BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, buah juga sangat bermanfaat terutama jika kita mengkonsumsi buah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diberitakan dalam situs berita Kompas tanggal 1 April 2014 (Liauw, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk vertebrata yang memiliki tulang belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan kepada masyarakat, khususnya remaja. Salah satu dari budaya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. teknik belajar pribadinya. Orangtua dapat memanfaatkan multimedia interaktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. beberapa contoh penyumbang terbesar pemanasan global saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkitab merupakan pesan dari Allah untuk manusia.alkitab merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN. musim itu datang, hujan yang dihasilkan mampu membuat beberapa kota di

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Situs Kompas menuliskan metode yang diciptakan oleh Maria Montessori,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah


BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia kesehatan zaman sekarang ini, kebutuhan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba konsumtif, orang tua lupa mengajak anakanaknya. untuk hidup hemat, apalagi menabung. Alih-alih mengajak anak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. karena pada zaman Orde Baru Pancasila sedemikian kuat dan dipaksakan agar

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar persen tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pilihan lembaga asuransi kesehatan kian beragam, baik swasta

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Langkah - langkah dalam proses perancangan poster kampanye anti. a. Langkah pertama ialah mencari data yang mencakup tentang

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan


BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesibukan dalam bekerja selalu menjadi kendala dalam membagi waktu untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (

BAB I PENDAHULUAN. seperti pewarna, perasa, pemanis, pengawet. Minuman soda berpemanis sangat

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs online republika (2014, diakses pada 2 April 2015), mengamati anak-anak zaman sekarang yang cenderung memiliki pola perilaku konsumtif. Hal ini terlihat dari banyaknya anak-anak yang jajan dan jalan-jalan ke mal tanpa didampingi orang tuanya. Sebagaimana observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 26 Februari 2015 di SDK Tarakanita dan SDK BPK Penabur, berbagai macam jajanan depan sekolah selalu ramai dikerumuni anak-anak seusai sekolah. Anak menghabiskan uang sakunya untuk jajan saat istirahat maupun seusai sekolah. Perilaku konsumtif dan boros ini terjadi karena kurangnya pengetahuan akan mengatur atau mengelola keuangan. Anak perlu belajar mengelola uang. Ratih dalam situs online Kompas (2013) diakses pada tanggal 24 Februari 2015, mengenalkan uang pada anak sejak dini mengajak mereka untuk menghargai uang. Selain itu mereka juga sekaligus belajar berhitung dari nominalnya. Pengenalan uang bisa dilakukan pada saat anak berusia satu sampai tiga tahun. Pada usia enam tahun atau ketika mereka menjejak bangku SD, berlanjut pada pengelolaan uang yang lebih jauh. Salah satunya melalui perilaku menabung dengan menggunakan celengan, untuk uang koin dan uang kertas. 1

Pada penelitian pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 26 Februari - 1 Maret 2015 lalu di SDK BPK Penabur, SDK Tarakanita, dan GKI Gading Serpong terhadap orangtua dan anak usia 6-9 tahun diketahui bahwa orangtua sudah mengenalkan uang pada anak melalui pemberian uang saku perharinya, namun pada tahap pengelolaan uang tersebut, orang tua masih belum serius dalam penyampaiannya. Sehingga pada kenyataannya anak memiliki pola menghabiskan seluruh uang saku perharinya, karena pemberian uang saku harian yang rutin membuat anak merasa dengan mudah mendapat uang sehingga beranggapan uang yang diberikan sehari harus dihabiskan dalam sehari itu juga. Pengelolaan uang sejak usia dini memberi manfaat yang positif pada anak. Baik untuk hari ini maupun di kemudian hari. Sebagaimana yang disampaikan oleh seorang pakar perencana keuangan, yaitu Irvan Aryadi, SE, RFP., dalam wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 9 Maret 2015, dapat diambil pointpoint penting bahwa mengajarkan anak pengelolaan uang sejak usia dini bermanfaat untuk pembentukan karakternya, untuk mempersiapkan hari depan yang lebih baik dengan mengorbankan kenikmatan masa kini. Anak yang terbiasa menabung akan terbentuk pola menabung hingga usia dewasa. Dengan pengenalan uang pada anak, anak akan tahu bahwa uang berharga dan harus dipakai dengan cermat pada waktu yang tepat dan pada hal yang tepat pula. Selain itu, saat menabung, anak mulai mengenal angka, belajar menahan diri, dan memahami mana yang menjadi prioritas. Berdasarkan tinjauan di atas, maka penulis meneliti dan merancang kampanye sosial penanaman karakter menabung anak untuk tugas akhir. 2

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perancangan kampanye sosial penanaman karakter menabung anak? 2. Bagaimana narasi pesan menabung bagi anak ini divisualisasikan dalam media motion graphic? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah tugas akhir ini meliputi: 1. Target sasaran: 1. Target Primer : Anak-anak usia 6-9 tahun a. Segmentasi geografis : Jabodetabek b. Segmentasi demografis : Usia : 6-9 tahun Jenis kelamin : Multigender Pendidikan : Sekolah Dasar Agama : Multi Suku : Multikultural c. Segmentasi psikografi 3

Strata ekonomi : Menengah keatas Gaya hidup : Semi modern, modern Kepribadian : Boros dan belum memiliki karakter menabung sejak dini 2. Target sekunder : Orang tua a. Segmentasi geografis : Jabodetabek b. Segmentasi demografis : Usia : 25-45 tahun Jenis kelamin : Multigender Pendidikan : S1 dan sederajat Agama : Multi Suku : Multikultural c. Segmentasi psikografi Strata ekonomi : Menengah keatas Gaya hidup : Semi modern, modern Kepribadian : Belum peduli dengan kegiatan menabung anak sejak dini 2. Media: video motion graphic 4

3. Bahasa: Bahasa Indonesia 4. Lembaga: Kegiatan Kampanye Sosial Penanaman Karakter Menabung Anak dimandatori oleh Bank BTN 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan perancangan tugas akhir ini adalah: 1. Merancang visualisasi kampanye sosial penanaman karakter menabung anak 2. Mendapatkan bentuk visualisasi narasi pesan menabung pada anak usia 6-9 tahun 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat perancangan tugas akhir ini adalah: 1. Mengajarkan anak sejak dini mengenai pengelolaan uang dengan cara menabung 2. Anak-anak mau menabung sejak dini dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membentuk karakternya melalui media video ini 3. Menjadi referensi untuk pembuatan desain video motion graphic untuk anak 1.6. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam tugas akhir ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis metode kualitatif didasari respon pada bentuk verbal oleh target market. Analisis metode kuantitatif berdasarkan asas-asas yang terukur atau matematis terutama metode statistik, 5

mengadakan survei dan wawancara. Hasil data yang terkumpul kemudian dianalisis secara statistik guna mendapatkan bentuk visual yang paling sukses. Penulis akan menggunakan kuesioner yang akan dibagikan pada orang tua dan anak-anak usia 6-9 tahun untuk mengetahui karakteristik yang disuka anak-anak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tugas akhir ni mencakup studi pustaka, wawancara, survei, dan observasi. 1. Studi Pustaka: Studi Pustaka meliputi buku dan sumber-sumber data di internet mengenai teori kampanye sosial, maskot, motion graphic, karakter anak, dan menabung sebagai landasan teori bahan dalam penulisan tugas akhir ini. 2. Wawancara: penulis akan melakukan wawancara kepada orang tua yang memiliki anak usia 6-9 tahun untuk mengetahui minat anak tentang edukasi sejak dini, serta wawancara terhadap perencana keuangan dan psikolog anak sebagai acuan tugas akhir ini. 3. Survei: penulis melakukan survei pada anak-anak usia 6-9 tahun di SD Tarakanita dan SDK BPK Penabur Gading Serpong dalam bentuk kuesioner untuk mengetahui karakter anak dalam penggunaan uang serta minat mereka terhadap tampilan visual yang disuka. 4. Observasi: penulis melakukan pengamatan dan dokumentasi tentang karakteristik anak-anak di SD Tarakanita dan SDK BPK Penabur Gading Serpong. 6

1.7. Metode perancangan Metode perancangan yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Perumusan masalah Penulis mengamati hal-hal yang terjadi dalam masyarakat mengenai pola hidup konsumtif dengan pengetahuan yang kurang mengenai pengelolaan uang. Sejauh pengamatan serta studi pustaka, penulis menemukan bahwa anak-anak memiliki pola menghabiskan uang saku perharinya dan tidak menyimpan uang tersebut untuk kemudian hari. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan anak mengenai pengelolaan uang sejak dini. Masalah dibatasi dengan penentuan target yakni anak usia 6-9 tahun. 2. Menentukan tujuan Penulis menentukan tujuan sebagai goal yang ingin diraih dari dirancangnya kampanye sosial penanaman karakter menabung anak yaitu dapat memunculkan inisiatif anak untuk mulai menabung. 3. Pengumpulan data Penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan survei kuesioner terhadapat 50 anak usia 6-9 tahun di SDK BPK Penabur Gading Serpong dan SDK Tarakanita Gading serpong untuk mengetahui karakter anak dalam menggunakan uang saku perharinya, penggunaan media yang dekat dengan anak usia 6-9 tahun, dan gaya visual yang digemari oleh anak. 7

4. Brainstorming Proses brainstorming dengan melakukan mind mapping yang bertujuan untuk mengetahui segala kemungkinan dan peluang terhadap perancangan kampanye sosial penanaman karakter menabung anak. 5. Evaluasi Penulis kembali mengevaluasi dan melihat kembali hasil yang telah didapatkan dari brainstorming dan melakukan proses pembenaran. 6. Sketsa Sketsa merupakan proses awal visualisasi dari sebuah karya. Penulis mendesain gambaran secara kasar mengenai visualisasi desain yang akan diwujudkan 7. Visualisasi Segala ide dan gagasan mengenai penanaman karakter menabung anak disajikan dalam media kampanye yang riil, yaitu melalui media digital video motion graphic. 8

1.8. Sistematika perancangan Latar Belakang Anak-anak zaman sekarang cenderung memiliki pola perilaku konsumtif. Dengan pemberian uang saku perharinya, anak usia 6-9 tahun menghabiskan seluruh uang sakunya untuk jajan. Perilaku konsumtif tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan anak tentang pengelolaan uang. Anak perlu diberi pengetahuan tentang mengelola uang sejak dini agar dapat membentuk karakternya hingga dewasa. Dengan adanya kampanye sosial penanaman karakter menabung pada anak diharapkan dapat memberikan bekal dan ilmu terhadap anakanak agar dapat menabung sejak dini. Rumusan masalah Bagaimana perancangan kampanye sosial penanaman karakter menabung pada anak? Bagaimana narasi pesan menabung bagi anak ini divisualisasikan dalam media motion graphic? Batasan masalah Batasan masalah tugas akhir ini berupa media motion graphic berbahasa Indonesia dengan target primer anak usia 6-9 tahun dengan kalangan menengah keatas Tujuan Merancang visualisasi kampanye sosial penanaman karakter menabung pada anak usia 6-9 tahun Mendapatkan bentuk visualisasi narasi pesan bagi anak usia 6-9 tahun Studi lapangan Studi lapangan dilakukan dengan cara survey, wawancara, dan observasi lapangan Studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mencari informasi dari buku dan internet 9