Pertimbangan Pengaturan Dosis

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan Dosis Obat

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning

Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan Apoteker HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.

SKRIPSI FITRIA ARDHITANTRI K Oleh :

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

4. Aturan pemakian obat (signature), dimana 1 Sendok teh, sebanding dengan : C a) 15 cc b) 10 cc c) 5 cc d) 3 cc e) 1 cc

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS POTENSIAL KATEGORI DOSIS PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

MAKALAH PERHITUNGAN DOSIS OBAT DISUSUN OLEH : VERTI AGSUTIN

Penggunaan Obat pada Anak FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Penggunaan Obat pada Anak. Alfi Yasmina. Dosis: berdasarkan usia, BB, LPT

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Alfi Yasmina

DOSIS OBAT. Dra. Helni. MKes, Apt

PEMBERIAN OBAT RASIONAL (POR) dr. Nindya Aryanty, M. Med. Ed

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Perancangan program aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

STUDI KELENGKAPAN RESEP OBAT PADA PASIEN ANAK DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN SUKOHARJO BULAN OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2008 SKRIPSI

F U N G S I A R U M H A N D I N I P R I M A N D A R I

* Aligasi * PENGENCERAN

Konsep Dasar Pemberian Obat. Basyariah Lubis, SST, MKes

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berusaha untuk mengobati penyakit dengan menggunakan obat

STUDI KELENGKAPAN RESEP OBAT UNTUK PASIEN ANAK DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN KARTASURA BULAN OKTOBER - DESEMBER 2008 SKRIPSI

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat anti inflamasi non-steroid (AINS) banyak digunakan untuk terapi

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. oral yang digunakan pada pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten

Tujuan Instruksional:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

PRINSIP PENULISAN RESEP DOKTER Oleh : Wiwik Kusumawati

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

APLIKASI FARMAKOKINETIKA DALAM FARMASI KLINIK MAKALAH

Aplikasi Farmakokinetika Klinis Tidak diragukan lagi bahwa salah satu kunci keberhasilan terapi dengan menggunakan obat adalah ditentukan dari

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2013, Volume 5, Nomor 2 UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI.

Pengaruh umum Pengaruh faktor genetik Reaksi idiosinkrasi Interaksi obat. Faktor yang mempengaruhi khasiat obat - 2

FARMAKOKINETIK KLINIK ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA G I N A A R I F A H : : A S T I Y U N I A : : YUDA :: R I F N A

ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

MATA KULIAH Farmakoterapi I

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

BAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk

Tujuan Instruksional:

Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 1

Salinan Resep (2/3/2014)

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian observational yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna dalam menggunakan data-data tersebut serta dapat menghasilkan

TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. obat ini dijual bebas di apotik maupun di kios-kios obat dengan berbagai merek

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Waspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

Effervescent system digunakan pada penelitian ini. Pada sistem ini formula tablet mengandung komponen polimer dengan kemampuan mengembang seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Bagaimana Penulisan SOAP oleh Farmasi? Tim KARS

EVALUASI PENGGUNAAN TOKOLITIK PADA PASIEN DENGAN RISIKO KELAHIRAN PREMATUR DI TIGA RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. RSUD DR M.M Dunda Limboto pada bulan Januari Juni 2012, 70 kasus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESEP DAN SALINAN RESEP. Farmasetika Dasar II

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. naiknya kadar glukosa darah karena ketidakmampuan tubuh untuk. memproduksi insulin (IDF, 2015). DM adalah suatu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif terhadap semua variabel yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

6/3/2011 DOKTER FARMASIS PERAWAT. 1. Independen 2. Interdependen 3. Dependen 4. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

JURNAL PRAKTIKUM ILMU RESEP II

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Pharmacokinetika for Oral Absorption. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saraf pusat tanpa menghilangkan kesadaran. 2,3 Parasetamol umumnya digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang rasional dimana pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Obat Herbal Diabetes Kering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam spesies bakteri yang sebagian merupakan flora oral normal pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERHITUNGAN DOSIS

Beberapa Istilah Dosis Jumlah obat yang digunakan untuk mencapai efek terapeutik yang diharapkan Dosis Lazim (DL), Dosis Maksimal (DM) DL : Dosis yang biasa digunakan dalam keadaan normal DM : Batas atas yang boleh digunakan dalam pengobatan Regimen dosis Jadwal pemberian dosis suatu obat Loading dose Dosis muatan sebagai dosis awal sehingga tercapai kadar dalam darah yang cukup untuk menghasilkan efek terapeutik Maintenance dose Dosis pemeliharaan untuk mempertahankan kadar obat dalam darah agar tetap menghasilkan efek terapeutik

Pertimbangan Pengaturan Dosis Khusus untuk pasien geriatrik dan pediatrik Geriatrik: berhubungan dengan penurunan fungsi fisiologis terkait usia Pediatrik: memiliki bobot lebih kecil dari pasien dewasa dan sistem tubuh tertentu belum berkembang sepenuhnya Usia Bobot Luas permukaan tubuh

Berdasarkan Usia Kurang akurat karena tidak mempertimbangkan sangat beragamnya bobot dan ukuran anak-anak dalam satu kelompok usia Obat bebas untuk Pediatrik: dosis dikelompokkan atas usia seperti: 2-6 tahun, 6-12 tahun dan diatas 12 tahun. Kecil dari 2 tahun, dinyatakan dengan: atas pertimbangan dokter Persamaan yang digunakan: Rumus Young (anak di bawah 8 tahun) Rumus Dilling (anak di atas 8 tahun) Rumus Cowling Rumus Fried (khusus untuk bayi)

Rumus Young Rumus: Usia (tahun) / (Usia + 12) Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 7 tahun?

Rumus Dilling Rumus: Usia (tahun) / 20 Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 11 tahun?

Rumus: Rumus Cowling (Usia dalam tahun) + 1) / 24 Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak usia 11 tahun?

Rumus: Rumus Fried (khusus untuk bayi) Usia (dalam bulan) / 150 Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk bayi usia 5 bulan?

Rumus Gaubius Rumus: 0 1 tahun : 1/12 1 2 tahun : 1/8 2 3 tahun : 1/6 3 4 tahun : ¼ 4 7 tahun : 1/3 7 14 tahun : ½ 14 21 tahun : 2/3 21 60 tahun : dosis dewasa

Berdasarkan Bobot Dosis lazim obat umumnya dianggap sesuai untuk individu berbobot 70 kg (154 pon) Rasio antara jumlah obat yang diberikan dan ukuran tubuh mempengaruhi konsentrasi obat di tempat kerjanya Oleh karena itu, dosis obat mungkin perlu disesuaikan dari dosis lazim untuk pasien kurus atau gemuk yang tidak normal Persamaan: Rumus Clark (AS), Thremic- Fier(Jerman) dan Black(Belanda)

Rumus Clark Rumus: Bobot (dalam pon) / 150 Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak berbobot 40 kg? 1 kg = 2,2 pon

Rumus Thremich-Fier Rumus: Bobot (dalam kg) / 70 Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak berbobot 40 kg?

Rumus Black Rumus: Bobot (dalam kg) / 62 Contoh: Dosis lazim parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg untuk 1 kali pakai. Berapa dosis obat ini untuk anak berbobot 40 kg?

Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh Disebut juga dengan metode BSA (body surface area) Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan bobot pasien dengan menggunakan rumus Du Bois dan Du Bois Terutama digunakan untuk : pasien kanker yang menerima kemoterapi pasien pediatrik untuk pada semua usia kanak-kanak, kecuali bayi prematur dan bayi normal yang fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna sehingga memerlukan penilaian tambahan dalam pengaturan dosis

Du Bois dan Du Bois Rumus: BSA (cm2) = W0,425 x H0,725 x 71,84 keterangan: W = bobot (kg), H = Tinggi (cm) Bentuk konversi (dalam m2): BSA (m2) =,*tinggi(cm) x bobot(kg)+/3600- BSA dewasa rata-rata = 1,73 m2. Beberapa literatur lain menyebut sekitar 1,75 m2. Dosis untuk anak: BSA anak / 1,73 Dapat juga ditentukan dengan menggunakan nomogram

Perkiraan luas permukaan tubuh (m²) anak berdasarkan berat badan (kg). Berat badan (kg) Luas permukaan tubuh (m2) 1-5 (0,05 x kg) + 0,05 6-10 (0,04 x kg) + 0,10 11-20 (0,03 x kg) + 0,20 21-40 (0,02 x kg) + 0,40 Sumber: Drug Fact and Comparison 2007, Pocket edition

Contoh Pasien anak wanita berusia 7 tahun dengan tinggi 101 cm dan bobot 17 kg. Resep yang diberikan dokter berupa omeprazol dimana untuk dewasa, dosisnya 20 mg sehari. Berapa dosis untuk pasien ini? Gunakan persamaan BSA Gunakan nomogram untuk mencari BSA anak

Hubungan Umur dan Bobot dengan %Dosis Pemakaian Menurut buku ISO Indonesia, bayi : 0-12 bln, anak : 1 15,5 th Hubungan dosis bayi-anak terhadap dosis dewasa: Bayiprematur : 1,13 kg : 2,5-5% Bayi baru lahir : 3,18 kg : 12,5% 2 bulan : 4,54 kg : 15% 4 bulan : 6,35 kg : 19% 12 bulan : 9,98 kg : 25% 3 tahun : 14,97 kg : 33% 7 tahun : 22,68 kg : 50% 10 tahun : 29,94 kg : 60% 12 tahun : 35,52 kg : 75% 14 tahun : 45,36 kg : 80% 16 tahun : 54,43 kg : 90%

Menurut FT 1995 Usia Berat badan (kg) % Dosis anak berdasarkan BSA terhadap dosis dewasa Neonatus 3,4 Kecil dari 12,5% 1 bulan 4,2 Kecil dari 14,5% 3 bulan 5,6 18% 6 bulan 7,7 22% 1 tahun 10 25% 3 tahun 14 33% 5 tahun 18 40% 7 tahun 23 50% 12 tahun 37 75%

Berdasarkan Jam FI ed III Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian sehari dihitung: 24/n kali pemakaian sehari semalam Misalkan, tiap 3 jam, maka pemakaian 24/3 = 8 kali sehari semalam Van Duin Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali antibiotik dihitung sehari semalam 24 jam

Dosis Maksilmal dan Dosis Gabungan DM gabungan harus dihitung jika dalam satu resep terdapat 2 atau lebih obat yang kerjanya searah Dalam FI ed III, DM diatur untuk dewasa berumur 20 60 tahun dengan bobot 58 60 kg. Untuk pasien geriatrik, dosis lebih kecil dengan aturan: 60 70 tahun : 4/5 70 80 tahun : ¾ 80 90 tahun : 2/3 90 tahun ke atas : 1/2

Contoh R/ atropin sulfat 2,5 mg (DM 1mg/3mg) ekstrak belladon 100 mg (20mg/80mg) Mf pulv No. X Stdd pulv I Tentukan apakah resep melebihi DM atau tidak?

Tugas Masing-masing mencari satu bahan aktif obat (terutama tunggal) yang beredar dalam bentuk sediaan cairan (khusus untuk anak-anak). Dari bahan aktif yang diperoleh, catat hal-hal berikut dalam bentuk tabel (dilihat di ISO) Nama merek produk Komposisi Aturan pakai (posologi) Analisis data tersebut: Persentase pola posologi obat Dosis lazim obat (dengan berbagai rumus) Kesimpulan saudara, pola posologi obat mana yang tepat