PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH PADA PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SDN KRAMAT 1 KECAMATAN NGANJUK SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

PETUNJUK PENGISIAN. pembelajaran tematik SD Negeri se-kecamatan Srandakan perlu diadakan penelitian. Dalam

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Sosialisasi KTSP

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SD KELAS AWAL

PEMBELAJARAN TEMATIK: PENYUSUNAN RPP Oleh: Suyantiningsih, M.Ed.

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kegiatan studi

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB IV PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MI SALAFIYAH SENGON SUBAH BATANG

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu

Nurhayati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Masnur Muslich (2010: 1) Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 (BNSP, 2006: 5-7), KTSP

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

MENGINTEGRASIKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMA/ SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA DALAM MERUMUSKAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman langsung dan nyata. Model ini memberi contoh bagi guru di kelas awal SD untuk menyusun

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: keterampilan proses saintifik, hasil belajar, model PBL

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB V PENUTUP. 1. Proses pembelajaran muatan lokal hampir sama dengan mapel-mapel

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

MERANCANG STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK DI MADRASAH IBTIDIYAH. Di susun untuk memenuhi tugas matakuliah Pembelajaran Tematik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS REAL OBJECT DI SEKOLAH DASAR

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter atau insan kamil (Wibowo, 2012:19). Menurut Undang-Undang RI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SD

PENYUSUNAN RPP BERBASIS KTSP PADA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

desentralisasi pendidikan. Dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip Kesatuan dalam kebijakan dan keragaman dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. budaya dalam bentuk pola pikir. Sebagai proses transformasi, sudah barang tentu

Transkripsi:

Artikelkripsi PELAKANAAN PEMELAJARAN TEMATIK DI KELA RENDAH PADA PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT ATUAN PENDIDIKAN (KTP) DI DN KRAMAT 1 KECAMATAN NGANJUK KRIPI Diajukan Untuk Memenuhi ebagian yarat Guna Memperoleh Gelar arjana Pendidikan (.Pd) Pada Jurusan PGD Oleh : RI RATNA MIYANARI NPM 11.1.01.10.0337 FAKULTA KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERITA NUANTARA PERATUAN GURU REPULIK INDONEIA UNP KEDIRI 2015 1

Artikelkripsi 2

Artikelkripsi 3

Artikelkripsi PELAKANAAN PEMELAJARAN TEMATIK DI KELA RENDAH PADA PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT ATUAN PENDIDIKAN (KTP) DI DN KRAMAT 1 KECAMATAN NGANJUK Nama Mahasiswa : ri Ratna Miyansari NPM : 11.1.01.10.0337 Fak Prodi : FKIP - PGD Email : miiamiiunyimenk@yahoo.co.id DosenPembimbing 1 : Dr. ulistiono, M.i DosenPembimbing 2 : utrisno ahari, M.Pd UNIVERITA NUANTARA PGRI KEDIRI ATRAK ri Ratna Miyansari: Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Di Kelas Rendah Pada Penerapan Kurikulum Tingkat atuan Pendidikan (Ktsp) Di dn Kramat 1 Kecamatan Nganjuk. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan satu tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah pada penerapan KTP di DN Kramat 1 Kecamatan Nganjuk. Penelitian dilakukan dengan mengobservasi dan melakukan wawancara terhadap guru kelas rendah. Instrumen yang digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran tematik adalah angket, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan pembelajaran tematik di DN Kramat 1 sudah berlangsung baik, namun demikian masih ada beberapa aspek yang masih kurang dan perlu diperbaiki yaitu guru kurang mampu dalam mengembangkan indikator yang tidak bisa di jabarkan ke dalam sebuah tema dan kurang mampu dalam mengalokasikan waktu sesuai dengan perangkat pembelajaran yang dibuat. Jumlah siswa yang melebihi pagu serta kurangnya alat peraga dan buku panduan menjadi hambatan dalam pelaksanaan KTP di DN Kramat 1. Kata Kunci Pembelajaran tematik, KTP 4

I. LATAR ELAKANG Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang diharapkan mampu membekali peserta didik dengan aneka pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang memungkinkan peserta didik tumbuh menjadi manusia yang seutuhnya. eiring perubahan dan perkembangan zaman, kurikulum di Indonesia telah mengalami penyempurnaan guna memperoleh hasil yang terbaik dari proses pendidikan yang saat ini kembali menggunakan KTP. esuai dengan KTP, pada ekolah Dasar termuat model pembelajaran yang telah disesuaikan dengan karakteristik peserta didik kelas satu, dua dan tiga (kelas rendah) yaitu dengan model pembelajaran tematik. Peserta didik mempunyai latar belakang yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan peran guru dalam memahami murid agar materi dapat dimengerti oleh siswa. Tema merupakan alat alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.(depdiknas, 2006). Model pembelajaran tematik pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif Artikelkripsi mencari, menggali, dan menemukan konsep secara holistik dan autentik. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik di DN Kramat 1 secara umum berlangsung baik, namun ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki seperti guru kurang mampu menetapkan jaringan tema menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. eharusnya dari pihak Kepala ekolah memberikan pelatihan khusus secara intensif kepada guru yang belum mampu sehingga dapat menerapkan pelaksanaan pembelajaran tematik secara maksimal. erdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah pada KTP di DN Kramat 1 Kecamatan Nganjuk. II. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang akan mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah pada penerapan KTP. Jumlah guru yang diobservasi sebanyak 3 orang guru kelas rendah. Data diperoleh dengan observasi pelaksanaan pembelajaran tematik (terdiri dari 42 butir pertanyaan) dan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik (terdiri dari 13 butir pertanyaan) menurut usanti (2012). 2

III. Hasil dan Kesimpulan Rata-rata hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran tematik dan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik kelas rendah di DN Kramat 1 berturutturut disajikan pada tabel 1 dan tabel 2. Tabel 1. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Tematik N Rata i No Komponen - l. rata a i 1. Melakukan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran ke dalam indikator. 2. Mengembangkan indikator sesuai dengan karakteristik peserta didik, potensi setempat, dan mata pelajaran 3. Merumuskan indikator dalam kata kerja operasional/dapat diamati. 4. Mengembangkan indikator sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 5. Dalam menentukan 73 Artikelkripsi tema, guru bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. 6. Tema yang ditetapkan telah memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa. 7. Tema yang ditetapkan telah memperhatikan hierarki konsep materi yaitu dari yang mudah menuju sukar, dari yang sederhana menuju kompleks, dan dari yang konkret menuju abstrak. 8. Tema yang ditetapkan disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, yakni minat, kebutuhan, dan kemampuan. 9. Mengidentifikasi dan menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang sesuai dengan tema sehingga dapat terbagi habis. 10. Menetapkan jaringan tema menghubungkan kompetensi dasar dan 73 67 C 3

indikator dengan tema pemersatu. 11. Jaringan tema dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema. 12. ilabus disusun secara sistematis yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, penilaian. 13. Menentukan sumber belajar yang beraneka ragam yang dituangkan dalam silabus, sehingga dapat mendukung pencapaian kompetensi dasar peserta didik. 14. Dalam silabus telah memuat beberapa bentuk penilaian, antara lain tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya, proyek, portofolio, dan penilaian diri 15. Alokasi waktu mata Pelajaran 100 Artikelkripsi memperhatikan tingkat kesukaran materi, luas cakupan materi yang dipelajari. 16. Alokasi dalam silabus telah disesuaikan dengan alokasi mata pelajaran per minggu 17. Pembagian waktu masing-masing mata pelajaran dalam silabus adalah 15% untuk mata pelajaran agama, 50% untuk membaca, menulis, dan berhitung (calistung), dan 35% untuk PKn, IP, IPA, muatan lokal, dan penjas. 18. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dan disusun dalam silabus tersendiri. 19. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun secara sistematis dengan komponen identitas, kompetensi dasar dan indikator, materi pokok, strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat dan 100 60 53 100 C K 4

media, penilaian dan tindak lanjut. 20. Menuliskan tujuan pembelajaran dari indikator mata pelajaran yang tergabung dalam tema. 21. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dijabarkan dari silabus digunakan untuk satu kali pertemuan (satu hari) 22. Menuliskan kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dapat dipadukan dan hendak dicapai. 23. Menuliskan materi pokok beserta uraian singkat yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dan indikator 24. Menyusun deskripsi kegiatan pembelajaran secara konkret yang terbagi dalam kegiatan pembukaan, inti, penutup. 25. Menentukan alat, media, dan sumber yang sesuai 100 87 87 87 Artikelkripsi dengan materi dan dapat menunjang pencapaian kompetensi dasar. 26. Rencana pembelajaran memuat prosedur dan instrument. 27. Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam bentuk klasikal, kelompok, berpasangan, dan perseorangan 28. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan tepat waktu 29. Kegiatan awal pembelajaran dilakukan dengan menyampaikan hal-hal yang dapat merangsang minat siswa untuk mempelajari tema yang akan disajikan melalui cerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi 30. Kegiatan inti disajikan dengan kegiatan yang dapat membentuk pengalaman belajar bagi siswa dengan membahas tema yang akan disajikan beserta materi yang akan dipelajari. 87 31. Kegiatan inti difokuskan 5

Artikelkripsi pada kegiatan-kegiatan melakukan penilaian, yang bertujuan untuk melaksanakan tindak Mengembangkan lanjut, dan kemampuan baca, mengemukakan topik tulis,dan hitung. yang akan dipelajari 32. Memberikan sikap pada waktu yang akan positif terhadap respon siswa untuk berpendapat datang. 38. Pada pembelajaran di 40 atau bertanya kelas siswa tidak 33. Menciptakan 73 menggunakan jadwal K pembelajaran yang bermakna dan utuh bagi pelajaran 39. Melakukan koordinasi siswa dengan guru pendidikan 34. Memberi penguatan (reinforcement) kepada siswa yang aktif 87 agama, pendidikan jasmani, dan muatan local untuk menyusun 35. Memberikan jadwal pelajaran agar bantuan/bimbingan memudahkan kepada siswa yang administrasi sekolah belum menguasai materi 40. Menggunakan cara/alat baik secara individual penilaian yang bervariasi maupun klasikal. dalam memperoleh 36. Kegiatan inti informasi sebagai mengutamakan kegiatan- rencana acuan rencana kegiatan yang berkadar tindak lanjut (remedial, aktivitas pengayaan, dan tinggi, yaitu berorintasi pemantapan) pada aktivitas siswa dan 41. Kemampuan membaca, 100 guru sebagai fasilitator menulis, dan berhitung 37. Kegiatan penutup diisi merupakan acuan dengan menyampaikan penilaian yang harus hasil pembelajaran yang dikuasai oleh siswa telah dilaksanakan, sebagai syarat kenaikan 6

kelas 42. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masingmasing kompetensi dasar dan hasil belajar dari mata pelajaran 84 Rentang kor dalam bentuk persen (Arikunto dalam arfan 2008:33) angat aik = 86 100 aik = 70 85 Cukup = 60 69 Kurang = 50 59 angat Kurang = 0 49 erdasarkan tabel 1, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik di DN Kramat 1 berjalan baik (84%). Terbukti pada semua aspek pada setiap indikator menunjukkan nilai yang sangat baik dan baik. Guru sudah mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara sistematis, menentukan sendiri sumber belajar yang beraneka ragam sehingga dapat mendukung pencapaian kompetensi peserta didik. Di kelas guru sudah mampu mengajar sesuai dengan perangkat yang dibuat, melakukan apersepsi sampai penutup dengan baik. Namun demikian, ada beberapa aspek yang masih kurang dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, yaitu pada pembagian waktu masing-masing mapel Artikelkripsi dalam silabus tidak sesuai dengan yang diharapkan dan juga guru kurang mampu mengembangkan kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa disusun dalam silabus tersendiri. Guru kurang mampu menetapkan jaringan tema yang menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu, mayoritas guru menggunakan jaringan tema yang sudah ada yang dibuat pada KKG sehingga pada pelaksanaannya guru mengalami kesulitan ketika harus membuat sendiri. Guru kurang mampu dalam mengelola kelas dikarenakan jumlah siswa yang melebihi pagu. eharusnya dari pihak komite sekolah menetapkan untuk menerima siswa sesuai dengan pagu sejumlah 20 anak, apalagi untuk guru yang sudah berusia lanjut lebih menerapkan metode ceramah daripada melaksanakan pembelajaran tematik. Untuk kelas rendah seharusnya diajar oleh guru yang kreatif sehingga dapat menerapkan pembelajaran tematik dengan model model yang memudahkan siswa dalam menerima materi secara maksimal dikarenakan fungsi guru yang sekarang hanya sebagai fasilitator. Perlu diadakan pelatihan lebih lanjut pada guru yang kurang mampu dalam mengembangkan indikator yang tidak mampu dijabarkan ke dalam sebuah tema. 7

Tabel 2. Penilaian Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik No. Komponen X Ket 1. Guru mampu mengatur ruangan sesuai dengan tema yang sedang dibicarakan. 2. Guru mampu 73 menyajikan pembelajaran dengan berbagai metode yang menantang bagi siswa. 3. Guru mampu mengelola ruangan agar tercipta suasana belajar siswa yang nyaman dan menyenangkan 4. Guru mampu 73 mengatur property di dalam kelas kelas seperti meja dan kursi sesuai dengan metode pembelajaran 5. Guru mampu melakukan variasi Artikelkripsi kegiatan belajar yang dapat dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas 6. Guru memanfaatkan dinding kelas untuk memajang hasil karya siswa 7. Guru menggunakan berbagai alat dan sarana belajar bertujuan untuk menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai 8. Guru mampu memilih sumber belajar yang dapat yang dapat menunjang kompetensi dasar yang ingin dicapai 9. Guru memberikan pesan-pesan moral melalui dongeng, bercerita, pantomim, dan music 10. Guru melakukan berbagai metode 87 73 8

penilaian untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. 11. Guru mampu melakukan penilaian secara terus-menerus selama proses pembelajaran berlangsung 12. Guru mampu membuat instrumen 10 0 penilaian berupa tes yang mencakup tertulis, lisan dan perbuatan 13. Guru mampu membuat instrumen non-tes melalui catatan harian, perkembangan siswa, dan portofolio. 88 Rentang kor dalam bentuk persen (Arikunto dalam arfan 2008:33) angat aik = 86 100 aik = 70 85 Artikelkripsi Cukup = 60 69 Kurang = 50 59 angat Kurang = 0 49 erdasarkan tabel 2, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berjalan sangat baik. Dapat dilihat dari hasil prosentase kinerja guru menunjukkan 88% dengan predikat sangat baik. Guru mampu mengelola ruangan agar tercipta suasana belajar siswa yang nyaman dan menyenangkan ketika di kelas. Guru mampu mengatur property di dalam kelas sesuai dengan metode pembelajaran. Guru sudah mampu menjalankan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah pada penerapan KTP di DN Kramat 1 Kecamatan Nganjuk sudah berlangsung baik namun ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas rendah pada penerapan KTP di DN Kramat 1 sudah berlangsung baik. erdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka saran yang diberikan adalah guru hendaknya meningkatkan pemahamam mengenai pelaksanaan pembelajaran tematik khususnya di kelas rendah 9

Artikelkripsi. IV. DAFTAR PUTAKA Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat atuan Pendidikan. andung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: uatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Mamik,.A dan utirjo. 2005. Tematik: Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum 2004. Malang: ayumedia Publishing usanti. 2012. Implementasi pembelajaran tematik. http://depdiknas2006.com 10