Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Kredit Likuiditas Bank Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
S U R A T E D A R A N. Kepada BANK PERKREDITAN RAKYAT / BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI AH DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 5/20/PBI/ 2003 TENTANG PENGALIHAN PENGELOLAAN KREDIT LIKUIDITAS BANK INDONESIA DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 2/3/PBI/2000 TENTANG PENGALIHAN PENGELOLAAN KREDIT LIKUIDITAS BANK INDONESIA DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM

No. 5/30/BKr Jakarta, 18 November 2003 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/19/PBI/2012

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/26/PBI/2004 TENTANG SUKU BUNGA DAN NISBAH ATAS PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL KREDIT PROGRAM

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

Pasar Uang Antar Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pelaksanaan Pengawasan Bank Kredit Desa

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Portofolio Obligasi Pemerintah bagi Bank Umum Peserta Program Rekapitalisasi

No. 2/ 5 /DKr Jakarta, 11 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Kewajiban Penyediaan Dana Pendidikan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Liabilitas dan Modal. Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Likuiditas Rupiah. Laporan Berkala

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Kewajiban Penyediaan Dana Pendidikan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Sertifikasi Manajemen Risiko

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Survei oleh Bank Indonesia

Sistem Pembayaran Non Tunai

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

No. 3/ 9 /BKr Jakarta, 17 Mei S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri oleh Bank Umum

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Komite Perbankan Syariah

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Liabilitas dan Modal. Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)

No.3/3 /BKr Jakarta, 16 Januari Kepada BANK UMUM DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Kelembagaan. Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Bank

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Fasilitas Likuiditas Intrahari, Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, Fasilitas Pembiayaan Darurat

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Survei oleh Bank Indonesia

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 71/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG

GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR KANTOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN KLBI DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Penilaian Kualitas Aset dan Restrukturisasi Pembiayaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/2/PBI/2001 TENTANG PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2009 TENTANG SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 1/ 5 /PBI/1999 TENTANG KREDIT LIKUIDITAS BANK INDONESIA DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM PADA MASA PERALIHAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG

BAB I. KETENTUAN UMUM

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur.

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

Sistem Informasi Debitur

Likuiditas Valuta Asing

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia t

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

Liabilitas dan Modal. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 7 /PBI/1999 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Penilaian Kualitas Aset dan Restrukturisasi Pembiayaan

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Manajemen Risiko

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Kelembagaan. Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Rupiah Fasilitas Likuiditas Intrahari, Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, Fasilitas Pembiayaan Darurat

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. KPRS/KPRS Mikro Syariah.

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

Boks : Pembia KEBIJAKAN RESI GUDANG

Aset. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

1 of 6 21/12/ :38

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Aset. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /SEOJK.03/2017

Transkripsi:

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Kredit Likuiditas Bank Indonesia Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Siti Astiyah Wahyu Yuwana Hidayat Komala Dewi Wirza Ayu Novriana Anggayasti Hayu Anindita Sulistiadi Dono Iskandar Ristia Icha Pramesi Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral Bank Indonesia Telp: 021-29817321 Fax.: 021-2311580 email: PRES@bi.go.id Hak Cipta 2013, Bank Indonesia 2013

Aset DAFTAR ISI Paragraf Halaman Daftar Isi Rekam Jejak Regulasi Dalam Rangka Kredit Program Pada Masa Peralihan Rekam Jejak Regulasi Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia Dalam Rangka Kredit Program Rekam Jejak Regulasi Kredit Kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum Rekam Jejak Regulasi Kredit Usaha Tani Rekam Jejak Regulasi Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans) Pra Konversi Rekam Jejak Regulasi Kredit dan Pembiayaan Modal Kerja Bank Indonesia dalam Rangka Pengembangan BPR dan BPRS Rekam Jejak Regulasi Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Rekam Jejak Regulasi Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Rekam Jejak Regulasi Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Rekam Jejak Regulasi Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana Dasar Hukum Regulasi Terkait Regulasi Bank Indonesia Hal. i vii Hal. viii Hal. ix Hal. x Hal. xi Hal. xii Hal. xii Hal. xiv Hal. xv Hal. xvi Hal. xvii Hal. xviii Hal. xix Dalam Rangka Kredit Program Pada Masa Peralihan Ketentuan Umum Par. 1 3 Hal. 1 Pengalihan Pengelolaan Dalam Rangka Kredit Program Ketentuan Umum Par. 4 Hal. 1 2 Pengelolaan KLBI Par. 5 7 Hal. 2 7 Wewenang dan Tanggung Jawab Par. 8 10 Hal. 7 13 Penyaluran Kembali Angsuran KLBI Par. 11 13 Hal. 13 15 Tata Cara Pelunasan KLBI Par. 14 16 Hal. 15 19 Pelaporan Par. 17 Hal. 20 Sanksi Par. 18 Hal. 20 22 i

Aset Kredit Kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum Ketentuan Umum Par. 19 Hal. 22 Usaha-Usaha yang Dibiayai Par. 20 Hal. 22 23 Bank Penyalur KPKM Par. 21 22 Hal. 23 24 Syarat dan Tugas Kelompok Par. 23 24 Hal. 24 Syarat-Syarat KPKM Par. 25 30 Hal. 24 26 Syarat-Syarat Par. 31 33 Hal. 26 Tata Cara Pengajuan KLBI Par. 34 38 Hal. 26 28 Tata Cara Pembayaran Bunga dan Pengembalian KLBI Par. 39 Hal. 28 29 Laporan Par. 40 Hal. 29 Sanksi Par.41 Hal. 29 30 Kredit Usaha Tani Ketentuan Umum Par. 42 Hal. 30 31 Usaha-Usaha Yang Dibiayai Par. 43 Hal. 31 Syarat dan Tugas Bank Par. 44 45 Hal. 31 32 Fungsi, Tugas, dan Syarat Koperasi/LSM Par. 46 48 Hal. 32 34 Syarat dan Tugas Kelompok Tani Par. 49 50 Hal. 34 Syarat-Syarat KUT Par. 51 56 Hal. 34 36 Syarat-Syarat Par. 57 59 Hal. 36 Prosedur Pemberian KUT Par. 60 Hal. 37 Prosedur Pengajuan Plafon KLBI Par. 61 65 Hal. 37 40 Sanksi Par. 66 Hal. 40 41 Tugas dan Fungsi PPL Par. 67 Hal. 41 Laporan Par. 68 Hal. 41 42 Ketentuan Peralihan Par. 69 Hal. 42 Kredit Investasi Pengembangan perkebunan Dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat Yang Dikaitkan Dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans) Pra Konversi Ketentuan Umum Par. 70 Hal. 42 43 Ketentuan Kredit Investasi Proyek PIR-TRANS Par. 71 77 Hal. 43 45 Tata Cara Pelaksanaan Kredit Investasi Proyek PIR-TRANS Par. 78 81 Hal. 45 46 Ketentuan Kredit LIkuiditas Bank Indonesia Par. 82 84 Hal. 46 Tata Cara Par. 85 89 Hal. 46 48 Perimbangan Luas Lahan Par. 90 Hal. 48 49 Konversi Kebun Plasma Par. 91 94 Hal. 49 51 Laporan Par. 95 Hal. 51 52 Sanksi Par. 96 99 Hal. 52 Ketentuan Peralihan Par. 100 Hal. 53 Kredit Modal Kerja Bank Indonesia Dalam Rangka Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat Ketentuan Umum Par. 101 Hal. 53 Usaha-Usaha Yang Dibiayai Par. 102 103 Hal. 53 ii

Aset Persyaratan BPR Par. 104 Hal. 53 54 Syarat-Syarat KMK-BPR Par. 105 107 Hal. 54 Syarat-Syarat Penyaluran KMK-BPR Kepada Debitur Par. 108 109 Hal. 54 55 Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pembayaran Kembali KMK- Par. 110 114 Hal. 55 56 BPR Laporan Par. 115 Hal. 56 Sanksi Par. 116 Hal. 56 Pembiayaan Modal Kerja Bank Indonesia Dalam Rangka Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Ketentuan Umum Par. 117 Hal. 56 57 Usaha-Usaha yang Dibiayai Par. 118 119 Hal. 57 Persyaratan BPRS Pgr. 120 Hal. 57 Syarat-Syarat PMK-BPRS Par. 121 Hal. 57 Nisbah Bagi Hasil Par. 122 123 Hal. 58 Syarat-Syarat Penyaluran PMK-BPRS Kepada Nasabah Par. 124 Hal. 58 Tata Cara Pengajuan Permohonan dan Pembayaran Kembali PMK- Par. 125 129 Hal. 58 59 BPRS Laporan Par. 130 Hal. 59 Sanksi Par. 131 Hal. 60 Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Ketentuan Umum Par. 132 Hal. 60 Usaha-Usaha yang Dibiayai Par. 133 134 Hal. 60 61 Bank Pemberi KKPA Par. 135 Hal. 61 Fungsi, Tugas, dan Syarat Koperasi Primer Par. 136 139 Hal. 61 62 Syarat-Syarat KKPA Par. 139 148 Hal. 62 64 Tata Cara Penyediaan Plafon Induk Par. 149 153 Hal. 64 Tata Cara Penyediaan Plafon Individual Par. 154 158 Hal. 65 Tata Cara Pelimpahan dan Pelunasan Kredit Likuiditas Par. 159 164 Hal. 65 67 Laporan Par. 165 Hal. 65 68 Ketentuan Peralihan Par. 166 Hal. 68 Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Dalam Rangka Penyaluran Kembali Angsuran Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) Yang dikelola Oleh PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Pokok-Pokok Ketentuan Par. 167 Hal. 68 69 Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Dalam Rangka Pembiayaan Usaha Nelayan Ketentuan Umum Par. 168 Hal. 69 Usaha-Usaha Yang Dibiayai Par. 169 170 Hal. 69 70 Bank Pemberi KKPA-Nelayan Par. 171 Hal. 70 Fungsi, Tugas, dan Syarat Koperasi Primer Par. 172 175 Hal. 70 Syarat-Syarat KKPA-Nelayan Par. 176 181 Hal. 70 72 Syarat-Syarat Kredit Likuiditas Par. 182 184 Hal. 72 iii

Aset Tata Cara Penyediaan Plafon Induk Par. 185 189 Hal. 72 73 Tata Cara Penyediaan Plafon Individual Par. 190 194 Hal. 73 74 Tata Cara Pelimpahan dan Pelunasan Kredit Likuiditas Bank Par. 195 200 Hal. 74 76 Indonesia Usaha-Usaha yang Dibiayai Par. 201 203 Hal. 76 Syarat-Syarat dan Tugas Bank, Perusahaan Inti dan Koperasi Par. 204 208 Hal. 77 78 Syarat-Syarat KKPA-Unggas Par. 209 213 Hal. 78 Syarat-Syarat Kredit Likuiditas Par. 214 216 Hal. 78 79 Tata Cara Penyediaan Plafon Induk Par. 217 220 Hal. 79 Tata Cara Penyediaan Plafon Individual Par. 221 224 Hal. 80 Tata Cara Pelimpahan dan Pelunasan Kredit Likuiditas Par. 225 226 Hal. 80 81 Laporan Par. 227 Hal. 81 Sanksi Par. 228 Hal. 81 Ketentuan Peralihan Par. 229 Hal. 81 Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia Dengan Pola Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Ketentuan Umum Par. 230 Hal. 82 83 Penggunaan Kredit Par. 231 Hal. 83 Syarat, Fungsi dan Kewajiban Bank Par. 232 234 Hal. 83 Syarat-Syarat, Fungsi, dan Kewajiban PJTKI Par. 235 237 Hal. 83 84 Syarat dan Kewajiban TKI Par. 238 239 Hal. 84 Syarat-Syarat, Tata Cara Penyediaan, Penarikan, dan Pengembalian Par. 240 247 Hal. 84 87 Kredit Syarat-Syarat Kredit Likuiditas Par. 248 250 Hal. 87 88 Tata Cara Penyediaan Plafon Induk Par. 251 255 Hal. 88 89 Tata Cara Penyediaan Plafon Individual Par. 256 260 Hal. 89 90 Laporan Par. 261 Hal. 90 91 Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigrasi Dalam Rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru Di Kawasan Timur Indonesia Ketentuan Umum Par. 262 Hal. 91 92 Usaha yang Dibiayai Par. 263 Hal. 92 Wilayah Usaha Par. 264 Hal. 92 Fungsi, Tugas, dan Syarat Bank Pemberi KKPA PIR-Trans Par. 265 Hal. 92 Fungsi, Tugas, dan Syarat Koperasi Primer Par. 266 269 Hal. 93 Fungsi, Tugas, dan Syarat Inti Par. 270 272 Hal. 94 Syarat-Syarat KKPA PIR-Trans Par. 273 278 Hal. 95 96 Ketentuan Pengalihan KKPA PIR-Trans Par. 279 284 Hal. 96 99 Syarat-Syarat Kredit Likuiditas Par. 285 287 Hal. 99 Tata Cara Penyediaan Kredit Likuiditas Par. 288 293 Hal. 99 100 Tata Cara Pelimpahan dan Pelunasan Kredit Likuiditas Par. 294 297 Hal. 100 102 Tata Cara Pelimpahan dan Pelunasan KKPA PIR-Trans Par. 298 Hal. 102 Laporan Par. 299 Hal. 103 iv

Aset Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Ketentuan Umum Par. 300 Hal. 104 105 Kewajiban Bank dan Cakupan Kredit Pembiayaan UMKM Par. 301 303 Hal. 105 109 Transparansi dan Relaksasi dalam Rangka Pemberian Kredit atau Par. 304 305 Hal. 109 110 Pembiayaan UMKM Bantuan Teknis Par. 306 308 Hal. 110 115 Kerja Sama Par. 309 Hal. 115 116 Publikasi, Penghargaan, dan Pembinaan Par. 310 311 Hal. 116 119 Sanksi Par. 312 Hal. 119 120 Ketentuan Penutup Par. 313 314 Hal. 120 Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana Ketentuan Umum Par. 315 Hal. 120 121 Ketentuan KPRS dan KPRSS Par. 316 318 Hal. 121 Syarat, Tugas, dan Fungsi Bank Pemberi KPRS dan KPRSS Par. 319 321 Hal. 121 122 Persyaratan KPRS dan KPRSS Par. 322 327 Hal. 122 123 Persyaratan (KLBI) Par. 328 330 Hal. 123 124 Tata Cara Penyediaan Plafon KLBI Par. 331 336 Hal. 124 Tata Cara Pelimpahan dan Pelunasan KLBI Par. 337 340 Hal. 124 125 Sanksi Par. 341 342 Hal. 126 Laporan Par. 343 Hal. 126 127 Ketentuan Peralihan Par. 344 Hal. 127 Lampiran Hal. 128 251 Lampiran 1: Daftar Kantor PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Hal. 128 130 Penerima Pengalihan Pengelolaan KLBI Dalam Rangka Kredit Program Lampiran 2: Daftar Kantor PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Hal. 131 133 Penerima Pengalihan Pengelolaan KLBI Dalam Rangka Kredit Program Lampiran 3: Laporan Bulanan Pelimpahan Kelonggaran Tarik Dan Hal. 134 Penyesuaian Baki Debet / Penerimanan Angsuran Lampiran 4 : Contoh Perhitungan Imbalan Penyaluran KPKM Melalui Hal. 135 Kelompok Lampiran 5: Surat Pernyataan Anggota Kelompok Hal. 136 Lampiran 6: Rencana Penyaluran KPKM Hal. 137 Lampiran 7: Daftar Realisasi Pemberian KPKM Hal. 138 Lampiran 8: Laporan Penerimaan Bunga dan atau Pelunasan KPKM Hal. 139 Lampiran 9: Laporan Bulanan Baki Debet KPKM Hal. 140 Lampiran 10: Rekapitlasi Daftar Pemberian KPKM Hal. 141 Lampiran 11: Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) Hal. 142 Yang Memerlukan Kredit Usaha Tani (KUT) Padi/Palawija dan Hortikultura Lampiran 12: Rekapitulasi RencanaDefinitif Kebutuhan Kelompok Hal. 143 Tani Yang Memerlukan Kredit Usaha Tani (KUT) v

Aset Padi/Palawija dan Hortikultura Lampiran 13: Contoh Perhitungan Bunga KUT Hal. 144 Lampiran 14: Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) Hal. 145 146 Yang Memerlukan Kredit Usaha Tani (KUT) Lampiran 15: Rekapitulasi RDKK Yang Membutuhkan KUT Dalam Hal. 147 148 Pola Tanam Setahun Per Koperasi Lampiran 16: Permohonan Reimburs KL KUT Hal. 149 Lampiran 17: Laporan Pelunasan KrediT Usaha Tani Hal. 150 Lampiran 18: Rekapitulasi Perkembangan Kredit Usaha Tani Hal. 151 Intensifikasi Padi/Palawija dan Hortilkultura Lampiran 19: Laporan Pembayaran Bunga KUT untuk Intensifikasi Hal. 152 Padi/Palawija/Hortikultura Lampiran 20: Laporan Perkembangan KI dan KLBI Proyek PIR Trans Hal. 153 154 Pra Konversi Kebun Plasma Posisi PER Lampiran 21: Laporan Penggunaan KMK-BPR* Hal. 155 Lampiran 22: Laporan Penggunaan PMK-BPRS* Hal. 156 Lampiran 23: Surat Kuasa Anggota kepada Koperasi Primer Hal. 157 Lampiran 24: Contoh Perhitungan Bunga dan Imbalan- Koperasi Hal. 158 Primer sebagai Pelaksana Pemberian KKPA Lampiran 25: Contoh Perhitungan Bunga dan Imbalan- Koperasi Hal. 159 Primer sebagai Penyalur KKPA Lampiran 26: Formulir Penilaian Proyek Kredit kepada Koperasi Hal. 160 163 Primer untuk Anggotanya (KKPA)- Untuk Proyek dengan Pembiayaan Bertahap Lampiran 27: Formulir Penilaian Proyek Kredit kepada Koperasi Hal. 164 167 Primer untuk Anggotanya (KKPA)- Untuk Proyek dengan Pembiayaan Tidak Bertahap Lampiran 28: Surat Permohonan Penarikan Kredit Likuiditas KKPA PT. Hal. 168 Bank.. Lampiran 29: Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Proyek Hal. 169 Bertahap untuk Perkebunan Lampiran 30: Laporan Perkembangan Proyek Tidak Bertahap Hal. 170 (Investasi) Lampiran 31: Pemberitahuan Kredit Baru Hal. 171 Lampiran 32: Perubahan/ Koreksi Pinjaman yang Sudah Diberikan Hal. 172 Lampiran 33: Laporan Baki Debet (Outstanding) Hal. 173 Lampiran 34: Surat Kuasa kepada Anggota Koperasi Primer Hal. 174 Lampiran 35: Surat Pernyataan Anggota Kelompok Nelayan Hal. 175 Lampiran 36: Formulir Penilaian Proyek KKPA-Nelayan Hal. 176 179 Lampiran 37: Surat Permohonan Penarikan Kredit Likuiditas KKPA- Hal. 180 Nelayan PT. Bank.. Lampiran 38: Pemberitahuan Kredit Baru Hal. 181 Lampiran 39: Perubahan/ Koreksi Pinjaman yang Sudah Diberikan Hal. 182 Lampiran 40: Laporan Baki Debet (Outstanding) Hal. 183 Lampiran 41: Formulir Penilaian Proyek Kredit kepada Koperasi Hal. 184 187 Primer untuk Anggotanya (KKPA) Dalam Rangka Pembiayaan Unggas Lampiran 42: Pemberitahuan Kredit Baru Hal. 188 Lampiran 43: Perubahan/ Koreksi Pinjaman yang Sudah Diberikan Hal. 189 vi

Aset Lampiran 44: Laporan Baki Debet (Outstanding) Hal. 190 Lampiran 45: Rencana Kebutuhan Kredit (RKK) Tahun Hal. 191 Anggaran. Lampiran 46: Daftar Penarikan Kredit (DPK) Hal. 192 Lampiran 47: Laporan Pertanggungjawaban Kredit (LPJ) tentang Hal. 193 Realisasi Keberangkatan TKI Lampiran 48 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 194 Lampiran 49 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 195 Lampiran 50 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 196 Lampiran 51 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 197 Lampiran 52 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 198 Lampiran 53 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 199 Lampiran 54 : (Lampiran tidak tersedia) Hal. 200 Lampiran 55 : Jadwal Angsuran Hutang TKI Hal. 201 Lampiran 56 : Contoh Perhitungan Pengenaan Suku Bunga Berbeda Hal. 202 atas Kekurangan Reimburs Lampiran 57 : Contoh Perhitungan Penyesuaian Baki Debet Hal. 203 Lampiran 58 : Pemberitahuan Kredit Baru Hal. 204 Lampiran 59 : Perubahan/ Koreksi Pinjaman yang Sudah Diberikan Hal. 205 Lampiran 60 : Laporan Baki Debet (Outstanding) Hal. 206 Lampiran 61 : Rekapitulasi Laporan Pertanggungjawaban Kredit Hal. 207 (Rekapitulasi LPJ) Lampiran 62a : Pedoman Pemberian Kredit UMKM Hal. 208 219 Pelaporan dalam LBU Lampiran 62b : Pedoman Pemberian Pembiayaan UMKM Hal. 220 232 Pelaporan dalam LBUS Lampiran 63 : Laporan Realisasi Pemberian Kredit atau Pembiayaan Hal. 234 UMKM Secara Tidak Langsung dengan Pola Executing Lampiran 64 : Share Biaya yang Ditanggung Penerima Bantuan Hal. 235 Teknis Lampiran 65 : Rencana Penyelenggaraan Pelatihan UMKM Oleh Bank Hal. 236 237 Umum Lampiran 66 : Realisasi Penyelenggaraan Pelatihan UMKM Oleh Bank Hal. 238 239 Umum Lampiran 67 : Formulir Permohonan Penyediaan Plafon Kredit Hal. 240 Likuiditas KPRS dan KPRSS Lampiran 68 : Rekapitulasi Daftar Realisasi KPRS dan KPRSS Hal. 241 248 Lampiran 68a Hal. 242 Lampiran 68b Hal. 243 Lampiran 68c Hal. 244 Lampiran 68d Hal. 245 Lampiran 68e Hal. 246 Lampiran 68f Hal. 247 Lampiran 68g Hal. 248 Lampiran 69 : Laporan Pemberian KPRS/KPRSS Hal. 249 Lampiran 70 : Pendanaan Program KP-RS/RSS Pelita VI Hal. 259 Lampiran 71 : Daftar Debitur Penerima KL KPRS/RSS yang Lunas Hal. 251 Sebelum Jatuh Tempo vii

Aset Rekam Jejak Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Pada Masa Peralihan 1/5/PBI/1999 Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Pada Masa Peralihan Keterangan: PBI Masih Berlaku viii

Aset Rekam Jejak Regulasi Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam Rangka Kredit Program 14/19/PBI/2012 Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Pasal 2 (2, 3, 4, 5) Pasal 5 (1) huruf l. 2.g, Pasal 5 (3,4) dihapus, SE 6/28/BKr 2004 Perubahan atas SE 5/30/Dkr SE 5/30/BKr 2003 Butir VI. 3 Penjelasan Pasal 6 (4), Pasal 8 (2a), Pasal 10A, Pasal 11 (1, 4, 6, 7, 8) 5/20/PBI/2003 Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 487/ KMK.017/1999 tentang Badan Usaha Milik Negara Sebagai Koordinator Penyaluran Kredit Program SE 2/5/DKr 2000 SE 2/4/DKr 2000 Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan KLBI Dalam Rangka Kredit/ Pembiayaan Modal Kerja melalui BPR/BPRS dan Kredit/Pembiayaan kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro melalui BPR/BPRS 2/3/PBI/2000 Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Keterangan: Diubah Dicabut Terkait PBI Masih Berlaku PBI/KEP DIR BI Tidak Berlaku SE Masih Berlaku SE Tidak Berlaku Regulasi Terkait ix

Aset Rekam Jejak Regulasi Kredit Kepada Pengusaha Kecil Dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum SE 11/27/DKBU 2009 Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/20/UK Perihal Kredit Kepada Pengusaha Kecil Dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum Romawi V huruf B, Lampiran 3 6/26/PBI 2004 Suku Bunga dan Nisbah Atas Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil Kredit Program SE 31/20/UK 1999 31/185/KEP/DIR/1999 Kredit Kepada Pengusaha Kecil Dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (1) 31/156/KEP/DIR/ Persyaratan Bank Pelaksana Kredit Program Keterangan: Diubah Dicabut Terkait PBI/KEP DIR Masih Berlaku SE Masih Berlaku x

Aset Rekam Jejak Regulasi Kredit Usaha Tani SE 11/26/DKBU 2009 Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/17/UK (1999) Perihal Kredit Usaha Tani Romawi III.B SE 31/17/UK 1999 Kredit Usaha Tani 31/164/KEP/DIR/ Kredit Usaha Tani SE 31/7/UK Kredit Usaha Tani 31/58/KEP/DIR/ Perubahan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/ 24.A () tentang Kredit Usaha Tani 31/156/KEP/DIR/ Persyaratan Bank Pelaksana Kredit Program Pasal 1, 4, 6 (1)a, Bab IV A, 8A, 8B, 8C, 9a, 13 (3), 14, 20 (1,2,4), 27 (1), 28e, Bab XII A, 29A 31/24.A/KEP/DIR Kredit Usaha Tani 28/4/KEP/DIR(1995) Kredit Usaha Tani Pola Khusus 27/9/KEP/DIR(1994) Kredit Usaha Tani Keterangan: Diubah Dicabut Terkait PBI/ KEP DIR Masih Berlaku PBI/ KEP DIRTidak Berlaku SE Masih Berlaku SE Tidak Berlaku xi

Aset Rekam Jejak Regulasi Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans) Pra Konversi Surat Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas No: S-688/MK.017/ S-7018/MK/12/ tanggal 31 Desember. 6/12/PBI/2004 Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans) Pra Konversi Angka IV. 1 Pasal 5 SE 22/6/UKU 1990 Kredit Investasi 6/26/PBI 2004 Suku Bunga dan Nisbah Atas Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil Kredit Program SE 19/3/UKU 1986 Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang dikaitkan dengan Program Transmigrasi atau disingkat Proyek PIR-TRANS 19/14/KEP/DIR/1986 Ketentuan Kredit mutasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi. Keterangan: Diubah Dicabut Terkait PBI/ KEP DIRMasih Berlaku PBI/ KEP DIRTidak Berlaku Regulasi Terkait SE Masih Berlaku SE Tidak Berlaku xii

Aset Rekam Jejak Regulasi Kredit dan Pembiayaan Modal Kerja Bank Indonesia dalam Rangka Pengembangan BPR dan BPRS Psl 6 ayat (1) dan Psl 9 6/26/PBI 2004 Suku Bunga dan Nisbah Atas Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil Kredit Program Psl 6 ayat (1), (3) dan (4) SE 31/3/UK Penyampaian 31/39/KEP/DIR/ 31/39/KEP/DIR Kredit Modal Kerja Bank Indonesia dalam rangka Pengembangan BPR SE 31/8/UK Penyampaian 31/64/KEP/DIR 31/64/KEP/DIR Pembiayaan Modal Kerja Bank Indonesia dalam Rangka Pengembangan BPRS Keterangan: Diubah Dicabut PBI/ KEP DIR Masih Berlaku SE Masih Berlaku xiii

Rekam Jejak Regulasi Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Psl 10 ayat (1), 16 ayat 1 SE 3/2/BKr 2001 Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Dalam Rangka Penyaluran Kembali Angsuran Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) Yang dikelola Oleh PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) SE 31/4/UK 31/45/KEP/DIR/ Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Psl 12 ayat (1), (2), (3), (4), psl 20 ayat (1) SE 31/11/UK Penyampaian Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/91/ KEP/DIR 31/91/KEP/DIR Perubahan 29/67/ KEP/DIR 1996 Psl 12 ayat (1), psl 25 ayat (1) 6/26/PBI/2004 Suku Bunga dan Nisbah Atas Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil Kredit Program SE 31/12/UK Penyampaian Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/92/ KEP/DIR 31/92/KEP/DIR Perubahan 29/69/ KEP/DIR 1996 Psl 10 ayat (1), psl 16 ayat (1) 31/165A/KEP/DIR Kredit kpd Koperasi Primer utk Anggotanya dlm rangka Pembiayaan Usaha Nelayan Psl 11 ayat (1), psl 16 ayat (1) 31/165B/KEP/DIR Kredit kpd Koperasi Primer utk Anggotanya dlm rangka Pembiayaan Usaha Peternakan Unggas 8/30/PBI/2006 Pencabutan atas Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/46/KEP/DIR tanggal 10 Juni Tentang Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dalam Rangka Pembiayaan Tebu Rakyat Sebagaimana Telah Diubah dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesi No.31/307/KEP/ DIR tanggal 31 Maret 1999 Beserta Peraturan Pelaksanaannya SE 31/22/UK 1999 31/307/KEP/DIR 1999 Perubahan 31/46/KEP/ DIR SE 31/6/UK 31/46/KEP/DIR Kredit kpd Koperasi Primer Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Dalam Rangka Pembiayaan Tebu Rakyat. Psl 7, 10(1), 11(1) 31/42/DIR/UK Penyaluran KKPA Untuk Pembiayaan Ayam Ras 30/97/KEP/DIR/1997 Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya Psl 12, 19, 20, 30 (3) Psl 13, 24, 25 Keterangan: SE 29/1/UK 1996 29/66/KEP/DIR 1996 Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya SE 29/2/UK 1996 SE 29/4/UK 1996 29/67/KEP/DIR 1996 Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia dgn pola Kredit kpd Koperasi Primer utk Anggotanya 29/69/KEP/DIR 1996 Kredit kpd Koperasi Primer utk Anggotanya dgn Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigran dlm Rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru di Kawasan Timur Indonesia Diubah Dicabut PBI/ KEP DIR Masih Berlaku PBI/ KEP DIR Tidak Berlaku SE Masih Berlaku 27/11/KEP/DIR 1994 Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya 29/12/KEP/DIR 1996 Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia dgn pola Kredit kpd Koperasi Primer utk Anggotanya 28/50/KEP/DIR 1995 Pemberian Kredit kpd Koperasi Primer utk Anggotanya dgn Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigran dlm Rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru di Kawasan Timur Indonesia SE Tidak Berlaku xiv

Rekam Jejak Regulasi Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah SE 15/35/DPAU 2013 14/22/PBI/2012 Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan UMKM 13/11/PBI/2011 Pencabutan 3/2/PBI/2001 dan SE 3/9/ BKr 2001 7/39/PBI/2005 Pemberian Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan UMKM - 12/21/PBI/2010 tentang Rencana Bisnis Bank - 12/2/PBI/2010 tentang Laporan Bulanan Bank Umum - 9/14/PBI/2007 tentang Sistem Informasi Debitur - 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah - 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum -8/13/PBI/2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum - 8/15/PBI/2006 tentang Perlakuan Khusus Terhadap Kredit Bank bagi Daerah-Daerah Tertentu di Indonesia yang Terkena Bencana Alam - 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum - 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank 5/18/PBI/2003 Pemberian Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Romawi VII Pasal 4 SE 3/9/Bkr 2001 Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil 3/2/PBI/2001 Pemberian Kredit Usaha Kecil SE 30/1/UK 1997 Pemberian Kredit Usaha Kecil 30/55/KEP/DIR/1997 Pemberian Kredit Usaha Kecil untuk Mendukung Program Kemitraan Terpadu dan Pengembangan Koperasi 26/24/KEP/DIR/1993 Kredit Usaha Kecil 30/4/KEP/DIR/1997 Pemberian Kredit Usaha Kecil Pasal 5 Ayat 2 dan 3 22/81/KEP/DIR/1990 Penyempurnaan Sistem Perkreditan 22/9/KEP/DIR/1989 Kredit Ekspor 21/13KEP/DIR/1988 Pemberian Kredit Investasi sampai dengan Rp. 75 Juta dan Kredit Modal Kerja sampai dengan Rp. 75 Juta oleh Bank-bank Umum dan Bank Pembangunan di Indonesia. 17/12/KEP/DIR/1984 Pemberian Kredit Modal Kerja Kepada Pengusaha/ Perusahaan Golongan Ekonomi Lemah sampai dengan Rp. 75,- Juta. 19/14/KEP/DIR/1986 Ketentuan Kredit mutasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi 20/3/KEP/DIR/1987 Perubahan atas 16/9/KEP/DIR/ 1983 21/43/KEP/DIR/1988 Kredit Ekspor 17/11/KEP/DIR/1984 Pemberian Kredit Modal Kerja dalam Rangka Pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 1984 12/71/KEP/DIR/UPK/1979 Pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia kepada Bank-Bank Pembangunan Daerah dan Bank- Bank Umum Swasta Nasional. 10/107/KEP/DIR/UPK/1977 Suku Bunga Kredit Investasi Kecil dan Kredit Modal Kerja Permanen untuk Golongan Pengusaha Kecil 7/6/KEP/DIR/1974 Suku Bunga Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja Permanen Bank-Bank Pemerintah 15/12/KEP/DIR/UKK/1982 Kredit Mahasiswa Indonesia 16/9/KEP/DIR/1983 Perkreditan Bank-Bank Pemerintah Keterangan : Terkait Dicabut PBI/ KEP DIR Masih Berlaku PBI/KEP DIR Tidak Berlaku SE Tidak Berlaku Regulasi Terkait xv

Rekam Jejak Regulasi Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana SE 9/18/BKr 2007 Perubahan Atas SE 31/13/UK Angka 1, 1A, 2A, 4, dan 6 SE 31/13/UK - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Pemukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi - Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/ PMK.06/2005 tentang Pengelolaan Dana Investasi 31/93/KEP/DIR/ Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana SE 29/6/UK 1996 29/149/KEP/DIR/1996 Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana 30/141/KEP/DIR/1997 Perubahan Atas 29/149/KEP/DIR/1996 Pasal 14, 15, dan 25 SE 30/6/UK 1997 Keterangan : Diubah Dicabut Terkait PBI/KEP DIR Masih Berlaku PBI/KEP DIR Tidak Berlaku SE Tidak Berlaku Regulasi Terkait xvi

Dasar Hukum : - Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2009 - Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian - Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun - Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun - Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat Tahun 1992 Nomor 118 - Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil - Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1994 tanggal 18 April 1994 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan - Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 1995 tanggal 18 April 1994 tentang Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 22/81/KEP/DIR 1990 tentang Penyempurnaan Sistem Perkreditan - Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang - Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah - Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah - Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral - Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman - Surat Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat selaku Ketua Badan Kebijaksaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Pemukiman Nasional Nomor 04/KPTS/BKP4N/1995 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, dan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 648-384 Tahun 1992, Nomor 739/KPTS/1992, dan nomor09/kpts/1992 tentang Pedoman Pembangunan dan Pemukiman dengan Lingkungan Hunian yang Berimbang - Surat Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/KPTS/1993 tentang tentang Perubahan Surat Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/KPTS/1993 tentang Pengadaan Perumahan dan Pemukiman dengan Dukungan Fasilitas Kredit Pemilikan Kapling Siap Bangun (KP-KSB), Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KP-RSS), Kredit Pemulikan Rumah Sederhana (KP-RS), dan Kredit Pemilikan Rumah Susun Sederhana (RS-Rusun) - Surat Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/KPTS/1990 tentang Perubahan Surat Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/KPTS/1992 tentang Pengadaan Perumahan dan Pemukiman dengan Dukungan Fasilitas Kredit Pemilikan Kapling Siap Bangun (KP-KSB), Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KP-RSS), dan Kredit Pemilikan Rumah Susun Sederhana (RS-Rusun) Regulasi Terkait : - Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 487/KMK.017/1999 tentang Badan Usaha Milik Negara Sebagai Koordinator Penyaluran Kredit Program - Surat Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas - No: S-688/MK.017/ tanggal 31 Desember S-7018/MK/12/ - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Pemukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi - Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.06/2005 tentang Tambahan Atas Keputusan Menteri Keuangan 346/KMK.017/2000 tentang Pengelolaan Dana Investasi - Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum - Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/21/PBI/2010 tentang Rencana Bisnis Bank - Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/2/PBI/2010 Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/40/PBI/2008 tentang Laporan Bulanan Bank Umum xvii

- Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum - Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/14/PBI/2007 tentang Sistem Informasi Debitur - Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/15/PBI/2006 tentang Perlakuan Khusus Terhadap Kredit Bank bagi Daerah-Daerah Tertentu di Indonesia yang Terkena Bencana Alam - Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 Tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum - Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah - Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/5/DSM 2012 Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/2/DSM 2009 Perihal Laporan Bulanan Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13 /30 /DPNP 2011 Perubahan Ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/27/DPNP 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/3/DPNP 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/47/DPNP 2008 tentang Sistem Informasi Debitur - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/25/DPNP 2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah - Surat Edaran Bank Indonesia 7/14/DPNP 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/156/KEP/DIR tanggal 23 November tentang Persyaratan Bank Pelaksana Kredit Program Regulasi Bank Indonesia : - Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah - Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/19/PBI/2012 Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/20/PBI/2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Dalam Rangka Kredit Program - Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/26/PBI/2004 tentang Suku Bunga Nisbah Atas Pembiayaan Dengan Prinsip Bagi Hasil Kredit Program - Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/12/PBI/2004 tentang Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans) Pra Konversi - Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/20/PBI/2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia Dalam Rangka Kredit Program - Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/5/PBI/1999 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Pada Masa Peralihan - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/35/DPAU 2013 perihal Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/27/DKBU 2009 Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/20/UK 1999 perihal Kredit Kepada Penguasa Kecil Dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/26/DKBU 2009 Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/17/UK 1999 perihal Kredit Usaha Tani - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/18/BKr 2007 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/13/UK perihal Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/28/BKr 2004 Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/30/BKr 2003 perihal Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Dalam Rangka Kredit Program xviii

- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/30/BKr 2003 perihal Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia Dalam Rangka Kredit Program - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/2/BKr 2001 perihal Pemberian Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya (KKPA) Dalam Rangka Penyaluran Kembali Angsuran (KLBI) yang Dikelola Oleh PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/4/DKr 2000 perihal Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia Dalam Rangka Kredit/Pembiayaan Modal Kerja melalui Bank Perkreditan Rakyat/Bank Perkreditan Rakyat Syari ah dan Kredit/Pembiayaan kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro melalui Bank Perkreditan Rakyat/Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/20/UK 1999 perihal Kredit Kepada Penguasa Kecil Dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 31/13/UK perihal Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 29/4/UK 1996 perihal Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigrasi Dalam Rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru di Kawasan Timur Indonesia - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 29/2/UK 1996 perihal Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia dengan pola Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/185/KEP/DIR/1999 tentang Kredit Kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro Melalui Bank Umum - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/165A/KEP/DIR/ tentang Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dalam rangka Pembiayaan Usaha Nelayan - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/165B/KEP/DIR/ tentang Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dalam rangka Pembiayaan Usaha Peternakan Unggas - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/164/KEP/DIR/ tentang Kredit Usaha Tani - Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/93/KEP/DIR/ tentang Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/92/KEP/DIR/ Perubahan Atas Surat Keputusan DIreksi Bank Indonesia Nomor 29/69/KEP/DIR/1996 tentang Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigrasi Dalam Rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru di Kawasan Timur Indonesia - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/91/KEP/DIR/ Perubahan Atas Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 29/67/KEP/DIR/1996 tentang Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia dengan Pola Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/64/KEP/DIR/ tentang Pembiayaan Modal Kerja Bank Indonesia dalam Rangka pengembangan BPRS - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/39/KEP/DIR/ tentang Kredit Modal kerja Bank Indonesia dalam Rangka Pengembangan BPR - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/45/KEP/DIR/ tentang Kredit Kepada Koperasi Primer Untuk Anggotanya - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 29/69/KEP/DIR/1996 tentang Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anngotanya dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigran dlm Rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru di Kawasan Timur Indonesia - Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 29/67/KEP/DIR/1996 tentang Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia dengan Pola Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya xix

Perbankan Aset Kredit Likuiditas BI Dalam Rangka Kredit Program Pada Masa Peralihan Ketentuan Umum 1 Pasal 1 1/5/PBI/1999 1., yang selanjutnya disebut KLBI, adalah kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat dalam rangka menunjang program Pemerintah. 2. Plafon KLBI adalah penyediaan dana KLBI yang telah disetujui oleh Bank Indonesia kepada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. 3. Two Step Loan adalah pinjaman yang diterima oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Lembaga Keuangan Internasional yang diteruskan kepada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat melalui Bank Indonesia, dalam rangka menunjang program Pemerintah, termasuk bantuan teknis yang terkait dengan pinjaman tersebut. 4. Bantuan Teknis adalah bantuan penelitian, pelatihan, dan konsultasi yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada pihak-pihak yang terkait dalam rangka menunjang program pemerintah dan tidak termasuk bantuan teknis yang terkait dengan Two Step Loan. 5. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah Badan Usaha Milik Negara yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menerima pengalihan KLBI. 2 Pasal 2 1/5/PBI/1999 Ayat (1) dan (3) (1) Dengan berlakunya Undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia tidak dapat lagi memberikan KLBI. (2) Pengalihan Two Step Loan dan bantuan teknis yang terkait dengan Two Step Loan akan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah dengan pihak pemberi pinjaman. Batas waktu pengalihan Two Step Loan dan bantuan teknis yang terkait dengan Two Step Loan kepada BUMN ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah dengan pihak pemberi pinjaman. Dengan demikian selama belum tercapai kesepakatan, maka Bank Indonesia tetap melaksanakan Two Step Loan dan bantuan teknis dimaksud. 3 Pasal 3 1/5/PBI/1999 Ayat (2) 4 Pasal 1 5/20/PBI/2003 Bank Indonesia melanjutkan pelaksanaan Two Step Loan dan bantuan teknis selama kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) (Paragraf 2 ayat (2) dalam kodifikasi ini) belum tercapai. Pengalihan Pengelolaan Dalam Rangka Kredit Program Ketentuan Umum 1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 487/KMK.017/1999 tanggal 13 Oktober 1999. 2. Bank Pelaksana adalah bank penerima fasilitas Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dalam rangka Kredit Program. 3. Kredit Program adalah kredit atau pembiayaan yang disalurkan bank pelaksana dalam rangka mendukung program Pemerintah. 1

SE 5/30/BKr 2003 Romawi I No. 8 13 4. KLBI adalah kredit atau pembiayaan yang disediakan oleh Bank Indonesia dalam rangka membiayai Kredit Program. 5. Hak Tagih KLBI adalah tagihan Bank Indonesia kepada Bank Pelaksana yang timbul sehubungan dengan pemberian fasilitas KLBI dari Bank Indonesia kepada Bank Pelaksana, dan tagihan eks KLBI yang masih dikelola oleh BUMN. 6. Pengelolaan KLBI, adalah pengelolaan baki debet tagihan KLBI dan kelonggaran tarik KLBI, termasuk penyaluran kembali (relending) dana angsuran KLBI yang dikelola oleh BUMN. 7. Surat Persetujuan Kredit (SPK) adalah surat persetujuan kredit dari Bank Indonesia kepada Bank Pelaksana. 8. Baki debet adalah jumlah KLBI pada posisi tertentu yang telah ditarik bank pelaksana dan masih tercatat dalam rekening pinjaman bank pelaksana di Bank Indonesia. 9. Komitmen plafon adalah jumlah maksimum penyediaan KLBI yang telah disetujui oleh Bank Indonesia kepada bank pelaksana berdasarkan SPK Individual. 10. Kelonggaran tarik adalah selisih antara komitmen plafon dengan jumlah KLBI yang telah ditarik oleh bank pelaksana. Penyediaan kelonggaran tarik tersebut mengikuti ketentuan masing-masing skim kredit. 11. Jatuh tempo angsuran KLBI adalah jatuh tempo angsuran KLBI dari bank pelaksana sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh Bank Indonesia dan bank pelaksana sebagaimana tercantum SPK. 12. Jatuh tempo KLBI adalah tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran terakhir atau pelunasan KLBI sebagaimana disepakati dalam SPK. Dalam hal terdapat SPK Individual maka yang menjadi acuan untuk penetapan tanggal jatuh tempo KLBI adalah SPK Individual antara Bank Indonesia dengan bank pelaksana. 13. Kantor BUMN adalah : a. Kantor wilayah PT. BRI sebagaimana ditetapkan oleh PT. BRI (Lampiran 1) (Lampiran 1 dalam kodifikasi ini) ; b. Kantor cabang PT. BTN sebagaimana ditetapkan oleh PT. BTN (Lampiran 2) (Lampiran 2 dalam kodifikasi ini); dan c. Kantor Pusat PT. PNM 5 Pasal 2 14/19/PBI/2012 Pengelolaan KLBI (1) Pengelolaan KLBI dalam rangka Kredit Program dialihkan kepada BUMN yang ditunjuk oleh Pemerintah. (2) BUMN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang ditunjuk sebagai penerima pengalihan pengelolaan KLBI, terdiri dari : 1. PT. Bank Tabungan Negara (Persero); 2. PT. Permodalan Nasional Madani (Persero). Penunjukan BUMN yang menerima pengalihan pengelolaan KLBI ditetapkan Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 487/KMK.017/1999 tanggal 13 Oktober 1999 tentang Penunjukan Badan Usaha Milik Negara Sebagai Koordinator Penyaluran Kredit Program. Dalam perkembangannya, dari beberapa BUMN yang ditunjuk terdapat BUMN yang tidak melaksanakan pengelolaan KLBI. 2

(3) KLBI yang dialihkan pengelolaannya kepada BUMN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-masing terdiri dari : KLBI dengan skim Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit kepada Koperasi (KKop) dan Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya-Tebu Rakyat (KKPA- TR) tetap dikelola oleh Bank Indonesia. a. PT. Bank Tabungan Negara (Persero); Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (KPRS) dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KPRSS). 1. Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (KPRS); dan 2. Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KPRSS). b. PT. Permodalan Nasional Madani (Persero); 1. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA); 2. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya-Bagi Hasil (KKPA-Bagi Hasil); 3. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dalam rangka pembiyaaan Usaha Nelayan (KKPA- Nelayan); 4. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dalam rangka Pembiayaan Usaha Peternakan (KKPA- Unggas); 5. Kredit Pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia dengan pola Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA- TKI); 6. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat Transmigrasi dalam rangka Pembukaan Pemukiman Transmigrasi Baru di Kawasan Timur Indonesia (KKPA Pir- Trans); 7. Kredit/Pembiayaan Modal Kerja dalam rangka pengembangan Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (KMK- BPR/PMK-BPRS); 8. Kredit kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro melalui Bank Umum (KPKM-Bank Umum); 9. Kredit/Pembiayaan kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro melalui Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (KPKM-BPR/PPKM-BPRS); 10. Kredit Usaha Angkutan Umum Bus Perkotaan (KUAUBP); 11. Kredit Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN); 12. Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans). Yang dimaksud dengan Kredit Investasi Pengembangan Perkebunan dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang Dikaitkan dengan Program Transmigrasi (PIR-Trans) meliputi Kredit Investasi PIR Trans Pra Konversi dan Kredit Investasi Kecil Pasca Konversi. (4) Pelaksanaan pengalihan pengelolaan KLBI kepada BUMN sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) masing-masing dilakukan dengan Perjanjian Pengalihan Pengelolaan. (5) Dalam hal terdapat perkembangan kondisi dan situasi yang mengakibatkan Perjanjian Pengalihan Pengelolaan 3

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) perlu diubah, Perjanjian Pengalihan Pengelolaan dapat diubah sesuai kesepakatan antara Bank Indonesia dengan BUMN. SE 2/4/DKr 2000 Romawi V 1) Pengalihan pengelolaan (KLBI) untuk skim Kredit / Pembiayaan Modal Kerja melalui Bank Perkreditan Rakyat / Bank Perkreditan Rakyat Syari ah (KMK-BPR / PMK-BPRS) dan Kredit / Pembiayaan kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro melalui Bank Perkreditan Rakyat / Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah (KPKM-BPR / PPKM-BPRS) kepada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) (PT. PNM), telah dilakukan berdasarkan Perjanjian Pengalihan Pengelolaan KLBI yang ditandatangani pada tanggal 15 November 1999, dan berlaku efektif tanggal 16 November 1999. 2) KLBI yang dialihkan pengelolaannya meliputi baki debet dan kelonggaran tarik posisi tanggal 16 November 1999 berdasarkan hasil rekonsiliasi antara Bank Indonesia dan BPR / BPRS. 3) Hak tagih atas KLBI yang telah dialihkan kepada PT. PNM, sampai dengan KLBI dimaksud jatuh tempo dan dilunasi atau dilunasi sebelum KLBI jatuh tempo, tetap dimiliki oleh Bank Indonesia. 4) Bunga KLBI yang dialihkan pengelolaannya tetap merupakan hak Bank Indonesia dan akan tetap dihitung dan dibebankan kepada BPR / BPRS sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5) BPR / BPRS wajib mengembalikan KLBI pada saat jatuh tempo, sehingga tidak dimungkinkan adanya perpanjangan jangka waktu KLBI. 6) PT. PNM dapat menyalurkan kembali KMK-BPR / PMK-BPRS dan KPKMBPR / PPKM-BPRS yang dananya berasal dari angsuran pokok KLBI (relending), sepanjang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 7) Dalam hal diperlukan penyesuaian ketentuan Bank Indonesia dimaksud, maka PT. PNM harus mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia. 8) Perubahan / penyesuaian ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 7 di atas, tidak menunda pelaksanaan pembayaran kembali KLBI kepada Bank Indonesia pada saat jatuh tempo. 9) Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan : a. Baki debet adalah jumlah KLBI pada posisi tertentu yang telah ditarik BPR / BPRS dan masih tercatat dalam rekening pinjaman BPR / BPRS di Bank Indonesia. b. Kelonggaran tarik adalah selisih antara komitmen plafon dengan jumlah KLBI yang telah ditarik oleh BPR / BPRS, tidak termasuk jumlah KLBI yang tidak dapat ditarik oleh BPR / BPRS yang bersangkutan dikarenakan telah melampaui batas waktu penarikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini yang dimaksud komitmen plafon adalah jumlah maksimum penyediaan KLBI yang telah disetujui oleh Bank Indonesia kepada bank pelaksana berdasarkan Surat Perjanjian Kredit (SPK) Individual. c. Jatuh tempo KLBI adalah jatuh tempo pembayaran angsuran terakhir / pelunasan KLBI sebagaimana ditetapkan dalam SPK antara Bank Indonesia dengan BPR / BPRS. Wewenang dan Tanggung Jawab PT. PNM dalam Pengelolaan KLBI : 1. Wewenang dan tanggung jawab PT. PNM dalam pengelolaan KLBI 4

adalah sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dengan BPR / BPRS, sehingga penyaluran kredit dimaksud mencapai sasaran akhir secara efektif dan efisien. b. Membantu melaksanakan pengawasan dan pemantauan atas penyaluran kredit di masing-masing BPR / BPRS, sehingga penyaluran kredit dimaksud mencapai sasaran yang telah ditentukan. c. Mengadministrasikan penyaluran kredit yang dilaksanakan oleh masing-masing BPR / BPRS. d. Melakukan langkah-langkah pengamanan di lapangan yang sifatnya memerlukan penanganan segera, dan melakukan konsultasi sesegera mungkin mengenai hal tersebut kepada Bank Indonesia. e. Mengupayakan agar BPR / BPRS dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank Indonesia pada jangka waktu yang telah ditetapkan. f. Menyusun dan menyampaikan laporan atas perkembangan penyaluran dan pengembalian kredit secara periodik kepada Bank Indonesia. g. Mengupayakan sumber pendanaan untuk pelaksanaan penyaluran skim kredit program yang pengelolaannya dialihkan kepada PT. PNM. 2. Untuk keperluan administrasi pengelolaan KLBI, atas mutasi pencairan kelonggaran tarik KLBI dan penarikan KLBI yang telah jatuh tempo maupun pelunasan KLBI sebelum jatuh tempo, PT. PNM memperoleh tembusan / fotokopi warkat pembukuan mutasi tersebut dengan mekanisme sebagai berikut : a. Untuk mutasi yang dilakukan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI), maka KPBI memberitahukan kepada PT. PNM untuk mengambil tembusan / fotokopi warkat pembukuan mutasi tersebut di Bank Indonesia. b. Untuk mutasi yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia (KBI), maka KBI mengirimkan tembusan / fotokopi warkat pembukuan mutasi tersebut kepada PT. PNM. Tata Cara Pencairan Kelonggaran Tarik KLBI : 1. Bagi BPR / BPRS yang masih memiliki kelonggaran tarik, agar mengajukan permohonan pencairan KLBI kepada PT. PNM sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. 2. Untuk mempermudah pemrosesan permohonan pencairan kelonggaran tarik oleh PT. PNM, BPR / BPRS harus mencantumkan kantor Bank Indonesia yang selama ini memberikan KMK-BPR / PMK-BPRS atau KPKM-BPR / PPKM-BPRS. 3. PT. PNM memproses permohonan pencairan dimaksud. Dalam hal permohonan tersebut dapat disetujui, PT. PNM menyampaikan permohonan dimaksud kepada Bank Indonesia yang selama ini menyediakan plafon KMK-BPR / PMK-BPRS atau KPKM-BPR / PPKM- BPRS tersebut. 4. Bank Indonesia akan melakukan pencairan permohonan dimaksud sepanjang sesuai dengan jadwal pencairan dan kelonggaran tarik yang tersedia untuk masing-masing BPR / BPRS. 5. Pencairan kelonggaran tarik tersebut dilakukan dengan cara Bank 5

Indonesia melimpahkan KLBI tersebut ke rekening BPR/BPRS di bank umum yang ditunjuk oleh BPR/BPRS, melalui kliring. Tata Cara Pembayaran Bunga KLBI : 1. Bank Indonesia melakukan pembebanan pembayaran bunga KMK-BPR / PMK-BPRS atau KPKM-BPR / PPKM-BPRS sebesar bunga yang harus dibayarkan oleh BPR / BPRS sesuai dengan ketentuan skim kredit yang berlaku. 2. Penghitungan bunga dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk masing-masing skim kredit. Tata Cara Pelunasan KLBI : 1. Pada saat jatuh tempo KLBI, Bank Indonesia menarik kembali seluruh KLBI yang telah dilimpahkan berikut bunga KLBI yang masih terutang dengan cara melakukan pendebetan rekening giro atau tabungan BPR / BPRS yang bersangkutan pada bank umum yang ditunjuk. Untuk itu, BPR / BPRS yang bersangkutan diwajibkan untuk menyediakan dana sejumlah KLBI dan bunga KLBI yang terutang. 2. Dalam hal BPR / BPRS tidak dapat menyediakan dana, maka atas KLBI yang belum dapat dilunasi, Bank Indonesia tetap mengenakan bunga. 3. Dalam hal BPR/BPRS melunasi KLBI sebelum jatuh tempo, maka BPR/BPRS harus memberitahukan Bank Indonesia. Selanjutnya Bank Indonesia mendebet rekening giro/tabungan BPR / BPRS yang bersangkutan pada bank umum yang ditunjuk sebesar jumlah KLBI yang telah dilimpahkan berikut bunga KLBI yang masih terutang. Pelaporan : Untuk keperluan monitoring atas pelaksanaan pemberian KLBI, BPR / BPRS tetap wajib menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk masing-masing skim dengan tembusan kepada PT. PNM. 6 Pasal 3 5/20/PBI/2003 (1) Bank Indonesia tetap memiliki hak tagih atas KLBI yang telah dialihkan kepada BUMN sampai dengan KLBI dimaksud jatuh tempo dan dilunasi atau dilunasi sebelum KLBI jatuh tempo. Dengan tidak beralihnya hak tagih kepada BUMN, dalam hal KLBI tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo maka Bank Indonesia tetap mempunyai wewenang untuk melakukan penagihan. (2) Bank Indonesia tetap memiliki hak tagih atas angsuran KLBI yang telah dikelola oleh BUMN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), termasuk dalam hal bank pelaksana melunasi sebelum tanggal jatuh tempo KLBI sebagaimana tercantum dalam SPK. Dalam hal debitur atau Bank Pelaksana melunasi KLBI sebelum jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam SPK, Bank Indonesia tidak menarik angsuran KLBI yang telah dikelola oleh BUMN. Angsuran KLBI yang telah dikelola oleh BUMN tersebut tetap merupakan hak Bank Indonesia. 6