ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BAB II LANDASAN TEORI

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

ANALISA BESAR PERPINDAHAN KALOR PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP INDUSTRI BIODIESEL PT. CILIANDRA PERKASA, DUMAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga listrik adalah Boiler (Steam Generator) atau yang biasanya disebut ketel

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

ANALISA PERFORMANSI KETEL UAP DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM DAN TEKANAN 86 BAR DI UNIT 3 PADA PLTU SEKTOR PEMBANGKIT BELAWAN

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PRESTASI KERJA TURBIN UAP PADA BEBAN YANG BERVARIASI

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Pendidikan Diploma III. Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik.

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

ANALISA UNJUK KERJA THERMAL ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE PEMANAS TEKANAN RENDAH ( LOW PRESSURE HEATER 1) PADA PLTU UNIT 3 SEKTOR BELAWAN

Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

ANALISA EFEKTIVITAS HIGH PRESSURE HEATER UNIT 2 DENGAN LAJU ALIRAN AIR 59,721 kg/s PADA PLTU PANGKALAN SUSU PT PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP TIPE SINGLE SILINDER NON REHEAT DENGAN TEKANAN 86 BAR DAN KAPASITAS 65 MW DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR BELAWAN

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA UAP

Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler Type IHI FW SR Single Drum Akibat Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT

ANALISA TEKNIS EVALUASI KINERJA BOILER TYPE IHI FW SR SINGLE DRUM AKIBAT KEHILANGAN PANAS DI PLTU PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERFORMANSI COOLER LUBE OIL DENGAN KAPASITAS 300 TON/JAM PADA UNIT 2 DI PLTU LABUHAN ANGIN LAPORAN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. menghasilkan energi listrik. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas

MODUL 5A PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI TURBINE GENERATOR QFSN B UNIT 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU REMBANG

BAB III PENGUMPULAN DATA. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

BAB III APLIKASI TERMODINAMIKA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

ANALISIS EFISIENSI EFEKTIF HIGH PRESSURE HEATER (HPH) TIPE VERTIKAL U SHAPE DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP AMURANG UNIT 1

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

ANALISA PENGARUH VARIASI PINCH POINT DAN APPROACH POINT TERHADAP PERFORMA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR TIPE DUAL PRESSURE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan

Bagian dan Cara Kerja PLTU

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

TUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

Transkripsi:

Wahana Teknik Vol 02, Nomor 02, Desember 2013 Jurnal Keilmuan dan Terapan teknik Hal 70-80 ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK Wardjito, Sugiyanto Jurusan Teknik Mesin Universitas Gresik ABSTRAK Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia maka tuntutan akan kebutuhan primer dan skunder akan semakin komplek. Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap listrik semakin bertambah, maka PT.Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di Indonesia dituntut untuk dapat menyediakan energi listrik yang murah, handal dan efisien. Sinergi antara dunia usaha dan pengadaan listrik sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi indonesia. Sementara listrik adalah salah satu pendukungnya. Dalam konteks sinergi dunia usaha dan kelistrikan, pembangkit listrik dituntut untuk menjadi pembangkit yang handal, murah dan efisien, Maka dari itu PT.PJB adalah salah satu anak perusahaan dari PT.PLN persero yang bergerak di bidang pembangkitan melakukan kajian-kajian salah satunya adalah modifikasi boiler PLTU unit 3 dan 4 gresik dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas atau bahan bakar minyak dan gas. Akan tetapi karena pasokan gas tidak mencukupi kebutuhan pembangkit, maka PLTU unit 3 dan 4 harus menggunakan bahan bakar minyak. Dengan menggunakan bahan minyak, suhu uap kering (Main Steam Temperatur) tidak bisa mencapai 540 C dan uap yang masuk ke turbine (main steam flow) mengalami kenaikkan sehingga unit kurang efisien. Data yang dipergunakan untuk penelitian ini adalah konsumsi bahan bakar minyak dan gas untuk mendapatkan suhu uap kering (Main Steam Temperatur) sesuai dengan desainnya yaitu 540 C pada PLTU unit 3 dan 4 yang dimulai pada 70

Analisis Konsumsi Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( Pltu ) Unit 3 Dan 4 Gresik bulan juni 2011 hingga maret 2012. Pengumpulan data diperoleh yang dikumpulkan pada log sheet boiler turbine yang di record setiap 2 jam sekali. Data yang dikumpulkan antara lain : 1. Data penyebab masalah tidak tercapainya suhu uap kering ( main steam temperatur ) 2. Data bahan bakar 3. Data komposisi bahan bakar Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan suhu uap kering (Main Steam Temperatur) yang sesuai desainnya maka PLTU unit 3 dan 4 gresik di sarankan mengunakan bahan bakar minyak dan gas dengan flow minyak 38.1 liter per jam dan flow gas 4.2 Knm³. Kata kunci : Main Steam, Bahan Bakar, Turbine 1. PENDAHULUAN Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik semakin bertambah, sekitar 11% per tahun. Dalam konteks ini, pembangkit listrik semakin dituntut untuk menjadi pembangkit yang handal, murah dan efisien, maka di PT PJB khususnya PLTU unit 3 dan 4 melakukan inovasi modifikasi boiler agar dapat menggunakan bahan bakar gas. sehingga dapat beroperasi secara gas firing, oil firing dan dual firing. Modifikasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan bebarapa hal berikut : 1.1 Penyerapan panas di ruang bakar ( furnace ). Pada saat pembakaran dengan gas, penyerapan panas di ruang bakar lebih sedikit.oleh karena itu maka temperatur furnace outlet akan naik, secara umum temperatur gas hasil pembakaran dengan menggunakan bahan bakar gas lebih tinggi 50 100 C di bandingkan dengan gas hasil pembakaran bahan bakar minyak. 1.2 Penyerapan panas secara konfeksi pada pipa pipa boiler. Penyerapan panas secara konveksi pada permukaan di boiler ( superheater dan reheater ) di 71

Volume 02, Nomor02, Desember 2013 pengaruhi oleh gas hasil pembakaran, laju heat transfer dan tingkat kebersihan dari permukaan pipa superheater dan reheater juga meningkat. Untuk menurunkannya di lakukan pengurangan luas permukaan heat transfer dengan melakukan pemotongan pipa pipa superheater dan reheater. 1.3 Penyerapan panas di economizer. Pengurangan luas permukaan heat transfer akan menyebabkan temperatur exhausht gas boiler meningkat dan menyebabkan turunnya efisiensi boiler.maka dari itu,sangat diperlukan untuk dapat menurunkan temperatur exhaust gas boiler.hal ini diperlukan dengan cara menambah permukaan heat transfer di economizer. Tabel 1.1 Luas permukaan efektif pipa 2. UMUM 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP Dalam PLTU, energi primer yang dikonversikan menjadi energi listrik adalah bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan minyak atau gas. Adakalanya menggunakan dual firring yaitu dengan menggunakan bahan bakar dan bahan bakar gas. Konversi energi tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah konversi energi primer menjadi energi uap panas (kalor). Hal ini dilakukan dalam ruang bakar dari ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudian dipindahkan ke dalam air yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin uap, energi (enthalpy) uap dikonversikan menjadi energi mekanis penggerak generator, dan akhirnya energi 72

Analisis Konsumsi Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( Pltu ) Unit 3 Dan 4 Gresik mekanik dari turbin uap ini dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator. Secara skemetis, proses tersebut di atas digambarkan oleh Gambar. SKEMA PROSES PLTU Sistem PLTU berbahan bakar gas/oil 2.2 PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP Prisip kerja dari PLTU adalah menggunakan siklus air uap air yang merupakan suatu sistem tertutup dimana air dari kondensate atau air dari hasil proses pengondensasian di kondensor dan air dari make up water ( air yang telah di murnikan di treatment air ) dipompa oleh condensate pump ke pemanas tekanan rendah ( low pressure heater. Disini air dipanasi kemudian dimasukkan ke daerator untuk menghilangkan gas udara ( oksigen ), kemudian air dipompa oleh boiler feed pump masuk ke high pressure heater kemudian ke economizer. Dari economizer air dimasukkan kedalam steam drum yang selanjutnya di alirkan ke pipa down commer untuk dipanaskan ke wall tubes oleh boiler. 73

Volume 02, Nomor02, Desember 2013 Pada wall tube air di panasi hingga terbentuk uap air. Uap air ini di kumpulkan kembali dalam steam drum, kemudian dipanaskan lebih lanjut di super heater. Keluar dari super heater sudah sudah berubah menjadi uap kering yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi dan selanjutnya uap ini digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin tekanan tinggi ( HP turbin ). Untuk meningkatkan efisiensi, uap air ini dipanasi lagi di reheater. Setelah dipanasi ulang di reheating, temperatur uap menjadi tinggi lagi yang kemudian dimasukkan ke turbin tekanan menenggah ( IP turbin ) dan turbin tekanan rendah ( LP turbin ) untuk menggerakkan sudusudu turbin. Sudu-sudu turbin menggerakan poros turbin. Hasil dari puataran poros turbin kemudian memutar poros generator yang dihubungkan dengan koupling, dari putaran ini dihasilkan energi listrik. Tenaga listrik yang dihasilkan dari generator, dinaikkan tegangan menjadi 150 KV untuk kemudian disalurkan dan didistribusikan lebih lanjut pada pelanggan. condensor bersama dengan air dari Make up water pump dipompa lagi oleh condensat pump masuk ke pemanas tekanan rendah, deaerator, boiler feed pump, pemanas tekanan tinggi, economizer dan akhirnya menuju boiler untuk dipanaskan menjadi uap lagi. Demikianlah proses ini terus dilakukankan berulang kali. Dalam menjalankan proses ini akan terjadi pengurangan jumlah air, sehingga perlu dilakukan penambahan air untuk memenuhi kapasitas tertentu di dalam condenser. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PLTU unit 3 dan 4 UP Gresik yang terletak di kota Gresik sekitar 20 km arah barat laut kota Surabaya, tepatnya di desa Sidorukun Jalan Harun Tohir No. 1.Setelah boiler di modifikasi dengan bahan bakar gas.penelitian ini merupakan suatu proses untuk mencari performent yang idial untuk mengoperasikan suatu pembangkit listrik. Uap bekas dari turbin selanjutnya dikondensasikan di 74

Analisis Konsumsi Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( Pltu ) Unit 3 Dan 4 Gresik 3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakkukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada pembangkit listrik tenaga uap dengan cara memperoleh persamaan untuk menentukan besarnya extraction steam flow, kerja turbin, main steam flow dan efisiensi thermal siklus Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah konsumsi bahan bakar minyak dan gas untuk mendapatkan temperatur yang idial. 1. Data waktu pengambilan PLTU Tabel 4.1 Data Operasi berdasarkan Perbandingan komposisi bahan bakar minyak (Residual Oil) dan Gas yang digunakan berbahan bakar minyak 2. Data waktu pengambilan PLTU berbahan bahan bakar minyak dan gas 3. Data penyebab masalah terjadinya penurunan temperatur 75

Volume 02, Nomor02, Desember 2013 4. ANALISIS DATA 4.1. Perhitungan Kebutuhan Main Steam Flow saat temperatur Main Steam 541ºC pada Beban 185 MW. A. Kerja Turbine (W turbine,out) dirumuskan dengan persamaan berikut : Wturbine, out HP IP LP Wturbine, out 334.910 318.915 484.617 Wturbine, out 1138.443 kj/kg B. Kebutuhan Main Steam Flow () untuk dapat menghasilkan Daya Turbine yang ingin dicapai dirumuskan dengan persamaan berikut : 360 0 Wturbine, out Dengan : P = Daya Turbine (MW) = Main Steam Flow (Ton/Jam) 3600x185 1153.226 577.510 Ton/Jam C. Besarnya Penambahan Panas yang diberikan oleh Boiler dirumuskan sebagai berikut : qin (h12 h11) (1 ma mb)(h14 h13) qin (3401.917 1145.404) (1 0.0650 0.0652)(3548.024 3051.567) qin 2688.341 kj/kg D. Besarnya panas yang dilepas di Condenser dirumuskan sebagai berikut qout (1 ma mb mc md me mf mg mh)(h16 h1) qout (1 0.0650 0.0652 0.0346 0.0347 0.0248 0.0315 0.0239 0.0497) (2491.779 179.990) qout 1550.530 kj/kg E. Efisiensi Thermal Siklus ditentukan dengan persamaan : 1-1- qout qin 1550.530 2688.341 0.4232 42.32 % 76

Analisis Konsumsi Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( Pltu ) Unit 3 Dan 4 Gresik F. Laju panas yang diberikan oleh Boiler ditentukan dengan persamaan : Qin qin.xx1000 (kj/jam) Qin 2688.341x577.510x1000 Qin 1552544893 kj/jam 4.2 Perhitungan Kebutuhan Main Steam Flow saat temperatur Main Steam 537ºC pada Beban 185 MW. A. Kerja Turbine (W turbine,out) dirumuskan dengan persamaan berikut : Wturbine, out HP IP LP Wturbine, out 334.350 323.189 488.394 Wturbine, out 1145.932 kj/kg B. Kebutuhan Main Steam Flow () untuk dapat menghasilkan Daya Turbine yang ingin dicapai dirumuskan dengan persamaan berikut : C. Besarnya Penambahan Panas yang diberikan oleh Boiler dirumuskan sebagai berikut : qin (h12 h11) (1 ma mb)(h14 h13) qin (3390.693 1142.410) (1 0.0646 0.0651)(3539.053 3043.467) qin 2679.593 kj/kg D. Besarnya panas yang dilepas di Condenser dirumuskan sebagai berikut : qout (1 ma mb mc md me mf mg mh)(h16 h1) qout (1 0.0646 0.0651 0.0341 0.0351 0.0251 0.0314 0.0235 0.0498) (2483.667 179.990) qout 1546.518 kj/kg E. Efisiensi Thermal Siklus ditentukan dengan persamaan : qout 1- qin Dengan : P 3600.P Wturbine, out = Daya Turbine (MW) = Main Steam Flow (Ton/Jam) 581.186 Ton/Jam 1546.518 1-2679.593 0.4229 42.29 % F. Laju panas yang diberikan oleh Boiler ditentukan dengan persamaan : Qin qin.xx1000 (kj/jam) 77

Volume 02, Nomor02, Desember 2013 Qin 2679.593x581.186x1000 = 1557342071 kj/jam 4.3. Perhitungan Kebutuhan Main Steam Flow saat temperatur Main Steam 533ºC pada beban 185 MW. A. Kerja Turbine (W turbine,out) dirumuskan dengan persamaan berikut : Wturbine, out HP IP LP Wturbine, out 334.910 318.915 484.617 Wturbine, out 1138.443 kj/kg B. Kebutuhan Main Steam Flow () untuk dapat menghasilkan Daya Turbine yang ingin dicapai dirumuskan dengan persamaan berikut : Dengan : P 3600.P Wturbine, out = Daya Turbine (MW) = Main Steam Flow (Ton/Jam) 581.186 Ton/Jam = 3600x185 1138.443 585.010 Ton/Jam C. Besarnya Penambahan Panas yang diberikan oleh Boiler dirumuskan sebagai berikut qin (h12 h11) (1 ma mb)(h14 h13) qin (3379.408 1142.41) (1 0.0655 0.0653)(3528.395 3034.799) qin 2665.997 kj/kg D. Besarnya panas yang dilepas di Condenser dirumuskan sebagai berikut : qout (1 ma mb mc md me mf mg mh)(h16 h1) qout (1 0.0655 0.0653 0.0341 0.0356 0.0253 0.0314 0.0228 0.0499) (2481.451-179.99) qout 1541.924 kj/kg E. Efisiensi Thermal Siklus ditentukan dengan persamaan : 1-1- qout qin 1541.924 2665.997 0.4216 42.16 % F. Laju panas yang diberikan oleh Boiler ditentukan dengan persamaan : Qin qin.xx1000 (kj/jam) Qin 2665.997x585.010x1000 Qin 1559634232 kj/jam 78

Analisis Konsumsi Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( Pltu ) Unit 3 Dan 4 Gresik 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan. A. Kebutuhan bahan bakar yang di perlukan untuk mencapai suhu uap kering (Main Steam Temperature) sesuai dengan desainnya adalah :Menggunakan 9 pair burner minyak dan 1 pair gas. Dengan Flow minyak 38.1 liter per jam dan flow 4.2 knm. B. Dengan menggunakan perhitungan heat balance maka didapatkan hasil a) Main Steam Temperatur 541 C maka Main Steam Flow 577.510 ton/jam b) Main Steam Temperatur 537 C maka Main Steam Flow 581.186 ton/jam c) Main Steam Temperatur 533 C maka Main Steam Flow 585.010 ton/jam B. Karena sudah mengalami Proses Modifikasi Gas pada Boiler unit 3 dan 4, maka pada saat pembakaran dengan dengan full RO (oil firing) setting main steam temperature tidak dapat tercapai karena ( luas permukaan superheater dan reheater berkurang ). C. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan desainnya maka PLTU unit 3 dan 4 pembakaran di boiler di buat dual firring dengan komposisi minimal 1 pair burner gas. 5.2. Saran A. Untuk memperoleh kondisi operasi sesuai dengan desainnya sedapat mungkin PLTU unit 3 dan 4 gresik harus beroperasi sesuai dengan setting yang ditentukan suhu uap kering (Main Steam Temperature 541ºC) 79

Volume 02, Nomor02, Desember 2013 DAFTAR PUSTAKA Frank Kreith,Arko Prijono,M.Sc, Prinsip-prinsip Perpindahan panas. William C.Reynolds, Henry C. Perkins, Filino Harhap,Termodinamika Tehnik. Bruce R. Munson, Donald F. Young, Theodore H. Okiishi, Mekanika Fluida. Dewan Standarisasi Nasional D S N Departemen Perindustrian.Penukar Kalor Tubular. Pusdiklat PLN, Systim Air pengisi. Soelarso 1997 Seri Penyelesaian Soal-soal ujian Negara,01 Perpindahan Energi, Pompa dan kompresor. Tunggul M. Sitompul, Ir. S.E.,M.Sc, Alat Penukar Kalor, ( heat Exchanger). Sri Wiharto, Inspeksi Tehnik Buku 4. NPC Global Oil and Gas Study. Bellman, D.K, Power Plant Efficiency. Perusahaan Listrik Negara, Standar Operasi Pusat Listrik Tenaga Uap. Marsudi, Djiteng Pembangkitan Energy Listrik. Maron, M.J, Thermodinamika Teknik jilid 1. Abdul Wahid, Muh, Perbandingan Biaya Pembangkit Listrik di Indonesia. 80