KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA
|
|
- Hamdani Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 108 ISSN Sukirno, dkk. KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-3 DENGAN U-38 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA Sukirno, Rosidi, Agus Taftazani Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN ABSTRAK KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-3 DENGAN U-38 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA. Analisis U-38 dan Th-3 dalam cuplikan sedimen laut, berdasarkan reaksi U- 38(n,γ)Np-39 dan Th-3(n,γ)Pa-33 telah dilakukan dengan metoda analisis aktivasi netron (AAN). Uranium diidentifikasi melalui tenaga puncak 8, kev dari 39 Np dan Th melalui tenaga puncak 31 dari 33 Pa. Hasil konsentrasi U dan Th dalam sedimen laut masing masing (0,377±0,0-0,63±0,050) mg/kg dan (0,575±0,04-0,94±0,05) mg/kg. Korelasi antar variabel bebas lokasi sampling terhadap variabel terikat konsentrasi Th-33 dan U-38 secara statistik ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi. Dipeloleh nilai Th- 3/U-38 tertinggi 1,83 pada sedimen di daerah Tanjung Jati B (PLTU) dengan persamaan Th = -0,096+,05U dengan koefisien korelasi ( r = 0,81). ABSTRACK ASSESSMENT THE CONCENTRATION CORRELATION OF Th-3 WITH U-38 IN SEA SEDIMENT AT MURIA PENINSULA. The Analysis of U-38 and Th-3 was based on the reaction U-38(n,γ)Np-39 and Th-3(n,γ)Pa-33 has been done using neutron activation analysis (NAA) in sea sediment samples. U-38 was identified from peak energy 8. kev of Np-39 and Th-3, from the peak energy 31 and 300 kev of Pa-33. The analysis result of U and the concentration sea sediment found were (0,377±0,0-0,63±0,050) mg/kg and (0,575±0,04-0,94±0,05) mg/kg. Correlation between dependent variable location of sampling to independent variable concentration of U-38 and Th-3 was statistically shown by coefficient of correlation. It was obtained that the highest Th-3/U-38 was 1,83 in sediment from the Tanjung Jati B area with the relation can be approached with Th = U by coefficient of correlation (r = 0.81.) PENDAHULUAN D i dalam kerak bumi terdapat unsur alamiah primordial yaitu jenis radioaktif alam yang sudah terbentuk semenjak terbentuknya planet bumi ini. Unsur-unsur radioaktif yang termasuk kedalam jenis ini adalah U-38, U-35, Th-3 bersama anak luruhnya (dikenal juga dengan deret uranium dan thorium) dan K-40. Dalam peluruhan deret uranium dan thorium akan menghasilkan berbagai macam anak luruh dengan umur paro dari orde detik sampai ribuan tahun. Uranium alam adalah campuran U-38 (~99,3 %), U35 (~0,7 %) dan U-34 (~0,006 %), semua uranium ini dalam bentuk radioaktif. U-38 adalah permulaan deret uranium dan U-35 adalah awal deret actinium. Isotop uranium alam mempunyai waktu paro sangat panjang yaitu 4,5x10 9 tahun untuk U-38 [1]. Thorium-3 yang mempunyai waktu paro 1,39x10 10 tahun adalah unsur awal dari deret peluruhan yang berakhir pada Pb-08. Unsur thorium adalah bahan metal yang banyak digunakan baik dalam bidang nuklir maupun dalam bidang non nuklir. Dalam industri non nuklir dapat ditemukan dalam bentuk keramik, lampu kaos, elektroda tungsten dan berbagai macam logam alloy (1). Perkembangan industri di Indonesia khususnya di daerah pantai utara pulau Jawa yaitu daerah Semarang dan Gresik sudah semakin pesat. Pemerintah pada tahun 005 mengoperasinya industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Tanjung Jati B di Tubanan dan rencana lokasi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) telah dilakukan studi tapak dan studi lingkungan pada tahun oleh konsultan NEWJEC () dari Jepang. Dengan perkembangan industri tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya polusi terhadap lingkungan khususnya polusi zat radioaktif dan nonradioaktif. Maka perlu sedini mungkin diamati kualitas lingkungan pada waktu sekarang dan akan datang, terutama pemantauan U-38 dan Th-3 alam disekitar daerah tersebut. Analisis aktivasi neutron (AAN) adalah suatu metoda analisis unsur-unsur dalam suatu bahan cuplikan yang pengukurannya berdasarkan reaksi karakteristik dari radionuklida buatan dari unsur-unsur stabil. Prinsip dasar teknik AAN ini adalah apabila suatu bahan cuplikan yang terdiri dari berbagai unsur terjadi reaksi penangkapan
2 109 ISSN Sukirno, dkk. neutron oleh inti unsur-unsur tersebut. Bahan cuplikan diiradiasi dalam reaktor nuklir menggunakan neutron termal sehingga unsur-unsur yang terdapat dalam bahan cuplikan akan menjadi aktif dan mengeluarkan sinar gamma (3,4). Pembuatan aktivasi radiasi dipakai sebagai teknik untuk identifikasi kualitatif dan analisis kuantitatif. Menurut TOJO [3] dan SUKIRNO [5] salah satu cara analisis unsur dalam suatu cuplikan baik kualitatif maupun kuantitatif adalah menggunakan teknik aktivasi neutron yang saat ini sudah berkembang pesat dan telah diterapkan dalam berbagai jenis penentuan unsur. Selain itu teknik ini bersifat instrumental atau tanpa pemisahan radiokimia sehingga tidak memerlukan terlalu banyak perlakuan yang dikerjakan. Korelasi antara variabel bebas lokasi sampling terhadap variabel prediktor yaitu konsentrasi Th-3 dan konsentrasi U-38 secara statistik ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (6). Analisis terhadap korelasi antara dua radionuklida Th-3 dan U-38 digunakan korelasi linier dengan persamaan regresi linier maupun berganda dengan persamaan umumnya: dengan, Y = a + Bx (1) Y = konsentrasi Th-3 X = konsentrasi U-38. Untuk menghitung koefisien korelasi r memanfaatkan besaran-besaran nilai pengamatan, termasuk jumlah hasil kalinya. Jika demikian halnya, maka koefesien korelasi r antara X dan Y ini, dikenal juga nama korelasi produk momen [6], dapat dihitung menggunakan persamaan: XY ( Σ X ) ( Σ Y ) ( Σ X ) n Σ Y n Σ r = () { n Σ X } { ( Σ Y ) } Nilai r terletak antara -1 dan 1 r = -1, berarti hubungan X dan Y sempurna negatif r = 0, berarti tidak ada hubungan linier X dan Y r = 1, berarti hubungan X dan Y sempurna positif Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya data rona awal dalam hubungan radionuklida uranium (U-38) dan torium (Th-3) alam dalam sedimen laut di daerah calon tapak PLTN Ujung Lemahabang, semenanjung Muria, yang mengakomodasikan data lingkungan terkini dalam rangka memperoleh ijin tapak dan AMDAL PLTN. TATA KERJA Alat Reaktor Nuklir Kartini, seperangkat sepektrometer gamma dengan detektor Ge(Li), timbangan Analitik Ohaus-GT 410, ayakan Karl Colb 100 mesh, lumpang tahan karat, vial polietilen, serta alat sampling sedimen Dredger Bahan Bahan kimia Th(NO3)4.5HO, UO (NO3).6HO, bubuk selulosa, sedimen laut disekitar semenanjung Muria, tempat sedimen basah dan kering. Sampling Sedimen laut diambil di kawasan rencana lokasi pembangunan PLTN dan PLTU di semenanjung Muria. Pengambilan sedimen laut dengan menggunakan alat sampling sedimen Dredger. Lokasi sampling dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Peta lokasi sampling di daerah semenajung Muria Cara kerja Sedimen dikeringkan dan dihilangkan dari kotoran kemudian dihaluskan lolos 100 mesh lolos dan dihomogenkan dan ditempatkan dalam wadah yang bebas kontaminasi. Sedimen dalam wadah tersebut telah siap untuk dianalisis kandungan uranium dan thoriumnya dengan metoda analisis aktivasi neutron. Dibuat cuplikan standar sekunder torium dari Th(NO3)4.5HO dan uranium dari UO(NO3).6HO yang diencerkan dalam selulosa dengan konsentrasi 1 mg/kg, kemudian ditimbang masing seberat 0,1 g dalam vial. Cuplikan sedimen, standar sekunder dimasukan dalam kelongsong iradiasi.
3 Sukirno, dkk. ISSN Iradiasi cuplikan dilakukan dalam fasilitasa Lazy Susan selama 1 jam dengan fluks netron 0,58x10 11 n.cm - det -1. Setelah iradiasi dihentikan kemudian didinginkan selama 6 hari dan kemudian dilakukan pencacahan radionuklida Pa-33 dengan puncak tenaga 300 dan 31 kev untuk mengetahui adanya thorium dan Np-39 dengan tenaga puncak 8, kev untuk uranium. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan spektrometer gamma dengan detektor Ge(Li) selama detik. Perhitungan yang digunakan untuk menghitung aktivitas dan konsentrasi U dan Th dalam sedimen adalah langkah-langkahnya sama yang telah dikerjakan oleh SUKIRNO [7]. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Secara Kualitatif Penentuan unsur secara kualitatif dilakukan dengan menentukan tenaga dari puncak-puncak spektrum kemudian mencocokkan dengan tabel isotop. Untuk mengetahui konsentrasi U-38 dilihat dari anak luruhnya yaitu Np-39 dan Th-3 dilihat dari anakluruhnya yaitu Pa-33. Pada tenaga 311,8 kev radionuklida Pa-33 mempunyai probabilitas 33,70 % dengan umur paro 7,4 hari, sedangkan pada tenaga 77,6 kev radionuklida Np- 39, mempunyai probabilitas 14,1 % dan umur paro,35 hari. Radionuklida Np-39 dan Pa-33, mempunyai lebih dari satu tenaga atau mempunyai multi tenaga gamma (8). Tabel 1. Proses (n,γ) dengan memperhatikan hasil nuklida hasil AAN. Radionuklida Tenaga (kev) Probabilitas (%) Nuklida diperhatikan U-38 77,6 14,10 Np-39 Th-3 311,8 33,70 Pa-33 Penentuan Secara Kuantitatif Hasil kuantitatif radionuklida uranium (U- 38) dan thorium (Th-3) alam yang terdapat dalam sedimen laut di semenanjung Muria disajikan pada Tabel, dan dapat dilihat juga pada Gambar yang merupakan histogram perbandingan konsentrasi U dan Th terukur berbagai tempat sampling. Pada tabel maupun histogram terlihat bahwa konsentrasi Th-3 lebih besar atau lebih dominan dari pada U-38. Akan tetapi mempunyai konsentrasi yang berbeda walaupun tidak mencolok, U-38 dan Th-3 yang terdeteksi merupakan uranium dan thorium alam yang sejak terbentuknya tanah tersebut sudah ada. Konsentrasi (mg/kg) 1 0,8 0,6 0,4 0, 0 0,474 Uranium (U-38) Thorium (Th3) 0,575 0,63 0,783 0,47 0,71 0,54 0,94 0,377 LA P. LA P. Bringin P. Bayuran PLTU Lokasi Sampling 0,69 Gambar. Lokasi sampling sedimen laut di semenajung Muria Konsentrasi rerata terendah untuk uranium adalah 0,377±0,0 mg/kg terdapat pada sedimen laut Tanjung Jati yaitu daerah PLTU, sedangkan konsentrasi rerata tertinggi terdapat di 0,63±0,05 mg/kg terdapat di daerah pantai Lemahabang (PLA). Konsentrasi rerata thorium terendah adalah 0,575±0,04 mg/kg terdapat pada sedimen laut Lemahabang, sedangkan konsentrasi rerata tertinggi adalah 0,94±0,05mg/kg terdapat di daerah pantai Bayuran. Besaran perbandingan Th-3 dengan U- 38 untuk berbagai lokasi sampling dapat dilihat pada Tabel. Dari Tabel diketahui bahwa nilai Th-3/U-38 terbesar terdapat pada sedimen laut Tanjung Jati daerah PLTU dengan perbandingan nilai 1,83. Nilai Th-3/U-38 yang semakin besar mempunyai arti bahwa pengaruh Th-3 dalam sedimen lebih dominan dibandingkan U-3. Nilai Th-3/U-38 terkecil adalah 1,1 terdapat di sedimen laut Lemahabang, hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi U-38 akan mendekati konsentrasi Th-3 pada daerah tersebut. Untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara kedua radionuklida dilakukan analisis regresi dengan pendekatan persamaan linier dan persamaan yang digunakan adalah persamaan (). Korelasi menggambarkan hubungan antara pariabel radionukilida U-38 dan Th-3. Tabel. Konsentrasi rerata dan perbadingan Th-3 terhadap U-38 di berbagai lokasi sampling.
4 111 ISSN Sukirno, dkk. Lokasi Laut Lemahabang Pantai Lemahabang Pantai Bringin Patai Bayuran Laut Tanjung Jati (PLTU) Radionuklida Th-3 U-38 0,575±0,04 0,474±0,0 0,783±0,04 0,63±0,05 0,71±0,06 0,47±0,03 0,94±0,05 0,54±0,03 0,69±0,05 0,377±0,0 Perbandingan Th-3/U-38 1,1 1,5 1,67 1,76 1,83 Dari hasil perhitungan dan analisis regresi diperoleh persamaan yang menjelaskan hubungan antara konsentrasi rerata Th-3 dengan U-38 untuk berbagai sampling sedimen di semenanjung Muria, yang disajikan pada Tabel 3. Koefesien korelasi (r) yang dibicarakan pada tabel tersebut dihitung dengan menggunakan persamaanpersamaan yang diberikan tidal lepas dari bentuk regresinya yakni regresi linier sederhana. Tabel 3, terlihat bahwa kisaran korelasi antara 0,73 0,93, korelasi terbesar terdapat di sedimen pantai Bayuran yaitu sebesar 0,93 dengan perbandingan Th-3/U-38 dengan nilai 1,76 serta mempunyai persamaan Th = 0,665+0,608U dan korelasi terekecil 0,7 terdapat pada sedimen daerah pantai Lemahabang dengan perbadingan Th- 3/U-38 dengan nilai 1,5 dan mempunyai persamaan Th = 0,437+0,47U. Korelasi dengan persamaan yang ada membuktikan bahwa keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua variabel, menunjukkan bahwa bila radionuklida U-38 mempunyai konsentrasi naik diikuti naiknya konsentrasi Th-3 dan begitu juga sebaliknya. Menurut SUTRISNO [10] ukuran korelasi konservatif diklasifikasikan sebagai interpretasi korelasi tinggi (0,800<r<1,000), cukup (0,600<r< 0,800), agak rendah (0,400<r<0,600), rendah (0,00<r <0,400 dan sangat rendah/ tak berkorelasi (0,00<r<0,00). Terlihat pebandingan Th-3 terhadap U-38 dalam sedimen mempunyai koefisien korelasi (r) = 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi bermakna positif antara kandungan Th-3 terdapap U-38 dalam sedimen laut dapat dikatakan hubungan antara kedua radionuklida cukup kuat di daerah lokasi Bayuran. Korelasi keempat lokasi sampling kandungan logam-logam Th-3 dan U-38 diinterpretasikan mempunyai korelasi yang bermakna yaitu mempunyai nilai korelasi cukup tinggi dan tinggi. Nilai korelasi (r) hasiulnya positif maka hubungan antara kedua variabel bersifat sempurna dan searah, artinya apabila konsentrasi radionuklida Th-3 bertambah besar, yang diikuti konsentrasi radionuklida U-38 bertambah besar juga. Dengan mengetahui korelasi antar radionuklida Th-3 dan U-38 pada sedimen dapat membantu untuk memprediksi salah satu dari radionuklida yang diinginkan dan memudahkan penentuan data komposisi dan rona lingkungan radioaktivitas, karena sedimen laut memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kandungan radionuklida alam, terutama radiunuklida deret uranium, deret thorium dan anak luruhnya serta K-40. Tabel 3. Perbandingan Th-3 terhadap U-38 dan persamaan korelasi untu berbagai lokasi sampling. Lokasi Laut Lemahabang Pantai Lemahabang Pantai Bringin Patai Bayuran Laut Tj Jati B (PLTU) Th-3 / U-38 1,1 1,5 1,67 1,76 1,83 Persamaan linier Y = a+bx Th = 1,393-1,76U Th = 0,437+0,47U Th = 1,3+1,197U Th = 0,665+0,608U Th = -0,096+,05U Koefisien korelasi(r) 0,87 0,7 0,70 0,93 0,81 Analisis kelayakan koefisien regresi observasi di 5 lokasi sampling Gambar 3, dibawah merupakan data dari Tabel dan selanjutnya mengunakan aplikasi Excel. Dari gambar dibawah terlihat bahwa titiktitik yang berada diantara garis tersebar mulai dari kiri bawah ke kanan atas. Sehingga dapat putuskan bahwa konsentrasi radionuklida Th-3 dapat memperdeksi konsentrasi radionuklida U-38.
5 Sukirno, dkk. ISSN Konsentrasi U-38 (mg/kg) 0,8 0,6 0,4 0, 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 Konsentrasi Th-3 (mg/kg) Gambar 3. Persamaan regresi hubungan antara Th-3 dan U-38 di seluruh lokasi sampling. Keeratan hubungan kedua radionuklida di 5 lokasi sampling yaitu dengan menggunakan aplikasi Excel, setelah data dimasukkan semua maka dari output yang terlihat seperti pada Tabel 4 dibawah. Ada lima daerah lokasi pengambilan cuplikan hal ini berarti ada 5 daerah observasi yang keluar dari output computer. Melihat langsung pada baris multiple R yang ada pada output regresi yang nilainya adalah 0,438. Korelasi antara Th-3 dan U-38 di 5 observasi atau di lokasi sampling sebesar 0,438 membuktikan bahwa hubungan kedua radionuklida adalah hubungan tidak erat. Menurut ROSALINA [11] dalam statistik, tidak ada pedoman yang pasti tentang interval keeratan hubungan antara variabel. Namun pada umumnya nilai korelasi sebesar 0,600 kebawah tidak cukup memadai menggambarkan eratnya hubungan antar variabel, sehingga nilai 0,438 tidak berkorelasi dengan baik atau hubungan tidak erat. Persamaan regresi sederhana antar variabel dari output komputer dapat ditulis menjadi: Y = 0, ,5939X. Persamaan regresi tersebut diambil dari kolom coefficients pada baris intercept atau nilai konstanta sebesar 0,4509 serta X variable.dengan nilai sebesar 0,5939. Dari persamaan di atas adanya tanda positif (+), artinya bahwa hubungan antara Th-3 dan U-38 di 5 observasi menggambarkan hubungan yang positif, dengan kata lain bahwa adanya peningkatan konsentrasi Th-3 akan diikutu peningkatan konsentrasi U-38. Dari baris standard Error pada output Regression Statistics didapat didapat nilai 0,139, hal ini pada prinsipnya standard error mempunyai pengertian sama dengan standar deviasi dalam statistik deskriftip karena itu semakin besar standard error maka semakin terbesar variabel Y (U-38) yang riil dari garis regresinya. Pengujian koefisien regresi bertujuan menguji signifikasi hubungan konsentrasi Th-3 dan U-38 pada daerah observasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji t. Hipotesis untuk kasus pengujian t, diatas adalah Ho: β = 0 artinya tidak ada hubungan antara variabel dan β 0 artinya ada hubungan antara Th-3 dan U38. Tingkat signifikan adalah 5 %, sedangkan derajad kebebasan adalah 3, maka dapat ditentukan t tabel dengan nilai,3635 dari tabel yang disusun oleh ROSALINA (11), sedangkan t hitung dari hasil output Tabel 4, pada baris keterangan t stat pada sel didapat hasil t hitung dengan nilai 0,8444. Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung. Jika t hitung < t tabel, Ho diterima dan jika t hitung > t tabel, Ho ditolak. Pada perhitungan terlihat bahwa t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel maka Ho diterima atau konsentrasi Th-3 tidak berpengaruh terhadap konsentrasi U-38 secara signifikan pada observasi di lima lokasi sampling. Dari nilai probabilitas (P-value) hasil perhitungan dari komputer adalah 0,4604 yang lebih besar dari tingkat signifikan adalah 5 % atau 0,05 maka Ho diterima atau konsentrasi Th-3 memang tidak berpengaruh terhadap konsentrasi U- 38. Setelah diperhatikan dari kedua cara pengambilan nilai probabilitas (P-value) dan uji t (t-test) maka akan menghasilkan keputusan yang sama. Tabel 4. Output regresi statistik dengan menggunakan aplikasi Excel. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0, R Square 0, Adjusted R Square -0, Standard Error 0, Observations 5 Coefficients Standard Error t Stat P-value Intercept 0, , , ,8377 X Variable 1 0, , , ,460417
6 113 ISSN Sukirno, dkk. KESIMPULAN 1. Uranium dan thorium ditentukan melalui anak luruhnya masing-masing Np-39 dan Pa-33 dan konsentrasi U-38 berkisar (0,377-0,63) mg/kg dan thorium berkisar (0,575-0,94) mg/kg.. Adanya korelasi positif antara kenaikkan konsentrasi radionuklida Th-3 dalam sedimen akan menaikkan juga konsentrasi radionuklida U-38. Korelasi Th-3 dengan U-38 dalam sedimen berbagai lokasi memberikan nilai Th- 3/U-38 tertinggi 1,83 pada sedimen di daerah Tanjung Jati B (PLTU) dengan persamaan Th = -0,096+,05U dengan koefisien korelasi (r = 0,81) dan nilai Th-3/U-38 terendah 1,1 pada sedimen di daerah Lemahabang dengan persamaan Th = 1,393-1,76U dengan koefisien korelasi ( r = 0,87). 3. Korelasi antara Th-3 dan U-38 di 5 observasi atau di lokasi sampling sebesar 0,438 membuktikan bahwa hubungan kedua radionuklida adalah hubungan tidak erat. Pada perhitungan terlihat bawa t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel dan nilai probabilitas (P-value) hasil perhitungan adalah 0,4604 yang lebih besar dari tingkat signifikan adalah 5 % atau 0,05 maka konsentrasi Th-3 tidak berpengaruh terhadap konsentrasi U-38 secara signifikan pada observasi di lima lokasi sampling. DAFTAR PUSTAKA 1. BENEDICT. M and PIGFORD, T.H., Nuclear chemical engineering. Ed nd, McGraw-Hill Book Company. New York (1981). NEWJEC., Environment Impact Assessment Report, Feasibility Study of the First Nuclear Power Plant at Muria Peninsula Region, central Java. Jakarta (1996) 3. TAKAO TOJO., Instrumental Neutron Activation Analysis. BATAN JAERI Training Course on Radiation Measurement and Nuclear Spectroscopy. Jakarta (1998) 4. KRUGER. P., Principles of activation Analysis., Wiley-Interscience. New York, (1971) 5. SUKIRNO., SUDARMADJI., Aplikasi APN Untuk Menentukan Multiunsur dalam sedimen., Prosiding PPI, P3TM BATAN., Yogyakarta (1999) 6. SUJANA., Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti., Penerbit Tarsito. Bandung (1983) 7. SUKIRNO. dan DJATI PRAMANA., Kajian Kandungan U dan Th Dalam Sedimen sungai di semenanjung Muria dengan Metoda Aktif dan Pasif., Proseding PPI-PDIPTN. Yogyakarta (005) 8. ERDTMANN, G., Neutron activation tables., New York (1976) 9. IAEA., Measurement of Radionuclides in Food and The Environment., A Guide Book., Tech Rep Ser No 95, IAEA, Vienna (1989) 10. HADI SUTRISNO., Metodologi Research jilid 3, Andi Offset Yogyakarta (000) 11. ROSALINA., Analis Statistik Menggunakan Aplikasi Excel., ALFABETA, Bandung (005). TANYA JAWAB Subroto Penentuan unsur Scr kualitatif dilakukan dengan cara menentukan puncak-puncak spektrum kemudian mencocokkan dengan table isotop apabila ada, dengan cara yang lain ada yang menjadi variable, bagaimana hasilnya? Sukirno Dengan mengetahui tenaga punuk radionuklida maak dapat ditentukan raionuklida itu secara pasti, sesuai table isotop, tidak ada cara lain, akan tetapi semakin besar suatu konsentrasi radionuklida, akan lebih mudah menentukan radionuklida (Th-3 dan U-38), karena puncak tenaga akan terlihat jelas dalam monitor dan variabelnya tidak ada, akan tetapi radio nuklida Th-3 dan U-38 mempunyai tebaga banyak (multi energi). Sri Murniasih Pengambilan sample sediment, apakah secara langsung ( hanya pada permukaan saja)? Atau ada factor lain yang perlu diperhatikan? Faktor apa yang menyebabkan hasil analisis uranium yang tertinggi ada di pantai Lemah abang dan yang terendah di pantai Bayuran? Sedangkan
7 Sukirno, dkk. ISSN apabila dilihat dari peta lokasi, keduanya jaraknya relatif dekat. Sukirno Benar, pengambilan sediman diambil pada lapisan atas dan pengambilan tidak dipengaruhi oleh kondisi sungai, hanya pengambilan di musim. Lokasi tempat pengambilan sediment, akan mempengaruhi kandungan U-38 DAN Th-3, walaupun perbedaannya tidak mencolok, faktor yang mempengaruh akan terlihat, sedimen yang terambil banyak mengandung pasir, ini berarti kandungan U lebih kecil dibandingkan kandungan U dalam sedimen yang banyak tanah sedimennya.
KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODA AKTIF DAN PASIF
40 KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODA AKTIF DAN PASIF Sukirno dan J Djati Pramana P3TM BATAN ABSTRAK KAJIAN KANDUNGAN U DAN Th DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG
Lebih terperinciKAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA
-108 ISSN 0216-3128 SuMmo, tlkk. KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA Sukirno, Rosidi, Agus Taftazani Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BAT/IN
Lebih terperinciANALISIS URANIUM DAN THORIUM DALAM SEDIMEN LAUT DAN SUNGAI DI SEKITAR CALON TAPAK PLTN LEMAHABANG. Rosidi, Sukirno P3TM BATAN Yogyakarta ABSTRAK
GANENDRA, Vol. VII, No.1 ISSN 1410-6957 ANALISIS URANIUM DAN THORIUM DALAM SEDIMEN LAUT DAN SUNGAI DI SEKITAR CALON TAPAK PLTN LEMAHABANG Rosidi, Sukirno P3TM BATAN Yogyakarta ABSTRAK ANALIS/S URANIUM
Lebih terperinciKORELASI KONSENTRASI UNSUR Cd, Cr, Co, Sb DAN Sc PADA AIR, IKAN DAN GANGGANG DI PANTAI LEMAHABANG MURIA (Tahun ke 2)
212 ISSN 0216-3128 Sukirno, dkk. KORELASI KONSENTRASI UNSUR Cd, Cr, Co, Sb DAN Sc PADA AIR, IKAN DAN GANGGANG DI PANTAI LEMAHABANG MURIA (Tahun ke 2) Sukirno, Rosidi, Agus Taftazani Pusat Teknologi Akselerator
Lebih terperinciPENENTUAN URANIUM DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE AAN
YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 PENENTUAN URANIUM DALAM SEDIMEN SUNGAI DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE AAN SUHARDI,Isw ANTORO, ROSIDI Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Jl. Babarsari KotakPos
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Se DAN As DALAM SEDIMEN DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR PRIMER DAN SEKUNDER METODA AAN
ANALISIS UNSUR Se DAN As DALAM SEDIMEN DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR PRIMER DAN SEKUNDER METODA AAN Sutanto. W.W, Mulyono, Iswantoro, Bambang Irianto -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail :ptapb@batan.go.id
Lebih terperinciSEBARAN LOGAM BERAT DALAM IKAN, ALGAE, AIR DAN SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG LEMAHABANG MURIA
ISSN 1410-6957 SEBARAN LOGAM BERAT DALAM IKAN, ALGAE, AIR DAN SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG LEMAHABANG MURIA Sukirno., J DJati Pramana., Sumining Puslitbang Teknologi Maju ABSTRAK SEBARAN LOGAM BERAT DALAM
Lebih terperinciEVALUASI LOGAM DALAM AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE DENGAN TEKNIK AAN (TAHAP 2)
Sukirno, dkk. ISSN 216-3128 183 EVALUASI LOGAM DALAM AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE DENGAN TEKNIK AAN (TAHAP 2) Sukirno, Bambang Irianto, Sri Murniasih Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Lebih terperinciKAJIAN LOGAM MEDIUM DAN BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE DAERAH HULU DENGAN TEKNIK AAN (tahun I)
122 ISSN 0216 3128 Sukirno, dkk. KAJIAN LOGAM MEDIUM DAN BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE DAERAH HULU DENGAN TEKNIK AAN (tahun I) Sukirno, Bambang Irianto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
Lebih terperinciKAJIAN Pb-210 DALAM BIOTA, AIR DAN SEDIMEN LAUT SEKITAR CALON TAPAK PLTN UJUNG LEMAHABANG
ISSN 0216 3128 Rosidi, dkk. 94 KAJIAN Pb-210 DALAM BIOTA, AIR DAN SEDIMEN LAUT SEKITAR CALON TAPAK PLTN UJUNG LEMAHABANG Rosidi dan Sukirno P3TM BATAN ABSTRAK KAJIAN Pb-210 DALAM BIOTA, AIR DAN SEDIMEN
Lebih terperinciSukirno dan Harry Supriadi Pusat Tenologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN
Identifikasi tenorm dalam natrium zirkonat (Na 2 ZrO 3 ) hasil proses pelindian air (Sukirno., dkk) IDENTIFIKASI TENORM DALAM NATRIUM ZIRKONAT (NA 2ZrO 3) HASIL PROSES PELINDIAN AIR Sukirno dan Harry Supriadi
Lebih terperinciPENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)
PENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN) Iswantoro, Suhardi, Rosidi, Sutanto WW, Sukadi BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail :ptapb@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciKORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM PASIR ZIRKON
KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM PASIR ZIRKON Sukirno, Rosidi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari No.21 Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta 55281 email: sukirno@batan.go.id
Lebih terperinciHUBUNGAN KANDUNGAN LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA (TAHUN KE 2)
Rosidi dan Sukirno ISS 0216-3128 13 HUBUGA KADUGA LOGAM BERAT DALAM AIR DA SEDIME LAUT DI SEMEAJUG MURIA (TAHU KE 2) Rosidi dan Sukirno Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan ABSTRAK HUBUGA KADUGA
Lebih terperinciDEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS RADIONUKLIDA ALAM PADA DEBU VULKANIK DAN LAHAR DINGIN GUNUNG SINABUNG KABUPATEN KARO DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN) SKRIPSI HARPINA ROSA PUTRI G 120802066 DEPARTEMEN
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN RADIOAKTIVITAS SEDIMEN DAN AIR SUNGAI DI SEMARANG
8 ISSN 01 318 PENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN RADIOAKTIVITAS SEDIMEN DAN AIR SUNGAI DI SEMARANG Sukirno, Agus Taftazani dan Rosidi P3TM BATAN ABSTRAK PENILAIAN TINGKAT KANDUNGAN RADIOAKTIVITAS SEDIMEN, AIR
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Fe, Ca, Ti, Ba, Ce, Zr DAN La DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE XRF
ISSN 1410-6957 Akreditasi No. 129/Akred-LIPI/P2MBI/06/2008 ANALISIS UNSUR Fe, Ca, Ti, Ba, Ce, Zr DAN La DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE XRF Sukirno, Sri Murniasih Pusat Teknologi
Lebih terperinciPENGUKURAN RADIOAKTIVITAS PB-210, PB-212 DAN PB-214 DALAM CUPLIKAN DEBU VULKANIK PASCA GUNUNG MERAPI MELETUS
PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS PB-210, PB-212 DAN PB-214 DALAM CUPLIKAN DEBU VULKANIK PASCA GUNUNG MERAPI MELETUS Iswantoro, Muljono, Sihono, Sutanto W.W. Suhardi -BATAN Yogyakarta Jl Babarsari Nomor 21, Kotak
Lebih terperinciGANENDRA, Vol. VI, No. 2 ISSN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA DI DAERAH PANTAI LEMAHABANG MURIA DENGAN SPEKTROMETRI GAMMA ABSTRAK
IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA DI DAERAH PANTAI LEMAHABANG MURIA DENGAN SPEKTROMETRI GAMMA Sukirno, Muzakky, Agus Taftazani Puslitbang Teknologi Maju BATAN. Yogyakarta ABSTRAK ldentifikasl RADIONUKLlDA
Lebih terperinciAKURASI METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON PADA PENGUJIAN Se DAN As DALAM LIMBAH PADAT
PEELITIA DA PEGELOLAA PERAGKAT KLIR Yogyakarta, 7 Juli 011 AKRASI METODA AALISIS AKTIVASI ETRO PADA PEGJIA Se DA As DALAM LIMBAH PADAT Mulyono, Sukadi, Rosidi, Sihono, Bambang Irianto BATA, Babarsari Yogyakarta,
Lebih terperinciPENENTUAN Mg, V, Al DAN Mn DENGAN METODE AAN FASILITAS PNEUMATIK
PENENTUAN Mg, V, Al DAN Mn DENGAN METODE AAN FASILITAS PNEUMATIK SUHARDI, MULJONO, BAMBANG IRIANTO. Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BA TAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101/YKBB Yogyakarta 55281 Telp.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang dilewai oleh jalur rangkaian api Indonesia atau disebut juga dengan jalur Cincin Api Pasifik (The Pasific Ring of Fire) dimana
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK ANALISIS UNSUR Zn DAN Se PADA CUPLIKAN BAHAN MAKANAN
Sri Murniasih, dkk. ISSN 0216-3128 75 VALIDASI METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON UNTUK ANALISIS UNSUR Zn DAN Se PADA CUPLIKAN BAHAN MAKANAN Sri Murniasih, Sukirno dan Saefurrochman Pusat Teknolgi Akselerator
Lebih terperinciPenentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Prihatin Oktivasari dan Ade Agung Harnawan Abstrak: Telah dilakukan penentuan kandungan
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI
PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI Herlan Martono, Wati, Nurokhim Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENENTUAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK
ISSN 0852-4777 Penggunaan Sinar-X Karakteristik U-Ka2 dan Th-Ka1 Pada Analisis Komposisi Isotopik Uranium Secara Tidak Merusak (Yusuf Nampira) PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
88 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia analitik memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar negara memiliki laboratorium kimia analitik yang mapan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RADIONUKLIDA Ra-226, Th-232, U-238 DAN K-40 PADA DEBU VULKANIK PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI YOGYAKARTA
204 ISSN 0216-3128 Rosidi, dkk. IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA Ra-226, Th-232, U-238 DAN K-40 PADA DEBU VULKANIK PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI YOGYAKARTA Rosidi, Sukirno, Sri Murniasih Pusat Teknologi Akselerator
Lebih terperinciISSN PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS GAMMA, BETA DAN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA DALAM SEDIMEN DAN AIR SUNGAI
7"D Sukirno don Sudarmadji. ISSN 0216-3128 257 PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS GAMMA, BETA DAN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA DALAM SEDIMEN DAN AIR SUNGAI Sukirno dad Sudarmadji Puslitbang Teknologi Maju Batan, Yogyakarta.
Lebih terperinciESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS UNSUR Zr, Hf, U DAN Th DALAM CUPLIKAN NATRIUM ZIRKONAT DENGAN METODA AAN.
190 ISSN 016-318 Sukirno, dkk. ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS UNSUR Zr, Hf, U DAN Th DALAM CUPLIKAN NATRIUM ZIRKONAT DENGAN METODA AAN. Sukirno, Sri Murniasih, Rosidi Pusat Teknologi Akselerator dan
Lebih terperinciESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS RADIONUKLIDA Ra-226, Ra-228, Th-228 DAN K-40 DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN TEKNIK SPEKTROMETRI GAMMA
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ANALISIS RADIONUKLIDA Ra-226, Ra-228, Th-228 DAN K-40 DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN TEKNIK SPEKTROMETRI GAMMA Sukirno, Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Yogyakarta
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG
ISSN 852-4777 PENENTUAN WAKTU SAMPLING UDARA UNTUK MENGUKUR KONTAMINAN RADIOAKTIF BETA DI UDARA DALAM LABORATORIUM AKTIVITAS SEDANG Sri Wahyunigsih (1) dan Yusuf Nampira (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar
Lebih terperinciPROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210
ARTIKEL PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210 ABSTRAK Arief Goeritno Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA
Lebih terperinciEVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM
No. 12/ Tahun VI. Oktober 2013 ISSN 1979-2409 EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM Endang Sukesi I dan Suliyanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -BATAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan batubara sebagai sumber energi pada unit tabung pembakaran (boiler) pada industri akhir-akhir ini menjadi pilihan yang paling diminati oleh para pengusaha
Lebih terperinciJurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007
PERHITUNGAN PEMBUATAN KADMIUM-109 UNTUK SUMBER RADIASI XRF MENGGUNAKAN TARGET KADMIUM ALAM Rohadi Awaludin Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN Kawasan Puspiptek, Tangerang, Banten ABSTRAK PERHITUNGAN
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Iis Haryati, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. -Beaker Marinelli
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk pengukuran radionuklida alam dalam sampel adalah yang sesuai dengan standar acuan IAEA (International Atomic
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Metoda Analisis Pengukuran Neutron (APN)
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 13., No.1, Januari 2010, hal 11-18 Evaluasi Kinerja Metoda Analisis Pengukuran Neutron (APN) Zaenal Arifin 1, Dwi P Sasongko 2, dan M. Munir 3 1 Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciSEBARAN LOGAM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKATOR LINGKUNGAN (AIR, SEDIMEN, BIOTA KANGKUNG) TERESTRIAL MURIA
126 SEBARAN LOGAM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKATOR LINGKUNGAN (AIR, SEDIMEN, BIOTA KANGKUNG) TERESTRIAL MURIA J. Djati Pramana dan Sukirno P3TM BATAN ABSTRAK SEBARAN LOGAM B3 DALAM CUPLIKAN INDIKATOR LINGKUNGAN
Lebih terperinciEVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. 13 No. 1, April 2016 EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89 Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali ABSTRAK
Lebih terperinciPEMETAAN SPASIAL KONDISI RADIOAKTIVITAS ALAM TERESTRIAL DI SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH
PEMETAAN SPASIAL KONDISI RADIOAKTIVITAS ALAM TERESTRIAL DI SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH Heni Susiati *) dan Pande Made Udiyani **) ABSTRAK PEMETAAN SPASIAL KONDISI RADIOAKTIVITAS ALAM TERESTRIAL DI SEMENANJUNG
Lebih terperinciPENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Pengukuran Aktivitas Isotop 152 Eu Dalam Sampel Uji Profisiensi Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty) PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciVALIDASI METODA SPEKTROMETRI PENDAR SINAR-X
90 ISSN 0216-3128 Sri Murniasih, dkk. VALIDASI METODA SPEKTROMETRI PENDAR SINAR-X Sri Murniasih dan Sukirno Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta
Lebih terperinciJurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN 14108542 PRODUKSI TEMBAGA64 MENGGUNAKAN SASARAN TEMBAGA FTALOSIANIN Rohadi Awaludin, Abidin, Sriyono dan Herlina Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN
Lebih terperinciANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA
Elin Nuraini, dkk. ISSN 0216-3128 383 ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA Elin Nuraini, Sunardi, Bambang Irianto PTAPB-BATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penciptaan energi nuklir menarik untuk dikaji karena dalam setiap pembelahan inti akan terjadi pelepasan energi yang besar. Contohnya, pada pembelahan satu inti uranium
Lebih terperinciANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciPenentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down
Berkala Fisika ISSN : 141-9662 Vol.9, No.1, Januari 26, hal 15-22 Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down Risprapti Prasetyowati (1), M. Azam (1), K. Sofjan Firdausi
Lebih terperinciLATIHAN REGRESI SEDERHANA
Bahan Ajar Ekonometrika Agus Tri Basuki Universitas Muhammadiyah Yogyakarta LATIHAN REGRESI SEDERHANA Diketahui data konsumsi dan pendapatan penduduk suatu daerah sebagai berikut : Tahun Konsumsi Pendapatan
Lebih terperinciGANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI
ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju ABSTRAK ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS
Lebih terperinciLAB TEKNIK AANC(Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Darsono Bachrun Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
LAB TEKNK AANC(Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Darsono Bachrun Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Pendahuluan Kebutuhan peralatan analisis unsur dalam suatu sampel yang dapat memberikan hasil
Lebih terperinciPENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati
PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2 Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati ABSTRAK PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Elemen bakar merupakan salah
Lebih terperinciEVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009
No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009 ABSTRAK Endang Sukesi, Sudaryati, Budi Prayitno Pusat
Lebih terperinciAPLlKASI APN UNTUK MENENruKAN MUL TIUNSUR D!ALAM SEDIMEN SUNGAI
:;';..f Prosiding Pertemuan dan Presentasi llmiah P3TM-BATAN, Yogyakarta 14-15Juli 1999 Buku II 65 J> APLlKASI APN UNTUK MENENruKAN MUL TIUNSUR D!ALAM SEDIMEN SUNGAI Sukirno, Susana T.S. P3TM-Batan. J/.
Lebih terperinciKAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN
KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN Oleh : Duwi Fitriyati / J2D 004 167 2009 INTISARI Telah dilakukan penelitian Kajian Kadar Unsur Krom Dalam Limbah Tekstil Dengan Metode AAN
Lebih terperinciPenentuan Konsentrasi dan Nilai Faktor Transfer Radionuklida Alam ( 226 Ra, 232 Th, 40 K) dari Tanah Sawah ke Beras menggunakan Spektrometer Gamma
Penentuan Konsentrasi dan Nilai Faktor Transfer Radionuklida Alam ( 226 Ra, 232 Th, 40 K) dari Tanah Sawah ke Beras menggunakan Spektrometer Gamma (The Determination of the Concentration and Transfer Factor
Lebih terperinciPENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT)
PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP RADIOAKTIVITAS GROSS BETA PADA SAMPEL JATUHAN (FALL OUT) SISWANTI, GEDE SUTRENA W Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012),
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012), maka peningkatan kebutuhan
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Penentuan Kadar Uranium Dalam Sampel Yellow Cake Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty, Iis Haryati) PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty
Lebih terperinciKALIBRASI DETEKTOR NaI(Tl) UNTUK PEMANTAUAN KONTAMINASI BAHAN RADIOAKTIF DI TANAH SECARA IN-SITU
KALIBRASI DETEKTOR NaI(Tl) UNTUK PEMANTAUAN KONTAMINASI BAHAN RADIOAKTIF DI TANAH SECARA IN-SITU Imam Sholihuddin, Drs. Johan A. E. Noor, M.Sc, PhD, Drs. H. Bunawas, APU. Jurusan Fisika, FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang telah kita ketahui pada dasarnya setiap benda yang ada di alam semesta ini memiliki paparan radiasi, akan tetapi setiap benda tersebut memiliki nilai
Lebih terperinciBAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang
Lebih terperinciSIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
290 Simulasi Efisiensi Detektor Germanium Di Laboratorium AAN PTNBR Dengan Metode Monte Carlo MCNP5 ABSTRAK SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
Lebih terperinciKIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif
KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif Oleh : Arif Novan Fitria Dewi N. Wijo Kongko K. Y. S. Ruwanti Dewi C. N. 12030234001/KA12 12030234226/KA12 12030234018/KB12 12030234216/KB12
Lebih terperinciPEMANTAUAN RADIOEKOLOGI KELAUTAN DI SEMENANJUNG LEMAHABANG, JEPARA TAHUN 2005
PEMANTAUAN RADIOEKOLOGI KELAUTAN DI SEMENANJUNG LEMAHABANG, JEPARA TAHUN 2005 Heru Umbara, Heny Suseno, Chevy Cahyana, Budi Hari, Wahyu P Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PEMANTAUAN RADIOEKOLOGI
Lebih terperinciRADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin
RADIOKALORIMETRI Rohadi Awaludin Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314, Telp/fax (021) 7563141 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciAPPLICATION OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS IN CHARACTERIZATION OF ENVIRONMENTAL SRM SAMPLES
231 APPLICATION OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS IN CHARACTERIZATION OF ENVIRONMENTAL SRM SAMPLES Aplikasi Teknik Analisis Aktivasi Neutron pada Karakterisasi Sampel SRM Lingkungan Diah Dwiana Lestiani *,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hampir 50 persen dari kebutuhan, terutama energi minyak dan gas bumi.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah energi merupakan salah satu hal yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Di Indonesia, ketergantungan kepada energi fosil masih cukup tinggi hampir 50 persen
Lebih terperinciPENENTUAN UNSUR-UNSUR PADA ENDAPAN CORROSSION COUPON SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON
PENENTUAN UNSUR-UNSUR PADA ENDAPAN CORROSSION COUPON SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON Elisabeth Ratnawati(1), Diyah Erlina Lestari(2) dan Rachmat Triharto(3) PRSG
Lebih terperinciPEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION
PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION Anung Pujiyanto, Hambali, Dede K, Endang dan Mujinah Pusat Pengembamgan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciVALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA
ISSN 1979-2409 Validasi Metoda Analisis Isotop U-233 Dalam Standar CRM Menggunakan Spektrometer Alfa ( Noviarty, Yanlinastuti ) VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol 10., No.1, Januari 2007, hal 25-30 PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC Alfia Hanim
Lebih terperinciPENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI
ISSN 1979-2409 PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI Noviarty, Darma Adiantoro, Endang Sukesi, Sudaryati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Yogyakarta, Rabu, 11 September 2013
> PRO SIDING SEMINAR Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Yogyakarta, Rabu, 11 September 2013 PENENTUAN RADIOAKTIVITAS TOTAL BETA DAN GAMMA DALAM SAMPEL BATUBARA Suhardi, Mulyono, Sutanto WW, Rosidi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN Perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi dan analisis grafik. Seluruh perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistik SPSS. Berikut ini
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak
Lebih terperinciOleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS
Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS 1 - Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang - " Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
Lebih terperinciPEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005
PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 005 Agus Gindo S., Syahrir, Sudiyati, Sri Susilah, T. Ginting, Budi Hari H., Ritayanti Pusat Teknologi Limbah
Lebih terperinciPENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86
PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86 Nama : Muhammad Rizal NPM : 14210800 Kelas : 3 EA 16 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pemb : Sri Kurniasih Agustin, SE.,
Lebih terperinciFISIKA ATOM & RADIASI
FISIKA ATOM & RADIASI Atom bagian terkecil dari suatu elemen yang berperan dalam reaksi kimia, bersifat netral (muatan positif dan negatif sama). Model atom: J.J. Thomson (1910), Ernest Rutherford (1911),
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciIdentifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron
Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron DWI P. SASONGKO Pusat Penelitian Lingkungan Hidup - Lemlit Universitas Diponegoro, Semarang
Lebih terperinciVALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA
VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN ABSTRAK VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137,
Lebih terperinciBAB VI PENERAPAN RADIOKIMIA DI BIDANG ANALITIK
BAB VI PENERAPAN RADIOKIMIA DI BIDANG ANALITIK 1. ANALISIS RADIOMETRI Prinsip dari teknik radiometri adalah sederhana, yaitu mengukur aktivitas untuk mengindikasi jumlah substan tertentu yang ada. Pada
Lebih terperinciBAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA
BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)
Lebih terperinciOleh: SITI SAODAH
ANALISIS CESIUM-137 ( 137 Cs) DI PERAIRAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA SEBAGAI STUDI RADIOEKOLOGI KELAUTAN DI SEKITAR WILAYAH RENCANA PEMBANGUNAN PLTN SEMENANJUNG MURIA Oleh: SITI SAODAH 260 202 101 410 19 Skripsi
Lebih terperinciOPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA NOVIARTY, DIAN ANGGRAINI, ROSIKA, DARMA ADIANTORO Pranata Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Abstrak OPTIMASI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel
Lebih terperinciRADIOKIMIA Tipe peluruhan inti
LABORATORIUM KIMIA FISIK Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti Drs. Iqmal Tahir, M.Si., Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciKONTROL KUALITAS HASIL ANALISIS Mn, Mg, Al, V DAN Na MENGGUNAKAN METODE k 0 -AANI
KONTROL KUALITAS HASIL ANALISIS Mn, Mg, Al, V DAN Na MENGGUNAKAN METODE k 0 -AANI Alfian, Sutisna Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek Gedung 43, Serpong, Tangerang 15314 E-mail
Lebih terperinciMETODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH
Pujadi, dkk. ISSN 0216-3128 5 METODE STANDARDISASI SUMBER Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH Pujadi, Hermawan Chandra P3KRBiN BATAN ABSTRAK METODE STANDARDISASI SUMBER
Lebih terperinciKAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON
KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON Sri Widayati, L.Kwin Pudjiastuti, Elfida Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif ABSTRAK KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON
Lebih terperinciDUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics
55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Rosika Kriswarini (1) dan Dian Anggraini (1)
Lebih terperinciSTUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
ARTIKEL STUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR Gangsar Santoso Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl. Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan
Lebih terperinciKALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL
KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL Mulyono, Sukadi, Sihono, Rosidi. Bambang Irianto -BATAN Yogyakarta Jl Babarsari Nomor
Lebih terperinci