BAB IX MEKANIKA BENDA TEGAR

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

FISIKA XI SMA 3

FIsika DINAMIKA ROTASI

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

GERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

SOAL DINAMIKA ROTASI

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

MAKALAH MOMEN INERSIA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab VI Dinamika Rotasi

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

Jadi momentum anguler adalah jumlah momen dari momentum linear jika sumbu putar sistem berhimpit.

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

SOAL TRY OUT FISIKA 2

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

Pilihlah jawaban yang paling benar!

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Antiremed Kelas 11 FISIKA

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

SASARAN PEMBELAJARAN

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

V. MOMENTUM DAN IMPULS

SMA NEGERI 14 JAKARTA Jalan SMA Barat, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur Tlp

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Uji Kompetensi Semester 1

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

Matematika Teknik Dasar-2 11 Aplikasi Integral - 2. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

θ t = θ t Secara grafik θ-t : kecepatan sudut dapat ditentukan menggunakan tangen sudut kemiringan grafik terhadap sumbu t dθ dt d dt Gerak Melingkar

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

MEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah

GERAK ROTASI. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Transkripsi:

BAB IX MEKANIKA BENDA TEGAR MEKANIKA BENDA TEGAR Benda tegar adalah sistem benda yang terdiri dari sistem-sistem benda titik yang tak hingga banyaknya dan jika ada benda yang bekerja padanya jarak antara titik anggota sistem selalu tetap. Jadi perbedaan antara benda titik dan benda tegar adalah adanya perubahan jarak pada sistem benda titik yang mengalami gaya. Gerak sistem benda titik terdiri atas dua macam : - Gerak pusat massa - Gerak relatif Gerak relatif yang sederhana adalah memilih pusat massa sebagai pusat sistem koordinat, sedangkan gerak relatif yang mungkin terjadi adalah gerak benda tegar dalam sistem koordinat pusat massa adalah roatsi terhadap pusat massa dalam keadaan diam Gerak benda tegar tirdiri dari : - Gerak pusat massa yaitu bila lintasan semua titik tersebut sejajar disebut translasi - Gerak rotasi terhadap pusat massa yaitu bila lintasan semua titik dari benda tersebut berbentuk lingkaran yang pusatnya pada sumbu putar yang melalui pusat massa. 9.. Kinematika Rotasi sebuah benda berotasi terhadap sumbu putar berarti setiap titik pada sumbu tersebut akan melakukan gerak melingkar dengan pusat lingkaran berada pada sumbu putar. Disini terdapat analog antara besaran besaran rotasi dengan translasi yaitu : a. besaran sudut putar θ, analog dengan pergeseran x b. kecepatan angular ω, analog dengan kecepatan linier v c. percepatan angular α, analog dengan percepatan a Hubungan antara besaran-besaran translasi dan rotasi adalah : s = θ. r v T = ω. r a T = α. r dimana : r adalah jarak titik kesumbu putar T adalah simbol untuk arah tangensial FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 8

Besaran-besaran kinematika rotasi MEKANIKA BENDA TEGAR θ = ω.t θ = θ 0 +ω 0.t + α.t ω = ω 0 + α.t ω = ω +. α. t 0 Macam-macam gerak rotasi : - gerak melingkar beraturan : ω konstan atau α = 0 - gerak melingkar berubah beraturan : α 0, α > 0, dipercepat, kalau : α<0 berati diperlambat Hubungan torsi dan kecepatan sudut r m F Perhatikan gambar diatas, sebuah partikel dengan massa m, yang sedang beroatsi dengam jarak r dari poros. Sebuah gaya F yang tegak lurus pada lintasan partikel memberikan percepatan tangen sial a T sesuai persamaan : F = m. a T karena : a T = α. r maka : F = m. α. r Dengan mengalikan kedua rua dengan r didapat : rf = m. r. α dimana : rf adalah torsi gaya τ yang dihasilkan gaya F terhadap poros partikel m. r sebagai momen inersia I partikel sehingga : τ = I, α Contoh : Sebuah batu gerinda kg memiliki jari-jari 0 cm diputar pada 0 rad/s. Motor dipadamkan dan sebuah pahat ditekan ke batu dengan gaya tangen sial N. Berapa lama waktu diperlukan untuk berhenti sejak gaya diberikan : Penyelesaian : Diketahui : m = kg r = 0 cm = 0, m FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 9

F ω 0 Ditanya : t? Jawab : F = N = 0 rad/s MEKANIKA BENDA TEGAR ω Pada saat gaya mesin dipadamkan bekerja gaya tangen sial F = N, tang mengasilkan torsi τ, yang memberikan perlambatan sudut α, sehingga memberhentikan gerinda Momen inersia silinder karena berbentuk pejal : I = m.r = ()(0,) = 0,0 kg.m Torsi yang dihasilkan : τ = - rf = -( 0,)() = -0,0 m.n Torsi akan menghasilak percepatan sudut : τ = I.α τ α = I 0, = 0,0 = -0 rad/s diperlambat oleh percepatan sudut : -0 rad/s Pergunakan persamaan gerak rotasi : ω t = ω 0 + α.t ωt ω 0 t = α 0 (0) = 0 = 6 s jadi butuh waktu 6 s sampai bantu berhenti FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 0

9.. Momen Inersia v O ω r m Perhatikan gambar diatas: Jika batang diputar dan titik O ditetapkan sebagai titik poros, dan ujung lain dihubungkan dengan sebuah partikel dengan massa m, maka partikel m akan berotasi dengan kecepatan linier v. Energi kinetik partikel adalah : Ek =. Karena : v = r. ω Maka : Ek =. mv = m. (r ω) = (m.r ) ω Karena kecepatan linier analog dengan kecepatan sudut, maka formula : m.r, analog dengan m yang dinamankan momen inersia. Jadi momen inersia adalah hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros. I = m.r Kareana momen inersia pada gerak rotasi analog dengan massa pada gerak translasi, maka fungsi massa sama dengan fungsi momen inersia. Jika massa pada gerak translasi menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahahankan kecepatan liniernya, maka momen inersia benda pada gerak rotasi adalah kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan sudut rotasinya. FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman

Poros rotasi MEKANIKA BENDA TEGAR m r m r 3 m 3 r Sebuah benda tegar disusun oleh banyak partikel terpisah yang massanya masing-masing : m,m,m 3,.,m n. Jika porosnya masing-masing adalah :,, r 3,..,. Maka momen inersianya adalah : r n I = Σ m r + m r + m 3 r 3 +.+m n r n I = Σ m r i i. i Contoh :. Seorang mahasiswa teknik mesin mendesaian suatu bagian mesin yang terdiri dari tiga bagian penyambungan yang dihubungkan oleh tiga topangan. Ketiga penyambung dapat dianggap partikel yang dihubngkan oleh batang-batang ringan (lihat gambar). Hitunglah : a. Berapa momen inersia bagian mesin terhadap poros melalui A b. Berapa momen inersia terhadap oros yang bertepatan dengan batang BC? r r Jawab : B m B = 0, kg 0,5 m 0,3 m A m A = 0,3 kg C m C = 0, kg FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman

a. Partikel A terletak pada poros sehingga jarak partikel ini terhadap poros A adalah nol (r A = 0) AC = AB BC = (0,50) (0,3) = 0,4 m jadi didapat : = 0,5 m r B r C sehingga : I = = 0,4 m Σ m i i. r i = m A ra + mb r B + m C r C = (0,3)(0) + (0,)(0,5) +(0,)(0,4) = 0,057 kg.m b. Tehadap poros BC, partikel B dan C terletak pada poros BC sehingga momen inersianya sama dengan nol. Jadi hanya partkel A yang mengasilkan momen dengan r A = AC = 0,4 m I = Σ m i i. r i = m A r A = (0,3)(0,4) = 0.048 kg.m. Tentukanlah momen inersia dari dua buah bola pejal identuk masingmasing dengan massa 5 kg, yang dihubungkan dengan tongkat tak bermassa yang panjangnya m Penyelaesaian : r A Pm r B Deketahui : m m r r Ditanya : I? Jawab : = 5 kg = 5 kg = 0,5 m = 0,5 m r FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 3

I = 9.3. Jari-jari girasi Σ m i i. r i = m r + m r = (5)(0,5) + (5)(0,5) =,5 kg.m Jari-jari girasi adalah jarak radial dari sumbu putar kesuatu titik tempat massa benda dikonsentrasikan. Jika momen inersianya adalah : I = m.k Maka : K = I m Dimana : K = jari-jari girasi m = massa benda I = momen Inersia K m 9.4. Perhitungan momen inersia untuk benda tegar yang kontiniu dan teratur Jika suatu benda tegar tidak dapat ditampilkan dalam kumpulan partikel partikel, melainkan merupakan ditribusi massa yang kontiniu, maka penjumlah dengan tanda sigma Σ, harus diganti dengan tanda integral. Kita membagi benda dengan elemen massa kecel dm yang berjarak r dari poros rotasi (lihat gambar). Sehingga momen inersia : I = r. dm FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 4

Y dm r poros O X Untuk menghitung integral ini kita harus menyatakan r dan dm dalam peubahpeubah integral yang sama. Untuk suatu benda yang tidak terdiri dari titik-titik massa tetapi sutu distribusi materi yang kontiniu, penjumlahan dalam definisi momen inersia I = Σ m r, biasanya dihitung dengan inegrasi I = r. dm. i i. i Konsep momen inersia, bersama-sama dengan prinsip kerja energi pada umumnya sangat penting untuk menyelesaikan soal-soal benda tegar. 9.4.. Batang Sebuah batang dengan panjang l dan massa m, berputar melalui pusat massa. Ambil dm dengan panjang dx yang terletak sejauh x dari sumbu putar. Bila λ adalah rapat massa perstuan panjang maka : dx.l x. l m = λ. l FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 5

dm = λ. dx karena : m maka : I = r.dm = x. dm I = l = l = 0 λ. x l. λ. x =. λ. =. λ. = = λ. l λ. l dx. 3 ( 3 3. m. l dx x l 3 0 l ) 9.4.. Silinder berongga 3 Misal kan R jari-jari dalam silinder, R jari-jari luar, ρ rapat jenis cicin, jika daerah yang diarsir adalah dm yang berjari-jari r, lebarnya dr dan tebal t maka : dm = ρ. dv = ρ..π r. dr.t = ρ..π t. r dr m = π ρ. t ( R ) R FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 6

R maka : I = r. dm R R 3 =. π. ρ. t r. dr 4 = π. ρ. t( R R ) = π. ρ. t ( R R ) ( R + R ) karena : m = π ρ. t ( R R ) maka : R 4 I = m. ( R + ) 9.4.3. Silinder berdinding tebal R Silinder berdinding tebal adalah cicin tebal yang ditumpuk-tumpuk dengan jari-jari luar R dan jari-jari dalam R, cara mencarinya sama dengan cincin tebal. Dimana harhga momen inersianya adalah : I = m. ( R + R ) 9.4.4. Cicin tipis Cicin tipis adalah cicin tebal yang R = R = R, sehingga momen inersianya adalah : FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 7

I = m. ( R + R ) =.m (R ) = m.r dengan cara yang sama dengan diatas maka didapatkan momen inersia untuk beberapa benda tegar kontiniu sebagai berikut : No Nama benda Momen Inersia Batang. m. l Silinder berongga m ( R + R ) 3 Silinder berdinding tebal m ( R + R ) 4 Cicin tipis m.r 5 Piringan m.r 6 Bola Kosong m.r 3 7 Bola Pejal m.r 5 8 Bola berkulit tebal R. m. 5 R 5 3 R 5 3 R 9.4.5. Dalil sumbu sejajar Jika sumbu putar tidak terletak pada pusat massa, tapi sejajar dengan sumbu melalui pusat massa, maka momen inersia terhadap sumbu tersebut dapat dihitung. Dengan memisalkan Titik 0 adalah pusat massa dan P adalah titik yang berjarak a dari pusat massa. Buat sumbu putar melalui P dan sejajar dengan sumbu putar melalui O. FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 8

pilih dm yang berjarak R dari pusat massa O dan r dari P maka : r = R + a R a cos θ I = r.dm = dm. (R + a R a cos θ) = R dm + a dm R a cos θ dm = I pm + m.a - R a cos θ dm jika O memounyai koordinat (0,0,0) maka R cos θ adlah absis dari dm, jika OP = sumbu X, maka : R a cos θ dm =.a x. dx x pm =0 x.dm = = 0 dm maka : x. dm = 0 sehingga : R a cos θ dm = 0 Momen inersianya : I Poros = I pm + m.a Contoh :. Sebuah batang dengan massa m, dan panjang l mempunyai sumbu putar diujung batang A l A pm FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 9

a = l Jawab : a = l I Poros = m. l + m. ( l ) = 3 m. l. Sebuah piringan : dengan a = R R maka : I Poros = m.r + m. R = 3 m.r 9.4.6. Dalil sumbu tegak lurus Sumbu tegak lurus artinya sumbu putar yang tegak lurus pada sumbu melalui usat massa, dan tegak lurus pada penampang. Misal sumbu yang saling tegak lurus adalah sumbu-sumbu x, y, dan z. Buat dm yang berjarak r dari pusat sumbu putar, r = x + y FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 30

I z = dm r = dm ( x + y ) = dm x + dm y = I x + I y Contoh : Sebuah piringan berjari-jari R mempunyai sumbu putar melalui diametarnya (sumbu x dan y) Jadi : I Z =.Ix =. I y = m.r maka I X = I Y = 4 m.r 9.4.7. Hukum Newton untuk benda tegar Selain untuk gerak translasi, hukum Newton juga berlaku untuk gerak rotasi sebagai berikut Hukum Newton I: Jika tak ada momen gaya luar yang bekerja pada sebuah benda tegar, maka tidak ada perubahan rotasi terhadap sumbu putar yang tetap. Hukum Newton II: Perubahan rotasi terhadap sumbu putar yang tetap berbanding lurus dengan momen gaya luar yang bekerja padanya dan arah perubahan ini sama dengan arah momen gaya. FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 3

Hukum Newton III: Jika sebuah momen gaya dikerjakan oleh sebuah benda pada benda lain, maka sebuah momen gaya yang berlawanan arah dikerjakan pada benda kedua karena benda pertama terhadap sumbu putar yang sama. Dengan perkataan lain: perubahan dω momentum angular pada sebuah benda (dτ = I ) mengakibatkan perubahan dt momentum angular yang sama tetapi berlawanan arah pada benda yang lain. 9.5. Hukum-hukum gerak benda tegar Untuk gerak benda tegar kita kenal dua macam hukum kekekalan. Hukumhukum kekekalan adalah:. Hukum kekekalan momentum angular. Hukum kekekalan energi mekanik 9.5.. Momentum angular Pada gerak translasi momentum linear sebuah benda adalah perkalian massa dan kecepatan linear (translasi) p = mv Pada gerak rotasi dikenal momentum angular dengan notasi L analog dengan p adalah perkalian momen inersia dan kecepatan angular. L = I. ω = r x p (sumbu putar melalui 0). dalam hal ini I merupakan besaran skalar, karena benda berputar hanya pada satu sumbu. p = mv r = vektor posisi dari benda bermassa m L p v θ r m Momentum angular dinamakan juga momen dari momentum yaitu : r x p L = m.v.r = m r ω = I. ω Untuk sistem benda titik: L = Σ m i.v i.r i FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 3

= Σ m i r i ω karena I = m i r i Maka L = I. ω Jadi momentum angular adalah jumlah momen dari momentum linear jika sumbu putar sistem berimpit. Dari persamaan gerak rotasi : τ = I. α atau dω dτ = I dt d ( Iω) = dt dl = dt dl dengan τ adalah momen gaya luar yang bekerja pada sumbu yang tetap, dt menyatakan perubahan momentum angular per satuan waktu. Jika sumbu putar pada pusat massa maka : pada umumnya : τ pm = dl pm dt dl pm τ pm = dt τ.dt = dl τ.dt = dl t 0 I. ω τ. dt = d( I. ω) maka : I. ω t 0 τ. dt = I ω I ω t 0 τ. dt : adalah impuls angular I ω I ω : adalah perubahan momentuk angular FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 33

9.5.. Energi Kinetik Rotasi Pada sistem benda titik berlaku : E K sistem = E K.pm + E K.sistem relatif terhadap pusat massa. Faktor kedua dari ruas kanan adalah E K. rotasi, karena gerak relatip disini adalah gerak rotasi. E K. rotasi pada sistem benda titik adalah: E K. rotasi = Σ mi v i Analog dengan : = Σ mi ω r i = Σ mi r i ω =.I. ω E K translasi = m.v Momen inersia dinamakan inersia rotasi dan massa adalah inersia translasi. Massa tak tergantung pada letak sumbu putar, tapi momen inersia justru sangat tergantung pada letak sumbu putar. E Kpm. adalah energi kinetik translasi. Jadi, jika sebuah benda melakukan gerak translasi dan rotasi bersama-sama, maka E K = E K.translasi. + E K.rotasi. Energi kinetik dapat diperbesaf dengan cara memperbesar I atau ω. Memperbesar momen inersia berarti memperbesar massa benda atau jarak ke sumbu putarnva Sebuah roda berjari-jari R, massa m mempunyai momen inersia mr (dianggap silinder) Roda dengan momen inersia besar dapat digunakan untuk memperbesar E K. rotasi. Roda seperti ini dinamakan roda gila. 9.5.3. Hukum Kekekalan momentum Angular Hukum ini merupakan analog dengan hukum kekekalan momentum linear. dl Dari definisi : τ =, jika tak ada momen gaya luar (τ = 0) berarti dl = 0 atau L dt tetap. I o ω o = I ω, adalah hukum kekekalan momentum angular. 9.5.4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik Syarat berlakunya adalah tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem maka E K = - E P FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 34

Untuk gerak rotasi momen gaya luar harus tidak ada merupakan syarat untuk berlakunya hukum kekekalan energi mekanis. E K = E K translasi + E K rotasi E P. tidak ada yang khusus untuk benda tegar 9.5.5. Daya P = F.v (translasi) Analog dengan P = τ. ω (rotasi) W rotasi = τ dθ (kerja rotasi) Contoh-contoh soal :. Sebuah mobil-mobilan yang mempunyai roda gila dapat berjalan lebih lama dari pada mobil-mobilan tanpa roda gila. Roda gila ini terdapat juga pada poros mesin bakar (misal, kopling).. Sebuah bola dengan massa 50 gr, diameter cm menggelinding tanpa slip dengan kecepatan 5 cm/s. Hitunglah E k total? Penyelesaian : Diketahui : m = 50 gr r = cm v = 5 cm/s Ditanya : E k total? Jawab : Misalkan bola pejal I = 5 m.r = 5 (50)() E k total = 0 gr.cm = E K pm + E K rotasi = m.v + I.ω = m.v v + I r = (50)(5) + (0) 5 = 65 + 50 = 875 erg FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 35

3. Seorang berdiri di atas meja putar tepat di atas sumbunya dengan memegang beban bermassa sama pada kedua tangan, jika tangan direntangkan, meja berputar dengan kecepatan putar ω o, sedangkan I sistem pada saat ini I o, kemudian kedua tangan diturunkan kesisi badan, hingga beban-beban menjadi lebih dekat dengan poros putar maka I o menjadi lebih kecil yaitu I, sedangkan ω o akan menjadi lebih besar yaitu ω maka : I o ω o = I ω, konstan (hukum kekekalan momentum angular) 4. Seorang penari sepatu es memiliki momen inersia 4 kg.m, ketika kedua tangannya terentang dan, kg.m ketika kedua tangannya merapat ketubuhnya. Penari mulai berputar dengan kecepatan sudut,8 putaran/detik ketika kedua tangannya terlentang, berapa kecepatannya sudutnya ketika kedua tangannya merapat ketubuh? Penyelesaian : Diket : I = 4 kg.m I =, kg.m ω =,8 putaran/s Ditanya : ω? Jawab : Hukum kekekalan momentum : I ω = I ω I ω =. ω I (4).(,8) =, = 6 putaran.s - 5.Sebuah pintu lebarnya m, massanya 5 kg, diberi engsel pada salah satu sisinya sehingga dapat berotasi tanpa gesekan terhadap sumbu tegak. Sebuah peluru dengan massa 0 gr dan kecepatan 400 m/s ditembakkan ke pintu dan penempel tepat ditengah-tengah pintu. Tentukanlah kecepatan sudut pintu setelah peluru menempel? Penyelesaian : Diketahui : m = 5 kg l = m r = 0,5 m v p = 400 m/s = 0 gr m p FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 36

Ditanya : ω akhir? Jawab : Momentum sudut awal L Momen Inersia pintu : = m.v.r = (0,00)(400)(0,5) = kg.m.s - I = 3 m. l = 3 (5)() = 5 kg.m Momen Inersia peluru : I = m.r = (0,0)(0,5) = 0,005 kg.m Hukum Kekekalan momentum sudut : L = ω Σ I ω = = ω (I pintu + I peluru ) L I + I p int u peluru 0 = 5 + 0,005 = 0,4 rad.s - 6. Suatu tali ringan yang lemas dililitkan beberapa kali sekeliling silinder pejal yang massanya 50 kg dan garis tengahnya 0, m, yang berotasi tanpa gesekan terhadap sumbu tetap yang mendatar. Ujung bebas dari tali ditarik dengan gaya tetap yang besarnya 9 N sejauh m. Bila silinder mula-mula diam, tentukan kecepatan sudut akhir dan kecepatan akhir tali? Penyelesaian : awab : Karena tidak ada energi yang hilang karena gesekan maka : Energi kinetik akhir silinder = kerja yang dilakukan gaya I ω = F.s Untuk silinder : I =.m.r FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 37

Maka : = (50)(0,06) = 0,09 kg.m I ω = F.s (0,09) ω = (9)() 0,045. ω = 8 ω 8 = 0,045 Kecepatan akhir : v ω = 0 rad.s - = ω, r = (0)(0,06) =, m.s - 9.6. Gerak benda tegar Benda tegar dapat saja melakukan gerak harmonik sederhana, angular adalah gerak harmonik sederhana yang disebabkan adanya momen (gaya) balik. Gerakgerak lain adalah: a. Translasi murni b. Rotasi murni c. Translasi dan rotasi (gabungan) 9.6.. Gerak harmonik sederhana angular (ayunan fisis) Ayunan fisis adalah benda tegar yang diayun (ayunan matematis adalah penyederhanaan ayunan fisis), berarti gerakannya adalah gerak harmonik sederhanan. Poros putar berada pada jarak a dari pusat massa. Jika benda ini diberi simpangan θ dan dilepaskan maka karena adanya : τ = mga sin θ maka terjadi gerak harmonik sederhana ini. FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 38

τ = l α Maka d θ -m g a sin θ = I dt untuk : θ <<<< 0, sin θ = θ maka : -m g a θ d θ = I dt d θ m. g. aθ. + dt I = 0 d θ dt + ω. θ = 0 maka : ω = m. g. a I atau : P = π I m. g. a 9.6.. Ayunan Puntir Piringan tipis dengan massa m digantungkan pada pusat massa dengan menggunakan kawat. Kalau piringan diberi simpangan, berarti kawat penggantung akan terpuntir dan jika dilepaskan, maka momen gaya yang menyebabkan puntiran, τ akan berbanding lurus dengan sudut puntiran θ. Hukum Hooke untuk rotasi : τ = - k. θ = I. α FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 39

d θ = I dt = - K.θ ( dimana K = konstanta puntiran ) maka : d θ K θ. + = 0 dt I d θ dt adalah kecepatan sudut : ω θ maka K = I ω ω = (.π.f). π = ( ) P MEKANIKA BENDA TEGAR jadi :. π ( ) K = P I maka : P = π I K arah rotasi FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 40

Soal soal :. Empat buah partikel seperti gambar, dihubngkan oleh sebuah batang ringan yang massanya dapat diabaikan, tentukanlah momen inersia system partikel terhadap poros : sumbu AA dan BB A B m m m 3m b b b A B. Pada sebuah roda dengan momen inersia 6 kg.m, dikerjakan torsi konstan sebesar 5 m.n. Berakah : a. percepatan sudutnya? b. Berapa lama di perlukan sampai mencapai kecepatan 88,4 rad/s c. Berapa energi kinetik pada kecepatan ini? 3. Sebuah silinder pejal mengelinding dari keadaan diam menuruni sebuah bidang miring dengan ketinggain,4 m. Tentukan kecepatan linier silinder di dasar bidang miring (g=0 m/s ) 4. Sebuah truk dengan massa 0 ton bergerak dengan kecepatan 6,6 m/s. Jarijari setiap roda 0,45 m, massa roda 00 kg, jari0jari girasi 30 cm. Hitunglah energi kinetik dari truk 5. Sebuah batang homegen tergantung lurus kebawah, panjang m dan massa,5 kg diberi engsel diujung atasnya. Diujung bawah diberi pukulan dengan gaya harisontal 00 N selama 0,0 s. Tentukanlah : a. momen angular dari batang b. apakah batang dapat mencapai posisi vertical keatas? 6. Suatu roda yang sedang berputar mengalami momen gaya 0 N m kaeran gesekan sumbu putarnya. Jari-jari roda 0,6 m, massa 00 kg dan sedang berputar dengan kecepatan 75 rad/s. Berapa lama roda akan berhenti? berapa putaran sampai roda berhenti? 7. Sebuah silinder dengan massa 0 kg berjari-jari 0,5 m berputar terhadap poros pusat massa dengan kecepatan 00 rpm. Berapa gaya tangensial yang diperlukan untuk menghentikannya setelah 800 rpm? 8. Sumbu kedua roda depan dan sumbu kedua roda belakang sebuah truk yang bermassa 3 ton berjarak 3 m. Pusat massa truk terletak m di belakang roda depan. Jika g = 0 m/s, berapakah beban yang dipikul oleh kedua roda depan truk? 9. Seorang penari balet berputar 3 putaran perdetik dengan kedua lenagnnya direntangkan. Pada saat itu momen inersinya 8 kg.m, Kemudian lengannya dirapatkan sehingga momen inersianya berubah menjadi kg.m. Berapakah frekwensi putaran sekarang? FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 4

0. Dua buah benda bergerak seperti pada gambar. Besar momentum sudut total terhadap titik asal O adalah? 6 kg m/s m 3 m/s O m 3 kg FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 4