1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

dokumen-dokumen yang mirip
Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

1-2. KONSEP DASAR PEMODELAN.

Pertemuan 10. Pengembangan Model SPK

Lecture 1: Pemodelan Sistem Pendahuluan. Hanna Lestari, M.Eng

Kriteria Model yang Baik

Gambar Skema Proses Pemodelan

3. KLASIFIKASI MODEL.

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng

PENDAHULUAN BEBERAPA ASPEK MODEL KARAKTERISTIK MODEL YANG BAIK PRINSIP-PRINSIP PEMODELAN CONTOH MODEL PERAN MODEL KLASIFIKASI MODEL

Metodologi Penelitian

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

Sistem berasal dari kata Yunani yaitu systema yang mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II MODEL Fungsi Model

SIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Klasifikasi Model. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi

Metodologi Penelitian

PENGANTAR MODEL STOKASTIK. Teknik Industri 2015

OUTLINE. Definisi Pemodelan Sistem. Konsep dasar pendekatan sistem. Pemodelan dan Langkah-langkah dalam pemodelan sistem

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sukar bagi sebagian besar siswa yang mempelajari matematika. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Model dan Pemodelan. Teori dan Pemodelan Sistem TIP FTP UB Mas ud Effendi

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

SUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

Pemodelan dan Simulasi. Dr. Muljono, S.Si, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

PENYUSUNAN MODEL Elsa Pudji Setiawati

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup

PEMODELAN SISTEM PENDAHULUAN

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul PEMODELAN SISTEM 2017/2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini,

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Peran pendidikan matematika sangat penting bagi upaya menciptakan sumber

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

Unit 7 PEMODELAN MATEMATIKA. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, Tuhan memberkati. Wahyudi

PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008

I PENDAHULUAN. Kimia yang merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

8. MODEL MATEMATIKA.

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan matematika sebagai pelajaran yang sulit bukanlah hal baru dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Kimia yang merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

OPERATION RESEARCH-1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarah Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

A 80 NA < 100; AB 70 NA < 80; B 65 NA < 70; BC 60 NA < 65; C 45 NA < 60; D 30 NA < 45

Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung

Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

MODEL STATIK DINAMIK. Manequin, Model pesawat ANALITIK SIMULASI NUMERIK NUMERIK

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment) Jarnawi Afgani Dahlan

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN

III. KONSEP PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya model matematika sistem dinamik mengandung derivative biasa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

Sasaran. Alasan Penggunaan Model. Pemodelan. Pemodelan. Alasan Penggunaan Model 9/28/2011 PEMODELAN: MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Winda Purnamasari, 2013

Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak

Minggu 5-6 Penerapan Pemodelan dan Simulasi. Minggu 7 Pemilihan Topik dan Rencana Kerja Kelompok. Minggu 8 Pengerjaan Tugas: Pendalaman Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui pendidikan diharapkan

Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System

BAB II KAJIAN TEORETIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

I. PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat saat ini, baik menyangkut materi sebagai penunjang ilmu-ilmu yang

I. PENDAHULUAN. Ilmu fisika mempelajari tentang gejala-gejala alam yang dapat dibuktikan

Geometri Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. (Surabaya: PPs UNESA, 2014), 1.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KEPERYAAN DIRI (SELF EFICCACY) MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sholihatun Azizah, 2015

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. kebodohan menjadi kepintaran, dari kurang paham menjadi paham. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

Riani L. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1

PreTest 1. Apa yang dimaksud dengan model? 2. Apa yang dimaksud dengan pemodelan? 3. Berikan contoh model yang ada disekitar kita (minimal 3)? 2 2

DEFINISI MODEL Model merupakan penyederhanaan dari sistem yang akan dipelajari. Model adalah suatu representasi/formalissasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata. Sistem nyata : sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan. Model dapat dianggap sebagai subtitusi (pengganti) untuk sistem yang dipertimbangkan dan digunakan apabila lebih mudah bekerja dengan subtitut tersebut daripada dengan sistem sesungguhnya. Pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu. 3 3

Skema Proses Pemodelan 4 4

Sistem nyata (A) akan dilihat dan dibaca oleh pemodel dan membentuk image atau gambaran tertentu di dalam pikirannya. Tetapi image (A ) tidak persis sama dengan sistem nyata (A A ) karena pemodel membacanya dengan menggunakan kacamata tertentu. Kacamata adalah sudut pandang/visi /wawasan tentang kehidupan, yang dipengaruhi oleh 3 faktor : Tata nilai yang diyakini/dianut oleh pemodel Ilmu pengetahuan yang dimiliki pemodel Pengalaman hidup pemodel Image /citra adalah dlhsuatumodel dlmental tl( (pikiran atau proses berfikir manusia). Tapi model ini tidak mudah dikomunikasikan dengan orang lain, maka dibutuhkan suatu alat komunikasi tertentu yang sama sama dimengerti oleh dua atau lebih pihak yang berkomunikasi. 5 5

Alat komunikasi umumnya berberuk bahasa tertulis (seperti uraian verbal, simbol, huruf, grafik, angka, gambar dll) atau berupa wujud fisik. Model yang sudah diformalkan dapat diuji kesesuaiannya dengan sistem nyata secara ilmiah. Untuk memperkecil kesalahan pengembangan dan hasil dari model, dapat dilakukan penyesuaianpenyesuaian tertentu. Model tidak mungkin berisikan ik semua aspek sistem nyata karena banyaknya karakteristik sistem nyata yang selalu berubah dan tidak semua faktor atau variabel relevan untuk dianalisis. Maka dalam pembentukan suatu model diperlukan usaha penyederhanaan dan penciutan yang kritis agar variabel relevan yang terpilih mempunyai dampak yang besar terhadap situasi keputusan yang diambil. 6 6

KARAKTERISTIK MODEL Suatu model yang baik, akan mempunyai karakteristik : 1. Tingkat generalisasi itinggii Semakin tinggi derajat generalisasi, maka kemampuan model tersebut untuk memecahkan masalah makin besar. 2. Mekanisme transparansi Mekanisme suatu model dalam memecahkan masalah dapat dilihat jelas, sehingga dapat diterangkan kembali (rekonstruksi) tanpa ada yang disembunyikan. 3. Potensial untuk dikembangkan Mampu membangkitkan minat peneliti lain untuk menyelediki lebih lanjut dan membuka kemungkinan untuk dikembangkan menjadi model yang lebih kompleks dan berdaya guna untuk menjawab masalah sistem nyata. 4. Peka terhadap perubahan asumsi Proses pemodelan tidak pernah berakhir. 7 7

PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN PEMODELAN 1. Elaborasi Pengembangan model dimulai dengan yang sedehana dan secara bertahap dielaborasi hingga diperoleh model yang lebih representatif. Penyederhanaan dilakukan dengan menggunakan sistem asumsi yang ketat tetapi memenuhi persayaratan (konsistensi, independensi, ekuivalensi idanrelevansi) 2. Sinektik Metode yang dibuat untuk mengembangkan pengenalan masalah secara analogis yangmengacupada penemuan kesamaan kesamaan. k Biasanya menggunakan prinsip prinsip, hukum, teori, aksioma, dandalil. 3. Iteratif Mtd Metode yang melakukan lkk pengembangan secara berulang atau peninjauan kembali (iteratif) 8 8

JENIS JENIS MODEL (1) Model dapat direpresentasikan dalam berbagai cara. Model dikelompokkan untuk mempermudah dalam memahami makna dan kepentingannya. Model dapat dikategorikan menurut jenis, dimensi, fungsi, tujuan, pokok kajian, atau derajat keabstakkannya. Secara umum & praktis, model pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi : Model Ikonik (Model Fisik) Merupakan perwakilan fisik dari sistem, baik dalam bentuk ideal maupun dalam skala yang berbeda. Model ini punya karakteristik yang sama dengan sistem yang diwakilinya. Model Analok (Model Diagramatik) Digunakan untuk mewakili situasi dinamik (keadaan yang berubah menurut waktu). Model Simbolik (Model Matematik) Menggunakan simbol, angka, atau rumus sebagai perwakilan realita yang dikaji 9 9

JENIS JENIS MODEL (2) 10 10

JENIS JENIS MODEL (3) Model Fisis/Fisik Didasarkan pada analogi antara sistem sistem it it (mekanis, elektris, lkti dll). Dalam model ini, atribut sistem digambarkan oleh pengukurnya. Contoh : Model rumah, model dl jembatan. Laju ; laju gerak jarum pengukur kecepatan (speedometer) Model Fisik Statis Biasa disebut sebagai Model Skala (model yang dibuat dengan memperkecil ukuran asli dari sistem). Contoh : Model yang digunakan dalam pembuatan pesawat terbang 11 11

JENIS JENIS MODEL (4) Model Fisis Dinamis Model ini i didasari i oleh lh analogi (kesamaan prilaku sistem) it antara sistem it yang diamati dengan beberapa sistem lain yang secara alamiah berbeda. Model Matematis Menggunakan simbol simbol i b l dan persamaan matematika untuk menggambarkan sistem. Atribut direpresentasikan oleh variabel, dan aktivitas oleh fungsi0fungsi matematika yang menghubungkan variabel yang ada. Model Matematik Statis Model ini memberikan hubungan antara atribut sistem ketika sistem berada dalam keseimbangan. Jika titik keseimbangan diubah dengan mengganti nilai nilai atributnya, maka model dimungkinkan untuk memperoleh nilai nilai yang baru untuk semua atributnya, tetapi bagaimana cara cara nilai tersebut berubah tidak diperlihatkan. Contoh : Keseimbangan antara permintaan dan penawaran. 12 12

JENIS JENIS MODEL (5) Model Matematik Dinamis Model ini i memperbolehkan pengubahan bh atribut atribut tib t tib t sistem it yang diperoleh sebagai fungsi waktu. Penurunan dapat dilakukan dengan analitis atau komputasi numeris, bergantung pada kerumitas model. Metode Numeris : Melibatkan penggunaan prosedur prosedur komputasi untuk menyelesaikan persamaan yang ada atau aproksimasi. Metode Analitis : Memakai teori matematika deduktif untuk menyelesaikan model, dl sehingga hasilnya akurat 13 13