Desain Open University Menggunakan Arsitektur Cloud

dokumen-dokumen yang mirip
2012 Pengantar Cloud Computing

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

2012 Pengantar Cloud Computing

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

Cloud Computing Windows Azure

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

MIRRORING CLOUD STORAGE MENGGUNAKAN OWNCLOUD UNTUK AKSES, SINKRONISASI, DAN SHARE DATA. Ahmad Sholehudin. Asmunin. Abstrak

Bab 1 Prolog. A. Tentang Cloud Computing

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

Kusuma Wardani

CLOUD COMPUTING. Yenita Juandy. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI Pemanfaatan Internet dan Cloud computing pada Perpustakaan di Kota Singaraja

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan layanan software, media pentimpanan (storage), platform

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE

APA ITU CLOUD COMPUTING? Aulia Farah Diba. Abstrak.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN CLOUD STORAGE DENGAN KONSEP AUTO SYNCING MENGGUNAKAN APLIKASI OWNCLOUD DAN DROPBOX

ANALISA DAN PERANCANGAN INFRASTRUKTUR AS A SERVICE BERBASIS CLOUD COMPUTING PADA CV. ULTRA ENGINEERING

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI Pengembangan Konsep Smart City pada Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi

PEMBUATAN APLIKASI CLOUD COMPUTING PADA SHOWROOM MOBIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN NETWORK MONITORING SYSTEM UNTUK PEMANTAUAN SUMBER DAYA VIRTUAL SERVER PADA JARINGAN CLOUD COMPUTING UNIVERSITAS SEMARANG

Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

BAB I PENDAHULUAN. Media penyimpanan digunakan untuk menyimpan file. File yang disimpan dapat

Beberapa tahun terakhir ini, Teknologi Informasi (TI) berkembang dengan sangat cepat. Baik disisi hardware maupun software.

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

PEMANFAATAN LAYANAN GOOGLE DRIVE UNTUK MENJALANKAN APLIKASI PENGONTROLAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN USB COMM PORT

INTRO TO CLOUD COMPUTING

BAB 1 PENDAHULUAN. penuntun bagi mereka yang ingin mencari sesuatu yang ingin mereka ketahui, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

DBaaS : Database as a Services menggunakan Oracle Enterprise Manager 12c (Tulisan Pertama)

BAB 1 PENDAHULUAN. Source : Strategy Analytics. Gambar 1.1 : Market Share Mobile Phone berdasarkan sistem operasi

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

OTT Over The Top. I Putu Agus Eka Pratama, ST MT Information Network and System (INS) research lab STEI ITB 9 Desember 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

MEMBANGUN SERVER CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN RASPBERRY PI 3 TUGAS AKHIR FACHRIZA AGUNG

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, komputer dan internet

MODUL MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER INSTALASI VIRTUAL MACHINE STUDI KASUS PADA VMWARE WORKSTATION 12

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

PERANCANGAN BANK DATA CLOUD COMPUTING DALAM EMBEDDED SYSTEM MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP

The Benefit of Android in Information System (2-hbs) Cafe Legian Sulanjana Bandung 15 Maret 2014

IMPLEMENTASI APLIKASI REMOTE DESKTOP PADA PERANGKAT ANDROID KE PERANGKAT NOTEBOOK MELALUI KONEKSI INTERNET

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

MODUL PRAKTIKUM :.. Nama NRP. Laboratorium Teknik Informatika

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN CLOUD COMPUTING LAYANAN INFRASTRUKTUR AS A SERVICE MENGGUNAKAN EUCALYPTUS UBUNTU SERVER NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun Arsitektur Jaringan Komputer Menggunakan Network Attached Storage (NAS) Studi Kasus : STMIK STIKOM Bali

RANCANG BANGUN PRIVATE CLOUD COMPUTING PADA SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMSEL. Iwan Agusti Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

Internet dan Aplikasi WEB. Program Studi Manajemen Informatika

Transkripsi:

Desain Open University Menggunakan Arsitektur Cloud Rochmad M Thohir Yassin Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia thohirjassin@gmail.com Abstrak Keterbukaan informasi, kerjasama dan kolaborasi adalah hal yang lumrah terjadi saat ini dan menjadi sebuah keharusan bagi perguruan tingi yang ingin maju dan berdaya saing unggul. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat bekerjasama satu sama lainnya, pertukaran ilmu dan berbagi data terkait kegiatan akademik serta hasil-hasil penelitian untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas kegiatan belajar mengajar dan atmosfir akademik. Cloud computing adalah salah satu solusi arsitektur yang murah dan mudah diterapkan sebagai jembatan kolaborasi antar perguruan tinggi tersebut sehingga konsep open university dapat didukung dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sebuah arsitektur cloud untuk penerapan open university. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variabel yang diukur adalah ketersediaan, stabilitas dan keamanan.hasil dari penelitian ini didapatkan suatu desain arsitektur open university dan prototipe aplikasi open university yang memungkinkan kolaborasi antar perguruan tinggi dalam pertukaran data terutama pada materi-materi perkuliahan, dokumen-dokumen terkait kegiatan akademik dan hasil-hasil penelitian. Kata Kunci: Open University, Cloud Computing, Kolaborasi I. Pendahuluan Di era dimana pesatnya perkembangan internet keharusan untuk terbuka dan berkolaborasi sangatlah tinggi terutama di perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan. Masyarakat perlu mengetahui perkembangan yang terjadi di perguruan tinggi, terutama kegiatan akademik yang sifatnya adalah rutinitas dan menjadi roda penggerak dalam kehidupan di perguruan tinggi. Rintisan untuk terbuka dalam hal ilmu pengetahuan telah dimulai oleh Massachuchets Institute of Technology (MIT) dengan menggagas sebuah community college dengan nama Open Course Ware (OCW). Program ini bermaksud untuk memberitahukan dan berbagi kepada masyarakat luas terkait dengan kegiatan akademik seperti aktivitas perkuliahan, materi-materi perkuliahan baik berupa file, audio maupun video proses belajar mengajar di kelas serta tidak lupa tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan kepada mahasiswa. Dengan adanya program ini, masyarakat luas dapat menilai bagaimana atmosfir akademik yang terjadi di MIT, tidak hanya itu masyarakat luas juga dapat menilai materi-materi perkuliahan yang diberikan apakah masih relevan dengan kebutuhan pasar, apakah materi-materi tersebut bersifat terbarukan (up to date) sehingga MIT menjadi terbuka atas kritik dan saran langsung dari masyarakat yang mengakses OCW tersebut. Di Indonesia program ini juga diikuti oleh beberapa Universitas ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Guna Dharma, Universitas Sumatera Utara dan lain sebagainya. Namun program ini memiliki kekurangan karena OCW hanya bekerja ditiap-tiap perguruan tinggi dalam kata lain sifat keterbukaan telah memenuhi syarat namun belum terjadinya kolaborasi antar perguruan tinggi yang memungkinkan tiap-tiap Universitas tersebut dapat berbagi data terkait aktivitas akademik. Oleh karenanya diperlukan sebuah solusi yang mudah diterapkan yang memungkin terjadinya kolaborasi antar perguruan tinggi untuk dapat berbagi data terkait aktivitas akademik. Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka dirumuskan masalah yaitu Bagaimana mendesain open university menggunakan arsitektur cloud dalam pertukaran data antar universitas? Pentingnya dilakukan penelitian ini adalah perkembangan teknologi dan layanan cloud computing di dunia termasuk Indonesia harus juga sejalan dengan konten yang berjalan diatasnya. Prototipe yang dibuat pada penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konten yang menggunakan arsitektur cloud computing sehingga dapat menjadi media untuk terjadinya kolaborasi antar perguruan tinggi. II. Cloud Computing Cloud computing adalah sebuah model komputasi/computing, dimana sumber daya seperti

processor/computing power, storage, network dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan/internet menggunakan pola akses remote.[1] Layanan yang tersedia pada cloud menurut [2] yaitu : 1. Infrastructure As A Service (IAAS) IAAS adalah layanan dari cloud computing sewaktu bisa disewa infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network, dan lain sebagainya). Dapat didefinisikan beberapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth, dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IAAS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Dengan layanan ini dapat dikonfigurasi komputer untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan dan bisa diinstall sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya. 2. Platform As A Sevice (PAAS) PAAS adalah layanan dari cloud computing seperti menyewa rumah berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan rumah dan memelihara rumah tersebut. Yang penting aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan rumah ini (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi dan lain-lain mnejadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misalkan ingin menyewa kamar hotel, tinggal tidur di kamar yang sudah disewa, tanpa peduli bagaimana perawatan dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting adalah, suasananya nyaman untuk digunakan. Jika suatu saat dibuat tidak nyaman, maka pelanggan dapat pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya. 3. Software As A Service (SAAS) SAAS adalah layanan dari cloud computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh dari layanan SAAS ini antara lain yaitu : a) Layanan produktivitas : Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dan lain sebagainya. b) Layanan email : Gmail, YahooMail, LiveMail dan lain sebagainya c) Layanan social network : Facebook, Twitter, Tagged dan lain sebagainya d) Layanan instant messaging : YahooMessenger, Skype, GTalk dan lain sebagainya. Keuntungan dari SAAS adalah tidak perlu membeli lisensi software lagi, pengguna dapat berlangganan ke cloud provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian. III. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Mengacu pada fokus dan luaran penelitian, maka penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan (research and development). Dasar pemilihan metode tersebut adalah : a) Perancangan arsitektur open university dan pengembangan prototipe aplikasi open university membutuhkan kajian teoritis dan tindakan yang realistis di lapangan, baik sebelum pengembangan maupun pada saat implementasi sistem b) Dalam merancang arsitektur dan pengembangan prototipe aplikasi open university harus didasarkan pada serangkaian kegiatan baik di laboratorium maupun di lapangan sehingga rancangan penelitian dan pengembangan tepat untuk digunakan c) Setelah dirancang arsitektur dan pengembangan prototipe aplikasi open university harus melalui proses pengujian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan arsitektur dan prototipe aplikasi open university yang teruji dan dapat dikembangkan pada penelitian berikutnya. 2. Tahapan Penelitian Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu : a) Analisis kebutuhan. Kegiatan ini diperlukan untuk desain aristektur dan pembuatan prototipe. Pada tahap ini, dilakukan survey ke beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota dan

Kabupaten Gorontalo. Keluaran yang diharapkan dari tahapan ini adalah daftar kebutuhan dalam mendesain arsitektur dan pembuatan prototipe aplikasi.target dari tahapan ini adalah tersuveinya data-data terkait akademik di beberapa perguruan tinggi baik di Kota maupun di Kabupaten Gorontalo. Indikator dari keberhasilan dari tahapan ini adalah teridentifikasinya kebutuhan setiap perguruan tinggi dalam pengembangan arsitektur desain dan prototipe aplikasi open university. b) Desain arsitektur. Kegiatan ini diperlukan untuk merancang arsitektur open university berbasis arsitektur cloud computing. Pada tahap ini, dilakukan perancangan arsitektur mengggunakan tool perancangan terkait dengan arsitektur yang akan digunakan oleh prototipe aplikasi open university. Keluaran yang diharapkan dari tahapan ini adalah rancangan arsitektur open university. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah terbuatnya rancangan a rsitektur open university. c) Pengujian desain arsitektur. Tahapan ini adalah lanjutan dari tahapan sebelumnya yaitu setelah dirancang arsitektur open university maka perlu diuji apakah arsitektur tersebut dapat diimplementasikan dalam arsitektur cloud computing dan dapat digunakan oleh prototipe aplikasi open university. Keluaran yang diharapkan dari tahapan ini adalah terujinya rancangan arsitektur open university yang telah dibuat. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah aristektur yang dirancang dapat diterapkan baik oleh arsitektur cloud computing maupun prototipe aplikasi d) Pembuatan prototipe. Rencana kegiatan pada tahapan ini adalah membuat prototipe aplikasi open university menggunakan arsitektur open university yang telah dirancang dan diuji sebelumnya. Prototipe ini nantinya akan mencerminkan bentuk dari pertukaran data akademik yang terjadi antar perguruan tinggi. Keluaran dari tahapan ini adalah terbuatnya prototipe yang memungkinkan pertukaran data akademik yang terjadi antar peguruan tinggi. Indikator keberhasil kegiatan ini adalah terciptanya prototipe aplikasi open university sebagai bentuk pertukaran data akademik yang terjadi antar perguruan tinggi. e) Pengujian prototipe. Setelah tahapan pembuatan prototipe aplikasi diselesaikan maka langkah selanjutnya adalah menguji prototipe yang telah dibuat. Keluaran dari tahapan ini adalah terujinya prototipe aplikasi. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah didapatkan prototipe aplikasi yang telah teruji dapat berjalan pada arsitektur yang telah dirancang dan diuji sebelumnya IV. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pada hasil penelitian akan diuraikan langkahlangkah penelitian yang telah disusun pada metode penelitian. Setiap langkah terdapat beberapa hasilhasil penelitian guna tercapainya tujuan dan manfaat penelitian. a) Analisis Kebutuhan Pada tahapan analisis kebutuhan ini dilakukan pengumpulan data terkait dengan data-data akademik pada perguruan tinggi di provinsi Gorontalo diantaranya andalah materi dan bahan ajar, kurikulum, satuan acara perkuliahan (SAP) dan lain sebagainya khususnya di bidang komputer (sistem informasi, ilmu komputer dan teknologi informasi). Data-data akademik ini digunakan untuk data awal bagi masing-masing perguruan tinggi yang kemudian akan digunakan sebagai bahan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya. Data-data akademik dikumpulkan dari ketua program studi khususnya di bidang komputer pada masing-masing perguruan tinggi. b) Desain Arsitektur Pada tahapan penelitian ini, dirancang arsitektur terkait dengan kolaborasi yang akan dilakukan antar perguruan tinggi. Arsitektur yang dibangun merupakan arsitektur cloud dengan jenis layanannya adalah SaaS (Software as a Service) dimana pengguna menggunakan software yang telah disediakan oleh cloud provider dengan model deployment-nya yaitu private cloud yaitu layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi dimana Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi

service provider (penyedia layanan) sedangkan beberapa perguruan tinggi lain seperti Universitas Ichsan (UNISAN), Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG), Politeknik Gorontalo (POLIGON) berperan sebagai service consumer (pengguna layanan). Desain arsitektur secara logis dari kolaborasi ini dapat dilihat pada gambar 1. Sebagai berikut : Gambar 2. Desain arsitektur fisik kolaborasi antar perguruan tinggi Dari Gambar 2. dapat dijelaskan bahwa dari setiap perguruan tinggi staff pengajar (dosen) dapat melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya dengan menggunakan perangkat seperti personal computer (PC), notebook dan smartphone yang artinya layanan dapat diakses tanpa terbatas terhadap perangkat yang digunakan Gambar 1. Desain arsitektur logis kolaborasi antar perguruan tinggi Dari Gambar 1. dapat dijelaskan bahwa setiap perguruan tinggi memiliki sejumlah staff pengajar (dosen) yang dapat berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya terkait dengan kegiatan akademik yaitu membuat materi dan bahan ajar, menyusun kurikulum dan melaksanakan penelitian secara bersama dengan memanfaatkan internet sebagai media penghubung antar satu dengan perguruan tinggi lainnya. Adapun desain arsitektur secara fisik dari kolaborasi antar perguruan tinggi dapat dilihat dari Gambar 2. Sebagai berikut : c) Pengujian Desain Arsitektur Pengujian desain arsitektur ditujukan agar terujinya rancangan arsitektur open university yang telah dibuat. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah aristektur yang dirancang dapat diterapkan baik oleh arsitektur cloud computing maupun prototipe aplikasi. Arsitektur cloud pada umumnya seperti yang digambarkan oleh [3] sebagai berikut :

Gambar 3. Arsitektur cloud Sebagaimana desain arsitektur yang disebutkan sebelumnya bahwa jenis dari cloud computing yang diusulkan oleh peneliti adalah Software as a Service (SaaS) dimana pengguna (perguruan tinggi di Gorontalo) mengakses software yang berjalan pada cloud server, hal ini sesuai atau sejalan dengan konsep arsitektur cloud seperti yang digambarkan pada Gambar.3 dimana salah satu komponen dalam arsitektur cloud computing adalah software yang direpresentasikan sebagai cloud application (dalam hal ini nantinya adalah prototipe aplikasi yang akan dibuat). d) Pembuatan Prototipe Pada tahapan penelitian ini, pembuatan prototipe mencerminkan bentuk dari pertukaran data akademik yang terjadi antar perguruan tinggi. Keluaran dari tahapan ini adalah terbuatnya prototipe yang memungkinkan pertukaran data akademik yang terjadi antar peguruan tinggi. Flowchart sistem untuk kolaborasi antar perguruan tinggi dari prototipe yang dibuat sebagai berikut : 1. Pembuatan user dan group Pembuatan user dan group dimaksudkan untuk membedakan user pada setiap perguruan tinggi, sedangkan group diperlukan untuk membedakan perguruan tinggi satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah pada pembuatan user dan group sebagai berikut : Gambar 4. Pembuatan user dan group 2. Kolaborasi antar user dan group Kolaborasi antar user dan group dimaksudkan agar user pada perguruan tinggi tertentu (group) dapat berkolaborasi dengan user pada perguruan tinggi lainnya yang pada awalnya diinisialisasi oleh salah seorang user pada group tertentu dengan melakukan file sharing. Langkahlangkah pada kolaborasi antar user dan group sebagai berikut : Gambar 5. Flowchart Kolaborasi User dan d) Pengujian Prototipe Group

Tahapan penelitian berikutnya adalah pengujian prototipe. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah didapatkan prototipe aplikasi yang telah teruji dapat berjalan pada arsitektur yang telah dirancang dan diuji sebelumnya. 1. Pengujian pembuatan user dan group Pada pengujian pembuatan user dan group, sebelum user dibuat maka perlu dibuatkan group agar dapat membedakan user berada pada group tertentu. Pembuatan group disini adalah perguruan tinggi tertentu. Seperti yang tampak pada gambar 6 berikut : sisi kiri halaman admin. Group yang dibuat sesuai dengan akronim nama perguruan tinggi yang berada di Provinsi Gorontalo yaitu UNG, UNISAN, UMG dan POLIGON. Setelah group terbuat maka langkah berikutnya akan dilakukan pengujian untuk pembuatan user seperti yang tampak pada gambar 7 berikut : Gambar 6. Pengujian pembuatan group Seperti yang terlihat pada gambar 6, bahwa pembuatan group harus dilakukan oleh user admin. Pembuatan group sendiri cukup mudah dengan hanya mengisikan nama dan menekan tombol tambah maka group yang dibuat akan muncul pada Gambar 7. Pengujian pembuatan user Seperti yang tampak pada gambar 7 bahwa pembuatan user juga harus dilakukan oleh user admin seperti pada pembuatan group. Pembuatan user dilakukan dengan cara mengisi nama dan

password dan memilih group tertentu untuk user tersebut. 2. Pengujian kolaborasi antar user dan group Pada tahapan pengujian berikutnya adalah pengujian kolaborasi antar user dan group. Kolaborasi disini adalah adanya file yang dikerjakan secara bersama baik pada user yang berada dalam satu group (perguruan tinggi) maupun antar user yang berbeda group. Untuk memulai kolaborasi, user pada satu group perlu membuat file yang akan digunakan untuk kolaborasi lalu file tersebut di-share dengan group tertentu. Langkahlangkahnya tampak seperti pada gambar 8 sebagai berikut : File untuk kolaborasi yang telah di-share group UMG dapat diakses oleh user yang berada pada group tersebut dan dapat diedit oleh user tersebut. Seperti yang tampak pada gambar 9 sebagai berikut : Gambar 8. Pengujian file kolaborasi Gambar 14. Pengujian file kolaborasi dan hasilnya

2. Pembahasan Kolaborasi yang terjadi antar user dan group pada prototipe sistem yang ditunjukkan pada hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang diinginkan peneliti pada tujuan penelitian dapat dilaksanakan. Yang menjadi kekurangan dari prototipe sistem disini adalah file yang telah diedit oleh user pada group tertentu tidak otomatis mengubah file yang tersimpan dalam media penyimpanan pada perangkat yang user gunakan. User harus men-download kembali perubahan file terakhir yang dilakukan oleh user pada group tertentu. Kekurangan lain dari prototipe sistem ini adalah tidak mendukung presentation dan spreadsheet file untuk diedit secara online. User pada group lain harus men-download file yang telah di-share begitu juga pada pemilik file juga harus melakukan hal yang serupa untuk dapat melihat perubahan file. Prototipe sistem yang dibangun walaupun terdapat kekurangan juga memiliki kelebihan diantaranya adalah mendukung ecnryption artinya file yang disimpan didalam sistem dapat dijamin keamanannya. Karena yang menjadi isu besar dan terkini terutama pada aplikasi maupun infrastruktur cloud yaitu masalah keamanan (security) karena terkait dengan data-data penting apalagi jika data-data tersebut merupakan data-data yang sensitif dan rentan untuk diretas contohnya adalah data-data keuangan dan rahasiarahasia negara. Untuk dapat menjalankan dukungan terhadap encryption perlu dilakukan pengaktifan modul encryption. Prototipe sistem yang dibangun dapat diakses melalui smartphone khususnya yang berbasis android. Aplikasi client yang digunakan merupakan aplikasi bebas tidak berbayar yang dikembangkan oleh komunitas. Aplikasi client ini dapat terhubung dengan cloud server sehingga dapat mengakses file-file pada server tersebut layaknya jika mengakses menggunakan pc atau notebook a) Kesimpulan V. Kesimpulan dan Saran Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Desain sistem (prototipe) yang dibangun dapat berjalan pada arsitektur cloud. 2. Kolaborasi antar perguruan tinggi dapat dilaksanakan menggunakan prototipe yang sudah dibuat. 3. Prototipe sudah diuji dengan tiga macam pengujian dan dapat dijalankan baik pada PC dan perangkat bergerak lainnya seperti notebook dan smartphone sehingga dapat dikatakan layak untuk digunakan. b) Saran Adapun yang menjadi saran dari penelitian ini adalah : 1. Perlu ada kebijakan dari masing-masing pimpinan perguruan tinggi dalam bentuk Memorandom of Understanding (MoU) sehingga memungkinkan dijalankan kolaborasi terkait dengan kegiatan akademik antar perguruan tinggi dan memiliki legalitas yang jelas dan tertulis. 2. Perlu pengembangan terhadap prototipe terutama dukungan terhadap presentation dan spreadsheet file yang dapat diedit secara online 3. Perlu pengembangan terhadap aplikasi cllient pada smartphone yang lebih kaya akan fitur sehingga aplikasi dapat diakses dengan mudah dan file dapat diedit pada smartphone tersebut Referensi [1] Purbo, W, Onno., 2012, Membuat Sendiri Cloud Computing Server Menggunakan Open Source, _ [2] Budiyanto, Alex, 2012, Pengantar Cloud Computing, Cloud Indonesia. [3]Singh, Anurag., Anurapan, Kumar., Sagar, Rajnish., Rai, Shashikant., 2013, Governance Through Cloud in India (GCI), International Journal of Advanced Research in Computer Science