PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS Sally Florensia 1301042631 Dr. Fachruzzaman, SE.,MDM., Ak, CA Abstrak Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui apakah secara signifikan penerapan Good Corporate Governance mempengaruhi profitabilitas dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri penghasil bahan baku sektor pertambangan batubara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia tahun 2009 sampai 2011 berdasarkan NET PROFIT MARGIN (NPM). Metode penelitian ialah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit benar dan lengkap yang kemudian diperoleh sampel sebanyak 33 perusahaan yang telah terpilih dengan menggunakan metode purpose sampling. Analisis yang dilakukan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis serta uji beda dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 20. Hasil yang dicapai ialah dari analisis yang telah dilakukan dengan uji f yang menyatakan bahwa variabel bebas secara bersamasama tidak mempengaruhi variabel terikat, uji t yang menyatakan bahwa variabel bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat. Simpulan Good Corporate Governance (GCG) secara signifikan tidak mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan tidak ada perbedaan profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri penghasil bahan baku sektor pertambangan batubara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia pada tahun 2009 sampai 2011. Kata kunci: Good Corporate Governance (GCG), Kepemilikan Manajerial (KM), Proporsi Dewan Komisaris Independen (PDKI), Jumlah Komite Audit (JKA), Profitabilitas, Net Profit Margin (NPM).
PENDAHULUAN Perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya dalam menjalankan usahanya tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan kesejahteraan bagi pemiliknya dimana hal tersebut mampu menjadikan perusahaan untuk dapat tetap berdiri dalam era globalisasi yang mengharuskan perusahaan mampu untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi mendorong setiap perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan semaksimaksimal mungkin yang cenderung terus meningkat. Perusahaan juga perlu memperbaiki serta mengembangkan strategi perusahaan agar dapat meningkatkan laba perusahaan dimana dengan adanya perusahaan berhasil memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin maka merupakan salah satu faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan yang semakin bagus serta dapat menunjang nilai perusahaan yang meningkat. Penelitian yang ditulis oleh Azhar, Ibnu Austrindanney Sina tahun 2010 dengan judul Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Go Public di Indonesia yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan variabel skor penerapan GCG sebagai indikator GCG dan menggunakan Return On Assets (ROA) sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan dimana variabelnya bersifat kausalitas dengan menggunakan sampel berupa perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan CGPI dengan pemilihan sampel dengan penggunaan metode purposive sampling berdasarkan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai 2009 dimana pengujian hipotesisnya dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi sederhana yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara parsial namun ROA disini tidak dapat dijelaskan oleh penerapan GCG.
Penelitian yang ditulis oleh Abdul Rahim Sangadji tahun 2012 yang menjadi acuan utama dalam penelitian ini dimana penelitian tersebut berjudul Pengaruh Faktor faktor Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Publik Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 (Studi Empiris 50 Perusahaan) yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa penelitian tersebut mempunyai tujuan ingin mengetahui faktor-faktor corporate governance terhadap profitabilitas perusahaan publik yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 dengan sampel yang berjumlah sebanyak 50 perusahaan dengan menggunakan perhitungan rumus ROA sebagai indikator pengukuran profitabilitas. Faktor corporate governance peneliti menggunakan komisaris independen, komite audit, auditor eksternal, dan kepemilikan asing. Peneliti dalam penelitian tersebut menggunakan regresi linier dengan bantuan SPSS 17,0. Hasil dari penelitian komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja profitabilitas, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, auditor eksternal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, kepemilikan asing tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, top saham tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas serta leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini menggunakan indikator pengukur GCG dan pengukur profitabilitas yang berbeda, menggunakan SPSS 20 serta menggunakan sampel perusahaan Indonesia dan Australia. Rumusan masalah penelitian ini meliputi apakah penerapan Good Corporate Governance (kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, jumlah komite audit) mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri penghasil bahan baku sektor pertambangan batubara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia periode tahun 2009 sampai 2011 berdasarkan pengukuran profitabilitas menggunakan perhitungan rasio NET PROFIT MARGIN (NPM) dan Apakah ada perbedaan profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri penghasil bahan baku sektor
pertambangan batubara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia periode tahun 2009 sampai 2011 berdasarkan pengukuran profitabilitas menggunakan perhitungan rasio NET PROFIT MARGIN (NPM). Tujuan dari penelitian ini meliputi untuk mengetahui apakah penerapan Good Corporate Governance mempengaruhi profitabilitas dengan melakukan analisis pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri penghasil bahan baku sektor pertambangan batubara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia periode tahun 2009 sampai 2011 berdasarkan pengukuran profitabilitas menggunakan perhitungan rasio NET PROFIT MARGIN (NPM) dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri penghasil bahan baku sektor pertambangan batubara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia periode tahun 2009 sampai 2011 berdasarkan pengukuran profitabilitas menggunakan perhitungan rasio NET PROFIT MARGIN (NPM). METODE PENELITIAN Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling yaitu pemilihan sampel yang berdasarkan beberapa kriteria tertentu dimana semua kriteria harus dipenuhi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang artinya data penelitiannya telah tersedia dan siap untuk dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan alat analisis yang berupa analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, pengujian hipotesis serta menggunakan uji beda. HASIL DAN BAHASAN 1 Analisis Deskriptif Statistik
Tabel 1 Hasil Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas (Y) 33-122.09804.30503-9.4968735 28.93221919 KM (X1) 33 0 1.64.489 PDKI (X2) 33 0 1.94.242 JKA (X3) 33 0 1.55.506 Dari adanya hasil tabel di atas yang merupakan hasil analisis deskriptif statistik yang membahas mengenai adanya variable-variabel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Untuk variabel profitabilitas menyatakan jumlah datanya sebanyak 33, nilai minimumnya sebesar -122,09804, nilai maksimumnya sebesar 0,30503, nilai rata-ratanya (mean) sebesar - 9.4968735, serta standar deviasinya sebesar 28,93221919. Standar deviasi yang sering dikenal dengan simpangan baku merupakan nilai sebaran data yang digunakan untuk mengetahui nilai-nilai data yang tersebar. Dalam penelitian ini menyatakan nilai standar deviasi sebesar 28,93221919 yang artinya nilai sebaran data dari rata-rata 1 standar deviasi sebesar 28,93221919. 2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik dapat dijabarkan sebagai berikut: 2.1 Hasil Uji Normalitas Data Metode Grafik Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar Chart Normal P-P Plot.
Gambar 2 Chart Normal P-P Plot Dengan melihat dari hasil gambar grafik di atas berupa titik-titik yang menyebar mendekati garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal ini maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Meskipun pada awalnya data yang digunakan dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal tetapi setelah menggunakan log maka data penelitian ini berdistribusi normal. Tabel 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Profitabilitas KM (X1) PDKI (X2) JKA (X3) N 19 33 33 33 Normal Parameters a,b Mean -2,2530,64,94,55 Std. Deviation 1,03392,489,242,506 Most Differences Extreme Absolute,155,408,538,361 Positive,151,267,401,314 Negative -,155 -,408 -,538 -,361 Kolmogorov-Smirnov Z,677 2,344 3,091 2,074 Asymp. Sig. (2-tailed),749,000,000,000 Diketahui nilai signifikansi (Asym.sig 2 tailed) untuk empat variabel dan nilai residual > 5% maka dapat dinyatakan data tersebut berdistribusi normal.
2.2 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 3 Durbin Watson test Tingkat Autokorelasi uji Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1,10 Ada autokorelasi 1,10 1,54 Tidak ada kesimpulan 1,55 2,46 Tidak ada autokorelasi 2,47 2,90 Tidak ada kesimpulan Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi Hasil dari uji autokorelasi dalam penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 2,143 a. Predictors: (Constant), JKA (X3), KM (X1), PDKI (X2) b. Dependent Variable: Profitabilitas Hasil uji autokorelasi menyatakan nilai Durbin-Watson sebesar 2,143 yang berada pada rentang 1,55 2,46 yang artinya tidak ada masalah autokorelasi. 2.3 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance (Constant) KM (X1) 0,854 1 PDKI (X2) 0,810 JKA (X3) 0,854 a. Dependent Variable: Profitabilitas VIF 1,170 1,234 1,170 Hasil dari uji multikolinearitas menyatakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 yang artinya bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.
2.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Sig. (Constant) 1,000 KM (X1),208 1 PDKI (X2),665 JKA (X3),390 a. Dependent Variable: ABS_RES Hasil dari uji heteroskedastisitas dengan variabel terikatnya berupa ABS_RES maka nilai signifikansi yang dipunyai oleh KM (X1), PDKI (X2), dan JKA (X3) lebih dari 5% yang artinya KM (X1), PDKI (X2), dan JKA (X3) terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 3 Hasil Pengujian Hipotesis 3.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Tabel 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 1,617 1,098 1 KM (X1),333,586 PDKI (X2),699 1,253 JKA (X3),371,586 a. Dependent Variable: Profitabilitas Melihat hasil uji regresi linier berganda di atas maka dapat dinyatakan bahwa: Hasil konstanta sebesar 1,617. Hasil KM (X 1 ) sebesar 0,333. Hasil PDKI (X 2 ) sebesar 0,699. Hasil JKA (X 3 ) sebesar 0,371. 3.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan atau Uji Statistik F Tabel 10 Hasil Uji Signifikansi Simultan atau Uji Statistik F Model F Regression 0,324 1 Residual Total a. Dependent Variable: Profitabilitas
b. Predictors: (Constant), JKA (X3), KM (X1), PDKI (X2) Menyatakan kesimpulan Karena F hitung < F tabel (0,324 < 2,934), maka menerima H 0 artinya bahwa KM, PDKI, dan JKA secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 3.3 Hasil Uji Signifikansi Parsial atau uji statistik t Tabel 11 Hasil Uji Signifikansi Parsial atau uji statistik t Model t (Constant) 1,474 KM (X1),568 1 PDKI (X2),558 JKA (X3),633 a. Dependent Variable: Profitabilitas Menyatakan kesimpulan KM mempunyai nilai t hitung t tabel (0,568 2,045) maka KM secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. PDKI mempunyai nilai t hitung t tabel (0,558 2,045) maka PDKI secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. JKA mempunyai nilai t hitung t tabel (0,633 2,045) maka JKA secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 3.4 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Tabel 12 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Model R R Square Adjusted R Square 1,247 a,061 -,127 a. Predictors: (Constant), JKA (X3), KM (X1), PDKI (X2) b. Dependent Variable: Profitabilitas Adanya hasil tabel di atas maka dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,061 yang artinya variabel KM, PDKI, dan JKA memberikan pengaruh sebesar 6,1% terhadap profitabilitas, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini. Pada hasil adjusted R square menyatakan hasil negatif yang berarti bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini tidak cocok.
4 Uji Beda 4.1 Hasil Analisis Uji Homogenitas Tabel 13 Hasil Analisis Uji Homogenitas Levene's Test for Equality of Variances Sig. Profitabilitas Equal assumed variances Equal variances not assumed 0,017 Menyatakan kesimpulan Diketahui nilai signifikansi dari uji Levene s sebesar 0,017 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka menolak H 0. Hal ini menyatakan kelompok data profitabilitas antara perusahaan di Indonesia dengan perusahaan di Australia mempunyai varian yang berbeda maka independent samples t test menggunakan nilai yang equal variance not assumed. 4.2 Hasil Analisis Uji Independent Samples T Test Tabel 14 Hasil Analisis Uji Independent Samples T Test t-test for Equality of Means t Profitabilitas Equal variances assumed 1,704 Equal variances not assumed 1,300
Menyatakan kesimpulan Dapat diketahui bahwa t hitung < t tabel (1,300 < 2,262) maka menerima H 0. Hal tersebut artinya tidak ada perbedaan profitabilitas antara perusahaan di Indonesia dengan perusahaan di Australia. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan GCG tidak mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan penghasil batubara di Indonesia dan di Australia tahun 2009 sampai 2011 dan menyatakan bahwa tidak ada perbedaan profitabilitas pada perusahaan penghasil batubara di Indonesia dan di Australia tahun 2009 sampai 2011. REFERENSI Aluchna, M. (2009). How Important is Corporate Governance? Best Practices in Poland. Journal of Accounting, volume 32 issue 2, 99-119. Andi. (2012). Solusi Praktis & Mudah Menguasai SPSS 20 untuk Pengolahan Data. Semarang: Wahana Komputer. Azhar, I. A. (2010). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Go Public. Disertasi tidak diterbitkan. Skripsi S1. Medan: Universitas Sumatra Utara. Bursa Efek Indonesia (2013). Data Laporan Keuangan tahun 2009-2011.(1-5-2013) www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan. aspx Bursa Efek Australia (2013). Data Laporan Keuangan tahun 2009-2011. (1-5-2013) www.asx.com.au/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan. aspx Fahmi, I. (2012). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Freeman Edward, R; Harrison, J; Hicks, A; Parmar, B;Colle de, S. (2010).
Stakeholders Teory The State Of The Art. New York: Cambridge University Press. Sangadji, A. R. (2012). Pengaruh Faktor faktor Corporate Governance Terhadap Profitabilitas. Jurnal Akuntansi, volume Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Siagian, F., Siregar, S. V., & Rahadian, Y. (2013). Corporate governance, quality reporting, and corporate value: Evidence from Indonesia. Jurnal Of Accounting, volume 3 issue 1, 4-20. Spitzeck, H. (2009). Development of governance structures for corporate responsibility. Jurnal Of Accounting, volume 9 issue 4, 355-372. Van Home, J. C., & Wachowicz, J. J. (2012). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan RIWAYAT PENULIS Edisi 13 Buku 1. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Empat. Sally Florensia lahir di kota Jember pada 18 November 1990. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada 2013.