BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Specific Identification Method), Metode FIFO (Fist In First Out), Metode LIFO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak. baru yang tumbuh membuat persaingan menjadi semakin ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. potensial sebagai sumber kas. Persediaan juga memiliki peran penting sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan. Persediaan dapat ditemukan pada perusahaan dagang dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa (input) yang akan dijual kepada pelanggan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang dimiliki (merupakan input) digunakan atau diproses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory)

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. internal perusahaan, melainkan juga pihak eksternal yang menggunakan laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba seoptimal mungkin serta untuk memaksimalkan

LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan. alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya dan

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

BAB I PENDAHULUAN. perhatian kepada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu aset yang memiliki nilai yang cukup UKDW

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk tujuan itu (Fess et al, 2006:452). Menurut PSAK No. 14, persediaan

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagi manajemen perusahaan dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. utama perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya kepada para

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, peran pajak semakin terlihat jelas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk mempertahankan eksistensinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persentase terbesar dari total penerimaan negara secara keseluruhan ( Tiaras dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi laba yang besar belum merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan. Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan

Rudy Mahardika, Elva Nuraina dan Purweni Widhianningrum Pendidikan Akuntansi FPIPS IKIP PGRI MADIUN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan suatu negara. Perkembangan ekonomi di Indonesia mulai mengalami

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan

¹Fitria Purwita Sari, ²Leny Suzan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi laporan keuangan merupakan unsur penting bagi investor, kreditor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang selalu berubah akhir-akhir ini telah mempengaruhi kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang dilakukan semakin kompleks dan berkembang dengan pesat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. negeri tertarik untuk mendirikan perusahaan guna memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN OLI MERK MPX2 PADA PT CATUR PUTRA JAYA DWITA FHADILLAH AKUNTANSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pada laporan keuangan, persediaan disajikan di neraca sebagai aset lancar pada aset perusahaan dan di laporan laba rugi sebagai beban pada perhitungan Harga Pokok Penjualan. Penilaian persediaan sangat penting dilakukan dalam penetapan harga pokok persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan tidak hanya akan mempengaruhi neraca saja tapi juga mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan yang secara tidak langsung juga akan berdampak kepada komponen laporan keuangan yang lainnya yaitu laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Hal ini tentu saja akan menjadi sebuah pertimbangan bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus menentukan metode penilaian yang tepat untuk persediaannya. Metode penilaian persediaan secara garis besar meliputi 4 metode, yaitu metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out FIFO), metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out LIFO), metode Rata-rata Tertimbang (Moving Average), dan metode Identifikasi Khusus (Specific Identification). Metode FIFO diterapkan apabila perusahaan memakai persediaan 1

2 yang pertama masuk untuk digunakan terlebih dahulu sehingga persediaan akhir adalah persediaan yang masuk terakhir. Metode LIFO diterapkan apabila perusahaan memakai persediaan yang terakhir masuk untuk digunakan terlebih dahulu sehingga persediaan akhir adalah persediaan yang masuk pertama. Metode rata-rata diterapkan apabila persediaan yang digunakan berdasarkan rata-rata dari nilai persediaan yang masuk selama suatu periode tertentu. Metode identifikasi khusus diterapkan apabila perusahaan mengidentifikasikan harga pokok persediaannya berdasarkan atas biaya perolehan dari setiap unit persediaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia. PSAK digunakan sebagai pedoman akuntan untuk membuat laporan keuangan suatu perusahaan. PSAK No.14 (Revisi 2008) adalah standar yang digunakan untuk mengatur perlakuan akuntansi persediaan. PSAK No. 14 (Revisi 2008) menegaskan bahwa pihak perusahaan hanya boleh memilih metode FIFO, metode Rata-rata, dan metode Identifikasi Khusus untuk metode penilaian persediaannya (IAI, 2009). Namun, kebijakan fiskal yang terdapat pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 (Revisi Undang-Undang No. 7 Tahun 1991) pasal 10 ayat 6 tentang Pajak Penghasilan (PPh) yang mengatur mengenai penilaian persediaan menyatakan bahwa perusahaan hanya boleh menggunakan metode FIFO atau metode Rata-rata saja untuk penilaian persediaannya. Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode penilaian persediaan. Taqwa (2003) menggunakan variabel struktur kepemilikan, ukuran perusahaan,

3 financial leverage, variabilitas persediaan, dan rasio lancar dalam penelitiannya. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabilitas persediaan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan variabel struktur kepemilikan, financial leverage, dan rasio lancar tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Harahap dan Jiwana (2007) menggunakan variabel persediaan, besaran perusahaan, leverage, margin laba kotor, rasio lancar, intensitas persediaan, dan variabel harga pokok penjualan. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa variabel besaran perusahaan, rasio lancar, intensitas persediaan, dan variabel harga pokok penjualan berpengaruh signifikan. Sedangkan variabel persediaan, leverage, dan margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan. Srimonah dan Sulistyawati (2010) menggunakan variabel ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, struktur kepemilikan, financial leverage, dan rasio lancar dalam penelitiannya. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa hanya variabel ukuran perusahaan saja yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan variabilitas persediaan, struktur kepemilikan, financial leverage, dan rasio lancar tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap Marwah (2012) menggunakan variabel ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, dan laba sebelum pajak dalam penelitiannya. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan variabel leverage, likuiditas, dan laba sebelum pajak tidak berpengaruh

4 signifikan terhadap Sangeroki (2012) hanya menggunakan dua variabel dalam penelitiannya, yaitu ukuran perusahaan dan margin laba kotor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan variabel margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan. Setijaningsih dan Pratiwi (2009) menggunakan variabel ukuran perusahaan, intensitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan variabilitas laba akuntansi. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian, yaitu ukuran perusahaan, intensitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan variabilitas laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap Setiyanto dan Laksito (2012) juga meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Mereka menggunakan variabel variabilitas persediaan, besaran perusahaan, financial leverage, rasio lancar, intensitas persediaan, margin laba kotor dan variabilitas harga pokok penjualan dalam penelitian mereka. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa variabel variabilitas persediaan, besaran perusahaan, dan intensitas persediaan berpengaruh signifikan. Sedangkan variabel financial leverage, rasio lancar, dan variabilitas harga pokok penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Berdasarkan bukti-bukti empiris yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu, maka telah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Namun demikian, penelitian yang telah dilakukan memberikan hasil yang tidak konsisten. Atas dasar itulah penelitian ini

5 dilakukan, yaitu untuk menguji kembali beberapa variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap metode penilaian persediaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010) dan Sangeroki (2012) yang juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah faktor-faktor yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan, financial leverage, rasio lancar, dan margin laba kotor. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang mempublikasikan laporan keuangan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (selama 3 tahun) dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Ukuran perusahaan menunjukkan besarnya kekayaan yang dimiliki dan digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai target laba yang diinginkan. Hasil penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010), Sangeroki (2012), Taqwa (2003), Harahap dan Jiwana (2007), Setiyanto dan Laksito (2012), dan Marwah (2012) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setijaningsih dan Pratiwi (2009) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Financial leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Taqwa (2003) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat financial leverage yang tinggi maka perusahaan memiliki utang yang besar

6 sehingga risiko dan biaya atas utang juga tinggi, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat financial leverage yang rendah maka risiko dan biaya atas utang juga rendah. Hasil penelitian Srimonah dan Sulistyawati (2010), Taqwa (2003), Harahap dan Jiwana (2007), Setiyanto dan Laksito (2012), dan Marwah (2012) menunjukkan bahwa financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan aset lancarnya. Hasil penelitian Harahap dan Jiwana (2007) menunjukkan bahwa rasio lancar berpengaruh signifikan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Srimonah dan Sulistyawati (2010), Taqwa (2003), Setiyanto dan Laksito (2012) dan Marwah (2012) menunjukkan bahwa rasio lancar tidak berpengaruh signifikan terhadap Margin laba kotor menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas penjualan yang dicapai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan Harahap dan Jiwana (2007) dan Sangeroki (2012), serta Setiyanto dan Laksito (2012) menunjukkan bahwa margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemilihan metode penilaian persediaan dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penulisan, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apa alasan pemilihan metode 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 4. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap pemilihan metode 5. Apakah rasio lancar berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? 6. Apakah margin laba kotor berpengaruh terhadap pemilihan metode 7. Apakah ukuran perusahaan, financial leverage, rasio lancar, dan margin laba kotor berpengaruh secara simultan terhadap pemilihan metode 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang menggunakan metode FIFO atau metode Rata-rata untuk penilaian persediaannya, sesuai dengan PSAK No.14 (Revisi 2008) dan UU PPh. No.10 Tahun 1994 pasal

8 10 ayat 6 yang menyatakan bahwa pihak perusahaan hanya boleh menggunakan salah satu metode antara FIFO atau rata-rata untuk persediaannya. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan metode 2. Apakah financial leverage berpengaruh positif terhadap pemilihan metode 3. Apakah rasio lancar berpengaruh positif terhadap pemilihan metode 4. Apakah margin laba kotor berpengaruh positif terhadap pemilihan metode 5. Apakah ukuran perusahaan, financial leverage, rasio lancar, dan margin laba kotor berpengaruh secara simultan terhadap pemilihan metode 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap

9 2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage terhadap 3. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio lancar terhadap 4. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh margin laba kotor terhadap 5. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan, financial leverage, rasio lancar, dan margin laba kotor terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, perusahaan, dan pihak akademik, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki selama masa perkuliahan khususnya mengenai metode penilaian persediaan. 2. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pihak manajemen dalam memilih metode penilaian persediaan yang tepat yang mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. 3. Bagi akademik, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan ilmu akuntansi dalam hal metode penilaian persediaan.