BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Senyawa kimia sangat banyak digunakan untuk mengendalikan hama. Di

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya. Oleh karena itu penyakit akibat vector (vector born diseases) seperti

I. PENDAHULUAN. dan mematikan bagi manusia, seperti demam berdarah (Aedes aegypti L.), malaria

BAB I PENDAHULUAN. dilaporkan pada WHO setiap tahun, akan tetapi WHO mengestimasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. (DBD) Filariasis. Didaerah tropis seperti Indonesia, Pada tahun 2001, wabah demam

BAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

BAB I PENDAHULUAN. berubah-ubah. Mulai dari obat nyamuk bakar menjadi obat nyamuk semprot. menjadi produk anti nyamuk yang berbentuk lotion.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nyamuk merupakan serangga yang seringkali. membuat kita risau akibat gigitannya.

BAB I PENDAHULUAN. disadari. Bahkan telah lama pula disinyalir, bahwa peran lingkungan dalam

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor. yang membawa penyakit demam berdarah dengue.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak terhadap derajat kesehatan masyarakat. macam penyakit menular yang seringkali berakibat kematian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu masalah kesehatan yang sangat penting karena kasus-kasus yang

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan dan musim kemarau. Salah satu jenis penyakit yang sering

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza) TERHADAP JUMLAH NYAMUK Aedes aegypti YANG HINGGAP PADA TANGAN MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

A. Latar Belakang Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.

UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI (Jasminum sambac L) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK CULEX (Culex quinquefasciatus)

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai perantara (vektor) beberapa jenis penyakit terutama Malaria

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Indonesia merupakan negara tropik yang mempunyai kelembaban

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

I. PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakann penyakit yang. berkaitan erat dengan kenaikan populasi vektor Aedes aegypty.

BAB I PENDAHULUAN. organisme termasuk manusia. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman penduduk serta tempat-tempat umum lainnya. Pada saat ini telah

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar

BAB I PENDAHULUAN. yang sering ditemukan di daerah tropis dan. subtropics. Di Asia Tenggara, Indonesia memiliki

I. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengendalian hama tanaman merupakan salah satu faktor yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang dan negara agraris yang

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak sekali makanan dan minuman yang beredar di masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah cukup besar yang menyangkut kesehatan masyarakat di negara-negara dengan

I. PENDAHULUAN. aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat. kejadian luar biasa atau wabah (Satari dkk, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. beriklim tropis dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit. Rekapitulasi data kasus hingga 22 Agustus 2011 menunjukkan Case

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan. Tumbuhan yang digunakan meliputi untuk bahan pangan,

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 2. BAHAN KIMIA DALAM RUMAH TANGGALatihan soal 2.4. Jamur. Cacing. Serangga. Tikus

Obat Pembasmi Serangga

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat bersifat racun, menghambat pertumbuhan/perkembangan, tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

I. PENDAHULUAN. bagi manusia, seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah, dan chikungunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berada di daerah tropis, sehingga. merupakan daerah endemik bagi penyakit-penyakit yang penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. manusia dengan meninggalkan bau tidak sedap, menimbulkan alergi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis

SISTEM DAUR ULANG ANTI NYAMUK ELEKTRIK DENGAN MENGGUNAKAN KULIT DURIAN (Durio zibethinus Murr) UNTUK PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama

BAB I PENDAHULUAN. perusak tanaman dan nyamuk. Pada kelompok serangga nyamuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

BAB 2 DATA & ANALISA

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA CHLORPYRIFOS DENGAN LAMDA SIHALOTRIN TERHADAP KEMATIAN NYAMUK Aedes aegypti. Yadi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemantauan Vektor Penyakit dan Binatang Pengganggu. dan binatang pengganggu lainnya yaitu pemantauan vektor penyakit dan

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. hari berikutnya hujan lagi. Kondisi tersebut sangat potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat Internasional serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dimana negara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah daerah beriklim tropis sehingga menjadi tempat yang cocok untuk perkembangbiakan nyamuk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Daerah pemukiman di Indonesia masih banyak yang memiliki potensi menjadi sarang berkembangnya nyamuk. Lingkungan kumuh dan tidak bersih merupakan sasaran utama bagi nyamuk untuk mengembangbiakkan keturunannya. Lingkungan kumuh dan tidak bersih harus menjadi perhatian bagi pemerintah maupun masyarakat agar jauh dari penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk. Masyarakat sadar akan dampak bahaya yang ditularkan oleh nyamuk, mulai dari penyakit demam berdarah, malaria dan lain-lain. Insektisida atau dikenal sebagai obat nyamuk menjadi pilihan masyarakat sebagai alat bantu untuk mengatasi serangan nyamuk. Obat nyamuk bakar, elektirk, oles dan semprot merupakan insektisida yang banyak digunakan oleh masyarakat. Produk obat nyamuk bakar menjadi salah satu pengusir nyamuk yang paling banyak digunakan masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah dikarenakan harganya yang terjangkau. Obat nyamuk yang banyak digunakan ini akan memberantas nyamuknyamuk yang ada dengan asap yang dihasilkan dari pembakaran obat ini. Obat nyamuk sangat membantu dalam membasmi nyamuk dan dapat melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Zat yang terkandung dalam obat nyamuk yang menjadi bahan utama dalam membunuh nyamuk, tapi banyak masyarakat yang belum mengetahui zat yang terkandung dalam obat nyamuk ternyata dapat membahayakan kesehatan. Zat propoxur, diklorvos dan d-allethrin ialah zat berbahaya yang terkandung pada 1

2 obat nyamuk dan sebagai zat utama yang dapat membunuh nyamuk. Zat propoxur ialah senyawa karbamat yang pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India, zat ini sudah dilarang penggunaannya di luar negri. Zat diklorvos termasuk salah satu pestisida handalan dalam membasmi hama, karena itu diklorvos digunakan dalam produk-produk pembasmi nyamuk dan serangga yang sering berkeliaran dalam rumah. Daya kerjanya cukup mengagumkan, sekali semprot puluhan nyamuk dan serangga tewas, namun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa pestisida adalah racun pembasmi hama, jadi sudah pasti termasuk kelompok B3 yakni Bahan Beracun dan Berbahaya. Berhubung diklorvos termasuk jenis pestisida, maka obat anti nyamuk yang mengandung diklorvos tentu beracun dan berbahaya pula. Zat d-allethrin merupakan racun kelas menengah yang juga dapat mengakibatkan dampak buruk pada kesehatan manusia. Zat propoxur, diklorvos dan d-allethrin memiliki dampak buruk yang terjadi jika dihirup oleh manusia cukup banyak. Bahan aktif dari obat nyamuk masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan maupun kulit, peredaran darah dan menyebar ke sel-sel tubuh. Saluran pernafasan merupakan jalur utama terkenanya zat-zat berbahaya ini karena manusia akan lebih banyak menghirup dari asap yang dikeluarkan obat nyamuk bakar, elektrik maupun semprot. Bayi dan anak balita bisa dikatakan rentan terhadap zat berbahaya yang tergantung dalam obat nyamuk, karena organ-organ tubuhnya belum sempurna dan memiliki kulit yang masih sensitif, bahkan bisa lebih berbahaya lagi pada anak yang alergi dan punya bakat asma. Organ tubuh yamg terganggu bisa saja terjadi jika pemakaian obat nyamuk tidak terkontrol sehingga dipakai dalam dosis yang berlebihan. Obat nyamuk bisa menjadi faktor penyebab asma. Obat nyamuk yang beredar saat ini sebagian mengandung salah satu zat berbahaya. Masyarakat yang masih menggunakan obat nyamuk sebagai alat basmi nyamuk harus mengetahui aturan pakai yang aman dalam menggunakan obat nyamuk. Cara pakai yang aman merupakan satu-satunya cara untuk mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan oleh obat nyamuk sehingga masyarakat terjaga kesehatannya saat menggunakan obat nyamuk.

3 Masyarakat Indonesia terutama masyarakat di kota Bandung masih banyak yang belum mengetahui tentang cara pakai yang aman dalam penggunaan obat nyamuk. Pemerintah kota seperti Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat pun belum pernah mensosialisasikan tentang bagaimana menggunakan obat nyamuk yang aman agar terhindar dari dampak buruk akibat zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk. Masyarakat menengah kebawah maupun masyarakat yang masih menggunakan obat nyamuk di berbagai daerah di kota Bandung masih banyak yang menggunakan obat nyamuk dengan aturan pakai yang salah. Proyek Akhir Grafis dengan tema Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman, penulis, mencoba untuk memberi informasi dan kepedulian kepada masyarakat luas, khususnya di Kota Bandung, tentang cara pakai obat nyamuk yang aman, diperlukan sebuah sarana untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang hal tersebut, salah satunya dengan menggunakan kampanye. Kampanye yang dibuat adalah sebuah kampanye yang menginformasikan kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan cara pakai yang aman, sehingga masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah dan pemakai obat nyamuk terhindar dari dampak buruk yang diakibatkan zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk. Kampanye ini akan dirancang melalui media visual yang informatif secara visual dan konsep, agar pesan dapat menjangkau sasaran secara efektif. Kampanye ini didukung dengan proses dan keilmuan Desain Komunikasi Visual, dimana dalam merancang program kampanye, menitikberatkan pada kekuatan penyampaian pesan melalui media-media yang bersifat visual dengan konsep yang baik, sehingga menghasilkan kampanye yang efektif. 1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah Fokus perumusan dan pembatasan masalah lebih kepada permasalahan yang hendak dikaji pada program Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman dimana perumusan dan pembatasan masalah tersebut dapat membantu dalam menerapkan kampanye yang efektif bagi masyarakat.

4 1.2.1 Perumusan Masalah Rancang kampanye dengan tema Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman ini menjelaskan perumusan yang akan diuraikan tentang bahaya, dampak dan pemakaian yang benar dari penggunaan obat nyamuk, maka perumusan masalah yang akan diuraikan oleh penulis adalah: 1. Bagaimana merancang visual pada media kampanye informasi yang efektif untuk menginformasikann kepada masyarakat tentang dampak buruk akibat zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk jika cara pemakaian obat nyamuk sembarangan. 2. Bagaimana memilih media yang tepat dan sesuai dengan sasaran. 1.2.2 Pembatasan Masalah Kampanye ini akan dibatasi oleh penulis setelah menyusun perumusan masalah untuk mengefektifkan program kampanye yang dirancang secara baik, sebagai berikut: 1. Merancang desain kampanye yang komunikatif dan sarat akan informasi mengenai dampak buruk akibat zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk jika cara pemakaian obat nyamuk sembarangan. 2. Menentukan media kampanye yang sesuai dengan tempat kampanye. 1.3 Maksud dan Tujuan Rancang kampanye ini memiliki maksud dan tujuan, dimana maksud dan tujuan tersebut menjadi acuan yang digunakan untuk menempatkan kampanye tepat pada konsep dasar yang merupakan acuan utamanya.

5 1.3.1 Maksud Rancang kampanye ini bermaksud memberikan informasi mengenai bahaya dan dampak buruk yang diakibatkan zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk jika pemakaian obat nyamuk sembarangan. Rancang program kampanye informasi tentang cara pemakaian obat nyamuk yang aman ini menitikberatkan pada kekuatan penyampaian pesan melalui mediamedia visual dalam bentuk cetakan (printed matter) yang informatif dan baik secara konsep maupun visual. 1.3.2 Tujuan Program kampanye informasi tentang bahaya dan dampak zat berbahaya pada obat nyamuk dan pemakaian yang benar ini memiliki tujuan, antara lain: 1. Menginformasikan pada masyarakat tentang dampak buruk akibat zat berbahaya yang terkandung pada obat nyamuk melalui media visual kampanye. 2. Menginformasikan cara pakai yang aman dalam penggunaan obat nyamuk melalui media visual kampanye. 3. Memberikan kesadaran pada masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungannya. 1.4 Kegunaan Proyek Akhir Grafis Proyek Akhir Grafis yang mengangkat permasalahan kampanye mengenai zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk dan cara pemakaian yang aman ini memiliki sisi kegunaan, seperti kegunaan profesi dan kegunaan akademis.

6 1.4.1. Kegunaan Profesi Rancang Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman sebagai kegunaan profesi, antara lain: 1. Dinas Kesehatan propinsi Jawa Barat dapat menggunakannya sebagai referensi kampanye informasi dari proyek akhir grafis ini, ketika akan mengkampanyekan kembali mengenai permasalahan dampak buruk akibat zat berbahaya dalam obat nyamuk dan cara pakai yang aman. 2. Dinas Kesehatan propinsi Jawa Barat dapat menggunakan kampanye ini dalam membantu masyarakat untuk mengetahui dampak buruk akibat zat berbahaya dalam obat nyamuk dan cara pakai yang aman. 1.4.2 Kegunaan Akademis Rancang Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman sebagai kegunaan akademis, antara lain: 1. Kampanye ini dapat menjadi media informasi bagi pihak akademis, mahasiswa/i dan perangkat kampus. 2. Penulis mengetahui faktor-faktor yang memperngaruhi pemilihan mediamedia kampanye, pesan utama, target dan positioning kampanye, serta konsep visual dan desain kampanye informasi. 3. Rancang Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman ini, dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak akademis, khususnya para akademisi Universitas Widyatama dan semua kalangan yang ingin melakukan hal yang serupa, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proyek akhir grafis mengenai rancangan Kampanye Cara Pemakaian Obat Nyamuk Yang Aman sebagai berikut:

7 Bab I Pendahuluan Zat propoxur, diklorvos dan d-allethrin ialah zat aktif kimia berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk. Zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk ini dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan seperti salah satu nya gangguan pernafasan. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang dampak negatif yang ditimbulkan jika penggunaan obat nyamuk sembarangan. Kampanye dapat dijadikan suatu media yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dampak bahaya zat aktif kimia yang terkandung dalam obat nyamuk jika pemakaian obat nyamuk sembarangan dan sebagai media informasi untuk penggunaan obat nyamuk secara aman dan benar, sehingga masyrakat lebih berhati-hati dan mengikuti aturan pakai yang aman dalam penggunaan obat nyamuk. Bab II Kajian Masalah Pembahasan yang terdapat di dalam bab kajian masalah ialah mencari pokok permasalahan yang terdapat dalam pembuatan Proyek Akhir, yang kemudian didukung dengan teori-teori pasti yang diambil dari berbagai sumber dan kemudian akan digunakan sebagai bahan acuan untuk memberikan solusi pada bab selanjutnya. Di uraikan beberapa contoh bentuk kampanye serupa yang pernah dibuat dalam sebuah kerangka pemikiran yang kemudian menjadi referensi bagi penulis dalam memberikan informasi kepada target audiance mengenai dampak buruk akibat zat berbahaya yang terkandung dalam obat nyamuk jika pemakaian obat nyamuk salah. Hal itu digunakan oleh penulis sebagai kerangka kerja dalam perancangan strategi kampanye yang informatif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebersihan lingkungannya dan cara pemakaian obat nyamuk yang aman.

8 Bab III Analisa Masalah Dalam bab ini dilakukan penerapan strategi khusus yang akan digunakan untuk menganalisa permasalahan yang menjadi tema dari pembuatan Proyek Akhir ini, yaitu tentang cara pemakaian obat nyamuk yang aman di Kota Bandung melalui kampanye dengan media aplikasi yang tepat, sehingga masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah memiliki kesadaran tentang dampak bahaya yang ditimbulkan zat berbahaya dalam obat nyamuk, pemakaian secara aman obat nyamuk dan lebih peduli akan kesehatan dan kebersihan lingkungannya. Dalam bab ini dijelaskan juga bagaimana teknik pengumpulan data yang akan dilakukan selama pengerjaan Proyek Akhir, lalu diuraikan tentang visi dan misi serta tujuan dari pemberi tugas yang berperan menangani masalah-masalah sosial di Kota Bandung khususnya masalah kesehatan yang kerap terjadi di masyarakat. Bab IV Pemecahan Masalah Menentukan konsep dan merancang bagaimana kampanye yang akan dibuat berdasarkan hasil dari penelitian dan data yang telah diambil, yang disesuaikan dengan target sasaran yang dituju dari inti permasalahan ini. Penjelasan mengenai konsep lain yang mendukung perancangan kampanye dan media yang tepat mengenai dampak dari zat berbahaya dalam obat nyamuk serta bagaimana teknis pengerjaan visualnya ada pada bab ini. Bab V Rincian Tugas Menguraikan tentang teknis serta kalkulasi biaya produksi mengenai perancangan kampanye yang dibuat melalui media-media yang telah ditentukan, kemudian dapat menjadi acuan bagi pihak perancang maupun pihak produksi dalam merealisasikan pengerjaan kampanye ini. Selain itu disertakan pula hasil akhir dalam format yang disesuaikan berdasarkan

9 pedoman penulisan yang ada, baik itu citra, bentuk, gambar atau hasil rancangan dalam format media aplikatif yang dapt menginformasikan pesan secara visual mengenai apa saja yang telah dikerjakan sebagai bentuk penyelesaian tugas yang diberikan.