PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG IJIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG LEGES DAN BIAYA ADMINISTRASI DALAM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2003 TENTANG PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN DAN TELEKOMUNIKASI DI KOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN PRAKTEK TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA BUDIDAYA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 5 TAHUN 2000 IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG PENATAAN LAHAN PERTAMBAKAN DI WILAYAH TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN USAHA DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENGELOLAAN LOGAM TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTAA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTANN TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN GANGGUANN IZIN GANGGUAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 74 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

b. bahwa untuk melaksanakan pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETERTIBAN DALAM KAWASAN PELABUHAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 14 TAHUN 2002 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG TATA NIAGA BESI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 08 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 135 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG IZIN GANGGUAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2002 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR : 3/B TAHUN : 1999 SERI : B

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2008

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKKAN PENGGUNAAN TANAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN MEMBUKA DAN MEMANFAATKAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 5 Tahun 2006 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 6 TAHUN 2002 (6/2002) TENTANG PERIZINAN USAHA PERJALANAN WISATA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 10 TAHUN 2002 (10/2002) TENTANG PENGATURAN PRAMUWISATA DAN PENGATUR WISATA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2002 SERI B NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG LARANGAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI KABUPATEN MALINAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGGUNAAN JALAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DAN ANGKUTAN DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 13 TAHUN 2002 TENTANG

Transkripsi:

Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, a. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari bahaya kerugian atau gangguan yang ditimbulkan oleh tempat usaha atau kegiatan perekonomian pada umumnya, perlu diadakan penertiban demi menjaga kepentingan atau ketertiban umum, keamanan dan kesehatan lingkungan sekitarnya maka perlu diatur Pemberian Ijin Tempat Usaha; b. bahwa untuk maksud pada huruf a tersebut diatas maka perlu mengatur ketentuan Pemberian Ijin Tempat Usaha dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Gangguan (Hinder Ordonantie) Staatsblad Tahun 1926 Nomor 226 setelah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Ordonantie Staatsblad Tahun 1940 Nomor 14 dan 450; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3711); 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undangundang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; 10. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 1999 Nomor 11 Seri C-01) jo. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 26 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2001 Nomor 26 Seri D-09); 11. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 22 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2000 Nomor 23 Seri D); 12. Peraturan..

12. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 24 Tahun 2000 tentang Bangunan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2000 Nomor 23 Seri D). Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN, MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Tarakan; 2. Pemerintah Kota adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD adalah badan legislatif daerah; 4. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan; 5. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Tarakan; 6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang pemberian ijin tempat usaha yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 7. Bendaharawan Khusus Penerima yang selanjutnya disebut Bendaharawan Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan Kota Tarakan; 8. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi Yayasan atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, Dana Pengsiun, bentuk usaha tetap serta bentuk usaha lainya; 9. Usaha adalah suatu kegiatan atau pekerjaan yang dijalankan secara teratur dalam suatu bidang dengan maksud mencari keuntungan; 10. Ijin Pendirian Tempat Usaha yang selanjutnya disebut ijin adalah ijin yang diperlukan untuk mendirikan tempat usaha yang dijalankan secara teratur dalam suatu bidang tertentu dengan maksud mencari keuntungan; 11. Surat Ijin Tempat Usaha, yang selanjutnya disingkat SITU adalah naskah yang berisikan ketentuan yang mengatur perijinan yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk; 2 BAB II OBYEK DAN SUBYEK IJIN Pasal 2 (1) Obyek ijin adalah semua tempat usaha kegiatan perekonomian yang diadakan di wilayah Daerah; (2) Subyek ijin adalah setiap orang pribadi atau badan yang mendirikan dan atau memperluas tempat usahanya di wilayah Daerah. BAB III TATA CARA PENERBITAN IJIN Pasal 3.

Pasal 3 (1) Setiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan dan atau memperluas tempat usahanya, wajib memiliki ijin dari Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk; (2) Untuk memperoleh ijin sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, pemohon wajib mengajukan sendiri permohonannya baik perorangan, badan hukum atau oleh sesuatu pihak yang diberi kuasa olehnya kepada Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk; (3) Tata cara permohonan ijin sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah; Pasal 4 (1) Permohonan ijin diterima dan dilakukan pencatatan secara administratif untuk kemudian dilaksanakan penelitian di lokasi secara koordinatif dan pembahasan oleh Instansi terkait; (2) Hasil penelitian dan pembahasan dituangkan dalam Berita Acara yang apabila permohonan dikabulkan disampaikan bersama dengan berkas ijin dan diajukan kepada Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dalam rangka penetapannya; (3) Untuk kegiatan usaha tertentu yang memerlukan ijin teknis sebelum SITU diterbitkan wajib mendapatkan rekomendasi dari Instansi terkait; (4) Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk setelah mendapatkan pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh Tim Pemeriksaan Lapangan dan menganggap tidak ada permasalahan segera menerbitkan ijin yang diajukan oleh pemohon. Pasal 5 SITU wajib diperbaharui bagi : 1. Bangunan / tempat usaha yang diperbaharui, dirubah dan atau diperluas; 2. Pemindahan hak atas bangunan / tempat usaha kepada pihak lain; 3. Menjalankan kembali kegiatan usaha setelah 2 (dua) tahun terhenti atau tidak melakukan kegiatan; 4. Perubahan jenis usaha; 5. Tempat usaha yang terkena sanksi pencabutan SITU. BAB IV PENOLAKAN PERMOHONAN IJIN Pasal 6 (1) Orang pribadi atau Badan yang permohonan ijinnya ditolak oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang berwenang dilarang melakukan kegiatan usaha; (2) Alasan penolakan permohonan ijin sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah; (3) Permohonan ijin yang ditolak oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang berwenang diberitahukan dan dikirimkan kepada pemohon paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah berkas permohonan diterima secara lengkap. 3 BAB V

4 BAB V JANGKA WAKTU BERLAKUNYA IJIN Pasal 7 (1) Jangka waktu berlakunya SITU ditetapkan selama usaha tersebut masih berlangsung; (2) Setiap 1 (satu) tahun sekali sejak dikeluarkannya SITU, pemegang SITU wajib melakukan pendaftaran untuk pemeriksaan ulang; Pasal 8 Apabila pemegang SITU menghentikan dan menutup kegiatan usahanya, pemegang SITU wajib memberitahukan secara tertulis dan mengembalikan SITU tersebut selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah penghentian kegiatan usahanya kepada Pemerintah Daerah. Pasal 9 SITU tidak berlaku apabila : 1. Pemegang SITU menghentikan kegiatan usahanya; 2. Pemegang SITU mengubah atau menambah jenis usahanya tanpa mengajukan permohonan ijin yang baru kepada Kepala Daerah; 3. Pemegang tidak melaksanakan pendaftaran ulang untuk pemeriksaan ulang; 4. Dihentikan usahanya oleh Kepala Daerah atau Instansi yang berwenang karena melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Bangunan usaha terkena rencana pembangunan sarana umum atau proyek pembangunan dalam rangka pengembangan wilayah pembangunan kota; 6. Memindahtangankan ijin atas suatu kegiatan; 7. Pemindahan hak atas bangunan tempat usaha kepada pihak lain; 8. Menjalankan kembali kegiatan usaha setelah 2 (dua) tahun berdiri atau tidak melakukan kegiatan. BAB VI BIAYA ADMINISTRASI Pasal 10 (1) Untuk mendapatkan SITU, pemohon dikenakan biaya administrasi; (2) Besarnya biaya administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah atas persetujuan DPRD Kota Tarakan. Pasal 11 (1) Penerimaan biaya sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat (2) Peraturan Daerah ini disetor ke Kas Daerah melalui Bendaharawan Khusus Penerima; (2) Tata cara pelaksanaan pungutan dan penyetoran diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah. BAB VII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 12 (1) Kepala.

(1) Kepala Daerah dapat memberikan sanksi administrasi atas pelanggaran dalam Peraturan Daerah ini dan peraturan pelaksanaannya; (2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, berupa : a. Peringatan secara tertulis; b. Pengambilan atau penahanan SITU sebagai bahan pemeriksaan bila dianggap perlu; c. Pencabutan SITU; d. Penutupan tempat usaha yang tidak memiliki ijin yang dilakukan dengan menempelkan segel atau tanda ditutup oleh petugas yang ditugaskan untuk itu; BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 13 (1) Pembinaan teknis dalam pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Instansi yang berwenang; (2) Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilaksanakan secara Instansional dibawah kordinasi Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk; (3) Bila dipandang perlu Kepala Daerah dapat membentuk Tim Pengawas Terpadu; (4) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Pemerintah Daerah sewaktuwaktu dapat melakukan pemeriksaan terhadap lokasi suatu kegiatan usaha; (5) Pelaksanaan pemeriksaan terhadap lokasi sebagaimana dimaksud ayat (4) Pasal ini diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah. BAB IX KETENTUAN PIDANA Pasal 14 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 4 ayat (3), Pasal 5, Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (2) dan Pasal 8 Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau denda paling banyak Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah); (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah Pelanggaran; (3) Dengan tidak mengurangi arti ketentuan ancaman pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, terhadap pemegang ijin dapat dikenakan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (2) Peraturan Daerah ini. 5 BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 15 (1) Selain oleh Penyidik POLRI, penyidikan atas tindak pidana pelanggaran dalam Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota yang pengangkatannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; (2) Wewenang

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang Ijin Tempat Usaha; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi dan atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Ijin Tempat Usaha; c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang dan atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Ijin Tempat Usaha; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang Ijin Tempat Usaha; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Ijin Tempat Usaha; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Ijin Tempat Usaha; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Ijin Tempat Usaha menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 6 BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) SITU yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini masih tetap berlaku sampai dengan jangka waktu pendaftaran ulang; (2) Kegiatan usaha yang telah ada yang belum memiliki SITU dapat mengajukan permohonan memperoleh SITU menurut ketentuan dalam Peraturan Daerah ini paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan; (3) Terhadap permohonan ijin baru dan pendaftaran ulang sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini harus disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini; (4) Penyesuaian ketentuan perijinan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, tidak berlaku untuk ijin usaha penjualan minuman beralkohol. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Daerah. Pasal 18..

7 Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan. Ditetapkan di Tarakan pada tanggal 23 Juli 2002 WALIKOTA TARAKAN, ttd. dr. H. JUSUF, S.K Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2002 Nomor 09 Seri E-05 Tanggal 31 Juli 2002 SEKRETARIS DAERAH, ttd Drs. H. BAHARUDDIN BARAQ, M.Ed Pembina Utama Muda Nip. 550 004 607