MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan

dokumen-dokumen yang mirip
Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Bab 1. Awal Perjuangan

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

Arif Rahman

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

berjalan mengiringi. Pulang kerja, ya? tanya pemuda itu basa-basi. Memang nggak tahu, atau pura-pura nggak tahu, nih? Aku kan masih pakai seragam,

Di Pantai Pasir Putih

Denah Lingkungan Rumah dan Sekolah

DENAH LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Titipan Mimpi. Arian Sahidi 1. Ari, cepat, Bapak dan Ibu sudah menunggu di ruang tamu

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Bagaimana kondisi cuaca di pantai? Cuaca di pantai sangat dingin di siang hari. Cuaca di pantai mendung di malam hari.

LAPORAN WAWANCARA Judul Tujuan Topik Pelaksanaan Hari, Tanggal Pukul Tempat Pewawancara . Narasumber Latar Belakang

pelajaran 1 keluarga setiap anak pasti punya ayah ibu kakek nenek dan saudara semua itu disebut keluarga tahukah kamu anggota keluargamu keluarga 1

manfaat matahari pelajaran 7

Ramadan di Negeri Jiran

ANINDRA YUDYA PRADANA PERTANDA. Ada makna dibalik kejadian

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

1. Daftar isi Pengantar Penulis Suatu Siang di Warung Pojok Terminal Arus di Sini Sangat Deras... 18

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID

Belajar Memahami Drama

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

ALBINO. Written by Aprilia Rahayu ( ) (Copyright 2011)

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Matahari dan Kehidupan Kita

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Pemilik jiwa yang sepi

KOALISI MENULIS PERJUANGAN DAN NASIHAT IBU. Penerbit Koalisi Menulis

MENGHAYATI PERAN AYAH

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

BAB II RINGKSAN CERITA. timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

Pertama Kali Aku Mengenalnya

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Perjuangan Meraih Cita-cita

Per jalanan Masa Depan

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Ruang Rinduku. Part 1: 1

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

Mam MAKALAH ISLAM. Spirit Jum'at: Mari Bersilaturahim

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Tidung Island. Pulau Tidung, pulau yang letaknya jauh digugusan

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

Mula Kata, Bismillah

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Tak ada kata terlambat untuk berkarya

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

RIDHO KURNIAWAN. Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi

gejala alam dan peristiwa

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,

1. Aku Ingin ke Bandung

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB AUTIS

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

SATU. Males Sutiasumarga 1

Ucok: Si Penjala Ikan

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

rekreasi gambar 7.1 berwisata ke pantai

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNAGRAHITA

LEGENDA KISAH INSPIRATIF DALAM MENGGAPAI KESUKSESAN LEGENDA KISAH INSPIRATIF DALAM MENGGAPAI KESUKSESAN

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Transkripsi:

MEMOAR 1 Aku Anak Nelayan Mentari pagi menampakkan sinarnya yang terang, ketika seorang bocah laki-laki yang masih duduk di bangku SD kelas II bersama bapaknya mencari ikan di laut. Siapa pun tahu bahwa bocah seumur itu belum waktunya untuk mencari nafkah. Tiga jam sudah kedua makhluk itu berayun-ayun di atas perahu kecil di tengah lautan demi mencari sesuap nasi. Deburan ombak yang menggunung menghantam ke kanan kiri sisi perahu yang ia tumpangi, tak terasa perahu yang ditumpanginya seakan-akan ditelan oleh ganasnya ombak lautan utara Jawa. Hanya semangat yang kuat disertai pasrah kepada-nya sajalah yang membuat mereka berani menapakkan sedikit demi sedikit perahu yang mereka tumpangi menuju tengah lautan. Mereka berangkat sebelum suara azan Subuh membangunkan penduduk kampung nelayan, mereka ke laut sebelum orang-orang berkumpul di masjid untuk menunaikan salat jamaah Subuh. Suatu pilihan yang harus mereka jalani antara menyerahkan diri kepada-nya di masjid-masjid dengan 1

nilai-nilai spiritual yang tidak bisa dinilai dengan angkaangka nominal atau memilih melaut untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Padahal, berangkat melaut pun bisa dilakukan setelah salat jamaah di masjid. Tapi, memang sudah menjadi kebiasaan penduduk kampung nelayan melaut di pagi buta sebelum suara Tuhan menggema di kampung tersebut. Hampir setiap hari Minggu ketika liburan sekolah bocah kecil itu diajak bapaknya ke laut. Biasanya, hari Minggu merupakan hari yang dinantikan oleh anakanak seusianya, karena mereka akan liburan sekolah dan bermain dengan riang bersama teman-teman seusianya. Main petak umpet, bermain kelereng, ataupun bermain layang-layang. Namun, tidak bagi bocah SD itu yang hanya pasrah melawan kehendak Tuhan dengan mediasi bapaknya untuk ikut ke laut. Minggu itu sebenarnya Bapak ingin libur kerja, tidak berangkat ke laut. Bapaknya ingin sekali berlibur di hari Minggu seperti layaknya pegawai-pegawai kantoran. Bapak berpamitan kepada angin timur yang dianalogikan dengan banyak ikan, pamit kepada bintang gubuk penceng tempat kami bisa membedakan mana lautan dan mana daratan dan pamit kepada Bu Sarti penjual nasi di waktu subuh yang biasanya dibelinya ketika akan pergi melaut bahwa hari itu beliau tidak pergi melaut. Barangkali Bapak iri dengan pegawai kantoran, di saat pegawai kantoran punya hari libur di tengah kepenatan kerja. Ada yang hanya lima kerja seperti pegawai negeri di negeri ini, satpam dengan sistem rotasi siang dan malam 2

yang gentian jaga dengan temannya. Mereka hanya empat hari kerja dua hari libur, atau paling banter enam hari kerja dan satu hari libur. Namun, hal ini tidak berlaku bagi para nelayan. Mereka tidak mempunyai hari libur tetap dan selalu melaut di saat pegawai kantoran libur, kalaupun libur itu pun terjadi jika hari raya, musim paceklik, dan harga BBM tidak sesuai dengan hasil tangkapan. Sekembalinya dari warung makan, Bapak langsung pulang ke rumahnya untuk menikmati rencana libur satu hari yang akan dijalaninya. Ia tatap wajah bocah SD yang masih lugu terbaring di ranjang, ia usap pipinya dan dicium keningnya. Nak, bangun bangun, ayo kita berangkat ke laut! Ternyata Bapak berubah pikiran, beliau tidak libur hari itu dan dengan gigihnya mengambil perlengkapan melaut sembari menunggu anaknya yang masih susah dibangunkan. Bocah kecil yang masih belum tahu mengapa ia diajak pergi itu lantas menayakan kepada Bapaknya. Bapak, mengapa saya yang masih kecil ini diajak melaut? suara bocah itu lirih memberanikan diri dengan sekuat tenaga. Nak, bapakmu dulu, sekarang, dan di masa depan selalu menggantungkan hidup dan berpenghasilan dari hasil laut. Kemampuan yang bapakmu miliki hanyalah melaut, tidak ada yang lain. Bapak tidak berjiwa entreprenur atau berpendidikan yang kerjanya selalu menggantungkan selembar ijazah yang dimiliki. Rela untuk mengetuk pintu kantor satu ke pintu kantor yang lain untuk menanyakan apakah di kantor ini menerima lulusan S-1. Bapakmu memeras keringat di tengah teriknya matahari yang panas 3

menghitamkan kulit yang memang sudah hitam legam juga dari laut. Makanya, Bapak ingin mengajarimu bagaimana menghadapi kerasnya hidup di dunia ini dengan belajar dari dekat. Toh, nanti jika kelak kamu besar sudah menghidupi anak dan istrimu juga dari hasil laut apabila kamu tidak mendapat pekerjaan yang layak di darat. Bocah itu lantas terdiam mendengar perkataan dari orang yang sangat dia hormati. Bapaknya yang jarang sekali bicara, bahkan tidak hanya kepada anak-anaknya dengan orang-orang sekitar pun dia jarang berucap. Sampai-sampai semua anggota keluarga dan tetangga sekitar merasa sungkan apabila berjumpa dengannya. Sungguh berbeda dan kontras sekali dengan anaknya. Orang yang tidak lulus sekolah dasar dan memang kebanyakan masyarakat pesisir nelayan jarang menyelesaikan pendidikan dasar kala itu. Bapaknya hanya tujuh hari mengenyam pendidikan SD, meskipun tidak tamat sekolah tidak ingin anakanaknya tidak mengenyam pendidikan. Apa pun beratnya menempuh hidup, pendidikan anaknya selalu diutamakan. Tampaknya keinginan laki-laki paruh baya itu menjadi kini menjadi kenyataan. Anak yang biasa diajaknya hampir setiap hari Minggu, anak yang masa kecilnya tidak banyak bermain lantaran di hari liburnya dihabiskan di tengah laut itu sekarang menjadi anak yang berpendidikan seperti yang bapak cita-citakan. Dialah laki-laki pertama yang menyelesaikan pendidikan master di kampungnya. Di kala masih banyak stigma buat apa sekolah tinggi, toh nanti akan kembali ke laut juga. Agaknya, stigma itu mulai beranjak hilang ditelan oleh waktu. 4

Ada suatu fenomena menarik yang kerap terjadi setiap kali bocah itu diminta untuk memperkenalkan diri dalam sebuah forum. Baik itu dalam forum formal atau tidak. Biasanya dalam sebuah perkenalan, semua orang akan menyebutkan sejarah nama, profesi, ataupun jabatannya sejak menjadi guru SD bocah itu tidak pernah menyebutkan bahwa dia adalah guru SD, namun sering menggunakan istilah anak nelayan. Justru ketika bocah itu menjadi guru di sekolah dasar ia tidak lagi menyebutkan istilah anak nelayan, tetapi dia katakan dengan bangga bahwa Aku hanyalah anak nelayan. Dari kehidupan nelayanlah bocah itu bisa menjadi seperti sekarang, bisa tahu tentang diri sendiri, tahu tentang sejarah sendiri dan keluarganya. Tampaknya benar juga yang dikatakan Ir. Soekarno, Sang Proklamator RI kala itu ketika memberikan amanat kepada rakyatnya Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Lima puluh tahun lebih kata-kata itu diucap ulang, namun terasa baru kemarin bocah itu mendengarnya. Ketika semua orang lupa akan sejarahnya, ketika Soekarno mengingatkan masa-masa sulit penjajahan dan ketika itu pula bocah itu ingat akan masa-masa di mana ia bergelut dengan ombak, ganasnya kehidupan lautan, dan kerasnya mencari sesuap nasi di sana. Maka ia sadar, dari sanalah bocah itu seperti sekarang ini. Tentu bocah itu masih ingat ketika bapaknya yang mengajaknya kini sudah tidak mampu lagi menyalakan mesin karena usianya yang sudah beranjak senja, tenaganya sudah tidak sekuat seperti dulu lagi, tapi semangat untuk mencari nafkah untuk 5