Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

LAYANAN SUARA BERBASIS INTRANET PADA LAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Voice Over Internet Protocol (disingkat VoIP) adalah teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

7.1 Karakterisasi Trafik IP

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UJI KEAMANAN SISTEM KOMUNIKASI VOIP DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS ENKRIPSI VPN PADA MIKROTIK PROPOSAL SKRIPSI

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Bab ini akan menguraikan proses analisis pembangunan VOIP sistem dan

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada Jenjang Strata-1 Program Studi Teknik Informatika

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ADMINISTRATOR JARINGAN VOIP BERBASIS WEB

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

KATA PENGANTAR. Makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu kritik dan salah yang membangun dapat diberikan pembaca. Terimah kasih.

BAB III PERENCANAAN SISTEM

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR APLIKASI VOIP PADA USUNET UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SAMUEL ML. TOBING

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VoIP (Voice Over Internet Protocol)

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet

UNJUK KERJA PENERAPAN TEKNOLOGI VoIP PADA JARINGAN VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK)

BAB II LANDASAN TEORI

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

SISTEM TELEKOMUNIKASI. VoIP. (Voice over Internet Protocol)

IMPLEMENTASI VoIP DI LINGKUNGAN ITATS

STUDI IMPLEMENTASI VOIP BERBASIS SIP JARINGAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Meicsy Najoan

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI

BAB II KERANGKA TEORITIS. Menurut Domiko dkk, (2012) VoIP ( Voice over Internet Protocol )

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sentralisasi dan optimasi kerja (Yuhefizar, 2003). sebagai VOIP (Voice Over Internet Protocol). VOIP mengubah gelombang analog

Transkripsi:

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email : enang_2000@yahoo.com ABSTRAK Teknologi VoIP sangat menguntungkan karena menggunakan jaringan berbasis IP yang sudah memiliki jaringan kuat di dunia sehingga biaya untuk melakukan panggilan jauh lebih efisien daripada menggunakan telepon analog. Tetapi VoIP memiliki kelemahan yaitu dibutuhkan bandwith yang khusus untuk digunakan transmisi paket-paket RTP. Hal ini menjadi kendala karena harga bandwith di negara kita masih mahal, sedangkan trafik-trafik yang lain juga harus dapat dikirimkan dengan baik pada koneksi jaringan yang tersedia. Dari sinilah muncul suatu pemikiran tentang bagaimana caranya untuk melakukan manajemen koneksi jaringan yang ada dan meningkatkan performansi dari jaringan VoIP itu sendiri. Salah satu cara adalah dengan menggunakan QoS (Quality of Service). QoS sendiri telah diketahui sebagai salah satu metoda yang handal dalam menangani masalah manajemen jaringan, terutama untuk pengiriman data penting. Untuk mengimplementasikan pemikiran tersebut maka dibuatlah suatu sistem VoIP pada sebuah LAN yang diterapkan teknik QoS Priority Queuing. Kemudian dianalisa bagaimana performansi dari sistem VoIP sebelum dan sesudah menggunakanqos. Apakah voice yang dihasilkan oleh system VoIP yang dibangun masih memenuhi standar ITU-T berdasarkan delay, jitter dan packet loss. Dari pengujian dengan menggunakan codec G711 didapatkan bahwa performansi jaringan setelah diimplementasikan priority queing meningkat dengan tajam jika dibandingkan dengan sebelum diterapkan priority queing. Parameter-parameter yang diperlukan untuk menjaga kualitas jaringan VoIP dapat dipertahankan nilainya mendekati standarisasi yang dikeluarkan oleh ITU-T yang meliputi delay, Jitter, packet loss dan MOS (Mean Opinion Score). Kata Kunci:VoIP, QoS, delay, jitter, dan Priority queing. 1. PENDAHULUAN Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Permasalahan pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana merancang sebuah sistem telekomunikasi berbasis IP melalui internet yang diaplikasikan pada LAN yang terdiri atas 3 buah komputer dimana satu sebagai server VoIP, dan dua buah komputer sebagai terminal/client,. pada sistem tersebut akan dialirkan trafik UDP dan TCP dari salah satu client untuk diketahui performansi dan pengaruh trafik terhadap sistem VoIP pada jaringan LAN meliputi bandwidth, delay, MOS, serta packet loss.sehingga kita bisa menentukan mekanisme Qos yang terbaik Dalam perencanaan untuk mengimplementasikan VoIP pada Local Area Network (LAN), perlu memperhitungkan kebutuhan bandwidth, karena saat pengiriman suara estimasi alokasi bandwidth menjadi sangat penting karena akan memakan sebagian besar bandwidth komunikasi yang ada. Sehingga teknik-teknik untuk melakukan kompresi data menjadi sangat strategis untuk

memungkinkan penghematan bandwidth komunikasi. VoIP dapat berkomunikasi dengan sistem lain yang beroperasi pada jaringan packetswitch. Untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan suatu standar sistem komunikasi yang kompatibel satu sama lain. Ada dua standar komunikasi yang digunakan pada VoIP yaitu : 1.1 H.323 Standar H.323 terdiri dari komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan komunikasi multimedia melalui jaringan packet-based. Bentuk jaringan packet-based yang dapat dilalui antara lain jaringan internet, Internet Packet Exchange (IPX)-based, Local Area Network (LAN), dan Wide Area Network (WAN). H.323 dapat digunakan untuk layanan layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony), komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan suara, video dan data. didistribusikan ke semua node (termasuk endpoint dan server) di dalam jaringan SIP. Hal ini berbeda dengan sistem telepon konvensional di mana terminal-terminal telepon sangat bergantung kepada perangkat switching yang terpusat. SIP memiliki fungsi-fungsi yang didefinisikan sebagai berikut: a. User location SIP menyediakan kemampuan untuk menemukan lokasi pengguna akhir yang bermaksud akan membangun sebuah sesi atau mengirimkan sebuah permintaan. b. User capabilities SIP memungkinkan determinasi kemampuan media dari perangkat yang terlibat di dalam sesi. c. User availability SIP memungkinkan determinasi keinginan pengguna untuk melakukan komunikasi. d. Session setup SIP memungkinkan modifikasi, transfer, dan terminasi dari sebuah sesi aktif. 2. MODEL, ANALISA, DESIGN DAN IMPLEMENTASI Gambar I.1 Terminal pada jaringan paket Tujuan desain dan pengembangan H.323 adalah untuk memungkinkan interoperabilitas dengan tipe terminal multimedia lainnya. Terminal dengan standar H.323 dapat berkomunikasi dengan terminal H.320 pada N- ISDN, terminal H.321 pada ATM, dan terminal H.324 pada Public Switched Telephone Network (PSTN). Terminal H.323 memungkinkan komunikasi real time dua arah berupa suara, video dan data. 1.2 Session Initiation protocol (SIP) SIP merupakan protokol persinyalan yang bertujuan untuk mengendalikan inisiasi, modifikasi, serta terminasi sesi-sesi multimedia, termasuk sesi komunikasi audio atau video. SIP merupakan protokol berbasis teks yang mirip dengan protokol HTTP dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). SIP adalah protokol peer-to-peer yang mengandung arti bahwa fungsi-fungsi call routing dan session management Konfigurasi jaringan yagn digunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Konfigurasi jaringan Pengujian yang dilakukan dibatasi sebagai berikut : a. Digunakan G.711 sebagai codec. b. Diasumsikan kondisi kanal sempurna, yaitu tidak ada transmission error dan link adaptations. c. Parameter yang digunakan untuk mengamati kualitas layanan meliputi bandwith, jitter, MOS dan packet loss. d. Pengalamatan IP menggunakan IP versi 4. e. Digunakan asterisk win32 sebagai server VoIP.

Di bawah ini adalah konfigurasi komponenkomponen yang berada pada konfigurasi jaringan yang dibuat : a. IP Phone IP Phone adalah suatu hardware yang biasa digunakan untuk komunikasi VoIP. Pada bagian ini terjadi pengolahan sinyal analog menjadi digital untuk kemudian dilakukan proses paketisasi menjadi paket IP. b. Switch Perangkat ini berfungsi sebagai penghubung semua perangkat-perangkat yang ada dalam sebuah jaringan LAN. c. Router Perangkat ini berfungsi untuk melakukan perutingan ip address dari dua buah jaringan yang berbeda. Router yang digunakan disini adalah versi software dari mikrotik routeros. Pada mikrotik kita akan melakukan limitasi koneksi backbone sebesar 512 kbps, 256 kbps dan 128 kbps. d. Server Server merupakan penyedia layanan aplikasi dalam sebuah jaringan. dalam hal ini adalah VoIP server. VoIP server yang digunakan adalah asterisk versi windows backbone 256 kbps, lalu akan 3. HASIL ANALISIS DATA Berdasarkan pada hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan beberapa skenario pengujian. Kita dapat menganalisa data-data yagn dihasilkan oleh program commview tersebut. Untuk memudahkan pembaca, hasil penelitian ini penulis sajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut : 3.1 Analisis parameter packet loss 2.1 Skenario Pengujian Skenario ujicoba yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 512 Kbps. backbone 512 kbps, lalu akan b. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 256 Kbps. backbone 256 kbps, lalu akan c. Pengujian sistem dengan bandwidth internet 128 Kbps. Gambar III.1 Grafik perbandingan packet loss Dari grafik diatas dapat diketahui, jumlah paket yang hilang pada saat dilakukan ujicoba sebelum diterapkan priority queuing pada koneksi backbone 128 kbps dan 256 kbps sangat banyak sekali, tetapi setelah diimplementasikan priority queuing paket yang hilang tersebut berkurang sangat jauh. Berdasarkan grafik diatas pengurangan tertinggi terjadi pada saat ujicoba pada koneksi backbone 256 kbps dimana sebelum diterapkan QoS tedapat paket yang hilang sebesar 50,3%, tetapi setelah diterpakan QoS terjadi penurunan julah paket yang hilang menjadi sebesar 0,5 %. Dampak dari penurunan paket yang hilang ini terasa sekali, karena suara yaagn

dihasilkan menjadi lebih bagus dan dapat terdengar dengan jelas dibandingkan sebelummnya. 3.2 Analisis Parameter Jitter Gambar III.2 Grafik perbandingan Jitter Dari grafik diatas dapat diketahui parameter jitter mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada saat dilakukan ujicoba sebelum diterapkan priority queuing sangat banyak sekali, tetapi setelah diimplementasikan priority queuing jitter berkurang sangat jauh. Dapat dilihat pada grafik diatas pada saat proses komunikasi dilakukan pada koenksi backboen 128 kbps terdapat jitter sebesar 117,49 tetapi setelah diimplementasikan priority queing mengalami pengurangn menjadi hanya sebesar 36,23. Pengurangan tertinggi terjadi pada saat ujicoba pada koneksi backbone 128 kbps dimana terjadi penurunan hampir 300% lebih. 3.3 Analisis Parameter MOS Gambar III.3 Grafik perbandingan MOS Dari grafik diatas dapat diketahui hasil perolehan nilai MOS meningkat jauh setelah diimplementasikan Kenaikan tertinggi terdapat pada saat ujicoba pada koneksi backbone 256 kbps, dimana terjadi kenaikan nilai MOS dari yang semula 1,1 menjadi 4,3 nilai in sudah sangat bagus jika kita implementasikan VoIP menggunakan codec G.711. Dari hasil uji coba diatas dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi priority queuing di dalam sebuah jaringan sistem VoIP sangat efektif untuk membantu meningkatkan kualitas sambungan komunikasi dalam sistem VoIP. Dengan diaplikasikannya metode ini dampak yang dihasilkan sangat besar sekali, dimana seperti terlihat pada grafik diatas terdapat pengurangan packet loss yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan sebelum diterapkan metode ini, hasil pengurangan packet loss ini berdampak pula ke pengurangan delay/jitter sehinggga kualitas suara yang dihasilkan termasuk pada kategori bagus. 4. KESIMPULAN Dari analisa yang telah dilakukan pada perencanaan dan implementasi quality of service pada voice over internet protocol, dengan melakukan beberapa tahap ujicoba, Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mikrotik routeros dapat digunakan untuk meningkatkan performansi jaringan LAN dengan menerapkan metode priority queing. 2. Bandwidth yang digunakan pada komunikasi VoIP rata rata sebesar 83 Kbps dengan menggunakan codec G.711 untuk tiap satu kanalnya. Sehingga dengan tarif koneksi internet yang sudah cukup murah saat ini kita dapat menyelenggarakan layanan voip untuk menghubungkan kantor-kantor yang terlatak di berbagai daerah. 3. Quality of service pada sebuah jaringan LAN merupakan suatu keharusan, karena perkembangan aplikasi semakin hari semakin pesat dan konsumsi bandwith yang digunakan juga semakin tinggi. Saran 1. Aplikasi Voip ini sesuai untuk instansi atau perusahaan yang telah memiliki jaringan internet antar kantor-kantornya.. 2. Untuk aplikasi Voip lebih dari 3 kanal sebaiknya menggunakan sambungan koneksi

internet yang dedicated agar tidak terjadi penurunan kualitas pada saat beben ISP padat. 3. Untuk pengembangan lebih lanjut, perlu dilakukan pengembangan untuk mekanisme interkoneksi dengan jaringan VPN maupun PSTN. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Onno w.purbo. 2007. VoIP Cikal Bakal Telepon Rakyat, Jakarta: Prima Infosarana Media. [2] Adnan Basalamah, 1999. Standar H.323 untuk networking aplikasi multimedia, Computer Network Research Group (CNRG) ITB, Bandung: Graha Ilmu. [3] Thabratas Tharom. 2007. teknis dan Bisnis VoIP, Jakarta: Elex Media Komputindo. [4] William Stallings. 2002. Komunikasi data dan computer: jaringan kompuer, Jakarta: salemba Teknika. [5] Jim van Megelem, 2007. Asterisk the future of telephony, New York: O Reilly. [6] http://www.itu.int/itu-t/publications. 15 September 2009. [7] http://www.asteriskwin32.com. 15 September 2009. [8] http://www.mikrotik.org. 15 September 2009. [9] http://www.sony-ak.com. 15 september 2009.