Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso

dokumen-dokumen yang mirip
(Analysis Of Influental Factors Of Furniture Entrepreneur's Income In Leces Subdistrict Probolinggo Regency)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

Analisis Pengaruh Faktor Jumlah Unit Usaha,Investasi Dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Di Karisidenan Besuki

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METOTOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TOTAL PENGUSAHA PADA INDUSTRI KECIL GENTENG DI KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kudus. Dipilihnya Koperasi karyawan tersebut sebagai obyek penelitian karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB lll METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso Analysis of Factors That Effect Income of Small Furniture Industry Entrepreneur Bondowoso District Bondowoso Regency Nency Yella Tragindi, Nanik Istiyani, Teguh Hadi P. Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: nencyyella@ymail.com Abstrak Penelitian ini akan menjelaskan hubungan antara variabel modal, jumlah tenaga kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa data cros section dengan objek penelitian pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso dengan metode sampel penelitian sebanyak 71 responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal, jumlah tenaga kerja dan lama usaha berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Kata Kunci: Industri kecil, pendapatan. Abstract This study will research the relationship between a variable capital, the amount of labor and a long crusade against the income of small furniture industry entrepreneur in sub-district bondowoso bondowoso regency. Type of data used in research this is data primary form of data cros section with objects research the city small furniture in sub-district bondowoso district bondowoso by method samples research as many as 71 respondents. An instrument analysis used in this research is linear regression analysis worship of idols with a method of ordinary least square (ols). From the result showed that variable capital, the amount of labor and long effort influential significantly against earnings small industrial entrepreneurs furnitures in subdistrict bondowoso district bondowoso. Keywords: small industry, income Pendahuluan Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara adalah untuk memperkuat perekonomian nasional, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja, meningkatkan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, mengurangi disparitas antar daerah dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pendapatan perkapita suatu masyarakat, maka semakin kecil proporsi penduduknya yang berpendapatan dibawah garis kemiskinan. Peningkatan pendapatan masyarakat perlu diperhatikan agar memperoleh kehidupan yang layak dan kebutuhan masyarakatnya dapat terpenuhi. Salah satu usaha untuk meningkatkan pembangunan ekonomi adalah pembangunan di sektor industri yang merupakan usaha jangka panjang untuk memperbaiki struktur ekonomi dan menyeimbangkan antara industri dan pertanian. Pembangunan sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Sehingga industri sering juga disebut

2 sebagai sektor pemimpin (Leading sector) yang artinya dengan adanya pembangunan industri maka akan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian dan sektor jasa, misalnya pertumbuhan industri yang pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahan baku untuk industri (Arsyad, 1999:354). Produk-produk industrial selalu memiliki pertukaran yang tinggi atau lebih menguntungkan dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar di bandingkan produk-produk sektor lain. Untuk itu proses industrialisasi lebih dimantapkan untuk mendukung berkembangnya industri sebagai penggerak utama peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja. Pembangunan industri harus membuat industri menjadi lebih efisien dan peranannya dalam perekonomian meningkat baik dari segi nilai tambahan maupun lapangan kerja. Di Indonesia kemampuan industri kecil dan rumah tangga mempunyai potensi yang besar dalam memperkokoh ekonomi, peningkatan efisiensi industri, secara keseluruhan, peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja terutama dari golongan masyarakat yang berpendidikan rendah dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Demikian pula potensi industri kecil dan rumah tangga cukup besar dalam mendukung persebaran industri yang mengatasi ketimpangan struktural antara perekonomian perkotaan dan pedesaan, dan mendukung strukturisasi prekonomian ke arah yang lebih maju yang teraktualisasikan kedalam rancangan strategi dan kebijakan pembangunan berikutnya agar tidak terjerumus kesalahan yang sama. Di Kabupaten Bondowoso subsektor industri kecil mebel merupakan salah satu bentuk industri kecil unggulan yang dirasakan mampu dalam menciptakan dan mendukung program pemerintah dalam bidang lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Kecamatan Bondowoso adalah salah satu daerah di Kabupaten Bondowoso dengan jumlah pengusaha industri kecil mebel meningkat setiap tahunnya. Terbukti yang tercatat dalam Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso pada tahun 2010 berjumlah 220 unit usaha meningkat di tahun 2011 menjadi 236 unit usaha dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 248 unit usaha. Keberadaan sektor industri kecil mebel ini sebenarnya sudah ada sejak lama, Pengolahannya pun melibatkan seluruh anggota keluarga serta tetangga sekitar dan masih menggunakan teknik pengolahan yang sederhana. Dengan semakin meningkatnya jumlah industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso dapat membuka lapangan kerja (usaha) baru yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, baik keluarga pemilik modal itu sendiri maupun yang hanya sebagai buruh. Dan tentunya secara tidak langsung juga ikut membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Metode Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di Kabupaten Bondowoso dengan daerah penelitian Kecamatan Bondowoso. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dimana Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Jadi data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik individu maupun kelompok. Data primer diperoleh dengan metode observasi, wawancara dengan reponden dan dengan menyebarkan kuisioner atau angket. Dalam hal ini sumber pertama adalah para responden sebagai pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Dan data sekunder, diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi secara tidak langsung dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Perindustrian, BPS, Dinas Pertanian dan sebagainya (Zainuri, 2001:95). Metode Analisis Analisis Analisis Regresi Analisis Regresi Linear Berganda merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi variabel yang mempengaruhi disebut independent variable (variabel bebas) dan variabel yang mempengaruhi disebut dependent variable (variabel terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat salah satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka disebut sebagai regresi sederhana, sedangkan jika variabelnya bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda (Prayitno, 2010:61). Untuk mengetahui pengaruh modal, jumlah tenaga kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso, digunakan analisis regresi linier berganda sebagai berikut (Prayitno, 2010:61) ; Keterangan : Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Karakteristik pada masing-masing variabel a = konstanta atau besarnya koefisien masing-masing variabel sama dengan nol b 1 = besarnya pengaruh modal b 2 = besarnya pengaruh tenaga kerja b 3 = besarnya pengaruh lama usaha X 1 = variabel modal X 2 = variabel jumlah tenaga kerja X 3 = variabel lama usaha Y = pendapatan e = faktor gangguan

3 Hasil Penelitian Analisis regresi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya faktor modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2), dan lama usaha (X3) mempengaruhi pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso baik secara parsial maupun secara serentak (bersama-sama). Hasil analisis regresi linier berganda ini diolah dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis regresi sebagai berikut: Y = -16,134 + 0,224 X 1 + 0,488 X 2 + 0,226 X 3 +e Hasil persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut: 1. Nilai konstanta b 0 = -16,134 menunjukkan besarnya pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso turun sebesar Rp 16.134.000 ketika modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X3) dianggap konstan. 2. Variabel bebas modal (X1) mempunyai koefisien regresi (b 1 ) sebesar 0,224 menunjukkan apabila modal mengalami peningkatan sebesar 1 juta rupiah maka akan menyebabkan kenaikan pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso sebesar Rp 224.000 3. Variabel bebas jumlah tenaga kerja (X2) mempunyai koefisien regresi (b 2 ) sebesar 0,488 menunjukkan apabila jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 1 orang maka akan menyebabkan peningkatan pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso sebesar Rp 488.000 4. Variabel bebas lama usaha (X3) mempunyai koefisien regresi (b 3 ) sebesar 0,226 menunjukkan apabila lama Uji Statistik usaha mengalami peningkatan sebesar 1 tahun maka akan menyebabkan peningkatan pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso sebesar Rp 226.000 Setelah hasil analisis regresi linier berganda diketahui maka dilakukan pengujian statistik yaitu uji F, uji t dan uji R 2, untuk menginterpretasikan hasil analisis regresi linier berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat secara signifikan, baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil uji statistik sebagai berikut: 1. Uji Serentak (Uji F) Uji f untuk mengetahui secara serentak adanya pengaruh modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X3) terhadap pendapatan (Y). Kriteria pengambilan keputusan yaitu, bila probabilitas F hitung < 0,05 maka H 0 ditolak dan H i diterima yang artinya secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Bila probabilitas F hitung > 0,05 maka H 0 diterima dan H i ditolak yang artinya secara serentak variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai probabilitas F hitung dari hasil regresi linier berganda sebesar 0,000 menunjukkan bahwa probabilitas F hitung lebih kecil dari level signifikan (α = 0,05), sehingga H 0 ditolak dan H i diterima. Kondisi ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yaitu modal (X1), jumlah tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X3), secara serentak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu pendapatan (Y) pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh F hitung sebesar 42,265 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Dari hasil regresi tersebut terbukti bahwa probabilitas F hitung (0,000) lebih kecil dari level signifikan a=5%, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa modal, jumlah tenaga kerja dan lama usaha secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t dalam analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian untuk uji t antara lain: (1) bila nilai probabilitas t hitung < 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima berarti ada pengaruh signifikan antar variabel bebas terhadap variabel terikat ; (2) bila nilai probailitas t hitung > 0,05, maka H 0 diterima dan H i ditolak sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan antar masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat: Dari hasil analisa regresi linier berganda diperoleh data sebagai berikut: 1. Variabel modal (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 2,348 dengan tingkat probabilitas 0,022 menunjukkan bahwa probabilitas t hitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), berarti variabel modal (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan (Y). 2. Variabel jumlah tenaga kerja (X2) memiliki nilai t hitung sebesar 5,172 dengan tingkat probabilitas 0,000 menunjukkan bahwa probabilitas t hitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), berarti variabel

4 jumlah tenaga kerja (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan (Y). 3. Variabel lama usaha (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 2,368 dengan tingkat probabilitas 0,021 menunjukkan bahwa probabilitas t hitung lebih kecil dari level of significance (α = 0,05), berarti variabel lama usaha (3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan (Y). Uji Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Uji koefisien determinasi berganda untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas modal, jumlah tenaga kerja dan lamausaha terhadap variabel terikat yaitu pendapatan. Kriteria pengujian sebagai berikut: Apabila R 2 mendekati 0, maka tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila R 2 mendekati 1, maka ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Besar koefisien determinasi berganda (R 2 ) sebesar 0,639, sesuai dengan kriteria pengujian R 2 = 0,639 mendekati 1, dengan demikian modal, jumlah tenaga kerja dan lama usaha mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pendapatan. Data tersebut juga menunjukkan bahwa variabel bebas mampu menjelaskan persentase sumbangan terhadap naik turunnya besarnya pendapatan sebesar 63,9% sedangkan sisanya sebesar 36,1% perubahan besarnya pendapatan disebabkan oleh faktor lain dan kesalahan pengganggu (error terms) di luar model penelitian ini. Uji Asumsi Klasik Sebelum menguji lanjut hasil estimasi regresi, agar hasil yang diberikan memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator) perlu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi ujimultikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas sebagai berikut : a. Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah pengujian dari asumsi untuk membuktikan bahwa variabel-variabel bebas dalam suatu model tidak saling berkorelasi satu dengan lainnya.adanya multikolinearitas dapat menyebabkan model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir variabel independen Gejala multikolinearitas juga dapat dideteksi dengan melihat besarnya VIF (Variance Inflution Factor). Latan (2013:61), menyatakan bahwa indikasi multikolinearitas pada umumnya terjadi jika VIF lebih dari 10, maka variabel tersebut mempunyai pesoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya. Adapun nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) disajikan pada tabel berikut : Variabel Nilai VIF Keterangan Modal 1,766 Tidak terjadi Jumlah Tenaga Kerja 1,727 Lama Usaha 1,768 Multikolinieritas karena nilai VIF < 10 Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel 4.10 diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolieritas, karena didapat nilai VIF < 10, artinya tidak terjadi hubungan linier antara variabel bebas yang digunakan dalam model regresi. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut (Latan, 2013:66). Dasar pengambilan keputusan antara lain : Jika ada pola tertentu. seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas; Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil analisis dari grafik Scatterplot pada gambar di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. c. Uji Normalitas

5 Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah mutlak.regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik (Latan, 2013:56). Dari grafik uji normalitas terhadap model regresi yang dapat dilihat pada lampiran 3, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas. Secara ringkas hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Hasil uji normalitas Pembahasan Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Industri kecil mebel merupakan salah satu bentuk industri kecil unggulan yang dirasakan mampu dalam menciptakan dan mendukung program pemerintah dalam bidang lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha industri kecil mebel yang ada di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso sebanyak 71 responden. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari faktor modal, jumlah tenaga kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel secara serentak. Perbandingan hasil penelitian dengan teori yaitu berdasarkan hasil penelitian, modal (X1) signifikan karena pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso memilikim kecukupan modal untuk menjalankan usahanya sehingga berdasarkan hasil penelitian modal berpengaruh terhadap pendapatan. Hal tersebut sesuai dengan teori Irawan dan Suparmoko (1999:77) yaitu bahwa modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan produksi untuk menambah output, lebih khusus lagi dapat dikatakan bahwa modal dapat terdiri dari barang- barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang. Hal ini akan dapat meningkatkan output sehingga dapat menambah pendapatan yang diterimanya. Jumlah tenaga kerja (X2) berdasarkan penelitian mempunyai pengaruh yang signifikan karena jumlah tenaga kerja yang dimiliki pengusaha industri kecil mebel cukup banyak dan cukup membantu perkembangan industri kecil mebel. Tenaga kerja yang diserap oleh industri kecil adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan khusus atau mempunyai keahlian tertentu, hal ini disebabkan karena industri kecil tidak menuntut persyaratan pengetahuan teknis atau keterampilan yang tinggi bagi tenaga kerjanya, karena alat-alat produksi yang digunakan relatif lebih sederhana. Dalam proses produksinya banyak melibatkan tenaga kerja sehingga industri bersifat padat karya. Meningkatnya permintaan akan baranga dan jasa pada suatu industri, maka para produsen juga akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja, bahan- bahan baku dan pendukung juga mesin-mesin guna memproduksi barang- barang dalam jumlah yang diminta oleh masyarakat yang dalam hal ini berperan sebagai konsumen. Sebaliknya apabila permintaan masyarakat akan suatu barang berkurang atau menurun, maka permintaan produsen akan tenaga kerja dan faktor produksi lainnya akan berkurang (Gilarso, 1994:48). Lama usaha (X3) berdasarkan penelitian mempunyai pengaruh yang signifikan karena lama usaha yang dijalani pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso cukup lama dalam proses produksi hasil mebel sehingga berdasarkan hasil penelitian lama usaha berpengaruh terhadap pendapatan. Sesuai dengan teori (Simanjuntak, 1993:66). Lama usaha adalah lamanya bekerja yang dilakukan di dalam yang dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan pekerjaan baik secara horizontal maupun secara vertikal. Peningkatan secara horizontal berarti memperluas pekerjaan atau aspek-aspek yang diketahui. Peningkatan vertikal berarti memperdalam mengenai mutu dibidang tertentu. Bila latihan seperti itu dikaitkan dengan penggunaannya dalam pekerjaan sehari-hari maka dapat disimpul;kan bahwa tingkat produktivitas seseorang berbanding lurus dengan jumlah dan lamanya latihan yang diperoleh. a. Kesimpulan Penutup Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Modal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso;

6 2. Jumlah tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso; 3. Lama usaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kecil mebel di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. b. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan pertimbangan, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengusaha industri kecil mebel sebaiknya meningkatkan faktor produksi modal untuk meningkatkan pendapatannya. Untuk itu diperlukan bantuan dari Pemerintah Daerah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan melakukan penanaman investasi yang dapat digunakan untuk membantu pengusaha kecil meningkatkan modal usahanya. Pemberian bantuan modal dapat berupa pemberian dana dalam bentuk kredit untuk industri kecil dengan bunga yang ringan sehingga para pengusaha dapat meningkatkan usahanya; 2. Pengusaha industri kecil mebel harus terus meningkatkan wawasan dan pengalaman sehingga keterampilannya akan dapat memproduksi kerajinan kayu yang berkualitas, serta pengetahuan terhadap harga dan pasar juga semakin luas. Hal tersebut akan membantu pengusaha dalam memproduksi kerajinan kayu yang bermutu dan memudahkan memasarkan kerajinan kayu tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan pengusaha industri kecil mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini dimana dalam membagikan kuisioner banyak responden yang kurang antusias dan belum mengerti cara mengisi kuisioner. Daftar Pustaka Arsyad, L. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE- YKPN Gilarso, T. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro. Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius Latan, Hengky. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi.Bandung : Alfabeta Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Data Statistik Dengan SPSS. MediaKom, Yogyakarta Suparmoko, M. A. 1999. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta. BPFE. Simanjuntak, P. 1993. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LPFE- UI. Zainuri. 2001. Metodelogi Penelitian Ekonomi Dan Manajemen Jilid 1. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Ucapan Terima Kasih Pada akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan dan mendukung penelitian ini. Terima kasih kepada bapak Edi Santoso yang telah memeriksa ketepatan penulisan artikel ini, memberikan masukan dan menyediakan waktu dalam pemeriksaan artikel ini.