I. PENDAHULUAN. kepermukaan. Sebagai suatu alternatif kini mulai di terapkan sistem ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. secara praktik operasionalnya. Dalam beberapa penelitian dan kajian, ekonomi islam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

DAFTAR GAMBAR Bank Umum Syariah Berdasarkan Jumlah Aset dan DPK per Juni 2012

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya akan dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank


II. TINJAUAN PUSTAKA Bentuk Hukum, Permodalan dan Kepemilikan Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melandanya krisis ekonomi menjadi momok menakutkan bagi setiap negara di dunia. Berbagai negara mencari jalan keluar dengan melakukan berbagai inovasi dan memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan yang timbul kepermukaan. Sebagai suatu alternatif kini mulai di terapkan sistem ekonomi syariah di berbagai negara untuk mengelola keuangan dan menjadi solusi untuk keluar dari krisis ekonomi global. Penggunaan sistem ekonomi syariah ini di harapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat yang ada di negara tersebut. Sistem ekonomi syariah menerapkan sistem yang adil, transparan, aman dan tidak menguntungkan orang tertentu dalam pelaksanaannya. Sesungguhnya ilmu ekonomi syariah juga sama dengan definisi ilmu ekonomi pada umumnya. Tapi Ilmu ekonomi Syariah mempunyai tujuan yang tidak hanya demi kesejahteraan duniawi saja tetapi kesejahteraan spiritual, yaitu dengan menggunakan sumber-sumber hukum Islam. Awalnya di Indonesia perkembangan ekonomi syariah masih belum booming dan masih diremehkan. Tapi seiring perkembangan keinginan dan harapan umat Islam yang menjadi dominan di Indonesia sangatlah kuat, keinginan itupun berkembang

2 seiring dengan berkembang pemahaman masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang berdasarkan syariah. Undang-undang Perbankan Indonesia, yakni Undang-undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, membedakan bank berdasarkan kegiatan usahanya menjadi dua, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana disebutkan dalam butir 13 Pasal 1, memberikan batasan pengertian prinsip syariah sebagai aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah, antara lain, pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember 2003 terdapat 3 Bank Umum Syariah (BUS) dan 8 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan total asset lebih dari 7,8 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Kemudian pada Desember 2008 Unit Usaha Syariah bertambah menjadi 26 UUS, dan awal januari 2009 bertambah menjadi 5 BUS, dimana dua bank melakukan spin off yaitu Bank BRI syariah dan Bank Bukopin Syariah. Hal ini

3 merupakan pencapaian prestasi yang membanggakan bagi perbankan syariah di Indonesia, karena dalam waktu singkat perkembangan aset perbankan syariah mencapai Rp 49,5 triliun pada 2008 melonjak dibandingkan 2004 yang hanya Rp 15,3 triliun. Namun, dalam perkembangannya bank syariah menghadapi beberapa tantangan yang mesti dihadapi dan dituntut untuk dapat memberikan terobosan dalam rangka mengembangkan potensi perbankan syariah, diantaranya tantangan bank syariah adalah: 1. Ketidakmengertian masyarakat pada umumnya tentang produkproduk unggulan perbankan syariah. 2. Kurang populernya produk-produk pembiayaan yang secara teori dapat mendukung sektor rill, salah satunya yang cukup berpotensi memberikan kontribusi pada sektor rill adalah pembiayaan mudharabah di samping besarnya risiko yang harus dihadapi bank syariah dalam memberikan pembiayaan tersebut. 3. Rentannya bank syariah terhadap risiko likuiditas jika memberikan pembiayaan mudharabah. 4. Sumber daya manusia yang terbatas. Trend terbaru pembentukan bank syariah ialah melalui akuisisi dan konversi bank konvensional menjadi bank syariah. Adapun implementasinya dapat dilakukan melalui tiga pendekatan. Pertama, bank umum konvensional yang telah memiliki unit-unit syariahatau (UUS) mengakuisisi bank yang relatif kecil kemudian mengkonversinya menjadi syariah dan melepaskan serta menggabungkan UUS-nya dengan bank yang baru dikonversi tersebut. Kedua, bank umum konvensional yang belum memiliki UUS, mengakuisisi bank yang relatif kecil dan mengkonversinya menjadi syariah. Ketiga, adalah dengan

4 melakukan pelepasan UUS dan dijadikan Bank Umum Syariah tersendiri (Adiwarman A. Karim). Pembentukan bank umum syariah baru dengan mekanisme akuisisi dan konversi ini misalnya dapat dilihat pada yang baru terjadi, yaitu proses akuisisi yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk terhadap Bank Jasa Arta. Hal ini tercapai setelah para pemegang saham BRI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui usulan direksi mengkuisisi Bank Jasa Arta, sebuah bank kecil berbasis di Jakarta yang selanjutnya dijadikan anak perusahaan dan dikonversi menjadi Bank BRI Syariah (Harian Ekonomi Bisnis Sriwijaya Pos, 6 September 2007). Dalam (RUPSLB) dimaksud selain menyetujui akuisisi atas Bank Jasa Arta, juga menyetujui keputusan pemisahan UUS yang sudah ada pada BRI dan menggabungkannya kedalam bank umum syariah hasil konversi dimaksud. Sementara BRI akan berkonsentrasi menggarap jasa perbankan konvensional seperti yang ditekuni selama ini, sedangkan jasa perbankan syariah sepenuhnya akan dikendalikan oleh BRI Syariah. Adanya proses akusisi dan konversi bank dimaksud secara umum harus memperhatikan dan mengindahkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya, serta ketentuan khusus yang ada dalam peraturan perundang-undangan di bidang perbankan. Di samping itu mengingat PT. BRI sebagai PT terbuka sehingga dalam hal ini juga perlu memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

5 Aktivitas PT. Bank BRI syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah. Bank yang diakuisisi adalah bank jasa arta, yaitu bank kecil, non asing, dan kurang dikenal yang memiliki total assets 250,1 M pada juni 2007. Pemiliknya ialah bapak Awong Widjaya, PT Panasia Syntetic Abadi,dan PT Panasia Intertraco (yang dikenal Panasia Group), kantor pusatnya dijalan Wahid Hasim no 228 jakarta. Bank BRISyariah masih berstatus non devisa sehingga hanya dapat melayani transaki-transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuanketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dalam valuta asing. Jika ditinjau dari segi pembiayaannya bank BRISyariah Tbk. Merupakan bank yang pemberian pembiayaannya bersifat kerakyatan atau pembiayaan yang bersifat usaha menegah kecil dan mikro, jika ditinjau dari aspek ekonomi pembiayaan ini memiliki resiko kredit yang kecil karena usaha kecil hanya melakukan pinjaman yang kecil sehingga tidak terlalu berpengaruh pada bank tersebut

6 Laporan keuangan PT Bank BRISyariah Tabel 1.1.2 Perbandingan aktiva, aktiva produktif, pembiayaan, DPK, Ekuitas, Laba/Rugi BRISyariah 2010 2011 Dalam jutaan rupiah Balance Sheet Neraca (Dalam 2011 2010 Jutaan Rupiah) (in Million Rupiahs) Jumlah Aktiva 11,200,823 6,856,386 Total Assets Akiva Produktif 10,157,560 6,418,308 Earning Assets Pembiayaan 9,170,300 5,527,081 Financing Dana Pihak Third Party 9,906,412 5,096,597 Ketiga Found Ekuitas Bersih 966,676 954,598 Equity Net Laba (rugi) Profit (loss) 11,654 10,954 Tahun Berjalan Current Year Sumber : BRI Syariah.com Pertumbuhan aset ini diperoleh dari sokongan peningkatan di sektor pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sektor pembiayaan dari tahun ke tahun selalu tumbuh dan terjadi peningkatan, dari posisi Desember 2008 sebesar Rp 1,046 triliun meningkat sampai dengan akhir Desember 2009 menjadi Rp 2,6 triliun. Peningkatan terus terjadi di akhir tahun 2010 menjadi Rp 5,53 triliun dan terakhir pada posisi 31 Desember 2011 menjadi Rp 9,17 triliun. Selain menggunakan akuisisi ada pula bank syariah yang terbentuk secara mandiri tanpa melalui proses akuisisi, yaitu bank BNI Syariah, BNI Syariah berdiri pada tahun 2000 yang terbentuk secara mandiri melalui tim proyek internal tanpa bantuan konsultan. Pola yang digunakan oleh BNI untuk masuk dalam pasar perbankan syariah adalah dual banking system. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 10 tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan perbankan syariah

7 secara sekaligus. Di dalamcorporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan pemisahan di tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Laporan keuangan PT Bank BNI Syariah 2011 Tabel 1.1.5 Perbandingan Aktiva, aktiva produktif, pembiayaan, DPK, Ekuitas, Laba BNISyariah 2010 2011 Dalam jutaan rupiah Balance Sheet Neraca (Dalam 2010 2011 Jutaan Rupiah) (in Million Rupiahs) Jumlah Aktiva 6,394,924 8,466,887 Total Assets Akiva Produktif 6,017,251 7,826,113 Earning Assets Pembiayaan 3,558,485 5,310,292 Financing Dana Pihak Ketiga 5,162,728 6,756,262 Third Party Found Ekuitas Bersih 2,419,918 2,494,626 Equity Net Laba (rugi) Tahun Berjalan 36,512 66,354 Sumber : BNI Syariah.com Profit (loss) Current Year Pertumbuhan aset ini diperoleh dari sokongan peningkatan di sektor pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sektor pembiayaan dari tahun ke tahun selalu tumbuh dan terjadi peningkatan, dari posisi Desember 2010 sebesar Rp 3,558 triliun meningkat sampai dengan akhir Desember 2011 menjadi Rp 5,3 triliun. Tabel 1.1.7 Perbandingan Laba Bersih Bank BNI Syariah & BRI Syariah Dalam jutaan rupiah

8 Tahun 2010 2011 Laba BRI 10,95 11,65 Laba BNI 36,512 66,354 Dapat kita lihat pada tabel 1.1.7 bahwa pada Bank BNI Syariah Terjadi peningkatan Laba yang cukup signifikan hampir mencapai 90%, dan proporsi akan Laba yang didapat relatif besar. Sedangkan pada BRI Syariah mengalami kenaikan kurang dari 10%, sehingga Laba yang didapat relatif kecil. Menarik jika dilihat apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut,padahal jika dilihat BRI syariah pembiayaannya bersifat kerakyatan atau lebih ke menengah bawah dan usaha mikro, sedangkan BNI syariah lebih ke pembiayaan konsumerisme seperti perumahan,ritel dan emas. Hal ini tentu menjadi kejanggalan sendiri untuk penulis karena notabene masyarakat Indonesia melakukan usaha mikro. Atas pertimbangan berdasarkan hal diatas tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti kinerja keuangan kedua bank syariah. maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT BANK BRI SYARIAH Tbk. DENGAN BANK BNI SYARIAH Tbk" 1.2 Permasalahan

9 Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ilmiah ini adalah bagaimana tingkat kesehatan bank yang diukur menggunakan metode CAELyang meliputi penilaian berdasarkan Capital (modal), Assets (Aktiva),Equity dan Likuiditas pada Bank BRI Syariah dan BNI Syariah. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: - Apakah terdapat perbedaaan kinerja keuangan bank BRI Syariah dengan bank BNI Syariah dilihat dari Capital (Modal) yaitu menggunakan Rasio kecukupan modal atau disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). - Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan bank BRI Syariah dengan bank BNI Syariah dilihat dariassets (Aktiva) yaitu menggunakan Rasio kredit bermasalah atau disebut Non Performing Loan (NPL). - Apakah terdapat perbedaaan kinerja keuangan bank BRI Syariah dengan bank BNI Syariah dilihat dari Equity yaitu menggunakan : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) dan - Apakah terdapat perbedaaan kinerja keuangan bank BRI Syariah dengan bank BNI Syariah dilihat dari Likuiditasnya yaitu menggunakan Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). 1.3 Tujuan Penelitian

10 Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank BRI Syariah dengan BNI Syariah yaitu dengan cara membandingkan rasio keuangan Bank BRI Syariahdengan Bank BNI Syariah, sehingga dapat diketahui manakah kinerja keuangan yang lebih baik. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi investor. Investor dapat mengetahui bank yang cocok dalam melakukan investasi perusahaan melalui kinerja keuangan. b. Bagi manajer. Sebagai pertimbangan dalam strategi perusahaan. dan menambah sumber pertimbangan bagi Owner dan Manajer perusahaan dalam memutuskan sebagai strategi perusahaan. c. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian kinerja keuangan dapat menjadi masukan untuk melakukan pembenahan ataupun perbaikan di sektor keuangan untuk meningkatkan nilai saham bank. d. Bagi penulis Penelitian ini tidak hanya bermanfaat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung tetapi yang terpenting bagi penulis adalah penulis dapat mengimplementasikan apa yang telah penulis dapat dari perguruan tinggi

11 ini dan salah satunya adalah dengan tercapainya skripsi ini. Serta dapat menjadi referensi dalam bidang Manajemen keuangan. 1.5 Kerangka Pemikirian Membuat proyeksi tentang kedua Bank penting dilaksanakan. Tahapan diawali dengan menggunakan metode CAEL untuk menilai kesehatan bank tersebut. Maka alat analisis yang digunakan adalah rasio - rasio keuangan di antaranya Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank, ini merupakan aspek Capital. Lalu rasio NPL (Non Performing Loan) yaitu rasio rasio kredit bermasalah yang ditunjukkan di dalam laporan keuangan berupa kredit kurang lancar, diragukan, dan macet terhadap total kredit yang disalurkan, ini merupakan aspek assets. Alat analisis untuk menilai equity yaitu ROA (Return On Asset) yang digunakan untuk menilai berapa return yang didapat dari penilaian asset. Selain itu ada beberapa alat analisis lain yang digunakan untuk menilai tingkat equity bank yaitu ROE (Return on Asset) yang sangat cocok digunakan dalam penelitian ini. Dalam mengukur tingkat dan distribusi bank dalam melakukan kegiatan operasinya peneliti menggunakan rasio BOPO. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah suatu rasio yang digunakan untuk melihat presentase dihasilkan dari perbandingan antaran beban operasional terhadap

12 pendapatan operasional. Semakin kecil presentase yang didapat maka semakin baik pula rasio BOPO dan merupakan aspek untuk menilai assets. Serta aspek likuditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. 1.5 Hipotesis Konseptual Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : - Hipotesis 1 : Terdapat perbedaan CAR (aspek Capital) BRISyariah dengan BNISyariah - Hipotesis 2 : Terdapat perbedaan NPL (aspek Assets) BRISyariah dengan BNISyariah - Hipotesis 3 : Terdapat perbedaan ROA, ROE, BOPO (aspek Equity), BRISyariah dengan BNISyariah dan - Hipotesis 4 : Terdapat perbedaan LDR (aspek Likuiditas) BRISyariah dengan BNISyariah

13 1.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data penelitian yang biasanya tercantum dalam bentuk tabel dan analisis didasarkan pada data di tabel tersebut. Data penelitian tersebut adalah olahan data perhitungan rasio keuangan. 2. Analisis statistika. Analisis statistika merupakan analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik statistik. Teknik ini dipergunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya.