebelumnya, mulai dari Service Excellence Communication, Public Service, komunikasi verbal/non-verbal dan kepuasan rupanya ada imbas yang signifikan terkait peningkatan jumlah nasabah yang pesat, kotak saran yang berisi tentang kepuasan pelayanan & fasilitas yang memadai, loyalitas nasabah hingga mereka mencoba produk baru yang ditawarkan CS, dapat menerima komunikasi CS dan merasakan pelayanan apik dari CS. Dari sini, tidak bisa dipungkiri bahwa penerapan pelayanan prima bertajuk komunikasi dan pola komunikasi yang diterapkan oleh CS pada pelayanan prima sangat memuaskan nasabah.