BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

dokumen-dokumen yang mirip
CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Komputasi Awan (Cloud Computing)

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER

Oleh: Moh. Idris Mar atul Karimah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

Kusuma Wardani

Cloud Computing Windows Azure

PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Definisi Cloud Computing

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

2012 Pengantar Cloud Computing

MIGRASI APLIKASI MULTITENANCY PADA LAYANAN KOMPUTASI AWAN

ITSP Product Offering

DAMPAK SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE TERHADAP DUNIA BISNIS DAN PENDIDIKAN

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN. Wiwin Hartanto 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service

PROPOSAL. Hudi Kusuma Bharata /14/2009

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan layanan software, media pentimpanan (storage), platform

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Infrastruktur Multi-Tenant pada Komputasi Awan Menggunakan Kerangka Kerja CloudStack dengan Studi Kasus Aplikasi Manajemen Restoran

Mengenal Cloud Computing

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

Rancang Bangun Cloud Computing Di Laboratorium Komputer Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

2012 Pengantar Cloud Computing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya.

PEMANFAATAN TECHNOLOGY CLOUD COMPUTING DI BIDANG KESEHATAN. *Oleh: Fahmi Hakam, S.KM.

BAB I PENDAHULUAN. Media penyimpanan digunakan untuk menyimpan file. File yang disimpan dapat

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

SKRIPSI IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN KINERJA SINKRONISASI DATA PADA ARSITEKTUR MOBILE CLOUD

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini rumah sakit telah menjadi institusi pelayanan dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

Cloud Computing dan Strategi TI Modern

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

Tren Cloud Computing

IT Infrastructure and Emerging Technologies

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

Sismtem informasi manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

INTRO TO CLOUD COMPUTING

RANCANGAN NETWORK MONITORING SYSTEM UNTUK PEMANTAUAN SUMBER DAYA VIRTUAL SERVER PADA JARINGAN CLOUD COMPUTING UNIVERSITAS SEMARANG

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

DBaaS : Database as a Services menggunakan Oracle Enterprise Manager 12c (Tulisan Pertama)

CLOUD COMPUTING: GELOMBANG INFORMATISASI LAYANAN DUNIA BISNIS MASA DEPAN

THE CONCEPT OF E-LEARNING IMPLEMENTATION BY CLOUD-BASED CLASSROOM

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

ii) Tahap-tahap evolusi Infrastruktur IT

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing berkembang dengan signifikan. Perusahaan-perusahaan besar yang berorientasi terhadap penggunaan teknologi seperti Google, Amazon, Microsoft, IBM, Salesforce, Oracle, dan lain sebagainya, telah mengembangkan infrastruktur Cloud Computing mereka masing-masing. Dalam Cloud Computing dikenal 3 layanan yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Dengan perkembangan infrastruktur Cloud Computing, maka 3 layanan yang disediakan oleh masing-masing penyedia jasa Cloud Computing tersebut tentu juga berkembang. Untuk menggunakan setiap layanan dalam cloud biasanya pengguna akan dikenakan sejumlah biaya berdasarkan pemakaian atau usage, baik itu jumlah penggunaan memori, kapasitas penyimpanan dan bandwith jaringan jika berkaitan dengan layanan infrastrukur (IaaS), penggunaan lisensi terhadap sistem operasi yang digunakan, hal ini terkait layanan platform (PaaS), atau total pemakaian lisensi terhadap suatu aplikasi yang dipakai oleh 1 orang atau lebih, dan hal ini berkaitan dengan layanan perangkat lunak (SaaS). Biaya yang dibebankan kepada pengguna berbeda-beda sesuai dengan kebijakan yang pada masing-masing penyedia jasa layanan cloud. 1

2 Berdasarkan sebuah artikel yang ditulis oleh David Robbins (2009), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengguna layanan Cloud Computing, yaitu: 1. Service Level. Penyedia layanan cloud memiliki kemungkinan untuk tidak berkomitmen dalam memberikan performa aplikasi atau transaksi yang konsisten. Pengguna perlu mengerti level layanan yang perlu diberikan yaitu waktu respon, proteksi data dan kecepatan recovery data. 2. Privacy. Penggunaan layanan hosting secara bersama memungkinkan data dapat diakses oleh orang lain tanpa persertujuan pengguna. 3. Compliance. Secara teori, penyedia layanan cloud dapat memenuhi beberapa level kebijakan mengenai data yang disimpan dalam cloud, karena beberapa layanan yang diberikan masih baru 4. Data ownership. Apakah kita masih memiliki data kita, setelah data tersebut ada dalam cloud? 5. Data mobility. Apakah kita dapat berbagi data antar layanan cloud? Jika kita memutus hubungan layanan cloud, apakah kita masih mendapatkan data kita kembali? Hal ini juga menjadi sebuah tantangan apabila pengguna ingin melakukan migrasi aplikasi yang telah dibangun pada salah satu penyedia cloud ke penyedia cloud lainnya. Pendekatan arsitektur berbasis layanan atau yang biasa disebut dengan Service Oriented Architecture (SOA) telah banyak digunakan pada perusahaan atau organisasi besar yang memiliki proses bisnis yang dinamis. SOA merupakan salah satu pendekatan dalam merancang suatu aplikasi perangkat lunak dengan

3 menggunakan kembali (reuse) dari komponen-komponen yang sudah ada sebelumnya. Salah satu karakteristik yang menjadikan pendekatan SOA berbeda dengan pendekatan perancangan aplikasi lainnya adalah interaksi antar services atau layanan yang bersifat loosely couple, yaitu dimana komponen-komponen yang sudah ada (legacy system) dibangun sebagai suatu layanan yang saling berhubungan satu sama lain namun tidak ada ketergantungan antar layanan mengenai platform yang digunakan oleh masing-masing layanan, ataupun saat terjadi perubahan pada layanan tersebut. Layanan yang ada pada Cloud Computing juga dikembangkan dengan pendekatan SOA, dimana setiap layanan yang disediakan dalam Cloud berbasis layanan web atau Web Service. Pendekatan berorientasi layanan (SOA) dan teknologi Cloud Computing saling berhubungan. Secara khusus, SOA merupakan pola arsitektur yang membantu menciptakan solusi bisnis, mengelola dan menggunakan kembali komponen-komponen yang ada, sementara Cloud Computing adalah suatu set yang membuat teknologi memberikan layanan lebih besar, platform yang lebih fleksibel bagi perusahaan untuk membangun solusi berbasis SOA. Service-Oriented Cloud Computing (SOCCA), merupakan sebuah penelitian pengembangan pendekatan SOA yang diusulkan oleh Wei-Tek Tsai, Xin Sun dan Janaka Balasooriya yang dipublikasikan pada 2010 untuk diterapkan pada lingkungan Cloud Computing. Perbedaan arsitektur SOCCA dengan arsitektur cloud yang ada saat ini adalah bahwa sumberdaya Cloud Computing dibagi menjadi

4 komponen-komponen layanan yang berdiri sendiri seperi layanan penyimpanan, layanan komputasi dan layanan komunikasi yang dihubungan dengan antarmuka yang sudah distandarisasi. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan sebuah artikel yang ditulis oleh David Robbins (2009), salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pengguna layanan Cloud Computing yaitu Mobilitas data (Data Mobility). Apakah pengguna dapat berbagi data antar layanan cloud? Jika pengguna memutus hubungan layanan cloud, apakah pengguna masih bisa mendapatkan datanya kembali? Untuk menjawab tantangan mengenai fleksibilitas layanan dan adanya saling berinteraksi (interoperability) antar cloud, integrasi adalah kunci bagi nilai bisnis perusahaan dan aplikasi SaaS. I.3 Tujuan dan Manfaat Dengan menerapkan framework SOCCA, akan memberikan sebuah pandangan baru mengenai arsitektur layanan berbasis Cloud Computing. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Menguji apakah framework SOCCA ini dapat diterapkan dalam lingkungan infrastruktur cloud yang berbeda-beda yang ada saat ini 2. Membuat sebuah antarmuka layanan web untuk menunjukkan saling interaksi (interoperability) antar layanan Cloud

5 Manfaat yang dapat disimpulkan dengan penerapan framework SOCCA ini adalah: 1. Menjawab tantangan Cloud Computing dalam hal mobilitas dan migrasi data antar cloud. 2. Framework SOCCA dapat dijadikan acuan model pembuatan layanan hybrid cloud dari beberapa penyedia cloud. 3. Pengembangan sebuah standar open platform bagi layanan cloud. I.4 Ruang Lingkup dan Batasan Ruang lingkup dari penerapan framework SOCCA ini adalah pengujian terhadap kerangka itu sendiri yang dikembangkan oleh Wei-Tek Tsai (2010). Penerapan ini difokuskan terhadap lingkungan penyedia layanan cloud yang akan diambil menjadi sample. Penerapan ini sendiri akan menggunakan langkah-langkah berdasarkan arsitektur SOCCA, dengan membuat sebuah antarmuka atau portal layanan web yang menjadi antarmuka interoperabilitas dari layanan cloud. Beberapa batasan dalam penulisan ini adalah tidak adanya pendalaman analisa mengenai sisi keamanan dalam menerapkan kerangka SOCCA, tidak mendalami penggunaan tipe alamat IP yang digunakan, belum adanya perhitungan mengenai overhead terhadap waktu atau response time dan performa dari aplikasi. Data ataupun objek data yang digunakan merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya dan diharapkan mampu mewakili tentang cara kerja atau logic dari kerangka SOCCA.