Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pertama Kali Aku Mengenalnya

IVANA PAULINE HANDOJO -ie- JEJAK SAPUTANGAN. nulisbuku.com


Sepasang Sayap Malaikat

Perkawinan Sedarah. ESAI PUISI ADHE ARTHANA

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

Dengan berhati-hati dan waspada Kyai Singoprono mengelilingi sawahnya, dan Kyai Singoprono merasa tentram, sebab tanamannya tak satupun yang rusak.

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Belajar Memahami Drama

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

AKU AKAN MATI HARI INI

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

Ah sial aku selingkuh!

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

Aku termasuk yang mencintai senja. Mungkin kamu juga. Karena senja, kita bertemu. Sempat berpelukan, sebelum akhirnya kembali kesepian.

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Chapter 1 Bintang Jatuh

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

BAB IV ANALISIS. A. Struktur Cerita. Alur merupakan tulang punggung cerita. Stanton (2012:28)

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Loyalitas Tak Terbatas

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

1. (1) menyiapkan (2) bersiap (3) disiap (4) tersiap ( )

Sebening Air Mata Tuhan

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

dan tenteram, tidak pernah lagi merasa khawatir karena tidak ada yang mengenal mereka dan mereka merasa tidak punya musuh.

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

43 LAMPIRAN LAMPIRAN

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33

Tekadku Karena Mimpiku

JMSC Tingkat SD/MI2017

Lho, lagi ngerjain apa dik?

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

Kukatakan kepadamu, seseorang yang

PERANCANGAN FILM KARTUN

PELAYANAN ANAK GPdI HALELUYA. Jalan Kolonel Masturi 67 Cimahi Telepon: (022)

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

I M A CAT!? TRI WAHYU PAMUNGKAS 09-S1TI

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

Transkripsi:

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang pohon. Dan daun daun terlihat seperti daun, bukan bayang bayang yang aneh seperti ancaman. Sebelum sebuah gubug sangat kecil terlihat oleh mata Julia. Gubug yang dulu dipakai para penebang liar untuk melepas lelah. Dulu sekali. Gubug yang kemudian dipakai anak anak untuk menunggu berakhirnya malam. Julia yang banyak berfikir, menimbang kemungkinan tersesat dan tak menemukan jalan keluar seandainya mereka nekat meneruskan perjalanan di tengah malam itu. Lagipula ancaman dari Bang Jito sudah jauh tertinggal di belakang. Bang Jito dan Coki pastinya masih tertidur pulas, belum menyadari kaburnya anak anak. Mereka memanfaatkan daun daun kering yang dikumpulkan angin di dalam gubug itu untuk menghindarkan tubuh dari tanah lembab. Enam anak berdesak desakan menghimpun kehangatan.

" Saiful, antar aku pipis, ya?" kata Julia. Saiful yang telah menemukan kehangatan di antara anak anak lain enggan melepaskan kehangatan itu. " Kamu pipis saja di sini." Di dalam gubug maksudnya. " Lagipula di sini gelap. Tak akan ada yang bisa melihatmu." Julia masih malu." Saya malu," katanya. " Ayo, aku antar," kata Ramona yang merasa kasihan. Anak itu tampil ke depan untuk menjadi pahlawan. Tiba tiba ia juga ingin pipis. " Di mana?" " Di sana. Dibalik sebuah pohon." Bersama Ramona, Julia merasa tak ada satu pun ancaman yang berani mendekat. " Jangan ngintip, ya." " Tidak. Aku akan berada di samping pohon, dan kamu berada dibaliknya. Ya kan?" " Ya. Betul. Kamu betul." 2

Julia dan Ramona baru saja menyelesaikan pipisnya ketika melihat cahaya berkedip kedip mendekati gubug. Mereka menunggu. Tiba tiba jeritan Sokib terdengar. Menyusul jeritan anak anak yang lain. Mereka memanggil manggil Ramona. Saiful memanggil Julia. Seandainya malam itu hari biasa, maka Ramona dengan naluri pelindung terhadap adik adiknya tak perlu menunggu waktu untuk menghampiri suara jeritan itu. Tapi malam itu ia bersama Julia yang memegangi erat lengannya sehingga mengurungkan niatnya menolong adik adiknya. Bersama Ramona, keberanian Julia benar benar bisa dibangun hingga melahirkan cara berfikir yang positif sebelum bertindak. Empat anak memang perlu pertolongan. Tapi Julia yakin tak mungkin melakukan pertolongan. Lagi pula gerakan tubuh Ramona segera tertahan oleh cahaya yang tiba tiba menubruk wajahnya. Ramona menundukkan kepala untuk menghindari cahaya. Cahaya itu mengejar, diiringi suara gedebag gedebug langkah sepasang kaki yang tergesa gesa ke arah mereka. 3

Maka larilah Ramona dengan menyeret lengan Julia, secepat cepatnya. Dipicu oleh ketakutan, kaki dua anak tersebut seolah mempunyai mata. Kegelapan bukan halangan untuk berlari secepat anak rusa yang dikejar serigala. Batang batang pohon, ketika hendak tertabrak, seolah mengeluarkan jeritan peringatan sehingga membelokkan langkah kaki Ramona dan Julia. Cahaya masih mengejar. Dan suara gedebug gedebug masih terdengar di belakang. Cahaya senter berkelebatan di sela sela batang pohon mencari sasaran. " Jangan lari, kalian!" itu suara Bang Jito. Suara pemilik senter dan langkah gedebag gedebug. Pemilik senyum palsu dengan kumis tebal di bibirnya. Bang Jito tak perlu menunggu waktu hingga pagi untuk mengetahui kamar di dalam rumah telah kosong. Bersama Coki ia juga tak perlu waktu lama untuk menemukan kembali mereka yang telah meninggalkan kamar di dalam rumah. 4

Gelap malam bukan rintangan bagi mereka untuk menghafalkan setiap sudut di hutan itu. Malang menimpa empat anak di dalam gubug yang telah merasa aman dari jangkauan Bang Jito dan Coki. Terbuai oleh kehangatan yang ditawarkan gubug kecil di dalam hutan itu membuat mereka abai terhadap bahaya yang sewaktu waktu bisa datang. Kapan saja. Waspadalah dengan gelap malam. Hati hatilah dengan malam. Ia mengancam. Ia menikam. Empat anak bagai lalat lalat yang terperangkap jaring. Mereka berharap bisa keluar namun gagal. Pemilik jaring telah datang dan melakukan penangkapan. Dua ekor lalat lebih beruntung karena berada di luar jaring. Tapi ancaman sesungguhnya masih berada di belakang. Masih ada langkah gedebag gedebug dan cahaya senter yang sibuk. Bang Jito masih mengejar dan berteriak, " Jangan lari!" 5

Dua lalat lari tunggang langgang menjauh dari ancaman. Arah sudah bukan hal yang penting untuk diperhatikan. Asal lari saja. Maka ketika sebuah lubang yang diciptakan alam dengan bantuan hujan menghentikan lari mereka, itu memang sebuah resiko yang harus diterima. Dua lalat yang ketakutan menemukan diri mereka terperosok ke dalam lubang dan tak mampu bangun lagi. Sayap seekor lalat terluka dan mengeluarkan darah. Ia tak mungkin terbang lebih jauh. Oleh luka itu Ramona tidak mengerang dan hanya diam. Masih ada suara berisik di atasnya yang memaksanya menahan nafas dan rasa sakit. Suara kaki yang menginjak ranting dan daun - daun kering. Suara Bang Jito, " Di mana kalian, anak anak manis? Ayo keluarlah!" Julia berdoa, Ya Tuhan jadikan kami rerumputan yang menipu mata. Jadikan kami daun kering. Jadikan kami tanah berwarna coklat. Jadikan kami Suara di atas menjauh. Cahaya menjauh. 6

Julia memberanikan diri menggerakkan tangan, pelan dan menyentuh lengan Ramona yang basah. Kental. Seekor lalat terluka. " Ram, kau terluka?" Julia berbisik dengan sekarung kekuatirannya. " Ada ranting kering berdiri di kegelapan dan aku menabraknya," kata Ramona. Julia meraba basah itu lebih jauh. Ia menemukan daging pada lengan Ramona yang koyak. " Luka ini harus segera dibalut. Agar darah yang mengalir dapat dihentikan." Di sekolah Julia belajar melakukan pengobatan pada seseorang yang terluka. Dengan perban biasanya ia melakukan pembalutan. Tapi di hutan ini mustahil bagi Julia mendapatkan kain putih nan bersih itu. Maka dirobeklah baju putih miliknya untuk membalut luka Ramona. Gigi gigi kecil Julia menjadi gunting. " Dengan begini, darahmu akan berhenti dan segera mengering," kata Julia dengan berbisik. 7

Ia kuatir hutan akan mendengar suaranya lalu menyampaikannya pada Bang Jito. Ramona jatuh cinta pada kata kata Julia dan kepandaiannya membungkus luka. " Dari mana kamu belajar ini, Julia? Di sekolah juga?" anak itu bertanya. " Iya, di sekolah kami belajar banyak hal," jawab Julia. Ramona semakin senang mendengarnya. Ia melupakan sakit pada lengannya. " Misalnya apa lagi?" Julia berfikir. Seandainya Saiful di sampingnya. Saiful tak ada saat ia memerlukan bantuan. Konsentrasi Julia pecah membayangkan sesuatu yang mengerikan bakal menimpa sahabatnya itu. " Ram, apa yang akan terjadi dengan Saiful dan adik adikmu?" Julia bertanya, mengalihkan pembicaraan. " Bang Jito telah menangkap mereka." kecemasan. Dua anak yang tersisa itu kini didatangi berkata. " Kita harus kembali ke rumah itu," Ramona 8

" Tapi kita tak mungkin merebut mereka dari Bang Jito dan Coki. Mereka besar dan kuat, sedang kita anak kecil." Ramona tak bisa menyangkal ucapan Julia barusan. Setelah itu ia tak punya persediaan kata untuk disampaikan, karenanya ia hanya menyandarkan tubuh pada dinding tanah lembab. Ia mulai berfikir tentang Johan. Seandainya Johan bisa datang dan membebaskan adik adiknya. Sanggupkah Johan menyusuri jejaknya hingga ke hutan jati? Ramona teringat tentang malam yang tak sepi meskipun terminal sudah sangat sepi saat Johan di sisi. Ia ingat suara sumbang Johan yang membeli kesepian di terminal. Ia teringat gitar butut Johan yang tak pernah dilepaskan meskipun ia sedang tidur. Ramona berharap Johan sekarang sedang mencarinya. Mereka masih punya tugas yang belum selesai. Tugas dari mamak, menemui ayah Ramona di penjara. 9