KONSUMSI RANSUM, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI RANSUM AYAM LOKAL DI JIMMY S FARM CIPANAS KABUPATEN CIANJUR

dokumen-dokumen yang mirip
BOBOT POTONG, BOBOT BAGIAN EDIBLE DAN IN EDIBLE AYAM LOKAL JIMMY S FARM CIPANAS KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

BOBOT BADAN, KARKAS, DAN INCOME OVER FEED AND CHICK COST AYAM LOKAL JIMMY S FARM CIPANAS KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

PRODUKTIVITAS AYAM LOKAL YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

PERTUMBUHAN AYAM-AYAM LOKAL SAMPAI DENGAN UMUR 12 MINGGU PADA PEMELIHARAAN INTENSIF

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

Performa Awal Produksi Ayam Lokal Jimmy Farm Cipanas Cianjur Jawa Barat...M. Zhafran Ammar

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PERSILANGAN AYAM PELUNG JANTAN X KAMPUNG BETINA HASIL SELEKSI GENERASI KEDUA (G2)

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

BOBOT AKHIR, BOBOT KARKAS, DAN INCOME OVER FEED AND CHICK COST AYAM SENTUL BAROKAH ABADI FARM CIAMIS

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Z Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Pedaging. AgroMedia Pustaka.

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan jumlah konsumsi pakan pada setiap perlakuan selama penelitian dapat. Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

[Evaluasi Hasil Produksi Ternak Unggas]

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Jantan...Rina Ratna Dewi.

PERSILANGAN PADA AYAM LOKAL (KUB, SENTUL, GAOK) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAGING UNGGAS NASIONAL

FERTILITAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS AYAM LOKAL JIMMY S FARM CIPANAS KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

AYAM HASIL PERSILANGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN USAHA TERNAK UNGGAS

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Umum Kandang Local Duck Breeding and Production Station

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Coturnix coturnix japonica yang mendapat perhatian dari para ahli. Menurut

HASIL DAN PEMBAHASAN. Puyuh mengkonsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan zat-zat untuk

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

Peubah yang diamati meliputi berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, feed convertion ratio (FCR), kecernaan

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala karena atas

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal

HASIL-HASIL PENELITIAN DAN SUMBANGAN PEMIKIRAN PENGEMBANGAN AYAM KEDU

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras di Indonesia

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

PENGEMBANGAN AYAM NUNUKAN DAN PERMASALAHANNYA DI KALIMANTAN TIMUR

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit...Rafinzyah Umay Adha

PENAMPILAN PERTUMBUHAN AYAM BANGKOK STARTER YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN BERBEDA

INVENTARISASI FERTILITAS, DAYA TETAS TELUR, DAN BOBOT TETAS DOC BERDASARKAN UMUT INDUK AYAM SENTUL BAROKAH ABADI FARM CIAMIS

Performan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging

I. PENDAHULUAN. masyarakat di pedesaan. Ternak itik sangat potensial untuk memproduksi telur

BOBOT BADAN BERBAGAI JENIS AYAM SENTUL DI GABUNGAN KELOMPOK TANI TERNAK CIUNG WANARA KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

Beberapa Kriteria Analisis Penduga Bobot Tetas dan Bobot Hidup Umur 12 Minggu dalam Seleksi Ayam Kampung

POTENSI BUDIDAYA AYAM KAMPUNG SECARA INTENSIF DAN RAMAH LINGKUNGAN DI PROVINSI JAMBI

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

PROGRAM VILLAGEBREEDING PADA ITIK TEGAL UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI TELUR: SELEKSI ITIK TEGAL GENERASI PERTAMA DAN KEDUA ABTRACT ABTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

PENGARUH PEMBERIAN PROTEIN KASAR DENGAN TINGKAT YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMAN AYAM KAMPUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performa Itik Alabio Jantan Rataan performa itik Alabio jantan selama pemeliharaan (umur 1-10 minggu) disajikan pada Tabel 4.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

PROGRAM PEMBIBITAN ITIK MA DI BPTU PELAIHARI KALIMANTAN SELATAN: SELEKSI PADA POPULASI BIBIT INDUK ITIK ALABIO

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM BALI DENGAN POLA SELEKSI PRODUKSI

Bobot Potong, Karkas, dan Income Over Feed Cost... Wahyu Indra

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

Pengaruh Pemberian Pakan Terbatas terhadap Produktivitas Itik Silang Mojosari X Alabio (MA): Masa Pertumbuhan sampai Bertelur Pertama

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

Transkripsi:

KONSUMSI RANSUM, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI RANSUM AYAM LOKAL DI JIMMY S FARM CIPANAS KABUPATEN CIANJUR CONSUMPTION OF RATION, WEIGHT GAIN AND CONVERSION OF RATIO OF NATIVE CHICKEN AT JIMMY S FARM CIPANAS CIANJUR REGENCY Adirangga Fahrudin*, Wiwin Tanwiriah**, Heni Indrijani** Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Sumedang 45363 *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran email: adiranggaw@gmail.com Abstrak Sebagai sumber daya genetik di Indonesia, ayam lokal dapat dikembangkan guna mendukung kemandirian penyediaan pangan sumber protein hewani nasional. Jimmy s Farm merupakan suatu perusahaan peternakan ayam lokal yang bergerak di bidang pembibitan ayam lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi ransum pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam lokal Jimmy s Farm. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif berdasarkan data catatan di perusahaan peternakan Jimmy s Farm selama 3 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukan rataan konsumsi ransum sebesar 1846 ± 282,81 gram per ekor selama pemeliharaan 52-70 hari dengan koefisien variasi 15,31 persen, rataan bobot badan sebesar 809,73 ± 118,19 gram per ekor dengan koefisien variasi sebesar 14,60 persen, rataan konversi ransum sebesar 2,30 ± 0,36 dengan koefisien variasi sebesar 15,67 persen. Rataan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam lokal Jimmy s Farm terbilang cukup baik. Kata Kunci : ayam lokal, konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi ransum. Abstract As genetic resources in Indonesia, local chickens can be developed to support the selfsufficiency of food supply national source of animal protein. Jimmy's Farm is a local chicken farm company that engages in local chicken breeding. The purpose of the research is to identified consumption of rations, weight gaining, and rations conversion of local chickens in Jimmy s Farm. This research used descriptive method by data recorded at Jimmy s Farm for three months. The results showed that the average of ration consumptions was 1846,68 ± 282,81 gram per chick during maintenances for 52-70 days and variation of coefficient was 15,31 percent, weight gain was 809,73 ± 118,19 gram per chick and variation of coefficient was 14,60 percent, average amount of rations conversion was 2,30 ± 0,36 and variation of coefficient was 15,67 percent. The average of rations consumption, weight gain, and rations conversion of local chickens at Jimmy s Farm were quite good. Keywords: local chicken, rations consumption, weight gaining, rations conversion. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1

PENDAHULUAN Sebagai sumber daya genetik di Indonesia, ayam lokal dapat dikembangkan guna mendukung kemandirian penyediaan pangan sumber protein hewani nasional. Ayam- ayam lokal yang banyak berkembang adalah ayam Kedu, Sentul, Pelung, Nunukan, Wareng, Cemani dan ayam Kampung biasa. Banyak hal-hal yang harus diperhitungkan untuk peningkatan populasi ayam lokal, diantaranya yaitu pakan. Dalam pemeliharaan ayam lokal pedaging, konsumsi ransum merupakan hal dasar yang harus diperhatikan karena merupakan kebutuhan pokok akan berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan. FCR (Feed Conversion Ratio) atau konversi ransum merupakan acuan dari tingkat efisiensi ransum yang dikonsumsi selama pemeliharaan. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam lokal Jimmy s Farm Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak digunakan untuk mencukupi hidup pokok dan untuk produksi hewan tersebut (Tilman dkk., 1991). Faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum antara lain besar tubuh ayam, aktifitas sehari-hari, suhu lingkungan, kualitas dan kuantitas ransum (NRC, 1994). Penimbangan bobot badan hendaknya dilakukan setiap minggu dengan mengambil contoh acak dari kelompok. Kecepatan pertumbuhan dapat diukur melalui pertambahan bobot badan pada saat tertentu, terhadap bobot badan pada minggu sebelumnya (Charles dan Spackman, 1985). Konversi ransum merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai efisiensi penggunaan dan kualitas ransum. Konversi ransum adalah perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu ukuran efisiensi adalah dengan membandingkan antara jumlah ransum yang diberikan (input) dengan hasil yang diperoleh baik itu daging atau telur (output) (Rasyaf, 1995). OBJEK DAN METODE 1. Objek Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ayam Lokal Jimmy s Farm berumur 1 hari sampai dengan dipanen sekitar umur 45 hari sampai 70 hari atau bobot badan sekitar 0,5 kg sampai 0,9 kg yang berasal dari perusahaan peternakan Jimmy s Farm di Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Sampel yang digunakan adalah ayam lokal pedaging dari 14 kandang. Lokasi peternakan berada di ketinggian ± 1.070m dari permukaan laut dengan suhu berkisar antara 15-24ºC, kelembaban 65-80% bahkan sampai 90%, curah hujan 2.298 mm. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2

2. Metode Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian studi kasus di peternakan ayam lokal Jimmy s Farm dan datanya dianalisis secara deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konversi ransum. Data dari pencatatan data perusahaan sebanyak 33 kali pemanenan. Analisis yang dilakukan dengan cara menghitung nilai rata rata, simpangan baku dan koefisien variasi. 3. Peubah yang Diamati dan Cara Perhitungannya 1) Konsumsi ransum dihitung berdasarkan jumlah ransum yang dikonsumsi per hari dengan melihat recording setiap minggunya. 2) Pengukuran bobot badan dilakukan dengan cara menimbang bobot akhir ketika dipanen 3) Konversi ransum dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah total konsumsi ransum dengan bobot badan akhir minggu (bobot panen). 4. Analisis Stiatistika Deskriptif 1) Nilai Maksimum dan Nilai Minimum Nilai maksimum adalah nilai yang terbesar pada suatu interval data, sedangkan nilai minimum merupakan nilai yang terkecil pada suatu interval data. 2) Rata-rata/Mean ( ) Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data. 3) Simpangan Baku Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi 4) Koefisien Variasi Koefisien variasi merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya variasi dari hasil pengukuran variabel yang diamati. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keadaan Umum Perusahaan peternakan ayam lokal Jimmy s Farm terletak di desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Lokasi peternakan berada di ketinggian ± 1.070m dari permukaan laut dengan suhu berkisar antara 15-24ºC, kelembaban 65-80% bahkan sampai 90%, curah hujan 2.298 mm dengan jarak antara Desa Gadog dengan pusat Kecamatan ± 3 km, sedangkan dengan Kabupaten ± 18 km. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3

Peternakan Jimmy s Farm memelihara ayam lokal secara intensif. Kandang yang digunakan sistem terbuka (open house Ayam yang dipelihara di perusahaan pembibitan ayam lokal Jimmy s Farm pada tanggal 10 Juli 10 Agustus 2016 memiliki jumlah 3.983 ekor ayam lokal betina, dan 508 ekor ayam lokal jantan. Jimmy s Farm juga memproduksi DOC ± 6526 ekor per minggu. Ayam yang dipelihara adalah parent stock yang menghasilkan DOC final stock pedaging maupun petelur. Jenis ayam lokal yang dipelihara di Jimmy s Farm adalah hasil dari persilangan ayam Kedu, ayam Cemani, ayam Kapas, ayam Hutan, dan ayam Pelung. 2. Hasil Penelitian Tabel 1. Konsumsi ransum, PBB dan FCR ayam lokal di Jimmy s Farm pada periode pemeliharaan sampai panen dari bulan Mei July 2016. Nilai Konsumsi Ransum PBB FCR Rata-rata (gr/ekor/63 hari) 1846,68 809,73 2,30 Min (gr) 1262,81 611,88 1,79 Maks (gr) 2255,88 1020 3,42 SD (s) 282,81 118,19 0,36 KV (%) 15,31 14,60 15,67 Keterangan : Maks : Maksimal (gr) Min : Minimal (gr) SD : Standar Deviasi (s) KV : Koefisien Variasi (%) a. Konsumsi Ransum Konsumsi ransum adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ternak digunakan untuk mencukupi hidup pokok dan untuk produksi hewan tersebut (Tilman dkk., 1991). Hasil perhitungan konsumsi ransum yang diukur dengan cara pakan yang diberikan selama satu kali pemeliharaan dibagi dengan jumlah populasi, dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1. Nilai rata-rata konsumsi ransum ayam lokal di Jimmy s Farm sebesar 1846,68 gram per ekor atau 29,31gr/ekor/hari selama satu kali periode pemeliharaan (52-72 hari), dengan nilai minimal dan maksimal masing-masing sebesar 1262,81 gram dan 2255,88 gram. Ransum yang digunakan di Jimmy s Farm diproduksi oleh PT. CARGILL INDONESIA dengan kandungan protein kasar 16-18%. Hasil yang didapat dari perhitungan Tabel 2, dengan rata-rata umur panen berkisar 63 hari. Hal ini sependapat dengan pendapat Candrawati dan Mahardika (1999) mendapatkan bahwa ayam kampung yang diberikan ransum dengan kandungan energi 3100 Kkal/kg dan protein kasar 22% berat badannya selama 8 minggu adalah 542 g/ekor atau 9,67 g/ekor/hari sedangkan yang mendapat ransum dengan energi 2823 Kkal/kg dan protein kasar 15,33% adalah 391 g/ekor. Cresswell dan Gunawan Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4

(1982) berpendapat bahwa dari kelima tipe ayam lokal yang dipelihara secara intensif memiliki rata-rata konsumsi ransum sebesar ayam kampung (88 gram/ekor/hari), kedu hitam (93 gram/ekor/hari), kedu putih (82 gram/ekor/hari), nunukan (85 gram/ekor/hari) dan pelung (93 gram/ekor/hari). b. Pertambahan Bobot Badan Pertambahan bobot badan merupakan selisih dari bobot akhir (panen) dengan bobot badan awal pada saat tertentu. Kurva pertumbuhan ternak sangat tergantung dari pakan yang diberikan, jika pakan mengandung nutrisi yang tinggi maka ternak dapat mencapai bobot badan tertentu pada umur yang lebih muda (North, 1978). Perhitungan pertambahan bobot badan ayam lokal di Jimmy s Farm dapat dilihat pada Tabel 1. Pertambahan bobot badan diperoleh melalui perbandingan antara selisih bobot akhir (panen) dan bobot awal dengan lamanya pemeliharaan. Bobot awal didapat dengan cara penimbangan DOC sedangkan bobot akhir (panen) didapat dari rata-rata bobot badan ayam pada saat dipanen. Nilai rata-rata pertambahan berat badan ayam lokal di Jimmy s Farm sebesar 809,73 gram per 63 hari selama pemeliharaan dari awal hingga dipanen dengan rentan waktu pemeliharaan bulan Mei sampai July 2016. Nilai minimal dan maksimal yang didapat yaitu 611,88 gram per 63 hari dan 1020 gram per 63 hari. Margawati (1989) melaporkan bahwa berat badan ayam kampung umur 8 minggu yang dipelihara secara tradisional dan intensif, pada umur yang sama mencapai 1.435,5 g. Aisjah dan Rahmat (1989) menyatakan pertambahan bobot badan anak ayam buras yang dipelihara intensif rata rata 373,4 g/hari dan yang dipelihara secara ekstensif adalah 270,67 g/hari. Rendahnya pertambahan bobot badan pada anak ayam buras yang dipelihara secara ekstensif, karena kurang terpenuhinya kebutuhan gizi sehingga menghambat laju pertumbuhan. Pertambahan bobot badan ayam lokal di Jimmy s Farm termasuk kedalam pertambahan bobot badan yang cepat dikarenakan kebanyakan setiap periode pemeliharaan ayam tidak sampai umur panen tetapi ayam lokal Jimmy s Farm ini dipanen sesuai dengan kebutuhan pasar yang berdampak pada batas bobot panen atau bobot akhir. Hal ini sependapat dengan Gunawan dkk. (1998) indikasi adanya bobot badan umur 12 minggu pada ayam silangan pelung dan kampung yaitu 1,089 kg/ekor, yang relatif lebih tinggi dari ayam kampung yaitu 1,044 kg/ekor pada umur yang sama. Iskandar dkk. (1998) juga melaporkan ayam persilangan pelung dan kampung mempunyai pertambahan bobot badan sampai umur 12 minggu yaitu 844 g/ekor. Bobot ayam kampung pada umur 90 hari yang dipelihara secara tradisional 425,19 gram lebih rendah dibandingkan dengan jika dipelihara secara semi intensif Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5

531,88 gram (Prasetyo dkk., 1985) dan secara intensif 708,0 gram pada umur 12 minggu (Creswell dan Gunawan, 1982). Sementara pertumbuhan ayam kampung dengan pemeliharaan secara intensif sampai umur 12 minggu memberikan respon positif, yaitu bobot badan rata-rata 1086,30 gram ayam jantan dan 636,16 gram ayam betina (Astuti, 1979). Bobot badan ayam kampung pada umur 8 minggu adalah 559,97 gram yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil persilangan ayam kampung dengan broiler yaitu 1015,74 gram (Mulyadi, 1981). Rata-rata bobot ayam silangan ayam pelung dan ayam kampung pada umur 12 minggu adalah 1020 gram untuk jantan dan 979 gram untuk betina (Iskandar dkk., 1998). c. Konversi Ransum Konversi ransum adalah perbandingan antara jumlah konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan dalam satuan waktu tertentu (Anggarodi, 1985). Perhitungan konversi ransum ayam lokal di Jimmy s Farm pada periode pemeliharaan dari bulan Mei July 2016 dapat dilihat pada Tabel 1. Semakin kecil nilai konversi ransum maka semakin efisien ternak tersebut dalam mengkonversikan pakan ke dalam bentuk daging. Banyaknya ransum yang dikonsumsi selama masa rata-rata pemeliharaan 63 hari mulai dari DOC sampai dipanen yaitu 1846,68 gram per ekor per 63 hari. Nilai rata-rata konversi ransum yang diperoleh dari perhitungan yaitu 2,30 sedangkan untuk nilai minimal dan maksimal adalah 1,79 dan 3,42. Husmaini (2000) menyatakan konversi ransum pada ayam kampung umur 8 minggu menggunakan ransum yang kandungan proteinnya 17% dan 20% yaitu sebesar 2,84 dan 4,32. Lacy dan Vest (2000), menyatakan beberapa faktor utama yang mempengaruhi konversi ransum adalah genetik, kualitas ransum, penyakit, temperatur, sanitasi kandang, ventilasi, pengobatan, dan manajemen kandang. Faktor pemberian ransum, penerangan juga berperan dalam mempengaruhi konversi ransum, laju perjalanan ransum dalam saluran pencernaan, bentuk fisik ransum dan komposisi nutrisi ransum. Rasyaf (1994) berpendapat bahwa semakin kecil konversi ransum berarti pemberian ransum semakin efisien, namun jika konversi ransum tersebut membesar, maka telah terjadi pemborosan. Menurut Anggorodi (1985) konversi ransum dipengarui beberapa faktor seperti umur ternak, bangsa, kandungan gizi ransum, keadaan temperatur dan keadaan ternak, tatalaksana dan penggunaan bibit yang baik. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ayam lokal Jimmy s Farm memiliki performan yang baik yaitu pada umur panen 63 hari mendapatkan konsumsi ransum 1846,68 gr/ekor, pertambahan bobot badan 809,73 gr/ekor dan konversi ransum sebesar 2,30. SARAN Performan yang baik pada ayam lokal Jimmy s Farm dapat ditingkatkan melalui manajemen yang intensif dengan meningkatkan manajemen pemeliharaan, pemberian pakan dan kualitas pakan yang lebih baik lagi. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Jimmy s Farm Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini, terimakasih kepada ALG mengenai Pengembangan Dinamika Sistem Agribisnis Klaster Peternakan Ayam Pedaging Lokal Dari Hulu-Hilir di Jawa Barat yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Sjafril Darana, SU. yang sudah memberikan izin untuk menjadi bagian dari penelitian ALG ini. Ucapan terima kasih juga kepada Rektor Universitas Padjadjaran yang telah memberikan dana penelitian ALG. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R. 1985.Ilmu Makanan Ternak Unggas.Penerbit Universitas Indonesia. Astuti, M., H. Mulyadi dan J. Purba. 1979. Pengukuran parameter genetik ayam kampung. Laporan Penelitian 296/PIT/DPM/ 78. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Candrawati, D.P.M.A. 1999. Pendugaan Kebutuhan Energi dan Protein Ayam Kampung Umur 0-8 minggu. (tesis). Bogor : Institut Pertanian Bogor. Creswell, D.C and B. Gunawan 1982. Indigenous chicken in Indonesia: Production characteristics in an improved environment. Research Institute for Animal Production, Bogor, Indonesia. Crewell, D.C. dan B. Gunawan. 1982. Pertumbuhan badan dan produksi telur dari 5 strain ayam sayur pada sistem peternakan intensif. Pros. Seminar Penelitian Peternakan, Bogor. Husmaini. 1994. Pengaruh cara pembatasan pemberian ransum pada ayam kampong periode kutuk terhadap penampilan ayam kampung. Pros. Seminar Hasil Penelitian. Fakultas Peternakan UNAND, Padang. Husmaini. 2000. Pengaruh peningkatan level protein dan energi ransum saat refeeding terhadap performans ayam buras. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. Vol.6(01). Gunawan, B., D, Zaenuddin., T, Sartika dan Abubakar. 1998. Persilangan ayam pelung jantan dengan ayam buras betina untuk meningkatkan ayam buras pedaging. Pros. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Jilid I. Bogor, 1-2 Desember 1998. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 348 355. Iskandar, S., H. Resnawati, D. Zainuddin, Y.C. Raharjo dan B. Gunawan. 1998. Performance of Pelung x kampung (Pelung cross) chickens as influenced by dietary protein. Bulletin of Animal Science, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Iskandar, S., D, Zaenuddin., S. Sastrodihardjo., T, Sartika., P. Setiadi dan T. Susanti. 1998. Respon pertumbuhan ayam kampong dan ayam silangan pelung terhadap ransum berbeda kandungan protein.jitv 3(1): 8 14. Iskandar, S., Zainuddin, D, S. Sastrodihardjo, S, Sartika, T, Stiadi, P dan Sutanti, T. 1998.Respon pertumbuhan ayam kampung dan ayam silangan pelung terhadap ransum berbeda kandungan protein.jitv, 3:1-14. Puslitbang Peternakan, Bogor. Lacy, M. dan Vest, L.R. 2000. Improving feed conversion in broiler : a guide for growers.http://www.ces.uga.edu/pubed/c:793-w.html. [6 Januari 2007]. Margawati, E.T. 1989. Efisiensi penggunaan ransum oleh ayam kampung jantan dan betina pada periode pertumbuhan. Prosiding Seminar Nasional tentang Unggas Lokal. 28 Sept. Fakultas Peternakan UNDIP. Semarang. Hal. 127-132. Prasetyo, T., Subiharta, Wiloeto, D dan M. Sabrani. 1985. Pengaruh memisahkan anak ayam dari induknya terhadap kapasitas produksi telur. Seminar Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Bogor. Rasyaf, M. 1994.Beternak Itik Komersial.Yogyakarta : Kanisus. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Adirangga Fahrudin NPM : 200110120029 Judul Artikel : Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Ransum Ayam Lokal di Jimmy s Farm Cipanas Kabupaten Cianjur Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyatan ini. Jatinangor, 14 November 2016 Mengetahui, Penulis, Pembimbing Utama, (Dr. Ir. Wiwin Tanwiriah MP) (Adirangga Fahrudin) Pembimbing Anggota, (Dr. Heni Indrijani, S.Pt., M.Si) Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9