BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MAC LAYER PADA WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN) WICLIF F. WAU

INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE B

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan sebuah jaringan yang disusun oleh

Mengenal Teknologi ZigBee Sebagai Standart Pengiriman Data Secara Wireless

TEKNOLOGI. Prima Kristalina, Lab. Komunikasi Digital Politeknik Elektronika Negeri Surabaya EEPIS Wireless Sensor Networks Research Group

Bab III Prinsip Komunikasi Data

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

Bluetooth. Pertemuan III

STUDI PROTOKOL NIRKABEL ZIGBEE IEEE

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN VI Komunikasi Data SISTEM KOMUNIKASI BLUETOOTH

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Protokol pada Wireshark

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

Terdapat 2 macam link : link fisik dan link logik (contoh: virtual path yang terdiri atas virtual channel)

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

BLUETOOTH. Pertemuan XI. Pengenalan Teknologi Bluetooth nirkabel

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

ANALISIS DAN SIMULASI WIRELESS SENSOR NETWORK (WSN) UNTUK KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN PROTOKOL ZIGBEE

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

UNIVERSITAS INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA ZIGBEE DAN BLUETOOTH UNTUK WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK SKRIPSI IMAIRI EITIVENI

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

TEKNOLOGI JARINGAN TANPA KABEL (WIRELESS)

ANALISA INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK PADA PROPAGASI Wi-Fi INDOOR

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

WIRELESS LAN. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

BAB II LANDASAN TEORI

DATA LINK LAYER. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Jaringan Nirkabel (Wireless Networks)

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

ZIGBEE: KOMUNIKASI WIRELESS BERDAYA RENDAH

Medium Access Control Sublayer

Standard IEEE 802. Pertemuan II

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

III. METODE PENELITIAN

SEKILAS WIRELESS LAN

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Lapisan Data Link. Frame adalah PDU pada lapisan data link.

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

UNIVERSITAS GUNADARMA

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :

Cara Kerja Sistem Jaringan Wireless Network Dan Wi-Fi Sinta Puspita Dewi

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

Pengantar Wireless LAN. Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng PTIK UNIMA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) A-229

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

RUSMADI FAMILAB ANALISA JARINGAN WLAN PADA GEDUNG NUSANTARA I DPR RI TAHUN Bung Fai Galeh NW

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL AD HOC MODE WLAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dukungan yang diberikan

Gambar 7. Tabel 1. Sub bagian di dalam FC

Administrasi Jaringan 3. Bambang Pujiarto, S.Kom

Gambar 1 : Simple Data Transfer

ANALISIS PERFORMANSI TRANSMISI DATA PROTOKOL ZIGBEE (IEEE ) TERHADAP PENAMBAHAN JUMLAH CLIENT PADA WIRELESS SENSOR NETWORK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Ika Nur Khana

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Protokol dan Arsitekturnya

1 BAB I PENDAHULUAN. Long Term Evolution (LTE) menjadi fokus utama pengembangan dalam bidang

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor

KUALITAS LAYANAN DAN DATA PADA JARINGAN NIRKABEL ZIGBEE/XBEE BERDASARKAN JARAK DAN CUACA NASKAH PUBLIKASI

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini dijelaskan mengenai buffering, teknologi IEEE , standar

Pengantar Wireless Sensor Network

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Analisis Pengalokasian Ukuran Guaranteed Time Slot Pada Wireless Body Area Network Berbasis IEEE

HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. WLAN dengan teknologi Infra red (IR) dan Hewlett-packard (HP) menguji WLAN

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Transkripsi:

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN) 2.1 Umum Dewasa ini kebutuhan untuk mengakses layanan telekomunikasi melalui media nirkabel (wireless) menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga teknologi jaringannya pun berkembang dengan cepat. Beberapa kelebihan jaringan nirkabel adalah dalam hal fleksibilitas dan mobilitas, sehingga pengembangan jaringan menjadi lebih mudah dan murah dibandingan dengan jaringan kabel (fixed network). Secara umum, perkembangan jaringan nirkabel mengikuti trend peningkatan layanan data melalui internet, email, maupun transfer file. Salah satu contoh aplikasi dari jaringan nirkabel adalah sensor [1]. Pengenalan sensor telah membuka babak baru jaringan adhoc berbasis sensor yang terdiri atas beberapa peralatan yang memiliki keunggulan komparatif antara lain lebih murah dan efisien, bentuk yang kompak, serta dapat diproduksi secara massal [1]. Dengan dirilisnya standar IEEE 802.15.4 yang menspesifikasikan protokol MAC dan layer fisik untuk LR-WPANs (low rate wireless personal access networks) pada pertengahan tahun 2003 telah memungkinkan pengembangan WSN (wireless sensor network) atau jaringan sensor nirkabel, selanjutnya disingkat JSN. Standar baru ini secara unik dirancang untuk membangun jaringan WPAN dengan karakteristik laju data rendah (low rate), konsumsi daya rendah (low power), dan biaya rendah (low cost). Standar ini menawarkan jaringan yang sederhana, efisien

daya, dan tidak mahal untuk mendukung aplikasi yang luas mulai dari pengendalian dalam industri, monitoring lingkungan, pengendalian peralatan rumah tangga, keamanan, kesehatan, hingga untuk keperluan militer [1][2]. 2.2 Standar IEEE 802.15.4 Standar IEEE 802.15.4 mendefinisikan protokol layer fisik dan MAC yang mendukung perangkat sensor yang relatif sederhana dengan konsumsi daya yang kecil dan beroperasi pada area pelayanan POS (Personal Operating Service) dengan radius lebih kecil dari 10 meter. Memperluas jangkauan dapat saja dilakukan namun akan meningkatkan konsumsi daya [1][2]. Link nirkabel pada standar 802.15.4 dapat beroperasi pada 3 pita frekuensi ISM (Industrial Scientific Medical) sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1, yaitu pita frekuensi 2450 MHz dengan laju data 250 kbps, pita frekuensi 915 MHz dengan laju 40 kbps, dan pada pita frekuensi 868 dengan laju data 20 kbps. Untuk ketiga pita frekuensi tersebut, berturut-turut kapasitas masing-masing adalah 16, 10 dan 1 kanal [1][4]. Gambar 2.1 Struktur kanal pada standar IEEE 802.15.4.

Pada Tabel 2.1 dapat dilihat perbandingan parameter modulasi antara pita frekuensi dari Wireless Personal Area Network (WPAN). Tabel 2.1 Perbandingan Pita Frekuensi WPAN Frequency Band Symbol Rate Modulation Bit rate (baud/s) (kbps) 868.0-868.6 MHz 20000 BPSK 20 902-928.0 MHZ 40000 BPSK 40 2.4-2.4835 GHz 62500 16-ary orth. 250 2.3 Komponen IEEE 802.15.4 Pada standar 802.15.4 terdapat dua kategori perangkat, yaitu full-function device (FFD) dan reduced-function device (RFD). Perangkat FFD dapat berkomunikasi dengan RFD dan FFD lainnya dan dapat beroperasi dalam 3 mode, baik sebagai koordinator PAN (Personal Area Network), koordinator, maupun sebagai perangkat. RFD adalah perangkat sederhana (seperti switch atau sensor) yang biasanya dikendalikan oleh perangkat FFD. Pada jaringan JSN-AD, semua perangkat adalah FFD sehingga dapat bertindak sebagai router yang memungkinkan komunikasi peer-to-peer [3]. Sebuah perangkat pada jaringan dengan protokol 802.15.4 dapat menggunakan alamat baik 64-bit maupun 16-bit yang ditentukan pada saat menjalani prosedur asosiasi, dimana sebuah jaringan 802.15.4 dapat mengakomodasi sampai sebanyak 216 perangkat. Alamat 64-bit tersedia secara default pada seluruh

perangkat dan umumnya dikenal sebagai alamat fisik (MAC). Sedangkan alamat 16- bit akan dialokasikan oleh koordinator PAN pada perangkat yang terhubung dengannya [3]. 2.4 Topologi Jaringan IEEE 802.15.4 Standar IEEE 802.15.4 dapat mengakomodir dua jenis topologi jaringan, yaitu [3]: 1. Topologi Star 2. Topologi Peer to Peer 2.4.1 Topologi Star Tipe struktur jaringan ini ditunjukkan seperti pada Gambar 2.2. Setelah FFD diaktifkan untuk pertama kali, akan membangun jaringannya sendiri dan menjadi koordinator PAN. Seluruh jaringan topologi star bekerja secara bebas satu sama lain. Hal ini diperoleh dengan memilih PAN Identifier, yang tidak sedang digunakan oleh jaringan yang lain dalam pengaruh jangkauan radio. Ketika PAN Identifier terpilih, koordinator PAN dapat mengijinkan seluruh komponen yang lain dalam jaringan untuk bergabung. Kedua FFD dan RFD dapat bergabung dalam jaringan. Gambar 2.2 merupakan contoh dari jaringan topologi star [3].

Gambar 2.2 Jaringan Topologi Star 2.4.2 Topologi Peer To Peer Tipe struktur jaringan ini ditunjukkan seperti pada Gambar 2.3. Semua komponen dapat berkomunikasi dengan komponen yang lain dalam satu pengaruh jangkauan radio. Satu komponen dapat bertindak sebagai koordinator PAN, secara langsung dapat dengan menjadi komponen yang pertama yang memakai kanal. Gambar 2.3 merupakan contoh jaringan topologi peer to peer [3]. Gambar 2.3 Jaringan Topologi Peer To Peer

2.5 Arsitektur Protokol Arsitektur WPAN seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.4, terdiri atas sejumlah blok untuk menyederhanakan standar yang dipakai, dimana arsitekturnya berdasarkan pada model OSI (Open System Interconnection). Setiap blok dinamakan dengan layer yang mempunyai fungsinya masing-masing untuk melayani layer di atasnya [3][5]. Gambar 2.4 Arsitektur Protokol WPAN Perangkat WPAN terdiri dari layer fisik (Physical Layer/PHY) yang mengatur transceiver frekuensi radio dan mekanisme kontrol tingkat rendah, dan layer MAC (Medium Access Control) yang menyediakan akses ke kanal fisik untuk setiap jenis transfer [3].

Upper layer atau layer yang berada di atas layer MAC terdiri dari layer network dan layer aplikasi. IEEE 802.2 Logical Link Control (LLC) dapat mengakses layer MAC melalui Service Specific Convergence Sublayer (SSCS) [3]. 2.5.1 Layer Fisik (Physical Layer) Layer Fisik merupakan komponen yang sangat penting dalam komunikasi komputer, yang biasanya digunakan pada transmisi dan penerimaan data, penginderaan kanal (channel sensing), penentuan kualitas link, dan setting state dari node. Layer ini berinteraksi langsung dengan kanal nirkabel dan bertugas mensuplai informasi dari dan ke layer di atasnya [1][3]. Sebelum sebuah node mereservasi kanal untuk melakukan komunikasi, maka perlu diketahui bahwa kanal tersebut kosong atau terpakai. Secara khusus, protokol fisik perlu melakukan scanning untuk energy detection (ED) dan clear channel assessment (CCA) pada kanal untuk mendeteksi aktivitas yang sedang berlangsung dan selanjutnya melaporkannya ke layer MAC. Sebuah kanal dianggap sibuk jika level aktivitas yang dideteksi melampaui nilai threshold tertentu. Pengujian kanal yang lainnya adalah link quality indication (LQI). RF Transceiver dapat beroperasi pada salah satu dari 3 pita frekuensi bebas lisensi, yaitu [3][4]: 1. 868-868.6 MHz (Eropa) 2. 902-928 MHz (Amerika Utara) 3. 2400-2483,5 MHz (Seluruh Dunia)

2.5.2 Layer MAC Sub-layer MAC menyediakan interface antara layer fisik (PHY) dengan layer di atasnya. Fungsi yang dilakukan antara lain akses kanal, managemen link, validasi frame, keamanan, dan sinkronisasi node [3]. 2.6 Jaringan Sensor Nirkabel Adhoc Sebagaimana ditegaskan sebelumnya bahwa standar IEEE 802.15.4 mendukung jaringan star sederhana dan jaringan multi-hop peer-to-peer. Dalam kedua topologi jaringan tersebut, sebuah koordinator PAN mutlak diperlukan. Koordinator PAN umumnya memiliki 2 fungsi yaitu bertanggung jawab dalam menangani beberapa node yang terhubung atau tak-terhubung dengannya dan mengalokasikan alamat pada jaringan beaconless-enabled. Fungsi kedua dapat dilakukan oleh masing-masing perangkat yang memiliki alamat 64-bit secara default. Sedangkan node FFD dapat menangani fungsi pertama dari koordinator PAN tersebut di atas. Oleh sebab itu, jaringan JSN-AD diasumsikan memiliki perangkat FFD atau router-enabled devices [1][6].

Gambar 2.5 Jaringan Sensor Nirkabel Adhoc Pada jaringan JSN-AD, setiap node dapat mendeteksi default kanal dari seluruh node untuk mencari node tetangganya. Ketika proses identifikasi node tetangganya berhasil, maka komunikasi peer-to-peer dapat berlangsung. Oleh sebab itu semua node selalu aktif selama terlibat dalam jaringan. Apabila sebuah node telah menerima paket, maka node tersebut akan mengirimkan paket ACK. Contoh jaringan JSN-AD diperlihatkan pada Gambar 2.5, dimana semua node adalah perangkat FFD homogen [6].