KARYA TARI DALAM RANGKA WISUDA JATINING SEDYA. Dipentaskan pada acara wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012.

dokumen-dokumen yang mirip
TARI SELOKA KUSUMAYUDA

PERTUNJUKAN TARI GAYA YOGYAKARTA JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FBS UNY DALAM RANGKA NEMLIKURAN DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA OLEH : SUPRIYADI HASTO NUGROHO

SOSIALISASI DAN PROMOSI JURUSAN TARI DAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI MELALUI PERGELARAN KOREOGRAFI III

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan AKSARA 2017

FUNGSI KESENIAN LEDHEK DALAM UPACARA BERSIH DESA DI DUSUN KARANG TENGAH, DESA NGALANG, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL SKRIPSI

DESKRIPSI SENDRATARI LEGENDA BOKO. Oleh Supriyadi Hasto Nugroho

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

TARI MANGESTHI DALAM RANGKA DISKUSI DAN PELUNCURAN BUKU THE POLITIC OF OPENING CEREMONY

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

PIDATO REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA PADA UPACARA WISUDA & PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU PROGRAM DIPLOMA KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, 30 AGUSTUS 2005

TARI KURDHA WANENGYUDA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN. : Pendd. Seni Tari dan Drama

Deskripsi Karya Tari. Tayub Golong Gilig. Ditampilkan pada acara ASEAN EXPO 3-4 September 2013 Di Nanning, Guangzhi, Tiongkok.

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI TARI DRAMA

Pagelaran Wayang Ringkas

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

KAJIAN KOREOGRAFI TARI WANARA PARISUKA DI KELURAHAN KANDRI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Putri Nuur Wulansari Moh. Hasan Bisri., S.Sn., M.

TARI KENYA MENDRES DALAM RANGKA MALAM APRESIASI SENI DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA, 11 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

SILABUS PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah 2. Tujuan 3. Deskripsi Inti Mata Kuliah 4. Pendekatan Pembelajaran 5. Evaluasi

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN. : Pendd. Seni Tari dan Drama : Dasar-dasar produksi pementasan drama tari

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI SERTA SARJANA DAN DIPLOMA

ARTIKEL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 2011

Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha

KOREOGRAFI TARI OREK-OREK DI SANGGAR ASRI BUDAYA LASEM KABUPATEN REMBANG

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Skripsi

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

SANGGAR SASTRA JAWA. Kode : PBJ 231. : 2 SKS (Teori dan praktik) DESKRIPSI MATA KULIAH SANGGAR SASTRA JAWA

Work Shop Tari Golek Menak Gaya Yogyakarta di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 2005.

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA WISUDA KE XXVIII DAN SUMPAH NERS XIX SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PIDATO REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO WISUDA DIPLOMA, SARJANA DAN PASCASARJANA. KAMIS, 8 Februari 2018

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

FESTIVAL SENI RELIGIUS DAN KERAKYATAN PROGRAM PENGELOLAAN KERAGAMAN BUDAYA TAHUN 2013 TATA TERTIB PESERTA FESTIVAL SENI RELIGIUS DAN KERAKYATAN 2013

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA, PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

PIDATO REKTOR PADA UPACARA WISUDA PASCASARJANA PENDIDIKAN PROFESI, SARJANA, DAN DIPLOMA

BAB I PENDAHULUAN. depan yang lebih baik untuk memperbaiki budaya saat ini. Seperti yang dikatakan

REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PIDATO REKTOR

BAB III PENUTUP. diciptakannya. Pencapaian sebuah kesuksesan dalam proses berkarya

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

3. Karakteristik tari

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan

TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 2 )

SAMBUTAN REKTOR PADA WISUDA DIPLOMA, SARJANA, DAN PASCASARJANA PERIODE KE-1 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 TANGGAL 15 OKTOBER 2016

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3)

MATERI PENYUSUNAN KOMPOSISI

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

Gamelan, Orkestra a la Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

SILABUS PEMBELAJARAN

Kata kunci: Wayang Topeng, pelatihan gerak, pelatihan musik, eksistensi.

BAB IV PENUTUP. Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang. dalam mewujudkan karya komposisi karawitan dengan judul Lakuku.

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SENI TARI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANGIREJO YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. proses pembaharuan atau inovasi yang ditandai dengan masuknya gagasan-gagasan baru dalam

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

TENAGA, RUANG, DAN WAKTU SEBAGAI DASAR PENCIPTAAN KARYA TARI CITRAPATA. Oleh: Agustin Tri Wijayanti. Dosen Pembimbing: Drs. PeniPuspito M.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI

LAPORAN PENELITIAN GENERAL MANAGER PENTAS ORCHESTRA VIOLET ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 46 TAHUN 2010

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN KOMPETITIF PENERAPAN HASIL IPTEKS

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

KAJIAN NILAI ESTETIS TARI MEGAT-MEGOT DI KABUPATEN CILACAP

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

KARYA TARI SENDRATARI RAMAYANA SINTA PANGGIH DALAM MUHIBAH SENI UNY DI CANBERA AUSTRALIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

Transkripsi:

KARYA TARI DALAM RANGKA WISUDA JATINING SEDYA Dipentaskan pada acara wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012 Oleh Wien Pudji Priyanto, M.Pd. NIP.195507101986091001 JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas izin dan rahmat-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tari dengan judul Jatining Sedya dalam rangka Wisuda Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2012 yang diselenggarakan di GOR UNY. Sebagai pertanggungjawaban kami, maka pada kesempatan ini kami membuat deskripsi karyatari sebagai wujud laporan penggarapan. Penyelesaian penggarapan dan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta 2. Dekan FBS Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Prof.Dr.Suminto A Sayuti 4. Kajur Pendidikan Seni Tari FBS UNY. 5. Panitia Wisuda S3, S2, S1 dan S0 UNY 6. Seluruh pendukung karya tari Jatining Sedya. Laporan ini ditulis secara sederhana dan tentu masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu, kritik dan saran saya harapkan demi perbaikan karya dan laporan selanjutnya. Penulis Wien Pudji Priyanto DP,M.Pd. 2

SINOPSIS Karya tari ini menggambarkan dinamika kehidupan civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari tujuh Fakultas, Pascasarjana dan Karyawan serta mahasiswa. Berbagai latar belakang kehidupan masing-masing personil dan memiliki berbagai macam karakter. Perbedaan pendapat, dan beraneka peraturan yang semuanya menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Namun perbedaan tersebut dapat diatasi dengan visi dan misi masing-masing fakutas yang mengacu kepada misi dan visi Universitas. ------------------------------ 3

JUDUL KARYA SENI TARI JATINING SEDYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka wisuda, tanggal 2 Juni 2012 di GOR UNY, kami mendapat tugas untuk menjadi koreografer untuk pentas tari yang dipentaskan di GOR Universitas Negeri Yogyakarta. Karya Tari berjudul Jatining Sedya. Jatining Sedya berasal dari kata Jatining yang berarti sejati dan Sedya atau sedia yang dapat diartikan, apabila kita selalu bersedia melakukan usaha dengan disiplin, tekun, dan berusaha semaksimal mungkin pasti Tuhan akan memberikan keberhasilan yang maksimal. Latar belakang karya tari ini adalah adanya surat tugas yang diberikan oleh Dekan FBS UNY untuk berkarya/mengembangkan profesi sebagai dosen seni tari harus dapat berkarya tari. Adapun yang melatarbelakangi karya tari berjudul Jatining Sedya adalah kehidupan mahasiswa Jurusan Seni Tari sejak menjadi mahasiswa baru hingga berhasil atau lulus dengan hasil yang sangat memuaskan. B. Tujuan Pelaksanaan wisuda merupakan sebuah acara yang selalu dan rutin dilaksanakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta yang tertulis pada kalender akademik dan dilakukan empat kali dalam setiap tahunnya. Melalui keputusan senat universitas setiap pelaksanaan wisuda ditampilkan kesenian tari sebagai pra pembukaan upacara dan menampilkan paduan suara yang semuanya dilakukan oleh para mahasiswa dan melibatkan dosen. Maksud dan tujuan dari penampilan seni tari dan paduan suara pada setiap wisuda antara lain (1) kita menunjukan kepada seluruh 4

hadirin yang ada di gedung tempat wisuda termasuk para orang tua wisudawan bahwa kita memiliki seni tersebut. (2) kehadiran seni tari akan menambah suasana yang tenang, damai karena disamping melihat ketarampilan gerakan juga mendengarkan suara/bunyi gamelan (3) Menghargai dan peduli terhadap seni tardisi yang ada di Jawa khususnya Yogyakarta (4) menjadi ajang kreativitas bagi dosen dan mahasiswa seni tari untuk selalu berkarya dan berkarya.dan (5) mengembangkan kreativitas bagi civitas akademika jurusan seni di FBS UNY. C. Manfaat Bagi mahasiswa, memperoleh pengetahuan dan pengalaman bagaimana mencipta atau berkreasi menyusun sebuah karya koreografi serta mengetahui langkahlangkah dan mewujudkannya. Di samping itu akan mendapat pengalaman pentas atau menari dan menabuh gamelan bagi yang terlibat serta bagaimana berp[roses kreatif. Bagi dosen jurusan pendidikan seni tari merupakan sebuah pengalaman untuk berkarya kreatif dalam menciptakan koreografi dan merupakan pelaksanaan Tri dharma PT yaitu melaksanakan Pendidikan Penelitian dan Pengabdian melalui pergelaran tari pada acara wisuda. Bagi lembaga Universitas Negeri Yogyakarta, merupakan sebuah kebanggaan bahwa setiap ada kegiatan wisuda selalu dapat memberikan suguhan yang lain dari padayang lain. Menunjukan kepada masyarakat bahwa UNY peduli terhadap seni budaya Jawa khususnya seni karawitan dan Gamelan yang belum tentu PT lain menyelenggarakannya. Membawa nama baik DIY sebagai kota pelajar, kota pendidikan, kota budaya dan pariwisata, para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah asal bahkan mancanegara akan mengenal dan mengetahui budaya yang ada. 5

BAB II KONSEP GARAPAN A. Pemilihan Judul Ide awal dari garapan karya tari ini melalui kegiatan melihat dan mengkaji perjalanan belajar mahasiswa sejak masuk Perguruan Tinggi (UNY) dan lika-liku kehidupannya sebagai mahasiswa. Perjalanan hidup mereka sejak menjadi mahasiswa baru dan belum tahu apa yang harus dilakukan agar memperoleh hasil yang tinggi dan baik dengan berbagai upaya, strategi, dan model belajar, namun hasil yang mereka peroleh belum juga maksimal. Mereka terus berjuang dengan tekun, rajin, kerja keras, dan mereka menyadari bahwa kunci utama keberhasilan studi adalah komunikasi, konsultasi, organisasi, dan kompetisi. 2. Konsep Gerak Karya tari ini berpijak pada tari Yogyakarta yang diolah dan diberi sentuhan gerak tari Gaya Banyumasan. Hal ini dilakukan karena koreografer berasal dan berlatar dari Purbalingga serta memiliki kemampuan tari Banyumas. Perpaduan gerak antara gerak tari Jawa dan gaya Banyumas menjadi sebuah kolaborasi dan untuk memberikan kesan yang berbeda serta memiliki karakteristik Jawa Banyumasan. 3. Kerangka Garapan Sebuah karya tari atau koreografi tentu penyajiannya memiliki kerangka yang jelas, sehingga dalam penggarapan menjadi lebih mudah dilakukan baik oleh koreografer, penari, penata iringan, penata rias busana/kostum yang akan digunakan. Kerangka garapan dalam karya tari ini, meliputi (a) introduksi yaitu garap awal, (b) inti cerita garap tengah (c) Garap akhir sebagai penutup. 6

4. Konsep iringan Konsep iringan berpijak pada iringan gaya Yogyakarta dengan menggunakan seperangkat instrument gamelan Jawa slendro dan pelog. Adapun alat instrument yang digunakan adalah: (a) Kendang besar, (b) Kendang kecil, (c) Ketipung, (d) Bonang Barung, (e) Bonang Penerus, (f) Peking, (g) Rebab, (h) Kenong, (i) Kethuk, (j) Kempul, (k) Demung, (l) Gong. Penambahan vocal atau tembang dengan dialek Banyumas dan senggakan dimaksudkan untuk mendukung suasana serta menambah greget garapan tari tersebut sebagai garap kerakyatan. 5. Konsep Tata Buasna dan Rias Rias dan Busana pada tari Jatining Sedya, menggunakan rias dan busana yang sama atau tidak ada perbedaan karakter. Hal ini dimaksudkan agar konsep garap kerakyatan dan dikembangkan untuk kebutuhan pertunjukan yang bagus. Sedangkan untuk tata rias laki-laki menggunakan rias putra gagah dan penari putri menggunakan rias cantik, semuanya dikemas dan diwujudkan rias panggung agar penari menjadi lebih cantik dan yang laki-laki tampak gagah.. 6. Konsep Tata Panggung Tari Jatining Sedya dipentaskan pada proscenium stage artinya hanya dapat dilihat dari satu arah saja, yakni dari arah depan. Tempat pertunjukan di GOR UNY, berbentuk persegi empat, dengan alas lantai yang diberi nuansa trap dengan arah pementasan pada dua sisi yaitu dari arah ke para wisudawan-wisudawati dan dari arah para anggota senat. Pelaksanaan pada siang hari sehingga hanya menggunakan lampu spot light, suasana garapan tidak ditandai dengan pergantian lampu, melainkan didukung oleh iringan/irama gamelan. 7

BAB III PROSES GARAPAN A. Eksplorasi Sebagai langkah awal dari koreografer sebelum membuat karya tari yang harus dilakukan adalah merenung, berfikir melakukan konsntrasi untuk menentukan apa yang terlebih dahulu diwujudkan yaitu ide/gagasan.setelah melalui berbagai pertimbangan maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema dan konsep gerak. Koregrafer pada tahap ini melakukan kegiatan pengamatan terhadap beberapa objek yang saling berkaitan dengan kemampuan dan latar belakang kemampuan untuk menciptakan tari baru. Koreografer memilih tema dan mengumpulkan data yang dapat dijadikan gerak dalam tari dan mencatat semuahal yang terkait dengan penemuan ideide tersebut. B. Improvisasi Tahap improvisasi merupakan kelanjutan dari tahap eksplorasi, yakni membuat dan menyusun gerak-gerak yang terpilih. Koreografer berusaha untuk mengumpulkan gerak sebanyak mungkin dan menyusun berdasarkan kerangka yang telah direncanakan, yakni: (1) introduksi itu akan diisi apa, (2) inti cerita aka nada berapa ceritera yang akan digarap ke gerak tari, (3) sebagai penutup koreografer mau seperti apa agar dapat memuaskan para penontonnya. Hal ini dilakukan dalam studio atau ruang praktik tari/laboratorium untuk mencoba, menjajagi kemungkinankemungkinan gerak. C. Evaluasi Evaluasi merupakan langkah-langkah pemilihan, penyelesaian, dan penentuan gerak yang telah dilakukan pada tahap improvisasi. Dalam tahap ini seorang 8

koreografer pada waktu menentukan dan menyeleksi gerak disesuaikan dengan ide garapan. D. Forming (Pembentukan) Forming atau pembentukan merupakan langkah terakhir dalam penggarapan sebuah karya tari. Pada tahap ini gerak-gerak yang telah dipilih dan diseleksi merupakan gerak-gerak yang sudah pasti digunakan dalam suatu garapan. Tari ini memiliki tiga bagian, yakni: 1. Introduksi Menggambarkan dan membayangkan bahwa menjadi mahasiswa ternyata mengalami banyak permasalahan yang harus dihadapi, namun dengan berdoa memohon kepada Tuhan YME, kerja keras, tekun, disiplin, motivasi tinggi dan penuh semangat belajar pasti akan ditemukan jalan keluar/solusi maka semuanya akan menjadi lancar dengan baik dan sukses. 2. Inti Cerita Menggambarkan kebahagiaan menjadi mahasiswa baru setelah lolos seleksi, kemudian menjadi keluarga besar UNY. Masa-masa perkuliahan di mana mereka harus menghadapi kesulitan, malas, dan godaan-godaan lain yang datang silih berganti, munculnya berbagai konflik batin. Namun berkat kegigihan, kerja keras, dan ketekunan disertai doa akhirnya segala permasalahan dapat teratasi. 3. Penutup Cerita Menggambarkan kegembiraan, keceriaan mereka karena telah berhasil menyelesaikan studinya, dengan menaburkan bunga harapannya semua wisudawan akan kembali kemasing-masing daerah dan membawa harum almamaternya. 9

BAB IV HASIL KARYA A. Persiapan Pertama yang dilakukan adalah merekrut penari, 5 putri dan 4 putra, dan untuk peñata iringan garapan tari kami konsultasikan dengan penanggungjawab pengrawit ternyata disarankan mengambil dari teman yang memiliki kemampuan garap Banyumas. Selanjutnya kita mengundang pendukung dengan merencanakan latihan dan disepakati 5 kali latihan sendiri-sendiri, kemudian 3 kali latihan iringan gamelannya. Setelah itu dilakukan latihan gabungan sebanyak 3 kali, ditambah 1 kali gladhi kotor, 1 kali gladhi bersih dan 1 kali pergelaran. Kedua, proses latihan, dengan system target diawali dengan penjelasan ceritera, tema, ide garapan atau konsep garapan dan selanjutnya kerangka garap yang akan dilakukan. Selanjutnya setiap latihan kita melakukan target untuk bagian awal yaitu introduksi gerakan telah siap diberikan sehingga target dapat dicapai. Setiap pertemuan kita ulang target pertama kemudian penambahan pemberian ragam gerak untuk bagian kedua atau inti. Untuk latihan inti ini dilakukan sama dengan pertama yaitu pengulangan agar para penari hafal betul, baru ditambah ragam gerak berikutnya sampai selesai bagian inti. Latihan berikutnya adalah gerak untuk klimaks dan ending, ini diberikan selama dua kali pertemuan sehingga pada tahapm selanjutnya pengulangan gerakan awal, tengah dan akhir. Ketiga, latihan gabungan antara gerak dan iringan music gamelannya proses ini adalah latihan yang membutuhkan kerjasama baik koreografer, piñata iringan serta penarinya, karena setiap gerakan ada berapa hitungan dan membutuhkan suasana yang seperti apa dan bagaimana kehendak koreografer. Proses latihan dengan menggunakan 10

system target juga yaitu latihan awal diulang-ulang, kemudian latihan inti juga demikian serta bagian akhir juga diulang-ulang sampai tercapai. Keempat adalah gladhi kotor, merupakan proses persiapan atau latihan intensif penari dan pengrawit telah mendapat kepercayaan penuh untuk menhafal gerak, merasakan iringan dan ekspresi dan paham akan ceritera. Kelima adalah gladhi bersih proses persiapan terakhir adalah gladhi bersih semua pendukung harus konsentrasi dan menunjukan kesiapan betul agar dalam pergelaran dapat sukses dan maksimal. Proses ini telah dirancang dan diatur oleh panitia wisuda tingkat universitas, sehingga semua diatur dan harus mengikuti semua urutan yang telah disiapkan termasuk kedisiplinan berhias, kedatangan di tempat pergelaran jangan sampai terlambat bahkan mengecewakan. B. Pergelaran Pada hari yang telah ditentukan untuk pelaksanaan pergelaran kedisiplinan menjadi nomor satu, artinya kedatangan di gedung tidak boleh terlambat, baik penari maupun pengiringfnya. Bahkan untuk pengiring/pengraswit diminta untuk datang lebih awal untuk menabuh gamelan saat wisudawan masuk ke gedung, dan melakukan uyon-uyon untuk memberikan suasana yang meriah kepada para orang tua wisudawan. Tepat pukul 09.00 upacara segera dimulai maka pengrawit siap menabuh gendhing lancaran UNY sebagai tanda rombongan/iring-irngan rector dan staf memasuki gedung wisuda. Bersamaan dengan rombongan para penari sebagai barisan terdepan bahasa Jawanya adalah Cucuk lampah setelah sampai di atas panggung dan gendhing selesai kemudian MC mempersilah duduk dan selamat menyaksikan akhirnya penari melakukan tugasnya yaitu membawakan tari JATINING SEDYA. Sampai selesai selama 9 menit. 11

BAB V PENUTUP Karya tari berjudul Jatining Sedya merupakan sebuah karya yang menggambarkan perjuangan dari mulai menjadi mahasiswa, sampai dengan selesai belajar hingga lulus. Untuk menjadi mahasiswa tidaklah mudah, mereka harus dapat menghadapi segala rintangan dan hambatan dengan ketekunan, kegigihan, dan doa. Apabila mereka dapat mengatasi segala rintangan akhirnya mereka akan dapat memetik buahnya, yakni keberhasilan atau kesuksesan. Tarian ini berpijak pada tari Jawa dikolaborasikan dengan gerak tari gaya Banyumas sehingga terwujud tari kreasi baru yang pantas dapat disajikan pada acara upacara wisuda. Tarian ini dibawakan oleh para mahasiswa dan dosen jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY. PENDUKUNG TARI DAN PANITIA PELAKSANA A. Pendukung Tari Pendukung tari Jatining Sedya terdiri dari 5 orang penari putri dan 4 orang penari putra, yakni 1) Nursih 1) Novian Tri Asmoro 2) Hepi Belina 2) Herida Damarwulan 3) Erna Kusumastutiningrum 3) Damar Kasyadi 4) Dina Febrina 4) Danang Wijayanto 5) Utik Wisni B. Pengrawit 1) Suminto A Sayuti 11) Agus Kurniawan 2) Bambang Suharjono 12) Fijar 3) Sutiyono 13) Kristina 4) Kusnadi 14) Indra Oktora 12

5) Saptomo 15) Sunarti 6) Muh. Mukti 16) Ganes Woro 7) Supriyadi HN 17) Cindy Trisnawati 8) Trusto 18) Sasongko Hadi 9) Marwanto 19) Bambang Sukismadi 10) Aldila Wulandari 20) Wien Pudji Priyanto C. Panitia Penanggung jawab Ketua Sekretaris Koreografer Penata Iringan Penata Busana Crew Perlengkapan : Kajur / Prodi Pend. Seni Tari : Endang Sutiyati, M.Hum : Setyarini, S.Pd. : Wien Pudji Priyanto DP, M.Pd. : Trustho, M.Hum : Pramularsih Wulansari, M.Sn. : 1. Enis Niken Herawati, M.Hum 2. Titik Putraningsih : 1. Tri Sugiyanto 2. Sunartilam 3. Kamto D. Waktu Pelaksanaan Hari : Rabu Tanggal : 2 Juni 2012 Pukul : 07.00 s.d. 12.00 WIB Tempat : GOR UNY 13

DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. (1982). Pengantar Pengetahuan Tari Yogyakarta. CV. Sendang Mas Jazuli M, (1974). Telaah Teoritik Seni tari. Semarang: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang. Kusudiardjo, Bagong (1992). Tari Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta. Padepokan Seni Bagong Kusudiardjo (PSBK) Press. Murgiyanto, Sal. (1993). Ketika Cahaya Merah Memudar (Sebuah kritik tari). Jakarta: devisi Ganan. Soetedjo. Tebok. (1983). Diktat Komposisi Tari. Indonesia. Yogyakarta ; Akademi seni tari 14

FOTO KARYA KOREOGRAFI TARI JATINING SEDYA Posisi menunggu dipersilahkan duduk (foto: Anton, 2012) Pose Gerak srisig mande sampur (foto: Anton, 2012) 15

Pose Gerak srisig Salaman (foto: Anton, 2012) Pose Gerak Geol Hexos (foto: Anton, 2012) 16

Pose akhir Gerak menyatu (foto: Anton, 2012) Pose Gerak mari menari (foto: Anton, 2012) 17

Pose Gerak Tabur bunga (foto: Anton, 2012) Pose Gerak Tabur bunga (foto: Anton, 2012) 18

FOTO KOREOGRAFER JATINING SEDYA Pengrawit Tari Jatining Sedya (Foto: Anton,2012) 19

Pengrawit Tari Jatining Sedya (Foto: Anton, 2012) Pengrawit Tari Jatining Sedya (Foto: Anton, 2012) 20

Pengrawit Tari Jatining Sedya (Foto: Anton, 2012) Pengrawit Tari Jatining Sedya (Foto: Anton,2012) 21

22