KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODA AKTIF DAN PASIF



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS URANIUM DAN THORIUM DALAM SEDIMEN LAUT DAN SUNGAI DI SEKITAR CALON TAPAK PLTN LEMAHABANG. Rosidi, Sukirno P3TM BATAN Yogyakarta ABSTRAK

PENENTUAN URANIUM DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE AAN

KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA

SEBARAN LOGAM BERAT DALAM IKAN, ALGAE, AIR DAN SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG LEMAHABANG MURIA

ANALISIS UNSUR Se DAN As DALAM SEDIMEN DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR PRIMER DAN SEKUNDER METODA AAN

KAJIAN Pb-210 DALAM BIOTA, AIR DAN SEDIMEN LAUT SEKITAR CALON TAPAK PLTN UJUNG LEMAHABANG

Sukirno dan Harry Supriadi Pusat Tenologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN

PENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)

PENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN RADIOAKTIVITAS SEDIMEN DAN AIR SUNGAI DI SEMARANG

EVALUASI LOGAM DALAM AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE DENGAN TEKNIK AAN (TAHAP 2)

KORELASI KONSENTRASI UNSUR Cd, Cr, Co, Sb DAN Sc PADA AIR, IKAN DAN GANGGANG DI PANTAI LEMAHABANG MURIA (Tahun ke 2)

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS RADIONUKLIDA Ra-226, Ra-228, Th-228 DAN K-40 DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN TEKNIK SPEKTROMETRI GAMMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN LOGAM MEDIUM DAN BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE DAERAH HULU DENGAN TEKNIK AAN (tahun I)

PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS PB-210, PB-212 DAN PB-214 DALAM CUPLIKAN DEBU VULKANIK PASCA GUNUNG MERAPI MELETUS

AKURASI METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON PADA PENGUJIAN Se DAN As DALAM LIMBAH PADAT

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENENTUAN Mg, V, Al DAN Mn DENGAN METODE AAN FASILITAS PNEUMATIK

ANALISIS UNSUR Fe, Ca, Ti, Ba, Ce, Zr DAN La DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE XRF

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK ANALISIS UNSUR Zn DAN Se PADA CUPLIKAN BAHAN MAKANAN

GANENDRA, Vol. VI, No. 2 ISSN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA DI DAERAH PANTAI LEMAHABANG MURIA DENGAN SPEKTROMETRI GAMMA ABSTRAK

KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA

ISSN PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS GAMMA, BETA DAN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA DALAM SEDIMEN DAN AIR SUNGAI

LAB TEKNIK AANC(Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Darsono Bachrun Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN KANDUNGAN LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA (TAHUN KE 2)

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK UNSUR-UNSUR DI DALAM STANDARD REFERENCE MATERIAL. NIST 1577b BOVINE LIVER INDRIA KURNIATI PRATASIS

SEBARAN LOGAM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKATOR LINGKUNGAN (AIR, SEDIMEN, BIOTA KANGKUNG) TERESTRIAL MURIA

IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA Ra-226, Th-232, U-238 DAN K-40 PADA DEBU VULKANIK PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI YOGYAKARTA

ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

APLlKASI APN UNTUK MENENruKAN MUL TIUNSUR D!ALAM SEDIMEN SUNGAI

BAB 3 METODE PENELITIAN. -Beaker Marinelli

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

VALIDASI METODA SPEKTROMETRI PENDAR SINAR-X

Evaluasi Kinerja Metoda Analisis Pengukuran Neutron (APN)

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

APPLICATION OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS IN CHARACTERIZATION OF ENVIRONMENTAL SRM SAMPLES

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS UNSUR Zr, Hf, U DAN Th DALAM CUPLIKAN NATRIUM ZIRKONAT DENGAN METODA AAN.

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM PASIR ZIRKON

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

PENAFSIRAN NILAI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Fe, Ca, Zr, Ba, La, Ti DAN Ce DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN METODA XRF

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

EV ALUASI RADIONUKLIDA DALAM CUPLlKAN INDlKA TOR LINGKUNGAN DI DAERAH LEMAHABANG MURIA

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG

UJI BANDING METODA SSA DAN AAN PADA ANALISIS UNSUR MAYOR DAN MINOR DALAM MINERAL ZIRKON KALIMANTAN

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENENTUAN UNSUR-UNSUR PADA ENDAPAN CORROSSION COUPON SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

PENGUKURAN KONSENTRASI LURUHAN THORON DENGAN SPEKTROMETER GAMMA HP-Ge

BAB VI PENERAPAN RADIOKIMIA DI BIDANG ANALITIK

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

KONTROL KUALITAS HASIL ANALISIS Mn, Mg, Al, V DAN Na MENGGUNAKAN METODE k 0 -AANI

PEMANTAUAN RADIOEKOLOGI KELAUTAN DI SEMENANJUNG LEMAHABANG, JEPARA TAHUN 2005

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON INSTRUMENTAL UNTUK UNSUR-UNSUR ESENSIAL DALAM CUPLIKAN HAYATI MENGGUNAKAN SRM NIST 1573a RAMZY

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

TEKNIK AKTIVASI NEUTRON (AAN) UNTUK PENENTUAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

Pusat Studi Fisika Terapan(Pusfit) Universitas Amad Dahlan Yogyakarta

DISTRIBUSI LOGAM Fe, Ca, Ti, Ba, Sr, Zr dan Ce DALAM BATUBARA DAN LIMBAH PEMBAKARANNYA PLTU CILACAP MENGGUNAKAN XRF

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM

Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

EVALUASI KECEPATAN TRANSPOR LOGAM DALAM AIR SUNGAI DI DAERAH MURIA

KALIBRASI DETEKTOR NaI(Tl) UNTUK PEMANTAUAN KONTAMINASI BAHAN RADIOAKTIF DI TANAH SECARA IN-SITU

PENGUKURAN DAN EVALUASI RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR (ATR) DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

Penentuan Konsentrasi dan Nilai Faktor Transfer Radionuklida Alam ( 226 Ra, 232 Th, 40 K) dari Tanah Sawah ke Beras menggunakan Spektrometer Gamma

ANALISIS Zr DAN Hf DALAM ZIRKON OKSIDCHLORIDA HASIL PROSES PELINDIAN DENGAN XRF DAN AAN

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM DI DALAM SEDIMEN WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

KAJIAN VALIDASI METODE SPEKTROMETRI GAMMA SUPRESI COMPTON DENGAN STANDAR SRM LINGKUNGAN

PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL

PROSES DESORPSI LOGAM BERAT PADA SEDIMEN SUNGAI DAERAH MURIA DENGAN PELARUT ASAM

KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL

UNJUK KERJA METODE AANC PADA ANALISIS UNSUR Fe, Al, Zr DAN Si DALAM CUPLIKAN ZrOCl 2 HASIL OLAH PASIR ZIRKON

KAJIAN KANDUNGAN LOGAM B3 DALAM LIMBAH RUMAH SAKIT DIBANDINGKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH

EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009

Transkripsi:

40 KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODA AKTIF DAN PASIF Sukirno dan J Djati Pramana P3TM BATAN ABSTRAK KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODA AKTIF DAN PASIF Penentuan uranium dan thorium telah dilakukan dengan metoda aktif yaitu dengan analisis aktivasi netron (AAN) dan metoda pasif dengan teknik spektrometri gamma dalam cuplikan sedimen sungai Pada metoda aktif U dan Th ditentukan berdasarkan reaksi 238 U(n,γ) 239 Np dan 232 Th(n,γ) 233 Pa Uranium diidentifikasi melalui tenaga puncak 228,2 kev dari 239 Np dan Th melalui tenaga puncak 32 dan 300 kev dari 233 Pa Pada metoda pasif U dan Th ditentukan berdasarkan dari anak luruhnya yaitu 24 Pb dan 22 Pb pada tenaga puncak 235,9 kev dan 238,6 kev Analisis dilakukan dengan membandingkan cuplikan terhadap standar acuan NBL-0A dan SRM 645 Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kedua metoda tidak berbeda secara nyata pada pengujian dengan taraf kepercayaan 95% Metoda aktif memberikan nilai akurasi > 90% dan metoda pasif > 86%, sedangkan toleransi yang cukup baik diatas 85% ABSTRACT ASSESSMENT OF U AND Th CONTENT IN RIVER SEDIMENT OF MURIA PENINSULA BY ACTIVE AND PASSIVE METHODS The determination of uranium (U) and thorium (Th) has been done using active method by neutron activation analysis (NAA) and passive method by gamma spectrometry technique in river sediment samples For active method U and Th were determined as 238 U(n,γ) 239 Np and 232 Th(n,γ) 233 Pa Uranium was identified from peak energy 228,2 kev of 239 Np and Th from the peak energy 32 and 300 kev of 233 Pa For passive method U and Th were determined from the daughters of 24 Pb and 22 Pb at peak energy of 235,9 kev and 238,6 kev Quantitative analysis was done by comparing the sample with materials NBL 0A and SRM 645 The statistic test result shows that there is no significant different between both method with the significant level of 95 The active method gives the accuracy value > 90% and the active method > 86%, Whereas tolerance level is good enough above 85% PENDAHULUAN Rencana pemerintah yang akan direalisasi dalam waktu dekat beroperasinya industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B di Tubanan, dan rencana lokasi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah dilakukan studi tapak dan studi lingkungan pada tahun 99 996 oleh konsultan NEWJEC () dari Jepang Dengan perkembangan industri tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya polusi terhadap lingkungan khususnya polusi zat radioaktif dan nonradioaktif Maka perlu sedini mungkin diamati kualitas lingkungan pada waktu sekarang dan akan datang, terutama analisis atau pemantauan uranium dan thorium alam disekitar daerah tersebut Di dalam kerak bumi terdapat unsur alamiah primordial yaitu jenis radioaktif alam yang sudah terbentuk semenjak terbentuknya planet bumi ini Unsur-unsur radioaktif yang termasuk kedalam jenis ini adalah U-238, U-235, Th-232 bersama anak luruhnya (dikenal juga dengan deret uranium dan thorium) dan K-40 Menurut BENEDIICT et al (2) peluruhan deret uranium dan thorium akan menghasilkan berbagai macam anak luruh dengan umur paro dari orde detik sampai ribuan tahun Menurut TOJO (3) dan SUKIRNO dkk (4) metoda aktif merupakan suatu bahan cuplikan diiradiasi dalam reaktor nuklir menggunakan neutron termal sehingga unsur-unsur yang terdapat dalam bahan cuplikan akan menjadi aktif dan mengeluarkan sinar gamma Pembuatan aktivasi radiasi dipakai sebagai teknik untuk identifikasi kualitatif dan analisis kuantitatif Sedangkan metoda pasif adalah bahan cuplikan langsung dilakukan pencacahan dengan mengidentifikasi sinar gamma

4 radionuklida yang ada dalam bahan tersebut dengan teknik spektrometri gamma Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kedua metoda aktif dan pasif, maka akan dilakukan uji hipotesis Menurut SUDJANA (5) uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis statistik varians (anava) desain acak sempurna Desain penelitian bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian untuk mengambil keputusan perbedaan analisis uranium dan thorium dengan metoda aktif maupun pasif Kualitas data analitik ditentukan oleh kualitas kinerja laboratorium analitik dan bergantung pada banyak variabel operasional, misalnya jenis dan kondisi prasarana dan sarana, kalibrasi dan standarisasi peralatan, validasi metoda, kondisi operasional dan pengalaman serta keterampilan para analisis dan supervisor Pada dasarnya akurasi hasil analisis metoda aktif maupun pasif diuji dengan memperbandingkan terhadap cuplikan acuan standar (standard referrence material, SRM) Hasil analisis kadar unsur-unsur atau aktivitas radionuklida dibandingkan dengan nilai kadar yang tercantum dalam sertifikat menurut SUKIRNO (6) ketetapan hasil pengukuran diukur dari seberapa dekat hasil analisis mampu mendekati nilai yang tercantum dalam sertifikat Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya data rona awal logam uranium dan torium alam dalam sedimen sungai di daerah calon tapak PLTN Ujung Lemahabang, yang mengakomodasikan data lingkungan terkini dalam rangka memperoleh izin tapak dan AMDAL PLTN TATA KERJA Alat Reaktor Nuklir Kartini, seperangkat sepektrometer gamma dengan detektor Ge(Li), timbangan Analitik Ohaus-GT 40, ayakan Karl Colb 00 mesh, agat porselin, Vial polietilen, cawan, dan alat-alat gelas Bahan Bahan kimia Th(NO3)45H2O (Merck), UO2(NO3)26H2O (Merck), NBL 06 Campuran U dan Th dalam pasir monasit dari New Brunswich Laboratory USA, pasir monasit NBL 0-A dan River sediment Kode SRM 645, serbuk selulosa, sedimen sungai disekitar semenanjung Muria, tempat sedimen basah dan kering yang berlabel Cara Kerja Sedimen sungai Balong, Suru, Kancilan, Gelis diambil dikawasan rencana lokasi pembangunan PLTN Sedimen dikeringkan dan dihilangkan dari kotoran kemudian dihaluskan 00 mesh lolos dan dihomogenkan dan ditempatkan dalam wadah yang bebas kontaminasi Sedimen dalam wadah tersebut telah siap untuk dianalisis kandungan uranium dan thoriumnya dengan metoda aktif dan pasif Metoda aktif, dibuat cuplikan standar sekunder thorium dan uranium yang diencerkan dalam selulosa dengan konsentrasi 0,5-0 mg/kg Cuplikan ditimbang masing-masing seberat 0, g dalam vial Cuplikan sedimen, standar sekunder dan primer dimasukan dalam kelongsong iradiasi Iradiasi cuplikan dilakukan dalam fasilitas Lazy Susan selama 2 jam dengan fluks netron 0,58x0 ncm -2 det - Setelah iradiasi dihentikan kemudian didinginkan selama 5 hari kemudian dilakukan pencacahan radionuklida Pa-233 dengan puncak tenaga 300 dan 32 kev untuk mengetahui adanya torium dan Np-239 dengan tenaga puncak 228,2 kev untuk uranium Pencacahan dilakukan dengan menggunakan spektrometri gamma dengan detector Ge(Li) selama 600 detik Metoda pasif, sedimen dimasukkan dalam kontainer plastik seberat 00 gram, kemudian dilakukan pencacahan selama 2000 detik dengan menggunakan teknik spektrometri gamma, pencacahan dilakukan dengan 3 kali pengulangan Bersamaan itu dilakukan juga pencacahan standar yang merupakan SRM yang telah diketahui kadarnya Pada saat pencacahan efisiensi detektor telah diketahui nilainya Persamaan yang digunakan untuk menghitung aktivitas dan kadar U dan Th dalam sedimen adalah persamaan (), untuk mengetahui aktivitas cuplikan menuju waktu pada saat iradiasi dihentikan (No) untuk metoda aktif Sedangkan metoda pasif aktivitas dihitung dengan persamaan (2) Persamaan (3) untuk mengetahui kadar U dan Th dalam sedimen dengan metoda komparatif untuk metoda aktif maupun pasif [3,4,6] 0,693t / T No = Nt e () N A = (2) EPY W Nocuplikan Wcuplikan = Ws tan dar (3) No dengan ; S tan dar

42 W = kadar unsur yang diperhatikan mg/kg Nt = laju cacah pada saat pencacahan (sps) No = laju cacah pada saat iradiasi dihentikan (cps) T = waktu paro (detik) t = waktu tunda (detik) A = aktivitas radionuklida yang diperhatikan Bq/kg P Y = probabilitas atau kelimpahan isotopik (%) Untuk menghitung akurasi menggunakan persamaan (4) seperti dibawah ini [6] Akurasi = [ KS KT KS ] x 00 % (4) K S, K T = kadar unsur sertifikat, Kadar unsur terukur (mg/kg) 238 239 U ( n, γ ) U, γ, 23, 5 m Th 232 ( n, γ ) Th 233, γ 22, m Pada reaksi aktivasi tersebut U 238 dan Th 232 ditentukan dari radionuklida Np 239 dan Pa 233, kedua radionuklida ini merupakan anak luruh dari U 239 dan Th 233 Radionuklida Np 239 memancarkan sinar gamma pada tenaga 228,2 kev dengan probabilitas 0,72 % dan umur paro 2,33 hari sedangkan dan Pa 233 pada tenaga 3,8 kev dengan probabilitas 33,70 % dengan umur paro 27,4 hari Menurut ERDTMANN (7) yang telah membuat tabel bahwa radionuklida Np 239 dan Pa 233, mempunyai lebih dari satu tenaga atau mempunyai multi tenaga gamma Metoda pasif dilakukan dengan mengidentifikasi radionuklida dari anak luruh HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Secara Kualitatif Penentuan unsur secara kualitatif dilakukan dengan menentukan tenaga dari puncak-puncak spektrum kemudian mencocokkan dengan tabel isotop Pada Tabel merupakan hasil identifikasi radionuklida secara kualitatif untuk mengetahui uranium dan thorium dengan metoda aktif yaitu secara analisis aktivasi netron (AAN) dan metoda pasif dengan teknik sepektrometri gamma Kedua metoda ini dilakukan berdasarkan anak luruhnya masing-masing Hasil metoda aktif melalui reaksi aktivasi neutron, seperti dibawah ini: Np 239 Pa 233, γ 2, 33 h Pu, γ 27 h U 239 233 deret uranium dan deret thorium yaitu masingmasing radionuklida Pb-24 atau Ra-266 dan Pb- 22 Pada tabel isotop Pb-24 mempunyai 26 tenaga puncak, mempunyai probabilitas 0,005% sampai dengan 37,% dan umur paro 26,8 menit, dan Ra-266 mempunyai 4 puncak tenaga dan mempunyai probabilitas dari 0,0065 sampai dengan 3,28% dan umur paru 600 tahun, sedangkan Pb-22 mempunyai 4 tenaga puncak, mempunyai probabilitas 0,02% sampai dengan 43,% dan umur paro 0,6 jam Untuk mengidentifikasi radionuklida dipilih probabilitas yang mempunyai prosentase paling tinggi Tabel Radionuklida yang diperhatikan dari aktivasi netron U dan Th serta anak luruh deret U dan deret Th Radionuklida Tenaga (kev) Radionuklida diperhatikan Probabilitas (%) Aktif Pasip aktif Pasif Aktif Pasif U-238 228,2 235,9 Np-239 Pb-24 0,72 37, Th-232 3,8 238,6 Pa-333 Pb-22 33,70 43, Penentuan Secara Kuantitatif Setelah dipilih radionuklida Np-239, Pa-233 untuk metoda aktif dan Pb-24, Pb-22 untuk metoda pasif, yang mempunyai probabilitas terbesar secara kualitatif, maka selanjutnya adalah penentuan secara kuantitatif Analisis kuantitatif ini dilakukan dengan cara komparatif radionuklida dalam cuplikan dengan radionuklida yang ada dalam standar, dengan menggunakan persamaan (3) Hasil analisis kuantitatif dengan metoda aktif dan pasif, untuk uranium dan thorium alam yang terdapat dalam sedimen sungai, digambarkan sebagai histogram Gambar dan 2, atau penyajian pada Tabel 2 Terlihat bahwa konsentrasi yang teranalisis untuk kadar thorium lebih tinggi dari pada kadar uranium dalam sedimen di seluruh lokasi pengambilan cuplikan Gambar, histogram konsentrasi U berbagai lokasi sampling yang dilakukan, Pada histogram

43 tersebut terlihat bahwa kadar uranium pada umumnya setiap lokasi berbeda walaupun tidak mencolok, baik itu pada analisis metoda aktif maupun pasif Analisis dengan menggunakan metoda pasif kadar yang terdeteksi dalam cuplikan sedimen pada umumnya lebih besar dari pada metoda aktif, perbandingan antara kedua metoda tersebut sekitar (5,9% - 5,7%) Hal ini bisa terjadi pada metoda pasif yang banyak dipengaruhi besaran parameter, misalnya probabilitas radionuklida, efisiensi detektor, anak luruh daripada uranium itu sendiri Kadar terendah untuk uranium terdapat pada sungai Balong dibagian muara dengan kosentrasi Konsentrasi (mg/kg),4,2 0,8 0,6 0,4 0,97,4 0,75 0,89 Metoda Aktif Metoda Pasif 0,64 0,68 0,9 0,64 ± 0,05 mg/kg, sedangkan kadar yang tertinggi terdapat di sungai Gelis bagian mura dengan konsentrasi,32 ± 0, mg/kg Gambar 2, merupakan perbandingan histogram konsentrasi thorium dalam sedimen berbagai lokasi sampling Perbandingan antara metoda aktif dan pasif sekitar (2,% 3,7%) dan pada umumnya metoda aktif konsentrasinya lebih kecil untuk setiap cuplikan Untuk thorium kadar terendah terdapat pada sungai Balong pada bagian muara dengan nilai 0,68 ± 0,05 mg/kg dan kadar tertinggi terdapat di sungai Waren dengan nilai 3,22 ± 0,588 mg/kg,02 0,77 0,9 0,94,23,2,32 0,2 0 Suru Balong M Balong Gelis Kancilan Wareng M Gelis Lokasi Sampling Gambar Perbandingan histogram hasil analisis uranium dalam sedimen sungai dengan metoda aktif dan pasip Konsentrasi (mg/kg) 2,5 2,5 0,5,68,75,9,39 0,92 0,9 0,78 Metoda Aktif Metoda Pasif,02,76,87 2,26 2,3,29,4 0 Suru Balong M Balong Gelis Kancilan Wareng MGelis Gambar 2 Lokasi Sampling Perbandingan histogram hasil analisis thorium dalam sedimen sungai dengan metoda aktif dan pasif

44 Tabel 2 Data analisis uranium dan thorium dengan metoda aktif dan pasip Nama Sungai Metoda Aktif Metoda Pasif Perbedaan (%) U Th U Th U Th Suru Balong 0,97±0,06 0,75±0,07,68±0,04,9±0,2,5±0,00 0,89±0,07,75±0,02,38±0,06 5,6 5,7 4,0 3,7 M Balong 0,64±0,05 0,78±0,05 0,68±0,05 0,92±0,2 5,9 3,9 Gelis 0,9±0,07 0,98±0,03,02±0,09,02±0,5 0,8 8,5 M Gelis,23±0,09,29±0,,32±0,,4±0,22 6,8 8,5 Kancilan 0,77±0,07,76±0,3 0,9±0,08,87±0, 5,3 5,9 Wareng 0,94±0,07 2,26±0,6,±0, 2,3±0,05 5,3 2, Untuk menguji apakah kedua metoda yang dipergunakan untuk analisis uranium dan thorium mempunyai perbedaan yang signifikan, maka dilakukan pengujian hipotesis statistik dengan persentasi perbedaan yang paling besar Pada Gambar, perbandingan histogram kadar uranium untuk sungai Balong metoda aktif sebesar 0,75±007 mg/kg dan metoda pasif 0,89±0,07 mg/kg merupakan kadar rerata yang disajikan pada Tabel 2, maupun pada Tabel 3, perbedaan kadar hasil analisis adalah 5,7% Berdasarkan uji hipotesis bahwa kadar uranium tersebut yang diamati, pada perbedaan persentase 5,7% didapat nilai distribusi F perhitungan sebesar 4,22 merupakan perbandingan kuadrat tengah(kt) antar perlakuan terhadap kuadrat tengah dalam perlakuan, dapat dilihat Tabel 4 Menurut SUDJANA (5) jika untuk ini diambil taraf signifikan α = 0,05 atau dengan taraf kepercayaan 95%, dengan derajat kebebasan dan 5 dari tabel stastistik nilai distribusi F sebesar 6,6 Nilai distribusi F perhitungan lebih kecil daripada nilai F statistik maka hipotesis diterima Ini berarti kedua metoda analisis yang mempunyai perbedaan dibawah 5,7% tidak terpengaruh, tepatnya tidak berbeda secara nyata, terhadap metoda aktif maupun pasif Tabel 3 Data pengamatan perbedaan 5,7% uranium di sungai Balong (Tabel 2)untuk acak sempurna pada analisais uranium dan thorium dengan metoda aktif dan pasif Metoda Analisis Hasil cacah dalam pengamatan (mg/kg) Aktif 0,69 0,68 0,87 0,76 Pasif 0,99 0,8 0,87 Jumlah Jumlah 3,00 2,67 5,67 Pengamatan 4 3 Rerata 0,75±0,07 0,89±0,07,64 Tabel 4 Daftar anava data dalam daftar Tabel 2 Sumber variasi dk JK KT Rerata Antar perlakuan Dalam perlakuan 5 0,0398 Jumlah 7 4,666 4,5927 0,0336 4,5927 0,0336 0,00796 Nilai F Hitung Tabel 4,22 6,6 Keterangan : dk = derajat kebebasan JK = jumlah kuadrat-kuadrat KT = kuadrat tengah Akurasi sangat perlu dilakukan untuk menguji kualitas hasil analisis dari suatu perhitungan pencacahan cuplikan dengan menggunakan teknik pencacahan spektrometri gamma Hasil akurasi dari perhitungan dengan menggunakan persamaan (4) disajikan pada Tabel 5 Pengaruh semua parameter terhadap keberhasilan hasil analisis dapat dievalusi dengan melihat besaran presisi akurasi (ketelitian) pengukuran

45 Keseksamaan hasil analisis dipengaruhi oleh deviasi standar atau simpangan baku dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang, menunjukkan kesesuaian antara beberapa hasil pengukuran yang diukur dengan cara yang sama Ketelitian hasil analisis dapat dilihat dari beberapa dekat kadar unsur hasil analisis yang diperhatikan dengan kadar unsur yang tercantum dalam sertifikat, menunjukkan kesesuaian antara hasil dan nilai sebenarnya Semakin dekat kadar unsur yang diperhatikan dengan kadar yang ada tercantum dalam sertifikat berarti penggunaan metoda aktif untuk analisis logam berat semakin baik Hal ini menunjukkan hasil akurasi yang dihitung pada penyajian Tabel 5 lebih besar 90 % maka hasil analisis cukup baik dan dapat dipertanggungjawabkan untuk analisis lingkungan, terutama cuplikan padatan pada unsur kelumit maupun minor Menurut SUKIRNO (6), untuk analisis dengan metoda aktif akurasi yang diperbolehkan minimal adalah lebih besar dari 85% Sedangkan metoda pasif dengan teknik spektomeri gamma menggunakan Reference Material kode IAEA-35 radionuklida anak luruh uranium yaitu Ra-266 didapakan hasil akurasi sebesar 87,03% Untuk menguji akurasi dari pada thorium tidak dapat dilakukan berhubung aktivitas dalam sertifikat tidak tercantum salah satu anak luruh dari pada deret thorium Tabel 5 Akurasi metoda aktif dan pasif dengan menggunakan NBS kode SRM 645 river sediment (aktif) dan Reference Material kode IAEA-35 Radionuclides in marine sediment Pengukuran Data sertifikat Akurasi (%) Unsur Aktif Pasif Aktif Pasif (mg/kg) (Bg/kg) (mg/kg) (Bq/kg) Aktif Pasif U Th,24 ± 0,3,27 ± 0,7 3,80±,3,,62 2,0 9,00 90,7 87,03 Untuk kedua metoda aktif dan pasif semua mempunyai kelebihan dan kekurangan Metoda aktif diperlakukan perlakuan yang istimewa yaitu melalui pengaktifan uranium dan thorium yang ada dalam cuplikan sedimen dengan metoda AAN Cuplikan yang digunakan sedikit sekitar 0, gram, akan tetapi tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan aktivasi dan pencacahan memerlukan waktu yang singkat sekitar 600 detik Metoda pasif tanpa perlakuan awal, langsung dilakukan pencacahan memerlukan cuplikan sekitar 00 gram, waktu pencacahan memerlukan sekitar 2000 detik Untuk cuplikan yang banyak jumlahnya metoda aktif lebih baik cepat, tepat dan akurasinya cukup baik, sedang sedangkan jumlah cuplikan yang sedikit lebih baik menggunakan metoda pasif Sedangkan dipandang dari akurasi kedua metoda tersebut, maka metoda aktif yang mempunyai kesalahannya lebih kecil dari pada metoda pasif sehingga akurasi metoda aktif akan lebih besar dibandingkan metoda pasif ini dapat dilihat pada Tabel 3 KESIMPULAN Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pembahasan dan penting untuk diingat adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metoda aktif dapat ditentukan uranium melalui anak luruh U 239 yaitu Np 239 dan torium melalui anak luruh Th 233 yaitu Pa 233 sedangakan metoda pasif melalui anak luruh detet U dan Th masingmasing Pb-24 atau Ra-226 dan Pb-22 yang memancarkar sinar gamma Perbedaan kadar kedua metoda untuk U dan Th masing-masing adalah (5 % - 6%) dan (2% -4%) Kadar yang teridentifikasi untuk uranium sekitar (0,6,3) mg/kg dan thorium sekitar (0,64 2,3) mg/kg Dari uji statistik perbedaan kedua metoda tersebut tidak terdapat perbedaan secara nyata 2 Untuk cuplikan jumlahnya sangat banyak identifikasi U dan Th lebih baik menggunakan metoda aktif, sebaliknya untuk jumlah yang sedikit digunakan metoda pasif DAFTAR PUSTAKA NEWJEC Laporan Environment Impact Assessment Report, Feasibility Study of the First Nuclear Power Plant at Muria Peninsula Region, central Java Jakarta (996) 2 BENEDICT M and PIGFORD, TH, Nuclear chemical engineering Ed 2 nd, McGraw-Hill Book Company New York (98)

46 3 TAKAO TOJO Instrumental Neutron Activation Analysis BATAN JAERI Training Course on Radiation Measurement and Nuclear Spectroscopy Jakarta (998) 4 SUKIRNO, SUDARMADJI, Aplikasi APN Untuk Menentukan Multiunsur dalam sedimen, Prosiding PPI, P3TM BATAN, Yogyakarta (999) 5 SUDJANA, Desain dan Analisis Eksperimen Edisi III Penerbit Tarsito Bandung (989) 6 SUKIRNO, Penilaian Tingkat Kandungan Logam Berat Dalam Cuplikan Kelautan Calon Tapak PLTN Lemahabang Dengan Metoda AAN Persentasi Ilmiah Peneliti Muda P3TM-BATAN Jogjakarta 2004 7 ERDTMANN, G, Neutron activation tables, New York (976) TANYA JAWAB Zainul Kamal Mengapa yang dipilih sebagai sampel logam U dan Th serta sedimen? Sukirno U dan Th yang ada dalam sedimen adalah U dan Th alam, sehingga U dan Th sudah ada sejak terbentuk sedimen tersebut Perlu diketahui kadar kandungannya, sebelum beroperasinya PLTU maupun PLTN di daerah pengambilan sampel Jati Susilo Dari hasil analisis apakah daerah tersebut layak untuk dianalisis U dan Th untuk pembangunan PLTN dan PLTU? Sukirno Perlu dan layak untuk menganalisis U dan Th di lokasi pembangunan PLTN dan PLTU sebelum beroperasinya PLTU (tahun 2005) dan rencana pembangunan PLTN perlu dilakukan analisis lingkungan radioaktivitas, khususnya U dan Th dan begitu juga setelah beropersinya kedua pembangkit listrik tersebut untuk keperluan AMDAL Isyuniarto Apakah dimungkinkan di daerah Muria ada U dan Th-nya? Bagaimana untuk mengurangi kandungan U dan Th tersebut? Sukirno U dan Th ada, akan tetapi kadarnya saja yang berbeda, di setiap lokasi sampling (lihat jawaban Sdr Zainul Kamal hampir sama) U dan Th tidak bisa dikurangi, dengan proses apapun karena U dan Th alam yang dianalisis secara pasif maupun aktif