DALAM PENGEMBANGAN SERAT RAMI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RAMI DAN DUKUNGAN PADA PILOT PROJECT PENGEMBANGAN RAMI DI KABUPATEN GARUT

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. Peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan pembangunan. keterbatasan sumberdaya dalam melihat prospek usaha/proyek yang

AGRIBISNIS. Sessi 3 MK PIP. Prof. Rudi Febriamansyah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertekstilan merupakan industri yang cukup banyak. menghasilkan devisa bagi negara. Tahun 2003 devisa ekspor yang berhasil

I. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

Pembangunan Bambu di Kabupaten Bangli

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian

PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERWAWASAN AGRIBISNIS DAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 2, Juni 2014

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PERSUSUAN INDONESIA: KONDISI, PERMASALAHAN DAN ARAH KEBIJAKAN

DEPARTEMEN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN 2007

USAHA TANI RAMI DI SELA-SELA POHON KELAPA

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

I. PENDAHULUAN. Agribisnis mencakup ruang lingkup yang sangat luas, meliputi. pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan maupun perkebunan.

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan.

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF HENNY NURLIANI SETIADI DJOHAR IDQAN FAHMI

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Model-Model Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI MEKANISASI PETERNAKAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN TAHUN 2007

PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN. Tim Nawa Cita Pangan

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr.

I. PENDAHULUAN. baku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) meningkat dari 365 ribu ton menjadi. 99% dan hanya 1% dipenuhi dari kapas domestik.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara. terus menerus ke arah yang lebih baik dari keadaan semula. Dalam kurun

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah

Komparasi Antara Silase dan Hay Sebagai Teknik Preservasi Daun Rami Menggunakan Model Respon Produktivitas

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

Inovasi Ternak Dukung Swasembada Daging dan Kesejahteraan Peternak

SISTEM INTEGRASI TANAMAN TERNAK : Upaya Meningkatkan Kesejahteraan dan Daya Saing Peternak Jawa Barat

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

MODEL PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS SAPI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Kebijakan otonomi daerah yang bersifat desentralisasi telah merubah

I. PENDAHULUAN. Sumber :

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI DI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA Agribisnis Cabai Merah

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan bagian integral dari. pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan

Konsep, Sistem, dan Mata Rantai Agribisnis

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan sektor yang terus. dikembangkan dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit merupakan komoditi utama perkebunan di Indonesia. Komoditas kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis dalam

Transkripsi:

DUKUNGAN IPB DALAM PENGEMBANGAN SERAT RAMI Tim IPB Asep Saefuddin (ketua), Suryahadi, Dwi Guntoro, Ibnu Katsir Amrullah, Agit K. dan Despal (anggota).

Latar Belakang Ketergantungan akan sumber serat kapas Indonesia: > 90% kebutuhan tekstil di import Krisis ekonomi menyebabkan biaya produksi meningkat tajam ------ menurunkan kegiatan industri tekstil dan garmen Perlu substitusi segera dengan sumber serat lokal yang memiliki keunggulan kompetitif

Serat Rami Tanaman rami sesuai dengan kondisi Indonesia Dapat tumbuh di hampir seluruh wilayah Indonesia Cara penanaman dan perawatan mudah Sudah tersedia teknologi pengolahan dan pemintalan seratnya Memiliki ciri khas yang dapat dijadikan unggulan Multiplikasi effek dari hulu ke hilir -------- peluang kerja ------- peningkatan kesejahteraan

Permasalahan Rataan produktivitas lahan (6 ton/kali pane/ha batang basah) masih dibawah optimalnya (15 20) Rendeman masih rendah Lag period 6 bulan kritis bagi petani yang memerlukan cash income Harga juga masih rendah Permodalan Kelembagaan (masih individu belum berkelompok) Petani belum melakukan pengolahan Penanaman/usaha monokultur ----- risiko usaha tinggi

Pengembangan Rami di Kab. Garut Telah di mulai sejak 1999 Bagian dari strategi pengembangan masyarakat Telah tersedia mesin pengolah serat berskala besar dan menghasilkan serat siap pintal Telah dirasakan memberikan manfaat ekonomis Pengembangannya ke depan -------Diharapkan dapat membuka kesempatan kerja baik dihulu u hingga ke hilir

Kendala Pengembangan Serat Rami di Kab. Garut Hulu: Bibit belum seragam, berpengaruh pada hasil panen dan kualitas serat Budidaya: Teknik budidaya dan luasan areal penanaman masih terbatas Pengembangan agribisnis i memerlukan peningkatan SDM, teknologi dan kelembagaan

PENDEKATAN DAN LINGKUP PENGEMBANGAN On Farm Off Farm Off farm 1 Usaha budidaya tanaman rami Limbah 2 Raw ramie industrial (serat kasar/china grass) 3 benang rami 5 kerajinan tangan 4 Pemintalan Hijauan rami 6 pakan peternakan a 7 Usaha ternak (sapi/domba/kuda/ayam Daging Susu Telur pangan 8 Pupuk Organik pertanian/usaha budidaya tanaman Lampiran Gambar 1. Skema keterkaitan unit usaha/industri berbasis rami

PENDEKATAN DAN LINGKUP PENGEMBANGAN Prinsip pengembangan terintegrasi dari hulu ke hilir Bertumpu pada bahan baku lokal Penyerapan tenaga kerja setempat Berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan Berproduksi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan

Keterpaduan Program Terintegrasi bermanfaat lebih, karena: Memungkinkan pemanfaatan lahan yang lebih efisien Menjamin siklus hara, sehingga terjadi kesinambungan produksi rami Produktivitas lahan meningkat baik dalam produksi tanaman, ternak maupun serat Meningkatkan intensitas penggunaan tenaga kerja Mempermudah pembinaan Mengurangi resiko usaha khususnya bagi petani rami

Jenis Usaha Budidaya tanaman rami pengolahan rami serat rami kasar (decorticated ramie) benang rami pemintalan kerajinan tangan berbahan baku serat rami pakan ternak berbahan baku utama hijauan rami Usaha ternak terpadu (sapi/domba-rami) pupuk organik

Tabel 1. Beberapa program/kegiatan agroindustri berbasis rami Unit Komoditi/ produk Unsur Pembinaan Sasaran Pengembangan Usaha Tanaman Teknik Tk ikbudidaya Meningkatnya Budidaya tanaman rami rami Pemilihan Bibit rami Teknologi pemanenan produksi/ha Produksi yang lebih baik Kerusakan panen lebih rendah Raw Serat rami Pengadaan mesin Serat tk kasar/china al kasar dekortasi secara grass (serat kasar/chin a grass) berkelompok Sistem pengolahan batang rami basah hingga menjadi serat kasar

Tabel 1. Beberapa program/kegiatan agroindustri berbasis rami (Lanjutan) Unit Komoditi/ produk Unsur Pembinaan Sasaran Pengembangan Benang rami Serat rami siap pintal Sistem pengolahan serat kasar menjadi rami top Serat rami siap pintal pemintalan Benang/ kain Mesin pemintal Benang/kain/tekstil Kerajinan Seni dan teknik Barang-barang seni kerajinan tangan pengolahan Pembuatan pupuk organik Limbah Pembuatan kompos Pembuatan bokasi Kompos organik dan pupuk kbokasi siap komersial sehingga pendapatan petani dapat ditingkatkan

Tabel 1. Beberapa program/kegiatan agroindustri berbasis rami (Lanjutan) Unit Komoditi/ produk Unsur Pembinaan Sasaran Pengembangan Hijauan Pengolahan hijauan: HaylageH l pakan rami Pengeringan Silage Silase Tepung daun rami Pembuatan tpg daun Budidaya ternak Domba Sapi potong Sapi perah Unggas Teknik Budidaya dan pemanfaatan daun rami sebagai ransum dasar Teknik formulasi ransum Teknik Suplementasi unsur defisien pada daun rami Memproduksi daging, susu dan tl telur untuk tk Peningkatan pendapatan petani

DUKUNGAN PT (IPB) IPB mendukung pengembangan agroindustri berbasis rami karena rami prospektif p Penandatangannan MOU No. 500/KPPD/XII/2004 dengan ketua Koppontren Darussalam Bentuk Dukungan Penyediaan SDM peneliti, fasilitas laboratorium dan keilmuan terkait

DUKUNGAN PT (IPB) Bidang Penelitian Budidaya Pengolahan/Processing Pemanfaatan Limbah Bidang Pendidikan Pelatihan dan peningkatan kualitas SDM Menggagas g Community College (politeknik berbasis rami Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Tabel 2. Peran Masyarakat, Departemen Perindustrian dan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Tekstil dan Pertanian Berbasis Rami Sb Subsektor Pelaku dan Peran Koppontren Departemen IPB Darussalam/Mas Perindustrian yarakat Usaha Budidaya tanaman rami Pelaksana Pembinaan kl kelembagaam Pendampingan Pelatihan P l teknik budidaya Pemilihan Bibit Penanganan panen Raw al Pelaksana Penyediaan (serat teknologi pengolah kasar/china atau mesin-mesin grass) Benang Pelaksana Penyediaan rami teknologi pengolah atau mesin-mesin Pendampingan dan pelatihan penggunaan alat Teknologi proses Pendampingan dan pelatihan penggunaan alat Teknologi proses

Tabel 2. Peran Masyarakat, Departemen Perindustrian dan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Tekstil dan Pertanian Berbasis Rami (lanjutan) Sb Subsektor pemintalan Pelaku dan Peran Koppontren Departemen IPB Darussalam/Mas Perindustrian yarakat Pelaksana Pelaksana Penyediaan kerajinan teknologi pengolah atau mesin-mesin Pembinaan SDM pakan Pengguna Kebijakan dan peraturan Mencarikan investor Penyediaan tk teknologi pengolah lh Pendampingan P d i dan pelatihan atau mesin-mesin penggunaan alat Pembinaan SDM Teknologi proses Pendampingan dan pelatihan penggunaan alat Teknologi proses Inovasi teknologi Pendampingan Konsultasi Pengembangan network

Tabel 2. Peran Masyarakat, Departemen Perindustrian dan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Tekstil dan Pertanian Berbasis Rami (lanjutan) Subsektor Koppontren Darussalam/Mas yarakat Pelaku dan Peran Departemen Perindustrian Budidaya ternak Pelaksana Bantuan bibit dan pemasaran Inovasi teknologi Pendampingan Konsultasi Mencari mitra Pembuatan Plk Pelaksana Bantuan peralatan lt pupuk organik IPB Inovasi teknologi Pendampingan

Terima kasih