PENDIDIKAN KARAKTER? COBLOS LEADER CLASS! Oleh : Fauziyah Ulfatun Ni mah

dokumen-dokumen yang mirip
LEADER CLASS SEBAGAI PENDIDIKAN PEMBENTUK GENERASI TANGGUH PEMBANGUN BANGSA Oleh : Rifa Atun Mahmudah

LEADER CLASS PROGRAM - SISI LAIN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KAB. CILACAP Oleh : Nur Arida Hendrawati

Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

MODEL LEADER CLASS SMA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : Duki Iskandar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sesuai dengan tuntutan kebutuhan. untuk menanggulanginya, baik dari pihak pemerintah maupun pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP MELALUI LEADER CLASS Oleh : Gito Prasojo

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

RANCANGAN PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR TAHUN 2014 TANGGAL AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA

Men-desa-kan Kepemimpinan Melalui Leaders Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Ahmad Faisal

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

Optimalisasi Leader Class Melalui PAMUJI Solution sebagai Upaya Meningkatan Kualitas Pendidikan di Kabupaten Cilacap Oleh : Yoyo Wijianto, S.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Cilacap Cerdas Bersama Leader Class (Oleh : Ita Ambarwati)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola

BAB I PENDAHULUAN. Pembina Osis merupakan pemegang sekaligus pengendali yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang di miliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

I. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-71 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. Jakarta, 30 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya menyiapkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. budaya barat, agar kita tidak ketinggalan zaman sedangkan budaya Islami. pengetahuan dan pemahaman anak mengenai Pendidikan Agama.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 20 TAHUN 2014 TANGGAL 11 AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Pendidikan menunjukkan cara dan bagaimana warga negara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012, Jakarta, 29 Agustus 2012 Rabu, 29 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

Transkripsi:

PENDIDIKAN KARAKTER? COBLOS LEADER CLASS! Oleh : Fauziyah Ulfatun Ni mah Pendidikan di era globalisasi ini mulai dijadikan prioritas utama guna mengembangkan kehidupan yang lebih terarah. Definisi pendidikan itu sendiri adalah Proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai halhal tertentu yang tersusun secara sistematis dan terprogram sehingga akan menghasilkan individu yang bermartabat tinggi. Namun, pada artikel kali ini saya akan mengupas habis tentang Pendidikan Karakter. Apa sih pengertian pendidikan karakter? Pendidikan karakter adalah usaha untuk mengasah, meningkatkan dan mengarahkan seseorang mengenai karakter yang dimilikinya dengan cara berlatih disiplin, memupuk rasa persatuan, tanggung jawab, dan sebagainya sehingga dapat mengantarkan setiap insan ke gerbang kehidupan yang sejahtera dan lebih dihargai oleh berbagai umat manusia. Apakah pendidikan karakter itu penting? Ya, sangat penting. Pendidikan karakter sangat mutlak diperlukan baik di lingkungan rumah, sekolah, dan di lingkungan sosial. Sasaran pendidikan karakter juga mencakup masyarakat luas mulai dari anak usia dini, remaja, dewasa sampai lansia. Mari kita saksikan beberapa cuplikan peristiwa miris di Indonesia! 1. Angelina sondakh sebagai tersangka kasus suap Wisma Atlet Sea Games tahun 2012 2. Kasus korupsi Bank Century 3. Kasus korupsi BLBI yaitu adanya penyelewengan penggunaan dana sebesar Rp 80,4 triliun 4. Korupsi mafia anggaran DPR oleh Nazarudin cs di tahun 60-an proyek APBN sebesar 6,1 triliun rugikan Negara sekitar 2,5 triliun.

Beberapa kasus diatas merupakan kanker berat yang menggerogoti Negara Indonesia ini. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pendidikan karakter pada jiwa mereka. Melalui peristiwa ini dapat dimengerti bahwa karakter merupakan kunci keberhasilan seorang individu. Meskipun tingkat pengetahuan dan daya berfikir yang dimiliki seseorang tinggi, dia tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan karakter yang baik seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, dan hubungan interpersonal. Apakah pendidikan karakter dan persaingan di bidang pekerjaan saling berkaitan? Pastinya sangat berkaitan. Anak-anak di era modern ini akan menghadapi persaingan yang lebih dan sangat ketat dengan rekanrekannya dibandingkan dengan persaingan di era 90-an. Hal semacam ini merupakan tuntutan zaman yang membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi dengan karakter yang baik. Misalnya : Suatu penelitian di Amerika mencatat bahwa 90 % kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk setiap individu seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan kedisiplinan yang minus. Untuk menunjang terbentuknya karakter individu yang mumpuni, Bupati Cilacap, H. Tatto Suwarto Pamuji mencetuskan gagasan kreatif tentang Leader class. Gagasan Leader class ini direalisasikan pada tahun 2012 melalui beberapa sekolah di Kabupaten Cilacap yaitu di SD, SMP dan SMA tertentu di Cilacap. Leader class adalah suatu kelas yang di dalamnya terdapat siswasiswi pilihan dari masing-masing Kecamatan di Cilacap dan memiliki prestasi yang unggul. Tujuan dibentuknya Leader class adalah untuk melatih jiwa kepemimpinan pada diri setiap individu sehingga menciptakan suatu individu yang berkualitas, kritis dan dapat membangun bangsa dan Negara Indonesia ke arah yang lebih baik. Selain itu, Leader class juga

berguna untuk membentuk moral dan perilaku individu sehingga dimaksudkan dapat mengurangi dan mencegah merambahnya kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam diri Indonesia. Awal mula berjalannya program Leader class memang menuai berbagai kontroversi. Sebagai contoh, Leader class yang diterapkan di SMA Negeri 1 Cilacap memang hanya diterapkan untuk satu kelas pada setiap angkatan. Hal ini menyebabkan kelas ini tercap pada masingmasing kepala sebagai kelas terpojokkan dan kelas bully-an. Mengapa demikian? Sudah jelas, kelas ini memang dipilih berdasarkan tingkat prestasi akademik, dipercayai daerah sebagai bunga penerus tonggak perjuangan Cilacap, kelas yang dibiayai Pemerintah daerah walaupun dana yang dianggarkan sangat sulit dicairkan dan yang lebih mencolok, kelas ini adalah kelas yang diharuskan memakai atribut yang sangat lengkap dimana dan kemanapun mereka berada. Demikian ini menjadi alasan sulitnya mendapatkan pengakuan dari warga sekolah. Namun, seiring tempo menguras memori, Leader class ini akhirnya dapat diterima dan dimaklumi oleh masing-masing warga SMAN 1 Cilacap. Kegiatan apa saja yang menjadi ciri khas dari Leader class tersebut? Cukup banyak. Seperti Samapta, Apel pagi, pemberian materi kepemimpinan, dan studi banding. Samapta. Merupakan kegiatan olah fisik yang dilakukan setiap hari Senin di luar jam pelajaran sekolah yaitu dari pukul 15.30 sampai dengan pukul 17.00. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan dan membentuk jiwa kepemimpinan pada setiap siswa. Selain itu, kegiatan kesamaptaan dilaksanakan agar siswa tidak selalu terfokus pada materi pembelajaran yang diberikan oleh bapak dan ibu guru mereka, namun siswa dapat mengimbangi kegiatan yang padat mereka dengan melatih fisik agar tetap bugar dan fisik menjadi lebih sehat sehingga mereka dapat menjalani hari-harinya dengan enjoy.

Kemudian kegiatan selanjutnya adalah Apel pagi. Setiap hari, siswa dituntut untuk berangkat pukul 06.15 untuk melaksanakan Apel pagi dengan sistem yang telah ditentukan dan di dalamnya juga terdapat pembacaan resume kegiatan yang telah ditempuh pada hari sebelumnya. Ya, resume ini memang sangat mirip dengan buku diary, namun pada resume menggunakan bahasa yang formal. Setelah apel selesai, Guru pengampu bertugas memberikan materi kepemimpinan guna memperbaiki dan menuntun moral setiap individu menjadi pemimpin yang berkarakter tinggi. Namun sekian lama waktu berjalan, Siswa banyak yang mengeluh tentang materi yang diberikan oleh gurunya, dikarenakan materi yang diberikan sangatlah membosankan. Namun, sadar tidak sadar, materi kepemimpinan yang telah mereka terima ternyata banyak membuahkan hasil. Kedisiplinan, ketekunan, kegigihan, tanggung jawab yang tinggi, tumbuh secara kontinu. Disinilah gerbang menuju kesuksesan. Para guru juga banyak memberikan kepercayaannya kepada siswa Leader class untuk berperan aktif dalam suatu kegiatan terutama perlombaan. Apa alasan para guru memilih siswa Leader class? Tentu karena karakter yang dimilikinya. Kegiatan selanjutnya adalah Kegiatan Studi Banding. Kegiatan Studi banding ini dilakukan dengan mengunjungi sekolah-sekolah yang dianggap memiliki mutu pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang bersangkutan. Tujuan dari kegiatan studi banding adalah untuk mengembangkan wawasan siswa agar tidak terpaku pada ruang lingkup sempit di sekolah sehingga pemikiran siswa dapat berkembang mengenai sistem pendidikan di sekolah lain, metode berprestasi yang dijalankan oleh sekolah lain, dan pendidikan karakter yang dipelajari di sekolah lain. Melalui kegiatan studi banding ini, siswa menjadi terbuka dalam berfikir sehingga mereka lebih kreatif untuk membangun sekolah dan daerahnya serta mereka lebih termotivasi untuk terus meningkatkan prestasi mereka demi menunjang persaingan di masa selanjutnya.

Padatnya aktifitas yang harus ditekuni oleh siswa Leader class, membuat orang tua dari siswa Leader class banyak mengeluh tentang anaknya yang lebih sering menghirup oksigen di sekolah dibandingkan menghirup oksigen di jendela rumahnya. Ini memang resiko berat yang harus ditanggung para siswa dan keluarganya. Namun, jika itu berjihad demi kebaikan, apa salahnya? Menuju akhir tinta penghabisan, titip pesan untuk kalian, Pendidikan karakter memang terlihat urusan sepele namun jika hal itu diabaikan akan menjadi masalah yang bertele-tele. Nah maka dari itu, mari kita galangkan Pendidikan Karakter yang sehat bagi generasi penerus bangsa. Hapus KKN, tumpas kejahatan. Jika kita peduli bangsa, kita harus berupaya menumbuhkan bibit-bibit penerus bangsa dengan optimal dan tampar racun-racun kejahatan sejauh mungkin. SEHAT NEGERIKU, BANGKITLAH BANGSAKU!