BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai kurs rupiah,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi. Peran strategis bank bukan hanya sebagai wahana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat Penulisan Kerangka Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lain yang ditopang oleh bank tersebut. Fungsi bank sebagai perantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. asing. Penelitian ini juga ingin menguji pengaruh capital adecuacy ratio (CAR),

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing dimana akibat dari krisis moneter tersebut mengakibatkan kekacauan dari berbagai aspek pemerintahan baik dari aspek politik, keamanan, serta kehidupan sosial masyarakat. Bahkan dunia perbankan pun terkena dampak dari krisis moneter tersebut yang di tandai dengan kebijakan uang ketat yang ditandai dengan naiknya suku bunga Sertifikat BANK INDONESIA ( SBI ) sehingga hal tersebut membuat pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional ( BPPN ). BPPN bertugas untuk memilih, menyaring dan menyeleksi bank-bank nasional ( BUMN, swasta, maupun campuran ) yang dianggap memerlukan perbaikan. Langkah pemerintah melalui BPPN sebagai tindak lanjut dalam industri Perbankan yaitu melikuiditas 16 Bank swasta pada tanggal 24 November 1997, pembekuan operasi 7 Bank swasta serta mengambil alih 7 Bank swasta oleh BPPN pada tanggal 4 April 1998, selanjutnya pada bulan Agustus 1998 pemerintah membekukan 8 Bank dan mengambilalih 7 Bank ( Lukman, 2001 ) langkah tersebut dilakukan mengingat Bankbank telah mengalami kesulitan keuangan yang membahayakan kelangsungan usaha dan mengancam runtuhnya sistim Perbankan Nasional. Penilaian kinerja perusahaan sangat penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham, maupun pemerintah karena menyangkut distribusi diantara mereka.

Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator sumber utama variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah Laporan Keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan Laporan Keuangan ini dapat dihitung sejumlah Rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian kinerja perusahaan. PT. Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk adalah bank BUMN atau bank pemerintah yang memiliki kinerja baik diantara kinerja Bank pemerintah lain yaitu Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara ( BTN ), Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) dan Bank Ekspor Indonesia. Bank pemerintah yang masuk dalam program rekapitalisasi yaitu Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank BRI. Pangsa pasar Bank BNI dalam perbankan nasional sangat besar, pada bulan Maret 2001 tercatat bahwa pangsa pasar Bank BNI adalah sebesar 11,77 %(Infobank Agustus 2001 ) Berdasarkan pada latar belakang tersebut dan kinerja Bank-bank besar yang mengalami penurunan akibat krisis yang terjadi maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SAAT KRISIS MONETER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL 2

1.2. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : Bagaimana kinerja keuangan Bank BNI yang diukur menurut Rasio CAMEL pada saat sebelum dan saat krisis moneter dengan angka mutlak maupun persentase kenaikan masing-masing Rasio? 1.3. BATASAN MASALAH Melihat topik diatas, maka batasan masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada PT. Bank BNI ( Persero ) Tbk yang terdaftar di BEJ. 2. Penelitian ini menguji 5 komponen dari metode CAMEL yaitu faktor Permodalan, Kualitas Aktiva, Manajemen, Rentabilitas dan Likuiditas. 3. Analisis dilakukan berdasarkan Laporan Keuangan Bank BNI yang meliputi Laporan Neraca dan Laporan Rugi Laba 2 tahun sebelum krisis moneter ( 1995-1996 ) dan 2 tahun saat krisis moneter ( 1998-1999 ). 4. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengertian kinerja itu sendiri yaitu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dicapai Bank BNI tersebut sebelum dan saat krisis moneter. 1.4. TUJUAN PENELITIAN Tujuan diadakan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui kinerja keuangan Bank BNI yang diukur menurut Rasio CAMEL pada saat sebelum dan saat krisis dengan angka mutlak maupun persentase kenaikan. 3

1.5. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Adapun pihak-pihak yang dapat menggunakan hasil penelitian ini adalah: 1. Penulis Merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang selama ini diterima dibangku kuliah dan mempraktekkannya pada kehidupan sehari-hari serta menambah pengetahuan, pengalaman, serta informasi bagi penulis selama penelitian. 2. Perusahaan Membantu perusahaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan sehingga perusahaan dapat menetapkan strategi yang tepat untuk waktu yang akan datang. 3. Mahasiswa Sebagai bahan bacaan serta menambah pengetahuan dan wawasan dalam menggunakan model penilaian kinerja bank. 4. Pemerintah Sebagai informasi untuk mengambil kebijakan dalam memenuhi kondisi suatu Bank. 1.6. HIPOTESIS Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan saat krisis moneter yang diukur dengan metode CAMEL, sehingga dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut: 4

Kinerja keuangan Bank BNI sebelum krisis lebih baik daripada kinerja keuangan saat krisis moneter yang diukur menurut persentase kenaikan dari masing-masing rasio CAMEL. 1.7. METODOLOGI PENELITIAN 1.7.1. Jenis data, Sumber data dan Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Laporan Keuangan Bank ( LKB ) Bank BNI dua tahun sebelum dan dua tahun saat krisis moneter. Krisis moneter terjadi pada tahun 1997 maka Laporan Keuangan yang diambil adalah Laporan Keuangan untuk tahun 1995-1996 ( 2 tahun Sebelumnya ) dan tahun 1998-1999 ( 2 tahun Saat krisis ). Laporan Keuangan yang digunakan menggunakan tanggal 31 Desember sebagai akhir tahun pembukuan. Laporan Keuangan Bank diperoleh dari internet pada website www.ebursa.com dan Homepage masing-masing Bank yang bersangkutan serta dari sumber-sumber lain. 5

1.7.2. Alat Analisis A. Metode CAMEL, yakni terdiri dari indikator yang berunsurkan variabel-variabel berikut: (Lukman, Hal 46, 2001 ) C : Capital (Rasio kecukupan Modal) meliputi Rasio CAR( Capital Adequacy Ratio ) A : Asset ( Rasio Kualitas Aktiva) meliputi Rasio RORA( Return On Risked Asset ) M : Management ( Menilai Kualitas Manajemen) Rasio NPM ( Net Profit Margin ) E : Earning ( Rasio Rentabilitas ) Rasio ROA(Return On Asset), ROE(Return On Equity), BOPO ( Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional ) L : Liquidity (Rasio Likuiditas ) meliputi Rasio LDR ( Loan to Deposit Ratio ) Aspek Permodalan Penilaian Aspek Permodalan suatu Bank lebih dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau berapa modal Bank tersebut telah memadai untuk menunjang kebutuhannya. Dalam penelitian ini kecukupan modal dinilai berdasarkan Rasio CAR standar BANK INDONESIA Bank yang dikategorikan sebagai Bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit adalah sebesar 8 % ketentuan ini ditetapkan oleh BIS ( Bank for International Settlements ) dengan rumus sebagai berikut: equity capital fixed asset CAR = 100% total loans + securities Kualitas Aktiva Produktif Aspek Kualitas Aktiva Produktif dinyatakan dengan Return On Risked Asset RORA. RORA merupakan Rasio antara Laba sebelum pajak dengan Risked Asset, RORA mengukur kemampuan Bank dalam berusaha mengoptimalkan Aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh Laba. Risked Asset merupakan perwujudan antara 6

kredit yang diberikan ditambah dengan penempatan pada surat-surat berharga semakin besar nilai RORA maka kinerja bank akan semakin baik Laba sebelum pajak RORA = 100% Risked Asset Aspek Manajemen Aspek manajemen diproksikan dengan profit margin dirumuskan sebagai berikut : Net Income Net Profit Margin = 100% operating income Net Profit Margin ( NPM ) adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan ( Laba ) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya jika nilai rasio NPM semakin besar dari tahun ke tahun, berarti kinerja bank tersebut akan semakin baik dan sebaliknya jika rasio NPM semakin kecil maka kinerja bank dinilai kurang baik dilihat dari segi manajemennya. Aspek rentabilitas ( earnings ) Analisis rentabilitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan rentabilitas bank akan diukur dengan menggunakan : a. Return On Asset ( ROA ) yaitu rasio Laba terhadap aktiva sesudah bunga dan pajak rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan / Laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin baik pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut standar yang diwajibkan BANK INDONESIA adalah sebesar 1,5 % ROA dirumuskan sebagai berikut : 7

Laba sebelum pajak ROA = 100% Total aktiva b. Return On Equity ( ROE ) adalah rasio-rasio laba terhadap modal sendiri rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham serta para investor dipasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan dengan demikian rasio ROE merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham atau kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan pembayaran dividen. Standar yang diwajibkan BANK INDONESIA untuk setiap bank adalah sebesar 11 %. ROE dirumuskan dengan rumus : Laba bersih ROE = 100% Modal sendiri c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional ( BOPO ), BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasional standar yang diwajibkan oleh BANK INDONESIA adalah sebesar 92 %, jika rasio BOPO dibawah 92 % maka kinerja suatu bank akan semakin baik BOPO dirumuskan sebagai berikut : BebanOperasional BOPO = 100% Pendapa tan Operasional Aspek Likuiditas ( liquidity ) Analisis likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar utang-utangnya dan membayar kembali kepada 8

deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan diukur dengan menggunakan rasio LDR ( Loan to Deposit Ratio ) dirumuskan sebagai berikut : Jumlah kredit yang diberikan LDR = 100% Total dana pihak ketiga + Modal sendiri LDR digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Standar LDR yang baik adalah yang nilainya berkisar antara 85 % - 110 % LDR yang terlalu rendah berarti banyak dana yang tidak dioptimalkan pemanfaatannya dalam bentuk kredit sebaliknya LDR yang terlalu besar menunjukkan ketergantungan bank pada dana beresiko tinggi seperti kredit macet. 9

1.8. SISTIMATIKA PENULISAN Bab I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penulisan, metodologi penelitian dan sistimatika penulisan dari skripsi ini. Bab II : LANDASAN TEORI Berisi teori-teori yang melatarbelakangi penulisan skripsi ini Bab III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Berisi gambaran tentang sejarah perbankan Indonesia dan gambaran umum bank yang diteliti yang terdiri dari penjelasan singkat perusahaan, sejarah berdirinya dan sebagainya. Bab IV : ANALISIS DATA Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN 10