lagi menyisakan minat pada kesenangan. Ia justru khusyuk bersemayam di altar kensunyian. Pada hari yang seharusnya bercita rasa gemebyar, akhir pekan

dokumen-dokumen yang mirip
Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

PATI AGNI Antologi Kematian

Pupuklah terus cinta dalam keluarga Anda. Pastikan buku di atas dan di bawah ini menjadi bacaan Anda sekeluarga, sebelum, sesudah, dan selamanya...

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite

Apa Aku Bukan. Manusia?

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

P A D A M U E M B U N

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Kisah Dari Negeri Anggrek

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Satu Hari Bersama Ayah

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

B U N D A. Ibu Betapa aku mencintaimu Dari rahimu aku terlahir Dari setiap tetes darah Air mata Kesakitan Betapa besar pengorbananmu

Teguh masih mengintip

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Belajar Memahami Drama

LAKI-LAKI PILIHAN MAMA

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Coffee Break : Kegalauan Raya

THE LOST VIRGIN ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Arif Rahman

Cermin. Luklukul Maknun

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

Autis. Ardi Purnama Jati. Based on a Story by Ardi Purnama Jati

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

37. Hari Yang Kelabu

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

My Love Just For You vol1

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

Stupid Love. June 21 st, 2013

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

Kura-kura dan Sepasang Itik

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

TUGAS BROADCASTING. Naskah Film Setengah Sendok Teh

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

Cerita Tak Bernama. Reyuni Adelina Barus

Butterfly in the Winter

Tahun Bab 1 - Rumah Neraka. Dublin Irlandia

Karya-Karya. Agus Sri Purwanto

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Awal yang Tak Terduga

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB I LARI KE ALASKA

MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Sang Pangeran. Kinanti 1

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Perempuan tua itu mengayunkan kakinya pelan.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Transkripsi:

1 LEBARAN Hamzah duduk sendirian. Tubuh mungilnya tiada bergerak. Diam membisu bagai arca batu. Siswa kelas enam Sekolah Dasar terlukis sedang menopang dagu. Sorot matanya kosong, nafasnya berungkali tersengal. Kamar sempit berdinding tembok renta, tanpa hiasan, tanpa lukisan, kecuali lemari tua berbahan kayu mahoni yang berdiri di sudut ruang. Di ruangan itu Hamzah terus tepekur memetik keheningan. Mahluk belia ini memberanikan diri memutus mata rantai keramaian. Hingga raganya pun dituntun menjauh dari hiruk-pikuk. Menghindar sejengkal demi sejengkal dari semua kegaduhan. Ruang di sebelahnya memang tengah penuh sesak. Barisan tamu, sanak-saudara atau tetangga, silih berganti tiba. Walau begitu, bocah ini tetap saja berteguh diri memeluk keheningan. Seolaholah bocah berhidung panjang ini sedang menguji seutas niat, memerankan lakon pertapa. Kebanyakan sebaya-nya jelas-jelas sedang sibuk menelurkan senda gurau. Berisik berebut uang saku atau melahap jajanan beraneka rupa. Entah mengapa bocah terpandai di sekolahnya itu tiada

lagi menyisakan minat pada kesenangan. Ia justru khusyuk bersemayam di altar kensunyian. Pada hari yang seharusnya bercita rasa gemebyar, akhir pekan yang diluberi senyuman, sesosok bocah justru kehilangan segenap keceriaan. Hamzah, kenapa kamu disini? Laki-laki berperawakan tinggi besar menelisik melewati pintu kamar. Memecah sunyi, melempar tanya. Hamzah tetap tak bergeming, ajeg membungkam, tiada jua bergerak. Paman Ahmad menayakanmu, Anakku. Ini kan Lebaran. Janganlah engkau bermuram durja dan menyendiri. Hamzah kukuh tak menyahut. Riduan, lelaki berjanggut tebal, mulai dihinggapi sejumput tanya. Tidak selazimnya, bila si sulung menampilkan sikap demikian. Terlebih di hari istimewa, Hari Raya Idul Fitri. Ada apa, Anak ku? Katakan pada Ayah. Sekalilagi Riduan tak menerima tanggapan. Pertanyaan kembali tak bersahut. Sejenak dilayangkan senyuman dari bibir tipisnya. Sepasang kaki lalu dilangkahkan perlahan. Riduan mendekat. Apakah engkau kurang suka dengan baju baru yang Ayah belikan? 2

Hamzah mengeser letak duduk. Tidak lagi memunggungi ayahnya. Aku tak menyukainya lagi. Riduan seketika saja terhenyak. Sama sekali tak menyangka jawaban yang mampir di telinga. Sebelum-sebelumnya, Hamzah bukanlah bocah semacam itu. Dia lelaki mungil yang dipenuhi rasa syukur. Bocah ini selalu bergembira pada setiap pemberian. Terlebih bila itu pemberian dari sang ayah. Kenapa, Anakku? Apakah karena warna baju itu merah menyala? Bukannya dirimu menyukai warna merah? Maafkan bila Ayah salah memilihkannya untuk mu. Pelan-pelan jemari Riduan mengelus rambut ikal buah cintanya. Aku tak menyukainya lagi. Riduan bertambah bingung, tak sanggup meraba maksud hati Hamzah. Anakku, Ayah harus berpanas-panas dahulu untuk mendapatkan baju itu. Bahkan, punggung ayah harus dipukuli aparat. Tahukah engkau Hamzah? Rasa sakitnya masih terasa sampai sekarang. Punggung Ayah masih memar, Nak, Riduan mulai terdengar memelas. 3

Iya, Hamzah tak akan lupa. Ayah berdemo bersama teman-teman ayah di pabrik agar THR bisa dibayarkan. Ayah dipukuli. Hamzah, Aisyah dan juga Ibu kemudian mendapat baju baru. Riduan seketika tersenyum. Benaknya kembali berbunga. Ternyata Hamzah masih mengingat jerih payah perjuangannya. Ciuman hangat serta-merta mendarat di kening bocah dua belas tahun. Ayo kita ke ruang tamu, Nak, Riduan meraih pergelangan tangan Hamzah. Kenapa, Ayah? Loh, ini kan hari Lebaran. Paman mu sudah dari tadi menunggu, Anakku Bukan itu yang Hamzah maksud. Lantas? Hamzah baru mau meninggalkan kamar, jika Ayah sudah menjawab pertanyaan Hamzah. Riduan sejenak menahan nafas, jemari besarnya kembali mengelus rambut anak lelakinya. Coba Hamzah katakan, apa pertanyaannya. Ayah pasti akan menjawab. Bocah berbaju merah tak seketika menimpali. Tangannya memegang kancing baju, memainkannya berulang-ulang. Sampai beberapa saat berlalu, mulut Hamzah pun akhirnya terbuka. 4

Ayah kenal dengan Ibu Ati? Beliau tinggal di Marunda. Riduan mengerutkan dahi, diikuti garukan di kepala. Siapa Ibu Ati itu? Marunda dimana ya? Pertanyaan dibalas pertanyaan. Riduan ternyata tak seutuhnya siap menjawab pertanyaan bocah Sekolah Dasar. Tanpa diduga wajah Hamzah tiba-tiba saja memerah, butiran air mata menyusul berjatuhan. Kalau Joni Malela, apakah Ayah tau? Riduan mengerutkan dahi lebih keras. Tiada secuil pun memahami pertanyaan anaknya. Bersamaan dengan kebingungan yang melanda benak Riduan, butiran airmata justru kian membecek di pipi si sulung. Riduan sontak terserang rasa cemas yang besar. Ibu Ati warga Marunda, Jakarta. Setiap hari beliau mengkais-kais gundukan sampah, memburu isi perut. Bersama anak-anaknya, beliau menelan makanan sisa yang diaduk dari tumpukan sampah! Setiap hari, Ayah! Riduan terdiam, duduk terpaku. Kalimat demi kalimat dari Hamzah mengantarkannya pada dugaan-dugaan. 5