Pengaruh Formulasi Pakan Hijauan (Rumput Gajah, Kaliandra dan Gamal) terhadap Pertumbuhan dan Bobot Karkas Domba

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kondisi Fisik Kaliandra dan Campurannya dengan Gamal Segar Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Nutrien pada Domba

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

DEPOSISI PROTEIN PADA DOMBA EKOR TIPIS JANTAN YANG DIBERI PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT DENGAN METODE PENYAJIAN BERBEDA

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

CAKRA, I G. L. O. DAN A. A. A. S. TRISNADEWI

BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H

SELISIH PROPORSI DAGING, LEMAK DAN TULANG DOMBA EKOR TIPIS YANG DIBERI PAKAN UNTUK HIDUP POKOK DAN PRODUKSI

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

STATUS NUTRISI SAPI PERANAKAN ONGOLR DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

HASIL DA PEMBAHASA. Konsumsi Bahan Kering Ransum

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

PENAMPILAN DOMBA LOKAL YANG DIKANDANGKAN DENGAN PAKAN KOMBINASI TIGA MACAM RUMPUT (BRACHARIA HUMIDICOLA, BRACHARIA DECUMBENS DAN RUMPUT ALAM)

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA ( Panicum Maximum ) TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA KAMBING LOKAL

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

KECERNAAN BAHAN KERING BEBERAPA JENIS PAKAN PADA TERNAK SAPI BALI JANTAN YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM FEEDLOT ABSTRACT

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

MATERI DAN METODE. Materi

Evaluasi Pertambahan Bobot Badan Sapi Aceh Jantan yang Diberi Imbangan Antara Hijauan dan Konsentrat di Balai Pembibitan Ternak Unggul Indrapuri

PENAMPILAN PRODUKSI KERBAU LUMPUR JANTAN MUDA YANG DIBERI PAKAN AMPAS BIR SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT JADI

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2017, VOL. 17, NO. 2. Annisa Savitri Wijaya 1, Tidi Dhalika 2, dan Siti Nurachma 2 1

BAB I. PENDAHULUAN. tahun 2005 telah difokuskan antara lain pada upaya swasembada daging 2014

Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Penggemukan Melalui Perbaikan Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal di Pulau Timor

UJI KADAR AIR, AKTIVITAS AIR, DAN KETAHANAN BENTURAN RANSUM KOMPLIT DOMBA BENTUK PELET MENGGUNAKAN DAUN KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI HIJAUAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

MATERI DAN METODE. Materi

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

METODE. Lokasi dan Waktu

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRAT DENGAN KADAR PROTEIN KASAR YANG BERBEDA PADA RANSUM BASAL TERHADAP PERFORMANS KAMBING BOERAWA PASCA SAPIH

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

SKRIPSI BUHARI MUSLIM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

Ahmad Nasution 1. Intisari

KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

TEKNOLOGI PAKAN PROTEIN RENDAH UNTUK SAPI POTONG

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

MATERI DAN METODE. Metode

PERSENTASE KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN METODE PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA

SIFAT FISIK DAGING DOMBA EKOR TIPIS JANTAN YANG DIBERI RANSUM DENGAN BERBAGAI LEVEL PENAMBAHAN KULIT SINGKONG SKRIPSI ADE IRMA SURYANI HARAHAP

TINGKAH LAKU MAKAN KAMBING KACANG YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN-ENERGI BERBEDA

LUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

KOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

KHARISMA ANINDYA PUTRI H

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

FORMULASI PAKAN SAPI POTONG BERBASIS SOFTWARE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU

RETENSI NITROGEN KAMBING KACANG YANG DIBERIKAN RANSUM RUMPUT LAPANG DAN DAUN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) PADA LEVEL BERBEDA ABSTRACT

PERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE ABSTRACT

EDIBLE PORTION DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN PAKAN RUMPUT GAJAH DAN POLLARD

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

Transkripsi:

Pengaruh Formulasi Pakan Hijauan (Rumput Gajah, Kaliandra dan Gamal) terhadap Pertumbuhan dan Bobot Karkas Domba (The effect of forage formulation (elephant grass, kaliandra, and gamal leaves) on the growth and carcass of sheep) Firdus 1 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh ABSTRACT Feed is one of most important factors to increase animal production. Feeding animal with only one kind of grass such as elephant grass on ruminant animals including sheep is not able to increase the productivity of the animals. Kaliandra and gamal leaves contain high level of protein and can be formulated to ruminant nutrition. The purpose of this experiment is to evaluate the effect of forage namely elephant grass (Penisetum sp.), kaliandra (Caliandra calothyrsus), and gamal (Gliricidia sepium) on the growth and carcass of sheep. Forty nine sheep with the starting weight of 15,42 kg (SD 2,68) were used in this experiment and fed fresh elephant grass (RGS), fresh kaliandra (KS), dried kaliandra (KKR) and steamed kaliandra (KKS). Treatment A: 70 % RGS + 30 % KS, B: 70 % RGS + 30 % GS, C: 70 % RGS + 15 % KS + 15 % GS, D: 70 % RGS + 15 % KKR + 15 % GS, E: 70 % RGS + 15 % KKS + 15 % GS. Animals were fed for 70 days and given free access of water (ad libitum). Data collection was the growth of animals (average daily gain) and the weight of carcass. All data was analyzed by ANOVA. The results of the experiment show that forage formulation (fresh elephant grass, fresh, dried and steamed kaliandra and fresh gamal leaves) were not significantly effect on the growth and carcass of sheep. Key words: sheep, growth, carcass, kaliandra, gamal, elephant grass. 2010 Agripet : Vol (10) No. 1: 42-45 PENDAHULUAN 1 Penyediaan pakan yang berkualitas merupakan salah satu faktor pendukung dalam upaya meningkatkan produktifitas ternak. Ternak yang sedang tumbuh memerlukan kebutuhan nutrien yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya yang sempurna. Dalam hal ini, strategi pemberian pakan perlu disesuaikan dengan kebutuhannya baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Permasalahan penyediaan pakan ternak sering mendapat kendala, baik dari strategi pemberiannya maupun kesesuaian zat gizi yang dibutuhkan ternak. Mariyono et al. (1998) mengatakan bahwa pemberian rumput tunggal belum mampu mengoptimalkan produktifitas ternak, sementara menurut Nasrullah et al. (1996) pemberian pakan konsentrat cenderung tidak ekonomis. Leguminosa merupakan salah satu alternatif yang dapat diusahakan sebagai pakan Corresponding author: firzia_fir@yahoo.com ternak. Kandungan proteinnya rata-rata di atas 20 % (Tangendjaja dan Wina, 1998), sehingga dapat diharapkan dalam perbaikan kualitas pakan (Mariyono et al., 1998). Kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan gamal (Gliricidia sepium) termasuk jenis leguminosa yang banyak dimanfaatkan peternak seperti di Jawa Timur (Wardhani et al., 1989 dalam Mariyono et al., 1998). Kaliandra mengandung zat anti nutrisi tanin dalam jumlah yang tinggi sampai 11 % sehingga dapat berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan pakan oleh ternak (Tangendjaja dan Wina, 1998), sedangkan gamal tidak mengandung tanin (Mariyono et al., 1998). Penggunaan kaliandra sebagai pakan tunggal memungkinkan berdampak negatif terhadap ketersediaan nutrien bagi ternak, karena komplek tanin-protein yang sangat kuat dapat menurunkan daya cerna nutrien, terutama kecernaan protein oleh mikroba rumen. Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa kemungkinan pengaruh tanin kaliandra terhadap kecernaan Agripet Vol 10, No. 1, April 2010 42

protein kasar, yaitu dalam kadar tinggi dapat melindungi protein dari kecernaannya oleh mikroba rumen dan kecernaan secara enzimatis dalam usus sehingga dapat menurunkan pemanfaatan nutrien oleh ternak. Sebaliknya dalam kadar rendah diasumsikan tanin mampu melindungi protein dari aktifitas mikroba rumen yang selanjutnya dapat dicerna secara enzimatis di dalam usus, sehingga protein kasar yang lolos cerna dari mikroba rumen (protein by pass) dapat dimanfaatkan secara efisien dalam usus halus. Formulasi pakan hijauan (rumput gajah, kaliandra, dan gamal) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan nutrien, sehingga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan bobot karkas ternak domba. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Ruminansia kecil Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi Bogor. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan adalah domba ekor tipis sebanyak 49 ekor, dengan rata-rata bobot badan awal 15,42 kg dengan umur ratarata 1 tahun. Domba tersebut dibagi dalam 5 kelompok perlakuan pakan (masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor domba, kecuali kelompok 5 hanya 9 ekor). Sebelum percobaan, semua domba diadaptasikan selama dua minggu, diberikan obat cacing (valbazen), antibiotik (kaloxi), obat mulut (terrusi) dan obat mata (terramicyn salf). Pemberian obat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan kesehatan ternak yang dapat berpengaruh terhadap jalannya penelitian. Kandang Percobaan Kandang yang digunakan adalah kandang individu untuk ruminansia kecil berukuran 135 x 65 cm, milik Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Penempatan hewan percobaan (domba) dilakukan secara acak. Setiap kandang individu dilengkapi dengan tempat pakan dan minum, serta penampungan feses dan urine yang dirancang dengan sebaikbaiknya, agar feses dan urine tidak tercampur. Pakan Percobaan Pakan yang diberikan terdiri dari rumput gajah segar (RGS), gamal segar (GS), kaliandra segar (KS), kaliandra kering (KKR), dan kaliandra kukus (KKS). Setiap ternak mendapatkan pakan sebanyak 5 % bahan kering (BK) pakan per kg bobot badan. Perhitungannya menggunakan rumus berikut ini. B Bx 0,05 x Tetapan porsi pakan perlakuan x 100 Pemberian pakan (g. e. -1 h -1 ) = % Bahan kering pakan Pakan yang diberikan kepada ternak merupakan kombinasi perlakuan dengan rancangan acak lengkap (RAL), pola searah. Adapun perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: A. Rumput gajah segar (RGS) dan kaliandra segar (KS) (70 % + 30 %) B. Rumput gajah segar (RGS) dan gamal segar (GS) (70 % + 30 %) C. Rumput gajah segar (RGS), kaliandra segar (KS) dan gamal segar (GS) D. (70% + 15% + 15%) E. Rumput gajah segar (RGS), kaliandra kering (KKR) dan gamal segar (GS) F. (70% + 15% + 15%) G. Rumput gajah segar (RGS), kaliandra kukus (KKS) dan gamal segar (GS) H. (70% + 15% + 15%) Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari selama 70 hari, dengan masa adaptasinya 15 hari. Air minum diberikan ed libitum. Parameter Percobaan Parameter yang diamati dalam percobaan ini adalah pertumbuhan domba (pertambahan bobot badan harian) dan bobot karkasnya. Pengumpulan Data Pertumbuhan domba (Pertambahan bobot badan harian) Pengumpulan data pertumbuhan domba melalui pengukuran pertambahan bobot badan harian (PBBH) dengan cara melakukan penimbangan ternak setiap dua minggu dan dilakukan sebelum pemberian pakan. Timbangan yang digunakan adalah model Pengaruh Formulasi Pakan Hijauan (Rumput Gajah, Kaliandra dan Gamal) Terhadap Pertumbuhan dan Bobot Karkas Domba (Ir. Firdus, M.Si) 43

digital kapasitas 60 kg dengan skala minimum 200 gram dan grad 10 gram. Pertambahan bobot badan harian diperoleh dari selisih total bobot badan akhir (gram) dengan bobot badan awal (gram) dan dibagi dengan lama pengamatan. Bobot badan akhir - bobot badan awal PBBH (g. e. -1 h -1 ) = Lama percobaan Bobot Karkas Karkas merupakan bobot ternak setelah dikurangi/dipisahkan kaki, jeroan, kulit, bulu, kepala dan darah. Persentase dari bobot hidup dihitung dengan persamaan berikut. Bobot karkas Bobot karkas (%) = x 100 % Bobot hidup Analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan ancova, bobot badan domba pada awal percobaan sebagai covarian. Bila terdapat perbedaan yang nyata nilai rataan antar perlakuan pada taraf signifikansi 5 %, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan prosedur uji Tukey atau uji beda nyata jujur (BNJ) (Steel dan Torrie, 1993). Data tersebut diolah dengan menggunakan program SAS 6.12 tahun 1997. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Domba Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan masing-masing 15 % kaliandra segar, kering, kukus dan campurannya dengan gamal segar ternyata tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan domba. Hal ini tercermin dari tidak adanya peningkatan pertambahan bobot badan harian antar perlakuan. Penyebab tidak terjadinya peningkatan pertambahan bobot badan harian diduga antara lain tingkat kecernaan bahan kering dan protein kasar tercerna masih rendah. Kearl (1982) melaporkan bahwa domba dengan bobot badan 15 kg yang mengkonsumsi 95 gram protein kasar dengan jumlah protein kasar tercerna sebesar 76 gram dan energi termetabolis sebesar 4,77 MJ., mendapatkan pertambahan bobot badan harian sebesar 100 gram. Berdasarkan laporan ini terlihat bahwa protein kasar tercerna yang diperoleh diduga belum mencukupi kebutuhan protein dan energi untuk meningkatkan pertambahan bobot badan harian sebesar 100 gram. Astuti (1988) mengatakan bahwa perkembangan jaringan otot untuk menghasilkan daging ternak dapat dipengaruhi dengan pemberian konsentrat. Pembrian konsentrat tersebut dapat meningkatkan produksi asam propionat sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrien. Martawidjaja (1986) melaporkan bahwa pertambahan berat badan domba tampa pemberian konsentrat rata-rata 18 gram ekor -1 hari -1, sedangkan dengan pemberian konsentrat berat badannya bertambah menjadi 71 gram ekor -1 hari -1 atau meningkat sebesar 294 %. Oleh karna itu, penambahan konsentrat dalam ransum merupakan salah satu faktor yang diperlu dipertimbangkan. Tabel 1. Bobot badan domba akibat perlaukan Perlakuan Bobot Badan Harian (gram/ekor/hari) A: 70 % rumput gajah segar + 30 % kaliandra segar (kadar tannin: 1,09%) 54,57 B: 70 % rumput gajah segar + 30 % gama segar (kadar tannin: 0,123%) 50,29 C: 70 % rumput gajah segar + 15 % kaliandra segar +15 % gamal segar (kadar tannin: 0,95%) 61,14 D: 70 % rumput gajah segar + 15 % kaliandri kering +15 % gamal segar (kadar tannin: 0,311%) 61,59 E: 70 % rumput gajah segar + 15 % kaliandra kukus + 15% gamal segar (kadar tannin: 0,296%) 61,43 Keterangan: NS = Tidak berbeda nyata Uji Statistik NS Agripet Vol 10, No. 1, April 2010 44

Bobot Karkas Perlakuan pakan tidak berpengaruh nyata terhadap persentase bobot karkas (Tabel 2). Bobot karkas yang diperoleh (32,72 33,93 %) lebih rendah dari bobot karkas yang dilaporkan Umiyasih et al (1998 a dan 1998 b ) sebesar 41,20 42,23 % pada domba yang diberikan perlakuan dengan berbagai tingkat energi ransum dan 48,32 50,01 pada domba yang diperlakukan dengan suplementasi daun gamal dan dedak gandum pada pakan dasar. Herman (1993) mengatakan bahwa bobot karkas meningkat dengan meningkatnya bobot hidup. Peningkatan bobot hidup dipengaruhi antara lain tingkat pemamfaatan protein dan energi pakan. Rendahnya pemanfaatan energi dan protein pakan antara lain dapat menyebabkan kemunduran atau kelambatan pertumbuhan, sehingga mempengaruhi kinerja produktifitas karkas. Tabel 2. Bobot karkas domba Perlakuan A: 70 % rumput gajah segar + 30 % kaliandra segar (kadar tannin: 1,09%) B: 70 % rumput gajah segar + 30 % gamal segar (kadar tannin: 0,123%) C: 70 % rumput gajah segar + 15 % kaliandra segar +15 % gamal segar (kadar tannin: 0,95%) Keterangan: NS = Tidak berbeda nyata Bobot Karkas (%) 32,72 33,93 33,33 KESIMPULAN DAN SARAN Uji Statistik Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi pakan hijauan (rumput gajah segar, kaliandra segar, kering, dan kukus serta gamal segar) tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan domba. Demikian juga formulasi pakan yang terdiri dari rumput gajah segar, kaliandra segar dan gamal segar juga tidak berpengaruh nyata terhadap bobot karkas domba. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang formulasi pakan domba dengan penambahan konsentrat pada pakan hijauan (rumput gajah, kaliandra, dan gamal). NS DAFTAR PUSTAKA Astuti, D.A., 1988. Pemberian konsentrat dengan dan tanpa monensin pada domba. Tesis. Fakultas Pascasarjana. IPB. 88. Herman, R., 1993. Perbandingan partumbuhan, komposisi tubuh dan karkas antara domba Priyangan dan ekor gemuk. Disertasi. PPs. IPB. Bogor. 83 Kearl, L.C., 1982. Nutrien requirements of ruminants in developing countries. International Feedstuffs Institut Utah Agricultural Exsperiment Station Utah State University. Logan Utah. 381. Mariyono, U., Umiyasih, Tangendjaja., B. Musofie, A. dan Wardhani, N.K., 1998. Pemanfaatan leguminosa yang mengandung tanin sebagai pakan sapi perah dara. Pros. Sem. Nas. II. INMT. 171 172. Martawidjaja, M., 1986. Pengaruh pencukuran dan pemberian konsentrat terhadap performans domba jantan muda. Wartazoa, 2 (1 2) 5 10. Nasrullah, R., Salam dan Chalidjah. 1996. Pemberian daun leguminosa sebagai substitusi konsentrat dalam ransum penggemukan sapi bali. Pros. Sem. Nas. II. Peternakan dan Veteriner. 627 630. Steel, R.C.D. dan Torrie, J.H., 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika (Suatu pendekatan biometrik). Alih bahasa, B. Sumantri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 748. Tangendjaja, B dan Wina, E., 1998. Pengaruh Cairan Rumen dari domba Lokal ke Domba Merino terhadap Kemampuan Mencerna Kaliandra, Pros. Sem. Nas. Peternakan dan Viteriner. 448-454 Umiyasih, U., Affandy, L. dan Pamungkas, D., 1998 a. Pengaruh tingkat energi ransum terhadap komposisi karkas domba ekor gemuk jantan muda. Pros. Sem.Nas.II- INMT. 159 160 Umiyasih, U., Pamungkas D. dan Affandy, L., 1998 b. Kajian suplementasi daun gamal dan dedak gandum dalam ransum domba ekor gemuk, kaitannya dengan kualitas karkas. Pros. Sem.Nas.II-INMT. 161-162 Pengaruh Formulasi Pakan Hijauan (Rumput Gajah, Kaliandra dan Gamal) Terhadap Pertumbuhan dan Bobot Karkas Domba (Ir. Firdus, M.Si) 45

Agripet Vol 10, No. 1, April 2010 46