IV. GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA MADIUN,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 98 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 26 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

A. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung mempunyai Tugas Pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro secara geografis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

S. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN SECARA BERKALA

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito

- 1 - PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN : 2008 SERI : D

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

GAMBARAN UMUM TUGAS DAN FUNGSI SKPD Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 43 Tahun 2011 tentang Pembentukan Lembaga

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

IV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh:

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TAPIN

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

( L A K I P )

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 36 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMERINTAH KABUPATEN BURU

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM A. Kota Metro 1. Gambaran Umum Kota Metro Kota Metro secara geografis terletak pada 105,170-105,190 bujur timur dan 5,60-5,80 lintang selatan, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung).Wilayah Kota Metro relatif datar dengan ketinggian antara 30-60 m diatas permukaan air laut. Beriklim hujan humid tropis.suhu udara berkisar antara 260-280, kelembaban udara rata-rata 80-88 % dan curah hujan per-tahun antara 2,264 mm - 2,868 mm. bulan hujan berkisar antara September sampai Mei. Kota Metro memiliki Luas wilayah 68,74 km2 atau 6.874 ha, dengan jumlah penduduk 150.950 jiwa yang tersebar dalam 5 wilayah kecamatan dan 22 kelurahan dengan batas wilayah: Sebelah Utara dengan Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Sebelah Timur dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur/Way Sekampung.

39 Sebelah Barat dengan Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Latar belakang suku penduduk di Kota Metro beraneka ragam, yang sebagian berasal dari Jawa, Sumatera Barat, Lampung, dan Tionghoa. Seni budaya juga berkembang sesuai daerah asalnya. Keanekaragaman budaya ini menjadikan keunggulan tersendiri bagi Kota Metro untuk menarik wisatawan. Kota Metro memiliki fasilitas yang memadai, berbagai prestasi dibidang pendidikan, situasi keamanan yang kondusif, penduduknya yang ramah, serta harga-harga kebutuhan pokok relatif murah dan mudah diperoleh merupakan daya tarik tersendiri bagi warga yang ingin menimba ilmu. Kawasan pendidikan Kota Metro berpusat di daerah kampus, serta tersebar di setiap penjuru wilayah. Saat ini terdapat 12 Perguruan Tinggi dan 183 buah sekolah mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak hingga Menengah dan Kejuruan serta berbagai sarana pendidikan non formal lainnya. Kota Metro memiliki Gedung Perpustakaan yang cukup representatif, letaknya yang strategis memudahkan bagi pelajar dan masyarakat umum untuk datang dan membaca di perpustakaan ini. Masyarakat juga mengembangkan perpustakaan kelurahan yang dikenal dengan sebutan Rumah Pintar yang memudahkan warga menimba ilmu melalui berbagai buku-buku yang tersedia.

40 2. Visi Dan Misi Kota Metro Memiliki Visi Mewujudkan Kota Metro Sebagai Kota Pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera. Sedangkan Misi dari Kota Metro meliputi : 1. Membangun sumber daya manusia yang bertaqwa, berkualitas, profesional, unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui sistem pendidikan yang terarah dan komperhensif. 2. Menciptakan keseimbangan pembangunan kota dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan mutu lingkungan hidup menuju pembangunan yang berkelanjutan. 3. Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang berbasis perdagangan dan agroindustri, memperbaiki iklim usaha, menarik investasi dan penyediaan lapangan kerja. 4. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab. 5. Mewujudkan kehidupan demokrasi dalam segala aspek kehidupan, menjujung tinggi dan menghormati hak azasi manusia, menjunjung tinggi hukum dan menjamin tegaknya supremasi hukum. 6. Membangun serta meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur guna mendukung pembangunan daerah. 7. Mewujudkan kemandirian rakyat melalui prinsip-prinsip otonomi.

41 B. Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Metro Kota Metro berada di wilayah Provinsi Lampung yang dalam perkembangannya memiliki dinamika politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya yang sangat tinggi. Pemberitaan masalah sosial politik juga hampir tiap hari dimuat di massa media lokal terlebih setelah Walikota saat ini mencalonkan diri sebagai calon wakil Gubernur Lampung meskipun pada kenyataannya kalah pada saat pemilu. Pada aspek ekonomi juga sangat dinamis, hal ini dapat dilihat pada pesatnya pertumbuhan pusat-pusat jasa, perdagangan, dan kegiatan bisnis yang merambah di seluruh kawasan kota Metro, serta banyaknya perumahan-perumahan baru yang dibuka atau dibangun khususnya selama sepuluh tahun terakhir. Demikian pula dari aspek sosial, pendidikan dan budaya, dengan didorong visi dan misi Kota Metro yang ingin menjadikan Kota Metro Sebagai Kota pendidikan, maka mendorong banyaknya pelajar yang ada di Kota Metro mampu bersaingan dengan pelajar didaerah lain yang ada di Provinsi Lampung. Dengan beragam dan berbaurnya pola kehidupan sosial dan ekonomi tersebut, perkembangan budaya masyarakat juga turut mengalami perkembangan. Arus budaya yang tinggi tersebut selain memberikan dampak positif terhadap kemajuan kota, juga dapat berdampak kian luasnya jangkauan pengendalian terhadap aspek ancaman, gangguan, dan kriminalitas. Berdasarkan hal tersebut, mutlak diperlukan kondisi yang kondusif bagi seluruh pemangku kepentingan/stakeholder, baik dari aspek politik, ekonomi, sosial, maupun budaya; agar para stakeholders dapat berperan aktif dan

42 bersinergi dalam membangun Kota Metro. Kondisi yang kondusif hanya dapat diciptakan melalui perencanaan, pengendalian, dan pengembangan sistem melalui regulasi pemerintah kota. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah melaksanakan pembangunan di daerah masing-masing harus menyusun rencana pembangunan. Rencana pembangunan menurut undang-undang tersebut terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana kerja pemerintah daerah sebagai rencana kerja tahunan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 151 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Organisasi Perangkat Daerah yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan bersifat indikatif. Renstra OPD tersebut dirumuskan dalam bentuk Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas, menyelenggarakan sebagian kewenangan rumah tangga kota (desentralisasi) dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang menjadi kewenangannya

43 serta melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota Metro berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan diarahkan untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi Kota Metro, yaitu Mewujudkan Kota Metro Sebagai Kota Pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan daerah dibidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Penanganan Konflik; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Penanganan Konflik; 4. Penyelenggaraan Kesekretariatan Kantor. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. C. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, penatausahaan keuangan, urusan umum dan kepegawaian, dengan penjabaran tugas sebagai berikut : 1. Menyusun bahan kebijakan teknis dibidang perencanaan, penatausahaan keuangan, urusan umum dan kepegawaian; 2. Menyusun bahan kebijakan dibidang perencanaan, pelaporan, penatausahaan keuangan, urusan umum dan kepegawaian;

44 3. Melaksanakan penyusunan perencanaan dan pelaporan; 4. Melaksanakan penatausahaan keuangan; 5. Melaksanakan penatausahaan surat-menyurat; 6. Menyelenggarakan urusan rumah tangga kantor; 7. Melaksanakan pengadaan barang dan inventaris serta pengelolaan aset kantor; 8. Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian; 9. Melaksanakan penyusunan data dan informasi kepegawaian; 10. Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian; 11. Melaksanakan tugas kehumasan, organisasi dan tata laksana; 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas. D. Seksi Kesatuan Bangsa Seksi Kesatuan Bangsa mempunyai tugas, melaksanakan sebagian tugas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dibindang Kesatuan Bangsa, dengan penjabaran tugas sebagai berikut : 1. Menyusun bahan kebijakan dibidang kesatuan bangsa. 2. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan mediasi, fasilitasi pelaksanaan wawasan kebangsaan, Ketahanan Idiologi, bela negara, pembauran bangsa, pengembangan nilai-nilai kebangsaan, kerukunan umat beragama. 3. Menyiapkan rumusaan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan analisis dan potensi konflik, rekonsiliasi sosial, penanganan konflik dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi. 4. Menyiapkan rumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan deteksi dini dan kewaspadaan dini, pengkoordinasian situasi dan kondisi sosial politik daerah dan keamanan dengan Instansi Vertikal. 5. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan dibidang ketahanan bangsa, idiologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai-nilai sejarah kebangsaan bagi aparatur kecamatan dan kelurahan. 6. Membuat materi dan menjadi narasumber Latihan Kepemimpinan Pemuda berkaitan dengan Ketahanan Bangsa, pembauran bangsa, pengembangan nilai-nilai kebangsaan, Penanganan Konflik. 7. Menyiapan bahan perumusan kebijakan operasional dibidang deteksi dini, kewaspadaan dini Ipoleksosbud dan Hankam di daerah. 8. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional dibidang kerjasama intelkam serta pengkoordinasian situasi dan kondisi sosial politik daerah dan keamanan dengan Instansi terkait. 9. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dibidang bina masyarakat. 10. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pengawasan terhadap orang asing, lembaga asing dan organisasi terlarang di daerah.

45 11. Menindaklanjuti usulan dari Rektor/Dekan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta tentang permohonan izin riset/penelitian dan rekomendasi dari mahasiswa. 12. Melaksanakan Pengkajian Masalah strategis Ipoleksosbud dan HAM, Monitoring/pemantauan dan menghimpun data kegiatan terhadap masalah Kesatuan Bangsa dalam rangka deteksi dini. 13. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan ketahanan bangsa dan ketahanan idiologi bangsa, wawasan kebangsaan, bela negara dan nilainilai kebangsaan. 14. Melaksanakan evaluasi dari penyusunan pelaporan kegiatan kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, pengawasan orang asing dan lembaga asing serta pengawasan organisasi terlarang di daerah. 15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas. E. Seksi Politik Seksi Politik mempunyai tugas, melaksanakan sebagian tugas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dibidang Politik Dalam Negeri, dengan penjabaran tugas sebagai berikut : 1. Menyusun bahan kebijakan teknis dibidang politik dalam negeri. 2. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional fasilitasi serta pengawasan terhadap organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga kemasyarakatan lainnya, maupun lembaga kemasyarakatan luar negeri yang mempunyai cabang di daerah. 3. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional, menghimpun dan menganalisis data yang berkaitan dengan sistem hubungan antar lembaga legislatif-exsekutif, maupun hubungan antar supra struktur politik dan infra struktur politik. 4. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional pengembangan etika politik dan budaya politik dalam rangka membentuk dan memperkuat budaya politik lokal dan nasional. 5. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional, dan fasilitasi pemberdayaan kelembagaan partai politik. 6. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional, menyusun data dan informasi yang berkaitan dengan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, profesi, LSM dan lembaga kemasyarakatan lainnya. 7. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan dan pemberdayaan organisasi politik, ormas, LSM dan organisasi profesi serta organisasi kemasyarakatan lainnya. 8. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan analisis data dan informasi yang berkaitan dengan hubungan partai politik.

46 9. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional, peningkatan komunikasi politik, partisipasi serta pendidikan politik masyarakat. 10. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan, mediasi dan fasilitasi lembaga perwakilan dan hubungan antar lembaga. 11. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan, mediasi dan fasilitasi pelaksanaan pemilu, pilpres dan pilkada. 12. Menyiapkan rumusan kebijakan kerjasama, pemantauan dan pembinaan dengan aparatur kecamatan dan kelurahan dibidang sistem politik, kelembagaan politik, pembentukan kelembagaan partai politik, pemilu, pilpres dan pilkada. 13. Mengevaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan dibidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada. 14. Memonitoring/pemantauan dan menghimpun data kegiatan terhadap masalah Politik, organisasi Politik dan organisasi kemasyarakatan dalam rangka deteksi dini. 15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas. F. Seksi Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Penanganan Konflik Seksi Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Penanganan Konflik mempunyai tugas, melaksanakan sebagian tugas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dibidang Ketahanan ekonomi, Sosial, Budaya dan Penanganan Konflik, dengan penjabaran tugas sebagai berikut : 1. Menyusun bahan kebijakan teknis dibidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Penanganan Konflik. 2. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional, mediasi dan fasilitasi ketahanan ekonomi. 3. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional di bidang ketahanan seni dan budaya, alkulturasi kebudayaan. 4. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional Pembinaan dan pemberdayaan peran aparatur kecamatan dan kelurahan dalam pemantauan ketahanan ekopnomi, seni dan budaya, alkulturasi budaya, masalahmasalah sosial kemasyarakatan. 5. Menginventarisasi sumber daya alam, perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, ketahanan lembaga usaha ekonomi, dan ketahanan perekonomian masyarakat. 6. Melaksanakan Penanganan Konflik yang bersumber dari Ketahananan Ekonomi, Sosial dan Budaya. 7. enyelenggarakan kegiatan pembinaan masyarakat terkait penyakit masyarakat (pekat).

8. Menganalisi data dan informasi hasil koordinasi dengan dinas terkait sumber daya alam, perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, ketahanan lembaga ekonomi serta ketahanan ekonomi masyarakat. 9. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan seni dan budaya, alkulturasi kebudayaan, organisasi kemasyarakat dan penanganan masalahmasalah kemasyarakatan. 10. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan pelaporan kegiatan di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, ketahanan lembaga ekonomi dan ketahanan ekonomi masyarakat. 11. Memonitoring/pemantauan dan menghimpun data kegiatan terhadap masalah Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya dalam rangka deteksi dini. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas. 47