ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB III METODE PENELITIAN

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit

Prosedur audit energi pada bagunan gedung

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA. Bahrul Ilmi 1*, Reny Afriany 2. Corresponding author:

ANALISA INTENSITAS KONSUMSI LISTRIK MELALUI AUDIT ENERGI SKALA RUMAH TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

AUDIT ENERGI UNTUK PEMAKAIAN AIR CONDITIONING (AC) PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN RUANG KULIAH DI UPI Syamsuri Hasan, Maman Rakhman, dan Agus Maulana 1

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI

PERBANDINGAN KONSUMSI DAYA LISTRIK PENGGUNAAN REFRIGERANT HYDROCARBON (HC) DENGAN FREON (CFC) PADA SISTEM PENDINGIN

ANALISA EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI MELALUI AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS RIAU

AUDIT ENERGI LISTRIK PADA PT. X. Oleh : ABSTRAK

Audit Energi Listrik Di SMK Negeri 2 Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI LISTRIK MELALUI AUDIT AWAL ENERGI LISTRIK DI RSJ.PROF.HB.SAANIN PADANG

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

ANALISIS AUDIT ENERGI UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI DI GEDUNG FPMIPA JICA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Prosedur Energi Listrik

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MINIMUM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2016

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI LAMPU,AC DAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

{sidebar id=3} Disamping penghematan listrik, konversi Freon ke Musicool juga dapat mendukung Program Ramah Lingkungan ISO 14001

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG

AUDIT ENERGI LISTRIK PADA PUSAT PERBELANJAAN DEPARTMENT STORE MATAHARI A. YANI MEGA MALL PONTIANAK. Muslimin 1 Program Studi Teknik Elektro

MAKALAH SEMINAR HASIL KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

PENERAPAN ERGONOMI PADA PROSES AUDIT ENERGI DI BANK INTERNASIONAL INDONESIA (BII) KANTOR CABANG UDAYANA

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB IV PEMBAHASAN Data Beban Penerangan dan AC Ruangan Perlantai

ANALISIS PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DENGAN PEMAKAIAN REFRIGERANT

Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem Pendingin Ruangan di Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon

PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA PROSES PRODUKSI DI PT BALI MEI SHO

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PEMILIHAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI PABRIK GULA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XI SITUBONDO

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pemakaian Beban Saat Kondisi Filter Bersih. 35PK, langsung pada sub distribution panel di area ruang serbaguna.

FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

AUDIT PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA APARTMENT METROPOLIS SURABAYA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING DI GEDUNG GRAHA MUSTIKA RATU

MUSICOOL HYDROCARBON REFRIGERANT OVERVIEW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis yang digunakaan menggunakan metodologi berupa observasi langsung

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

TUGAS AKHIR AUDIT ENERGY PADA PT. SCHNEIDER ELECTRIC INDONESIA

PENUTUP BAB V. 5.1 Kesimpulan. Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

BAB III METODE PENELITIAN

AUDIT ENERGI SISTEM KELISTRIKAN DI INDUSTRI BENANG

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

Transkripsi:

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN Affan Bachri*) *)Dosen Teknik Elektro Universitas Islam lamongan ABSTRACT Currently All equipment facilities and infrastructure for academic activities in Islamic University Lamongan are supplied by PLN through a distribution transformer capacity of 00 KVA. The total electrical energy consumption for the year 014 amounted to 354,740 kwh of electricity tariff charges during the year amounted to Rp.144,140,598. Standard Maximum Energy Consumption Intensity (ECI) is 40 kwh /m per year, while the audit is based on the initial IKE in the main building UNISLA of 46.35 kwh/m per year, so it should be a further audit to find Energy Saving Opportunities (ESO) especially in the Air Conditioning system (AC) which consumes 51% of the total electric power consumption in the main building of Islamic University Lamongan. After the implementation of the Energy Saving Opportunities (ESO) by changing the refrigerant R- (Freon) with hydrocarbon refrigerant M- (brand Musicool) obtained savings (efficiency) of 33% on the Air Conditioning system (AC) and lower values in the building ECI final The main Islamic University Lamongan be 04.41 kwh/m per year. Keywords: Electrical Energy, Energy Audits, Energy Efficiency 649 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] PENDAHULUAN Universitas Islam Lamongan merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang berada di Lamongan dan menyelenggarakan pendidikan tingkat S1 dan S. Semua perlengkapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan akademik dinyalakan (supply) oleh PLN melalui sebuah transformator distribusi berkapasitas 00 KVA dan sebuah Generator Set (Genset) berkapasitas 100 KVA sebagai cadangan energi (back up). Daya Listrik yang digunakan di UNISLA termasuk tarif S dengan langganan daya sebesar 105.000 VA. Pemakaian Energi listrik di gedung utama UNISLA selama tahun 014 tampak pada Gambar 1.1 dibawah. Sumber: Tagihan rekening bulanan listrik UNISLA Gambar 1. Grafik Pemakaian Energi Listrik Selama Setahun Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) yang direkomendasikan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI 03-6196-000), yang merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh ASEAN-USAID Lawrence Barkeley Laboratory yang dipublikasikan tahun 199, yang merekomendasikan nilai IKE untuk perkantoran di Indonesia sebesar 40 kwh/m pertahun. Dari data audit energi awal yang dilakukan didapatkan nilai IKE di gedung utama Universitas Islam Lamongan selama tahun 014 sebesar 46,35 kwh/m pertahun, nilai ini masih diatas nilai standar sehingga masih diperlukan audit energi lanjut (rinci) untuk menemukan alternatif peluang hemat energi yang diharapkan bisa mengurangi konsumsi energi listrik di gedung utama Universitas Islam Lamongan. Penerangan di gedung utama Universitas Islam Lamongan (UNISLA) mayoritas masih menggunakan lampu jenis Tube Lamp (TL) dengan ballast elektromagnetik sedangkan sistem tata udara masih menggunakan AC dengan refrigerant freon. Identifikasi dimana saja peluang penghematan energi dimungkinkan perlu dilakukan untuk mendapatkan langkahlangkah dalam rangka penghematan yang signifikan tanpa mengurangi pemanfaatan energi karena dapat menurunkan produktivitas sistem. Setelah itu dilakukan analisa terhadap kemungkinan penghematan (efisiensi) energi listrik yang mungkin bisa dilakukan untuk mengurangi beban pemakaian daya listrik di gedung utama Universitas Islam lamongan. METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gedung Utama Universitas Islam Lamongan, Jalan Veteran 53A Lamongan propinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan November 014 sampai dengan bulan Februari 015. B. Pelaksanaan Audit Energi Pelaksananaan audit energi listrik dilakukan oleh tim audit energi listrik internal Universitas Islam Lamongan, dengan peneliti sebagai ketua tim audit energi listrik internal. C. Bentuk Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angkaangka atau data yang dapat dihitung. Data tersebut meliputi data perhitungan tagihan listrik tiap bulannya dalam kwh meter, data jumlah lampu, jumlah mesin, jumlah alat-alat bertenaga listrik, untuk mengetahui jumlah penggunaan energi listrik yang diperlukan, sehingga konsumsi listrik disetiap ruangan di gedung Utama Universitas Islam Lamongan dapat diketahui. D.Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Interview, yaitu melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan pihakpihak (responder) yang terkait yaitu: a. Dengan Bagian Rumah tangga, untuk mengetahui data inventaris lampu, Pengkondisi Udara (AC), peralatan listrik yang digunakan dan data luas bangunan/ruang di lingkungan Universitas Islam Lamongan. 650 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] b. Dengan Bagian keuangan, untuk mengetahui besarnya tagihan listrik tiap bulan c. Bagian Pemelihara Sarana (engineering), untuk mengetahui spesifikasi peralatan listrik yang digunakan di gedung utama Universitas Islam Lamongan. Data yang diperoleh melalui pengukuran langsung dilapangan, baik di Sub Distribution Panel (SDP) atau di masing-masir peralatan listrik E. Metode Analisis Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka pembahasan penelitian Tugas Akhir ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung Besarnya Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di tahun sebelumnya.. Membandingkan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dengan standar sesuai SNI 03-6196-000, yaitu untuk gedung perkantoran maksimal 40 kwh/m pertahun. 3. Identifikasi kemungkinan Peluang Hemat Energi (PHE) 4. Analisis Peluang Hemat Energi (PHE) Apabila peluang hemat energi ini telah dikenali sebelumnya, maka perlu ditindaklanjuti dengan analisis peluang hemat energi, yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan. Penghematan energi pada bangunan gedung tidak dapat diperoleh begitu saja dengan cara mengurangi kenyamanan penghuni ataupun produktivitas di lingkunan kerja. Hasil dari Analisis peluang hemat energi adalah dengan usaha mengganti refrigeran jenis Freon R diganti dengan refrigeran jenis hidrokarbon MC-. 5. Implementasi Melakukan penerapan yang sesuai dengan rekomendasi dari peluang hemat energi, sehingga diharapkan mampu mengurangi pemakaian energi listrik di gedung utama Universitas Islam Lamongan. Rekomendasi yang diajukan adalah mengganti refrigeran jenis Freon R diganti dengan refrigeran jenis hidrokarbon MC-. Penggantian refrigerant dilakukan oleh tenaga teknik dari luar (SANWA TEKNIK). Penggantian dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 015 di lingkungan Universitas Islam Lamongan. 6. Mengecek nilai IKE Setelah Implementasi PHE 7. Analisa besarnya penghematan (efisiensi) yang didapat dari audit energi dengan menggunakan rumus: Dimana: Efisiensi (%) = persentase efisiensi konsumsi daya listrik P1 = Konsumsi daya listrik awal P = Konsumsi daya listrik setelah dilaksanakan peluang hemat energi 8. Menarik kesimpulan dan saran dari penelitian ini. Bagan alir pelaksanaan penelitian ini tampak seperti pada Gambar 3.1. berikut ini: 651 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] MULAI STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DAN PENYUSUNAN DATA HISTORIS ENERGI TAHUN SEBELUMNYA MENGHITUNG BESARNYA IKE TAHUN SEBELUMNYA PERIKSA IKE > TARGET YA TIDAK LAKUKAN PENELITIAN &PENGUKURAN KONSUMSI ENERGI b. Profil Pemakaian Energi Listrik di Gedung Utama UNISLA Pengamatan di lapangan memperlihatkan konstruksi ruangan kantor dan ruangan perkuliahan memiliki karakteristik ruangan yang berbeda baik dari fungsi dan pemanfaatan ruangan itu sendiri. UNISLA secara umum terdiri dari ruang perkuliahan, ruang administrasi, ruang pertemuan dan ruang olah raga. Kegiatan di gedung utama UNISLA dilaksanakan setiap hari, mulai hari senin sampai sabtu dengan jam kerja mulai jam 07.00 sd jam 1.00. Perbedaan fungsi ruang dan jam kerja maka akan mempengaruhi konsumsi energi listrik. TIDAK PERIKSA IKE > TARGET YA IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN PHE ANALISA PHE REKOMENDASI PHE IMPLEMENTASI PERIKSA IKE > TARGET YA TIDAK c. Audit Energi di Gedung Utama UNISLA Lamongan Prosedur audit energi berdasarkan standar SNI 03-6196-000 tentang audit energi pada bangunan gedung. Standar tersebut memuat prosedur audit energi pada bangunan gedung diperuntukkan bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan gedung. SNI 03-6196-000 membagi alur proses audit energi menjadi tiga tahap yakni audit energi awal, audit energi rinci, implementasi dan moitoring. Pada tahap awal audit energi, kegiatannya meliputi pengumpulan sejumlah data energi dan rekening pemakaian energi. ANALISA PENGHEMATAN KESIMPULAN DAN SARAN STOP Data History Pemakaian Energi di Gedung Utama UNISLA Lamongan Data konsumsi energi listrik di gedung Utama UNISLA Lamongan selama tahun 014 tampak pada tabel 4.1 dibawah ini. Gambar. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN a. Profil Gedung Utama Universitas Islam Lamongan Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Gedung utama UNISLA Lamongan di supply oleh PLN dengan transformator distribusi berkapasitas 105 KVA dan termasuk golongan pelanggan S. Disamping itu dilengkapi juga dengan generator set (genset) cadangan sebesar 100 KVA yang akan bekerja jika sewaktu- waktu sumber energi listrik dari PLN padam. Tabel 1. Data Pemakaian Energi Listrik Gedung Utama UNISLA Total Tagihan No Bulan kwh Listrik 1 Januari 30.010 11.675.835 Pebruari 31.010 1.06.890 3 Maret 30.550 11.883.950 4 April 30.990 1.053.945 5 Mei 3.040 1.43.845 6 Juni 30.910 1.06.945 7 Juli 34.350 13.67.145 8 Agustus 6.50 10.445.645 9 September.080 8.848.145 10 Oktober 7.570 11.48.445 65 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] 11 November 9.810 14.315.645 1 Desember 8.860 13.884.550 Maksimum 34.360 14.315.645 Minimum.090 8.848.145 Rata-Rata 9.56 1.167.01 Total 354.740 144.140.598 Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata pemakaian listrik tiap bulan adalah 9.56 kwh. Dari tabel tersebut juga diketahui pemakaian energi listrik terbesar terjadi pada bulan Juli pada saat kegiatan kampus sedang maksimal, yakni sebesar 34.360 kwh. Sehingga dapat dihitung nilai pemakaian energi listrik rata-rata perhari yaitu 9.56 kwh / 30 hari = 985,39 kwh. Menghitung Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE) Besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Gedung Utama UNISLA Lamongan tahun 014. Adapun perhitungannya dapat dihitung dengan persamaan.1 sebagai berikut: (1) = 46,35 kwh/m Dari perhitungan di atas, maka penentuan target IKE per satuan luas yang dikondisikan diambil nilai target IKE pada perkantoran sebesar 40 kwh/m tahun dengan pemakaian 000 jam per tahun atau setara dengan 8 jam per hari. Maka nilai IKE Gedung utama UNISLA Lamongan diperoleh sebesar 46,35 kwh/m tahun. Dari data tersebut dapat dikatakan nilai IKE yang diperoleh lebih besar dari pada target IKE listrik, sehingga perlu dilakukan audit rinci lebih lanjut. d. Audit Energi Rinci Dari hasil perhitungan data historis gedung utama UNISLA Lamongan dapat dilihat bahwa penyumbang terbesar dalam jumlah energi yang dikonsumsi dan berimbas pada besarnya biaya pengeluaran yaitu pada sistem pendingin. Disamping itu, dari analisis audit awal, juga diperoleh harga IKE (Intensitas Konsumsi Energi) melebihi target IKE untuk perkantoran di Indonesia yaitu sebesar 46,35 kwh/m per tahun sedangkan standarnya 40 kwh/m per tahun. Oleh karena itu perlu diadakan pengukuran besar konsumsi energi listrik sesungguhnya dan diharapkan dari pengukuran ini dapat mendekati proses yang sebenarnya (mendekati sistem) serta menghitung besar IKE listrik dari hasil pengukuran yang dilakukan pada gedung utama UNISLA Lamongan. Data dan Perhitungan Perhitungan energi listrik dilakukan dengan menggunakan data berdasarkan pada nilai terukur yang terbaca pada kwh meter yang terletak pada ruang kontrol panel dan melakukan pengukuran langsung di gedung utama UNISLA Lamongan. Untuk mengetahui beban real pemakaian energi listrik maka dilakukan pengukuran arus listrik di panel SDP selama satu hari (senin, 1 januari 015). Dari data tersebut akan diketahui besarnya arus per phase dan karakter pemakaian energi listrik sesuai dengan waktunya. Tabel. Tabel hasil pengukuran arus di panel SDP selama 4 jam IR IS IT Jam (A) (A) (A) 00:00 36 38 37 01:00 36 40 38 0:00 36 39 38 03:00 36 39 38 04:00 36 39 37 05:00 36 39 37 06:00 36 39 37 07:00 35 38 37 08:00 40 43 41 09:00 50 5 51 10:00 50 5 51 11:00 55 56 55 1:00 55 56 55 13:00 55 56 55 14:00 55 56 55 15:00 50 5 51 16:00 50 5 51 17:00 50 5 51 18:00 5 53 51 19:00 5 53 51 0:00 50 5 51 1:00 49 50 49 :00 36 38 38 3:00 36 38 37 Dari hasil data pengukuran di tabel memperlihatkan bahwa beban pemakaian 653 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] energi terbesar mencapai puncaknya yaitu pada pukul 08.00 sampai 1.00 WIB. Pada waktu tersebut beban pemakaian tinggi karena pada saat tersebut aktivitas kampus sedang posisi puncaknya dan hampir seluruh peralatan listrik menyala termasuk sistem tata udara (AC). Sistem Pengkondisian Udara (AC) Gedung Utama UNISLA Besarnya tingkat konsumsi energi listrik untuk sistem pengkondisian udara dipengaruhi oleh total daya AC, jumlah AC yang digunakan dan lama waktu beroperasi dari AC untuk tiap ruangan Dari keseluruhan sistem pengkondisian udara (AC) di Gedung utama Universitas Islam Lamongan menggunakan refrigerant sintetic jenis R- dalam pengoperasiannya. Dari tabel 4. dapat dihitung total konsumsi energinya. Seperti pada ruang rektorat dengan daya 1.49 watt dan menyala selama 8 jam perhari dengan cos φ sebesar 0,85 maka konsumsi energi listriknya dapat dihitung dengan cara: = (1.49 x 0,85 x 8) = 10.145 Wh/ hari = 10,15 kwh / hari Sehingga bisa disusun total konsumsi energi listrik AC perhari seperti tampak pada tabel 4.4 dibawah. Tabel 3. Total Konsumsi energi listrik AC perhari NO NAMA PK Daya Jam kwh/ Q RUANGAN (kw) Nyala hari 1 Ruang 1.49 8 10.15 1 Rektorat Ruang Tamu 1.49 8 0.9 3 Ruang 1.49 8 30.44 3 Dekanat 4 R. TU 1.1 10 9.51 1 kebidanan 1,5 5 R. TU 1.49 10 1.68 1 terpadu I 6 R. TU 1.49 10 1.68 1 Terpadu II 7 R. Seminar I 1.49 8 0.9 8 R. Seminar 1.49 8 0.9 II Sub Total Lantai 1 13 136,33 9 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.1 10 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II. 11 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.3 1 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.4 13 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.5 14 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.6 15 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.7 16 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.8 17 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 II.9 Sub Total Lantai 18 18,6 18 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 III.1 19 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 III. 0 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 III.3 1 R. Kuliah TI 1.49 8 0.9 III.4 R.T. Sipil I 1.49 8 0.9 3 R.T. Sipil II 1.49 8 0.9 4 R.T. Sipil III 1.49 8 0.9 5 R.T. Elektro 1.49 8 0.9 I 6 R. T. 1.49 8 0.9 Elektro II Sub Total lantai 3 18 18,6 Total 49 501.57 Berdasarkan perhitungan tabel 3 terlihat bahwa konsumsi energi listrik pada beban AC terbesar di lantai dan 3 dengan jumlah AC 18 dan konsumsi dayanya 18,6 kwh perhari. besarnya penggunaan energi listrik pada sistem pengkondisian udara (AC) selama satu hari yaitu sebesar 501,57 kwh perhari atau sama dengan 51% dari total pemakaian daya listrik di Gedung Utama Universitas Islam Lamongan. Mengidentifikasi Peluang Hemat Energi (PHE) Dari data analisa pemakaian energi listrik di Gedung Utama UNISLA Lamongan selama sehari diperoleh konsumsi listrik untuk AC sebesar 501,57 kwh (51%), untuk pemakaian lampu sebesar 75,19 kwh (8%), 654 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] dan sisanya untuk perangkat pelengkap lainnya sebesar 408,61 kwh (41%). Jika digambarkan dalam bentuk pie chart akan diperoleh hasil seperti pada gambar 4.6. Gambar 4.6. Pie Chart Persentase Pemakaian Listrik Perhari di UNISLA Dari data Persentase pada gambar 4.6 bisa dilihat bahwa pemakaian listrik pada sistem tata udara (AC) sebesar 51% merupakan komponen yang menyerap energi listrik yang besar dibandingkan dengan pemakaian perangkat listrik yang lainnya. Berdasarkan analisis di atas, maka akan dilakukan pencarian peluang hemat energi yang terkait dengan kerja perangkat AC tersebut. Setelah dilakukan observasi pada unit-unit AC yang terdapat di Gedung Utama UNISLA dapat dikenali Peluang Hemat Energi (PHE) antara lain: a. Usaha penghematan konsumsi diarahkan kepada usaha penggatian refrigerant, hal ini diambil karena jumlah operasi AC di satu ruangan lebih dari satu AC yang beroperasi sehingga dapat dilakukan penggatian refrigerant secara bergilir, namun terlebih dahulu dilakukan pengamatan serta pengecekan yang cermat terhadap berbagai aspek dari mesin AC. Hasil pengamatan atau pengecekan tersebut akan menghasilkan, apakah mesin AC tersebut dalam kondisi baik dan secara teknis dapat dilakukan recovery dan konversi refrigerant. Pengecekan performance mesin AC sebelum recovery (ketika masih menggunakan freon), meliputi : Arus/Daya Listrik, tekanan dan temperatur pada evaporator. Pengeluaran refrigeran freon dari mesin AC, Pemvakuman mesin AC, sekaligus pengecekkan kebocoran pengisian dengan bahan pendingin Musicool. Pengecekkan performance Mesin AC setelah diisi musicool untuk dibandingkan dengan performance sewaktu masih menggunakan freon. b. Penggantian refrigerant dengan menggunakan musicool, dimana refrigerant musicool merupakan bahan pendingin alamiah jenis hidrokarbon yang ramah lingkungan yang merupakan pengganti refrigerant sintetic kelompok halokarbon CFC R- 1, HCFC R- dan HFC R-134a yang masih memiliki potensi merusak alam. Dari pengenalan peluang hemat energi listrik (PHE) di atas, peluang yang dapat menurunkan konsumsi energi listrik difokuskan hanya pada sistem pendingin ruangan (AC) dan sistem penerangan, yang pada akhirnya mampu menurunkan nilai IKE listrik di Gedung utama UNISLA Lamongan. 4.6. Implementasi Peluang Hemat Energi pada Pengkondisian Udara Untuk implementasi peluang hemat energi di Gedung UNISLA Lamongan pada pemakaian pendingin ruangan (AC), diketahui bahwa jumlah AC yang digunakan di gedung utama UNISLA sebanyak 49 unit yang tersebar di ruangan-ruangan yang berkapasitas beragam 1,5 PK sampai PK, baik itu dari lantai 1 sampai lantai 3. Dari observasi di lapangan pemakaian AC lebih banyak digunakan untuk pendingin di ruangan kelas. Dalam peluang hemat ini akan dilihat seberapa besar pengaruh penggantian refrigerant pada AC. Selama observasi dan wawancara dengan engineering staft dijelaskan bahwa periode pembersihan unit AC selama bulan sekali dan melakukan perbaikan atau penggatian komponen AC yang mengalami kerusakan. Berikut data hasil pemakaian energi sebelum dan sesudah penggantian refrigerant dengan menggunakan merek Musicool yang ada di ruangan TU kebidanan. Data-data AC Split 1,5 PK yang diganti refrigerantnya: Energi Listrik (E): E = I x V x Power Factor (PF) x Jam pemakaian E = 5,09 x 0 x 0,85 x 10 E = 9518,3 Wh E = 9,5 kwh / Hari Biaya Listrik perhari: Biaya = Energi listrik x tariff/ kwh = 9,5 kwh x Rp. 481,1; 655 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] = Rp. 4.570; Analisa perhitungan menggunakan Refrigerant Musicool Energi Listrik (E): E = I x V x Power Factor (PF) x Jam pemakaian E = 3,89 x 0 x 0,85 x 10 E = 774,3 Wh E = 7,3 kwh / Hari Biaya Listrik perhari: Biaya = Energi listrik x tariff/ kwh = 7,3 kwh x Rp. 481,1; = Rp. 3.51; Analisa penghematan yang diperoleh : Energi Listrik: E=Menggunakan Freon Menggunakan Musicool = 9,5 kwh 7,3 kwh =, kwh Biaya Listrik/ Hari: Biaya =Menggunakan Freon Menggunakan Musicool = Rp. 4.570 - Rp. 3.51 = Rp. 1.058 Dari hasil implementasi penggantian refrigerant AC tersebut, biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana tersebut, diperoleh analisa sebagai berikut : Analisa penggantian refrigerant: Jumlah total PK = 97,5 PK Harga penggantian per PK = Rp. 50.000; Biaya = Jumlah PK x Harga penggantian per PK = 97,5 PK x Rp. 50.000 = Rp. 4,375,000; 4.7. Analisis Peluang Hemat Energi pada Pengkondisian Udara (AC) Dari hasil implementasi peluang hemat energi (PHE) diatas, maka analisis penghematan yang diperoleh dari penggatian refrigerant sintetic jenis HCFC R-. Dimana sebelum penggatian refrigerant diperoleh total konsumsi energi listrik sebesar 501,19 kwh, namun setelah penggantian diperoleh total konsumsi energi listrik menjadi 333,81 kwh. Sehingga didapatkan efisiensi sebesar 167,76 kwh perhari. Besarnya nilai efisiensi dapat dihitung dengan persamaan, dan didapatkan nilai efisiensi sebesar: (.5) Dari perhitungan diatas didapatkan efisiensi konsumsi energi listrik untuk pengkondisi udara (AC) sebesar 33% lebih hemat dibanding dengan sebelum diganti refrigerannya menggunakan musicool. 1.8. Menghitung IKE Akhir Dari hasil implementasi diatas dapat diperoleh jumlah pemakaian energi listrik di gedung Universitas Islam Lamongan setelah dilakukan PHE selama satu bulan adalah sebesar 4.59 kwh/bulan. Dan rata-rata jumlah untuk pemakaian listrik selama satu tahun adalah: = 1 Bulan X Jumlah kwh sebulan = 1 x 4.59 kwh = 94.345 kwh per tahun Biaya rata-rata untuk pemakaian listrik selama periode tersebut adalah sebesar: =Rata-rata harga per kwh X jumlah kwh = Rp. 406,33 per kwh X 94.345 kwh = Rp. 119.600.567; Dari jumlah pemakaian dan biaya energi selama periode satu tahun terlihat adanya penurunan seperti terlihat pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4. Perbandingan kondisi sebelum dan sesudah PHE Kondisi Energi Total Rp/Thn kwh/thn Sebelum 354.740 144.140.598 PHE Setelah PHE 94.345 119.600.567 Selisih 60.395 4.540.031 Dari data tabel 4.8 diatas menunjukkan penurunan biaya energi listrik yang dihemat sebesar Rp. 4.540.031,-, dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan penggantian refrigerant sebesar Rp. 4,375,000,-. Sehingga dari data konsumsi energi dan data luasan bangunan serta tingkat konsumsi energi listrik di gedung utama Universitas Islam Lamongan berdasarkan analiasa Peluang Hemat Energi (PHE) yang telah diperoleh, maka dapat dihitung besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di gedung 656 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] utama UNISLA selama satu tahun. Adapun perhitungannya sebagai berikut : pada pengimplementasian PHE yang bersifat high cost maupun low cost agar bisa diketahui upaya lain yang dapat dilakukan untuk memperbaiki power quality yang ada sehingga mampu mendapatkan nilai IKE listrik yang lebih kecil dan efisien. Tabel 5. Besar Intensitas Konsumsi Energi Listrik di gedung UNISLA Kondisi Luas kwh/m Lantai (m) Sebelum PHE 1.440 46,35 Setelah PHE 1.440 04,41 Dari tabel 4.9. diatas dapat diketahui besarnya IKE listrik per satuan luas yang dikondisikan adalah sebesar 04,41 kwh/m. Sedangkan target (standar) IKE per satuan luas yang dikondisikan untuk perkantoran adalah sebesar 40 kwh/m tahun. KESIMPULAN Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan beberapa hal tentang efesiensi pemakaian daya listrik berdasarkan audit energi di Universitas Islam lamongan sebagai berikut: 1. Peluang hemat energi yang layak dilaksanakan adalah mengganti refrigerant pengkondisi udara (AC) dari bahan freon R diganti dengan bahan hidrokarbon MC-.. Besarnya persentase efisiensi konsumsi daya listrik dengan mengganti refrigerant pengkondisi udara (AC) dari bahan freon R diganti dengan bahan hidrokarbon MC- didapatkan penghematan sebesar 33%. Saran Adapun saran yang diberikan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data-data beberapa tahun sebelumnya agar dapat mengetahui nilai estimasi dan nilai real sehingga di tahun berikutnya dapat diperoleh nilai kemungkinan penghematan energi yang lebih baik.. Hasil penelitian yang telah dilakukan masih jauh dari sempurna. Untuk itu, perlu ditindaklanjuti dengan pendalaman DAFTAR PUSTAKA ASEAN-USAID.June 199. Building Energy Conservation Project, Final Report.ASEAN & Lawrence Berkeley Laboratory. Badan Koordinasis Energi Nasional.1993. Buku Pedoman Tentang Cara-Cara Melaksanakan Konservasi Energi dan Pengawasannya. Jakarta Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri. Kementrian Perindustrian. 011. Pedoman Teknis Audit Energi. Jakarta Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 010. Penghematan Energi dan Air pada Gedung Perkantoran.Jakarta Informasi tentang produk MUSIcool. dilihat tanggal 30 Desember 014 di: http://www.pertamina.com/ourbusiness/hilir/pemasaran-danniaga/produk-dan-layanan/solusibisnis/gas-produk/musicool/musicool-/ Informasi Tagihan Rekening Lisrik, dilihat 31 Desember 014 di: http://www.pln.co.id/inforekening/bulan.php Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia. 01. www.energiefficiencyasia.org. Render, Bary dan Jay Heizer.001. Prinsip- Prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Bandung Mulyadi.Y. 013. Analisis Audit Energi Untuk Pencapaian Efisiensi Penggunaan Energi Di Gedung FPMIPA Jica Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal ELEKTRANS Vol.1. Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Bandung Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6390-000, Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung.Direktorat Pengembagan Energi, Departemen Pertambangan dan Energi. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6575-001, Standar Tingkat Pencahyaan Minimum. 657 P a g e

ISSN No. 085-0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 015] Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-701..1-004, Standar Parameter Untuk Audit Kelistrikan. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6196- 000, Petunjuk Teknis Konservasi Energi: Prosedur Audit Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama. Jakarta 658 P a g e