BAB I PENDAHULUAN. menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Risca Olistiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu bangsa dapat diukur melalui pelaksanaan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memerlukan guru dan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tuntas 8 40% 2 <75 Tidak Tuntas 12 60% Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW LEARNED) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman, sekolah merupakan alternatif terbaik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

Lalu Hamdan Sriyanah Guru SD di Lombok Barat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. misalnya saja perbaikan fasilitas, peningkatan anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

Joyful Learning Journal

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

KISI-KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2012/2013

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki tujuan nasional yang tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

PERAN GURU KELAS AWAL DALAM MENYIAPKAN KEMAMPUAN DASAR PADA KURIKULUM 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran yang baik akan terlaksana jika pembelajaran mengacu

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat vital

BAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17)

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis (Muslich,2009:115). Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Manusia yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan intelegensi sehingga keterampilan membaca harus dibina dan ditingkatkan karena sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kebutuhan sehari-hari dan terutama untuk kepentingan di lingkungan pendidikan. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik dan metakognitif (Rahim,2007:2). Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki porsi yang banyak. Hal ini sangatlah memberikan peluang bagi guru SD untuk merancang dan menyajikan pembelajaran bahasa Indonesia yang optimal dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan berbahasa khususnya keterampilan membaca baik pada tingkat membaca permulaan maupun membaca tingkat pemahaman. Membaca pemahaman lebih menekankan pada kegiatan membaca nyaring yang merupakan lanjutan dari membaca permulaan sedangkan maknamembaca itu sendiri tidak hanya sekedar menyuarakan simbol-simbol (huruf) atau mencari arti 1

2 kata-kata sulit dalam suatu teks bacaan, melainkan membaca itu melibatkan pemahaman. Memahami apa yang dibaca, apa maksud, dan apa implikasi (Rahim,2007:2). Ketika siswa mengalami kesukaran dalam memahami suatu teks bacaan, maka tugas pembelajaran membaca semakin kompleks karena jika siswa tidak bisa memahami dalam membaca maka siswa tidak bisa belajar dari suatu teks bacaan. Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang, diketahui siswa mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman yakni siswa tidak bisa memahami suatu isi teks yang dibaca. Diketahui siswa tidak bisa menjawab pertanyaan tentang karakter tokoh dan tidak bisa menjelaskan urutan kejadian dalam teks. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian bahasa Indonesia kompetensi membaca pemahaman pada semester I dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) nilai 70 yang telah di tentukan sekolah. Hasil nilai ujian bahasa Indonesia kompetensi membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang pada semester I menunjukkan bahwa siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa (54 %) dan terdapat 15 siswa (46 %) yang tidak tuntas. Akar penyebab siswa mendapat nilai rendah adalah karena pembelajaran tidak menggunakan strategi khusus membaca pemahaman serta tidak menggunakan media atau bahan bacaan yang dapat mendukung pemahaman dan imajinasi siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Siswa cenderung tidak aktif dalam membaca, siswa hanya sekedar membaca dan kurang memahami apa yang dibaca. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon dan kurang aktif dalam pembelajaran. Akibatnya berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada

3 kemampuan membaca pemahaman siswa. Maka untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang peneliti akan menerapkan strategi KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan media majalah anak. Melalui tiga langkah dasar dalam strategi KWL maka siswa akan aktif dan fokus pada teks bacaan baik sebelum,saat maupun sesudah membaca yakni siswa memperkuat pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, memikirkan informasi yang baru diterima dan mengingat semua pengetahuan yang telah dimiliki dan dipelajari dari membaca. Strategi KWL (Know-Want to know-learned) dikembangkan oleh Ogle untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik. Strategi KWL secara garis besar melibatkan tiga langkah dasar yakni memberikan suatu jalan tentang apa yang telah diketahui, menentukan apa yang ingin diketahui dan mengingat kembali apa yang dipelajari (Rahim,2007:41). Kelebihan dari majalah anak yakni menarik secara visual, disajikan dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami, ilustrasinya bagus dan bisa meningkatkan pemahaman, isi sesuai dengan kehidupan keseharian anak-anak serta informatif. Maka majalah anak akan dapat mendukung pemahaman dan imajinasi siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Majalah anak bisa menjadi alternatif sebagai bahan bacaan di kelas, majalah sebagai bahan bacaan mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak (Rahim,2007:94). Sminoff (dalam Rahim,2007:94) banyak majalah anak tersedia untuk pembaca dengan tingkat kemampuan dan minat yang berbeda.

4 Hasil penelitian Oktaviani (2010) menunjukkan bahwa penerapan strategi KWL (Know - Want to know - Learned) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam membaca pemahaman siswa kelas V SDN Babatan Surabaya. KWL (Know - Want to know - Learned) diterapkan dengan tiga langkah dasar yakni menuntun siswa mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan latar belakang siswa, menemukan tujuan berupa pertanyaanpertanyaan sehingga siswa akan terfokus pada bacaan, mengetahui tujuan membaca dan hal-hal dalam bacaan yang dicari oleh siswa, maka siswa bisa memahami apa yang telah dibaca. Hasil penelitian Susiani (2011) menunjukkan bahwa penggunaan media majalah anak pada materi memahami isi bacaan siswa kelas III SDN Sawahan IV Surabaya sangat bermanfaat terhadap hasil belajar siswa pada aspek aktivitas maupun hasil tes siswa. Penggunaan majalah anak dilakukan dengan mengambil salah satu rubrik dari majalah anak tersebut selanjutnya siswa diminta menceritakan kembali secara tertulis dengan bahasa siswa sendiri. Berdasarkan dua peneliti terdahulu, yang menggunakan jenis penelitian yang sama, strategi yang sama, media yang sama serta diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar yang sama namun permasalahan yang diteliti berbeda, peneliti mengkolaborasikan antara strategi dan media yakni dengan menerapkan strategi KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan media majalah anak pada siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang, yang difokuskan pada upaya meningkatkan

5 kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang. Berdasar uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul: Penerapan KWL (Know-Want to know-learned) Menggunakan Majalah Anak Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang. 1.2 Fokus Masalah Hasil observasi di kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang, pada pelajaran bahasa Indonesia dalam Standart Kompetensi : Memahami teks dengan membaca intensif (150-200 kata) dan membaca puisi. Kompetensi Dasar : Menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang (150-200 kata) yang dibaca secara intensif. Siswa cenderung kurang dapat memahami teks bacaan dengan baik. Sebagian besar yakni 15 siswa dari jumlah 33 siswa belum bisa menjawab pertanyaan tentang isi teks bacaan, belum bisa menjawab pertanyaan tentang karakter tokoh dalam teks, belum bisa menjelaskan konflik atau permasalahan yang terjadi dalam teks serta belum mengerti penyebab terjadinya konflik dan belum mengerti solusi atau penyelesaian dari konflik dalam teks. Siswa hanya sekedar membaca dan kurang memahami isi teks bacaan yang dibaca. Pembelajaran membaca yang menyenangkan dan berpusat pada siswa (student center) kurang begitu diterapkan. Pembelajaran tidak menggunakan strategi dan tidak

6 menggunakan media atau bahan bacaan yang menarik yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran membaca intensif tepatnya pada membaca pemahaman. Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi penyebab kurangnya kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang, maka dari itu peneliti dan guru kelas membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan penerapan strategi membaca pemahaman KWL (Know Want to know Learned) menggunakan media majalah anak. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi atau fokus masalah tersebut diatas maka Permasalahan yang akan dicari penyelesaiannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan majalah anak untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan penerapan KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan majalah anak siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang?

7 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan tentang penerapan KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan majalah anak,maka penelitian ini bertujuan : 1. Menerapkan KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan majalah anak untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang. 2. Mendiskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang dengan diterapkannya KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan majalah anak. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Dapat memperlancar proses pembelajaran bahasa khususnya pada kemampuan membacapemahaman b. Memberikan pengalaman bahwa penerapan KWL (Know-Want to know- Learned) menggunakan majalah anak itu sangat bermanfaat ketika proses pembelajaran berlangsung c. Dapat menjadi alternatif model pembelajasran membaca pemahaman 2.Bagi Siswa a. Dapat menumbuhkan minat membaca siswa

8 b. Dapat meningkatkan hasil belajar serta kemampuan membaca pemahaman siswa c. Melatih keterampilan membaca 3. Bagi Peneliti Lain Adanya penelitian tindakan kelas ini memberi data atau fakta awal mengenai pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada membaca menggunakan strategi KWL (Know Want to know Learned) serta majalah anak. 1.6 Batasan Istilah Penelitian Guna memberikan kejelasan makna dan untuk menghindari kesalahan penafsiran, maka istilah-istilah yang dimaksud dalam peneletian tindakan kelas Penerapan KWL (Know-Want to know-learned) menggunakan majalah anak untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas III SDN Mulyo Agung 03 Dau Malang ini terdiri dari : 1. KWL (Know-Want to know-learned) Merupakan strategi yang memberikan kesempatan siswa untuk membaca aktif baik sebelum, saat dan sesudah membaca. Menggunakan lembaran panduan belajar, maksudnya adalah lembaran yang diberikan kepada siswa secara individu atau kelompok untuk membantu mengurangi kesukaran memahami teks bacaan. Berikut ini adalah contoh lembaran panduan belajar dengan Strategi KWL (Yang diketahui, apa yang ingin diketahui dan apa yang telah dipelajari),

9 Tabel 1.1 Panduan Belajar Membaca Intensif Dengan Strategi KWL Apa yang diketahui (K) Apa yang ingin diketahui (W) Yang telah dipelajari (L) 2. Majalah anak Majalah merupakan surat kabar yang terbit secara berkala baik mingguan, bulanan maupun tahunan. Menurut Sminoff (dalam Rahim,2007:94) banyak majalah anak tersedia untuk pembaca dengan tingkat kemampuan dan minat yang berbeda. Majalah anak yang digunakan dalam penelitian ini adalah majalah anak Bobo yakni mengambil salah satu teks cerita anak yang akan dijadikan teks bacaan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman, dari teks bacaan yang diambil dari majalah anak tersebut siswa akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks bacaan tersebut. 3. Kemampuan membaca pemahaman Membaca pemahaman (reading for understanding) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membaca yang bertujuan untuk memahami benar-benar teks yang dibaca. Materi membaca pemahaman adalah membaca teks agak panjang 150-200 kata dan menemukan makna tersirat suatu teks. Kemampuan membaca pemahaman dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan bacaan. Kemampuan membaca pemahaman siswa dalam penelitian ini termasuk dalam kemampuan membaca pemahaman literal (Kusmintardjo,2011:6). Pemahaman literal tergolong pada pemahaman tingkat rendah. Tujuannya membantu peserta didik agar

10 terampil memahami idea atau informasi yang dengan jelas tersurat dalam bacaan. Misalnya, pertanyaan tentang detail-detail dalam bacaan, pikiran utama paragraph, urutan kejadian dan watak pelaku cerita. Indikator keberhasilan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu keberhasilan dari aktivitas siswa dan keberhasilan dari hasil belajar siswa.