UPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

ULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK. Kata kunci: layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, konsep diri positif, mahasiswa

MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SIMULASI BERTINGKAT UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN INTERPERSONAL SISWA SMK

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GONDANGREJO

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER 2 SMA 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Oleh : Yesika Wulandari ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 2 BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR. Oleh: Hayati Tatoe *)

BIMBINGAN KELOMPOK DAN PENILAIANNYA Oleh: Indiati Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang. Abstraction

PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE MNEMONIC DEVICE UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT MAHASISWA

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR DI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKINIK PRMAIAN SIMULASI TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

USAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

Ni Luh Sri Yudayanti, Ni Nengah Madri Antari, Nyoman Dantes. Jurusan Bimbingan Konseling, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA PADUAN SUARA

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERHUBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

UPAYA MENGATASI SIKAP PESIMIS DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Tri Hartanti UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI KELAS VIII-6 SMP

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENERAPAN MODEL INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Peningkatan Keterampilan Praktek Pengalaman Lapangan melalui pelatihan Bimbingan Klasikal

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

SURVEI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA

PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INKUIRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

KONSELING KELOMPOK TEKNIK MODELING

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Oleh: NUR RAJIF SUBARKAH

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI Oleh : Ulul Azam Abstract The objectives of this study are: (1) to find out the implementation of group guidance service using home room program technique in improving the students resilience of semester VI study program BK FKIP UNISRI; (2) to find out the level of resilience on students of semester VI study program BK FKIP UNISRI after the implementation of group guidance services using home room program technique. This study is an action research. More specifically, this study was conducted in the field of guidance and counseling. Therefore, it is called guidance and counseling action research. Group guidance service using home room program technique to improve the resilience of students was conducted in two cycles. Every cycle, the counseling service was provided 2 times. In the implementation of group guidance service using home room program technique, each meeting had four stages which were formation stage, intermediate stage, activity stage, and termination stage. The levels of students resilience after being given group guidance service using home room program technique are: 5 students in the high category and 5 students in the medium category with the average score was 123.3 (medium category). Keywords: group guidance services using home room program technique, resilience, students PENDAHULUAN Sebagian anak dan remaja memiliki masa lalu yang kurang menguntungkan bagi perkembangan mereka. Bahkan setiap individu pernah mengalami berbagai peristiwa yang kurang menyenangkan tetapi tidak dapat dihindarkan. Setiap individu pernah mengalami kegagalan dan masamasa yang penuh dengan kesulitan. Masa lalu memang tidak dapat diubah, tetapi pengaruh negatif masa lalu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Untuk tujuan tersebut resiliensi individu perlu dikembangkan. Resiliensi sangat bermanfaat sebagai bekal dalam menghadapi situasisituasi sulit yang tidak dapat dihindarkan. Resiliensi adalah kapasitas individu untuk menghadapi dan mengatasi serta merespon secara positif kondisi-kondisi tidak menyenangkan yang tidak dapat dihindari, dan memanfaatkan kondisikondisi tidak menyenangkan itu untuk memperkuat diri sehingga mampu mengubah kondisi-kondisi tersebut menjadi sesuatu hal yang wajar untuk diatasi (Suwarjo, 2008:76). Resiliensi dipandang sebagai suatu kapasitas individu yang berkembang melalui proses belajar. Melalui berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam menghadapi situasi-situasi sulit, individu terus belajar memperkuat diri sehingga mampu mengubah kondisi-kondisi yang menekan dan tidak menyenangkan menjadi suatu kondisi yang wajar untuk diatasi. Individu yang resilien adalah mereka yang berhasil menyesuaikan diri dalam berhadapan dengan kondisi yang tidak menyenangkan, serta dapat mengembangkan kompetensi sosial, akademis, dan vokasional Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015 211

sekalipun berada di tengah kondisi stres hebat yang inheren dalam kehidupan dunia dewasa ini (Desmita, 2009:89). Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa BK FKIP UNISRI, khususnya semester VI ada mahasiswa yang menunjukan tingkat resiliensi yang rendah. Adapun perilaku yang dimunculkan mahasiswa antara lain: (1) sering putus asa manakala nilai ujiannya rendah; (2) tidak percaya dengan kemampuan diri; (3) susah beradaptasi dengan dosen yang baru dikenal; (4) tidak fleksibel dalam berperilaku; (4) mudah tersinggung atau emosi tidak stabil; (5) motivasi untuk maju rendah; (6) mudah menyerah dalam menghadapi tugas yang diberikan oleh dosen; (7) kreativitas dalam membuat tugas masih rendah. Apabila kondisi ini tidak segera diatasi, maka tidak menutup kemungkinan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas lulusan BK FKIP UNISRI menjadi rendah sehingga animo masyarakat untuk menempuh pendidikan di kampus ini juga berkurang. Berdasarkan paparan di atas maka dibutuhkan langkah konkrit untuk membantu mahasiswa meningkatkan resiliensinya. Program bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan dengan berbagai jenis layanannya memiliki peran strategis dalam membantu meningkatkan resiliensi pada diri mahasiswa. Layanan bimbingan dan konseling yang relevan dengan konsep resiliensi adalah layanan bimbingan teknik home Layanan adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah individu secara bersama-sama melalui dinamika memperoleh berbagai bahan dari pemimpin atau nara sumber tertentu dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu ( pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial) yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Lebih lanjut lagi, kesempatan mengemukakan pendapat, tanggapan dan berbagai reaksi pun dapat merupakan peluang yang amat berharga bagi siswa. Kesempatan timbal balik inilah yang merupakan dinamika dari kehidupan yang akan membawa kebermanfaatan bagi para anggotanya. Secara lebih spesifik, dengan menggunakan teknik home room program akan tercipta suasana kekeluargaan yang dipimpin oleh pemimpin (dosen peneliti). Penekanan teknik ini adalah terciptanya suasana yang penuh kekeluargaan seperti suasana rumah yang menyenangkan dan akrab, mahasiswa merasa aman dan diharapkan dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak dapat dibicarakan dalam kelas pada waktu proses perkuliahan. Ini berarti bahwa dalam pelaksanaan layanan bibingan teknik home room program, seorang pemimpin yang menjadi nara sumber melalui diskusi terfokus bisa memberikan pengetahuan kepada mahasiswa yang menjadi anggota bahwa untuk mencapai sukses dalam kehidupan dibutuhkan pengembangan resiliensi secara optimal. Menurut Hernowo (2003:88) kegiatan belajar manusia seyogianya dapat melibatkan banyak aspek, yakni to think, to feel, and to act sehingga nilai/pengetahuan yang diperoleh dapat terinternalisasi dengan lebih baik. Ketiga aspek tersebut dapat diperoleh dalam pelaksanaan layanan teknik home Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui tingkat resiliensi mahasiswa semester VI prodi BK FKIP UNISRI sebelum pelaksanaan layanan teknik home room program; (2) Mengetahui pelaksanaan layanan 212 Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015

teknik home room program dalam meningkatkan resiliensi mahasiswa semester VI prodi BK FKIP UNISRI: (3) Mengetahui tingkat resiliensi mahasiswa semester VI prodi BK FKIP UNISRI setelah pelaksanaan layanan teknik home METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action research). Menurut Burns (dalam Pardjono, 2007:34) penelitian tindakan merupakan penemuan fakta dan pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktisi dan orang awam. Secara lebih spesifik penelitian ini dilaksanakan dalam bidang bimbingan dan konseling, sehingga disebut sebagai penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTK-BK). Desain penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral Kemmis dan Taggart (dalan Pardjono, 2007:22), yaitu berupa untaian-untaian dengan satu perangkat yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (siklus penelitian). Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VI yang berjumlah 10. Menurut Nandang Rusmana (2009:14) jumlah ideal anggota dalam layanan bimbingan adalah tidak lebih dari 10 orang. Peneliti memilih 10 mahasiswa sebagai anggota secara heterogen tingkat resiliensinya (tinggi, sedang, kurang, dan rendah). Prayitno (2012:159) menegaskan jika anggota yang heterogen akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk pencapaian tujuan layanan. Teknik pengumpulan data: (1) Skala resiliensi digunakan untuk: mengetahui tingkat resiliensi sebelum diberi layanan teknik home room program, memilih anggota secara heterogen, mengetahui tingkat resiliensi sesudah diberi layanan teknik home room program; (2) Pedoman observasi pelaksanaan tindakan, digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan tindakan yakni menilai peran serta peneliti sebagai pemimpin dan mahasiswa sebagai anggota HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Resiliensi Mahasiswa sebelum Pelaksanaan Tindakan No. Anggota Skor Kriteria Kelompok Pretest 1 Responden 1 100 Sedang 2 Responden 2 112 Sedang 3 Responden 3 100 Sedang 4 Responden 4 102 Sedang 5 Responden 5 103 Sedang 6 Responden 6 109 Sedang 7 Responden 7 89 Kurang 8 Responden 8 115 Sedang 9 Responden 9 89 Kurang 10 Responden 101 Sedang 10 Rata-rata 102 Sedang Dari tabel di atas tampak bahwa mahasiswa yang menjadi anggota bersifat heterogen untuk tingkat resiliensinya: 8 siswa masuk kategori sedang dan 2 siswa masuk kategori kurang. Secara rata-rata hasil skor resiliensi pra-tindakan masuk dalam kategori sedang, yakni 102. Proses Pelaksanaan Tindakan Layanan teknik home room program untuk meningkatkan resiliensi mahasiswa dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus ada 2 kali pemberian layanan. Pelaksanaan layanan teknik home room Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015 213

program setiap pertemuan melewati empat tahapan, yakni tahap pembentukan, tahap peralihan. Secara lebih rinci proses pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: Siklus Tahapan Kegiatan 1 1. Perencanaan 1. Peneliti menetapkan kolaborator yaitu dosen BK FKIP UNISRI. 2. Mengatur waktu pertemuan, yaitu membuat jadwal pelaksanaan kegiatan yang disepakati antara peneliti dan kolabotaror. 3. Menyiapkan tempat pelaksanaan tindakan dan kelengkapan administrasi yaitu daftar hadir, lembar evaluasi (laiseg), satuan layanan. 4. Menyiapkan instrumen pengumpulan data yaitu skala resiliensi dan pedoman observasi. 2. Tindakan Setiap siklus dilaksanakan 2 kali tindakan, setiap tindakan melewati tahapan sebagai berikut: a. Tahap Pembentukan 1) Menerima kehadiran anggota terbuka mengucapkan terima kasih. 2) Memimpin do a. 3) Menjelaskan secara dan pengertian dan tujuan layanan bimbingan teknik home room program. 4) Menjelaskan cara pelaksanaan layanan bimbingan home 5) Menjelaskan asas bimbingan home 6) Kesepakatan waktu. 7) Permainan pembentukan. b. Tahap Peralihan 1) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap selanjutnya. 2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota 3) Pemimpin memahami suasana yang tidak diinginkan. 4) Pemimpin meningkatkan keikutsertaan anggota c. Tahap Kegiatan 1) Menentukan materi/topik yang akan dibahas. 2) Tanya jawab antara anggota dengan pemimpin 3) Membahas topik secara mendalam dan tuntas. 4) Menyimpulkan hasil kegiatan d. Tahap Pengakhiran 1) Menjelaskan bahwa kegiatan layanan bimbingan akan diakhiri. 2) Penilaian segera (UCA secara lisan maupun melalui lembar laiseg). 3) Pembahasan 214 Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015

kegiatan lanjutan. 4) Ucapan terima kasih dari pemimpin 3. Observasi Kolaborator melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan layanan teknik home room program. Adapun yang diamati adalah peran serta mahasiswa (anggota ) dan peneliti (pemimpin ) dengan menggunakan format observasi layanan home 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses pelaksanaan layanan dan melihat pengaruh/ kebermanfaatannya terhadap peningkatan resiliensi mahasiswa. Refleksi digunakan sebagai follow up untuk merevisi tindakan selanjutnya. 2 1. Perencanaan 1. Membuat rencana tindakan layanan home room program yang telah diperbaiki berdasarkan sisi-sisi lemah yang diketahui dari pelaksanaan siklus I. 2. Mengatur waktu pertemuan, yaitu membuat jadwal pelaksanaan kegiatan yang disepakati antara peneliti dan kolabotaror. 3. Menyiapkan tempat pelaksanaan tindakan dan kelengkapan administrasi yaitu daftar hadir, lembar evaluasi (laiseg), satuan layanan. 4. Menyiapkan instrumen pengumpulan data yaitu skala resiliensi dan pedoman observasi. 2. Tindakan Setiap siklus dilaksanakan 2 kali tindakan, setiap tindakan melewati tahapan sebagai berikut: a. Tahap Pembentukan 1) Menerima kehadiran anggota secara terbuka dan mengucapkan terima kasih. 2) Memimpin do a. 3) Menjelaskan pengertian dan tujuan layanan bimbingan teknik home room program. 4) Menjelaskan cara pelaksanaan layanan bimbingan home 5) Menjelaskan asas bimbingan home 6) Kesepakatan waktu. 7) Permainan pembentukan. b. Tahap Peralihan 1) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap selanjutnya. 2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota 3) Pemimpin memahami suasana yang tidak diinginkan. 4) Pemimpin Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015 215

meningkatkan keikutsertaan anggota c. Tahap Kegiatan 1) Menentukan materi/topik yang akan dibahas. 2) Tanya jawab antara anggota dengan pemimpin 3) Membahas topik secara mendalam dan tuntas. 4) Menyimpulkan hasil kegiatan d. Tahap Pengakhiran 1) Menjelaskan bahwa kegiatan layanan bimbingan akan diakhiri. 2) Penilaian segera (UCA secara lisan maupun melalui lembar laiseg). 3) Pembahasan kegiatan lanjutan. 4) Ucapan terima kasih dari pemimpin 3. Observasi Kolaborator melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan layanan teknik home room program. Adapun yang diamati adalah peran serta mahasiswa (anggota ) dan peneliti (pemimpin ) dengan menggunakan format observasi layanan home 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses pelaksanaan layanan dan melihat pengaruh/ kebermanfaatannya terhadap peningkatan resiliensi mahasiswa. Refleksi digunakan sebagai follow up untuk merevisi tindakan selanjutnya (jika diperlukan). Tingkat Resiliensi Mahasiswa setelah Pelaksanaan Tindakan No. Nama Siswa Skor Kriteria Pretest 1 Responden 1 127 Tinggi 2 Responden 2 125 Tinggi 3 Responden 3 119 Sedang 4 Responden 4 123 Sedang 5 Responden 5 130 Tinggi 6 Responden 6 119 Sedang 7 Responden 7 109 Sedang 8 Responden 8 131 Tinggi 9 Responden 9 120 Sedang 10 Responden 130 Tinggi 10 Rata-rata 123,3 Sedang Berdasarkan tabel di atas serta analisis proses pelaksanaan tindakan membuktikan bahwa layanan teknik home room program secara efektif dapat meningkatkan resiliensi mahasiswa semester VI program studi BK FKIP UNISRI. Indikasi keberhasilan proses pelaksanaan layanan dapat dilihat dari peran yang dilaksanakan oleh peneliti (pemberi layanan) dan mahasiswa sebagai anggota pada setiap tahapan. Pada setiap tahapan tersebut peneliti dan mahasiswa telah mengoptimalkan peranannya di dalam kegiatan Secara kuantitatif (hasil) pengaruh layanan teknik home room program dibuktikan dari hasil skala resiliensi yang menunjukan adanya peningkatan hasil pretest ke posttest pada skor total resiliensi. Pada skor awal (pretest) 2 siswa masuk kategori kurang dan 216 Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015

8 siswa masuk kategori sedang, dengan ratarata skornya adalah 102. Setelah pelaksanaan treatment (posttest) ada 5 siswa yang masuk kategori sedang dan 5 siswa masuk kategori tinggi, dengan rata-rata skornya 123,3. KESIMPULAN 1. Tingkat resiliensi mahasiswa sebelum diberi layanan teknik home room program adalah: 2 siswa masuk kategori kurang dan 8 siswa masuk kategori sedang dengan skor rata-rata adalah 102 (masuk kategori sedang). 2. Layanan teknik home room program untuk meningkatkan resiliensi mahasiswa dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus ada 2 kali pemberian layanan. Pelaksanaan layanan bimbingan teknik home room program setiap pertemuan melewati empat tahapan, yakni tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. 3. Tingkat resiliensi mahasiswa setelah diberi layanan imbingan teknik home room program adalah: 5 siswa masuk kategori tinggi dan 5 siswa masuk kategori sedang dengan skor rata-rata adalah 123,3 (masuk kategori sedang). teknik home room program dapat diprogramkan secara periodik terutama terhadap mahasiswa yang skala resiliensinya masuk pada kategori kurang dan rendah. 3. Dalam menerapkan layanan bimbingan teknik home room program, dosen bimbingan dan konseling harus bisa memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan pada substansi layanan yang dikembangkan. SARAN 1. Dewan dosen bimbingan dan konseling FKIP UNISRI tidak mengesampingkan masalah resiliensi mahasiswa, tetapi sebaliknya harus serius menanganinya, karena tinggi-rendahnya tingkat resiliensi mahasiswa akan berdampak pada pola kehidupan sehari-harinya. 2. Sehubungan dengan pentingnya masalah resiliensi, penanganannya dengan menggunakan layanan Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015 217

DAFTAR PUSTAKA Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hernowo. 2003. Quantum Reading: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Membaca. Bandung: MLC. Nandang Rusmana. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi). Bandung: Rizki Press. Pardjono dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lemlit UNY. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Program Pendidikan Profesi Konselor Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP. Suwarjo. 2008. Pengembangan Model Peer Counseling untuk Meningkatkan Resiliensi Anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA). Makalah. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. [Diakses melalui http//:www.fipuny.ac.id pada November 2013]. 218 Ulul Azam Widya Wacana Vol. 10 Nomor 2,Agustus 2015