Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SD Inpres Watunonju

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Telepon Dengan Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SDN Tontouan Luwuk Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Metode diskusi Pada Siswa Kelas V SDN Manggalai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas IV SDN Batang Babasal

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN X FARIDA

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

BAB III METODE PENELITIAN

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan Ernawati Nasir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan. Rancangan penelitian tindakan kelas ini di lakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan (observasi), (4) Refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas V SDN Sabelak yang berjumlah 15 orang. Pra tindakan penelitian menunjukkan hasil data awal siswa yang kategori tuntas tiga orang atau prosentase ketuntasan klasikal 20 persen. Pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah sementara tujuh orang, sementara prosentase ketuntasan klasikal 46,66 persen. Sedangkan siklus II banyaknya siswa yang tuntas 14 orang, prosentase ketuntasan klasikal 93,32 persen. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Kata kunci: Membaca, Membaca Pemahaman, Pendekatan Keterampilan Proses I. PENDAHULUAN Membaca merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan, baik di tingkat sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Setiap orang tua pasti bangga memiliki seorang anak yang pandai. Kepandaian seseorang tidak dapat lepas dari kegiatan membaca. Dengan membaca kita bisa mengetahui banyak hal. Selain itu kita dapat memahami isi yang tertulis di dalam buku yang kita baca. Namun dalam kenyataan sekarang banyak siswa memiliki minat baca yang kurang atau sangat rendah. Hal ini disebabkan kurangnya ketrampilan membaca para siswa. Akibatnya dengan ketrampilan membaca yang terbatas tersebut siswa sekolah dasar menjadi kurang dapat memahami bahan bacaan yang mereka baca. Akibatnya mereka malas membaca. 76

Untuk meningkatkan ketrampilan membaca siswa sekolah dasar, guru perlu memperhatikan pemilihan bahan ajar membaca, teknik pengajaran membaca. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi masalah umum yang dihadapi siswa dalam membaca, baik yang berkenaan dengan hubungan bunyi-huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun pemahaman isi bacaan. Bagi sebagian besar siswa sekolah dasar (SD) bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua. Dalam teori belajar bahasa dikemukakan bahwa bahasa pertama (bahasa ibu) memiliki peran dalam keberhasilan belajar, bahasa kedua yaitu membaca dan menulis bahasa Indonesia. Oleh sebab itu kiranya perlu diterapkan pembelajaran bahasa indonesia di SD demi tercapainya tujuan pendidikan. Demikian halnya dengan kemampuan membaca pada siswa di SDN Sabelak, dimana secara umum masih sangat rendah. Membaca pemahaman secara khusus pada siswa kelas V SDN Sabelak masih sangat kurang. Siswa belum mampu memahami isi bacaan yang mereka baca, belum dapat menentukan ide pokok pada suatu bacaan, belum mampu menjawab pertanyaan dan belum mampu membuat pertanyaan berdasarkan teks bacaan yang mereka baca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. (Hodgson dalam Tarigan 2008: 7). Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang dilakukan pembaca agar tercipta suatu pemahaman terhadap isi yang terkandung dalam bacaan. Fajri dan Senja (2010:949) Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses memperoleh hasil belajar (Semiawan, 2002). II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistemmatik dari upaya perbaikan 77

pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakantindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakantindakan tersebut. Desain dalam peneltian ini mengacu pada model penelitian yang terdiri dari 4 komponen, yaitu (1) perencanaan (planing) (2) pelaksanaan (implementation), (3) pengamatan/observasi (observation) dan (4) refleksi (reflection), seperti terlihat pada bagan berikut: Gambar 1. Bagan Desain Penelitian 0 : Pra tindakan 1 : Rencana Siklus I 2 : Pelaksanaan Siklus I 3 : Observasi Siklus I 4 : Refleksi Siklus I 5 : Rencana Siklus II 6 : Pelaksanaan Siklus II 7 : Observasi Siklus II 8 : Refleksi Siklus II Menurut ( Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005 ; 30) Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan pada bulan September sampai November 2014. Sampel penelitian ini adalah siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 15 orang, terdiri dari sembilan orang laki-laki serta enam orang perempuan. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Data Kualitatif, yaitu data dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia. Materi yang mencakup membaca pemahaman dengan pendekatan keterampilan proses. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes akhir siswa. Data observasi guru yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi saat 78

pembelajaran berlangsung. Data observasi siswa, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan tes kemampuan akhir siswa tiap siklus. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, yang merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk melihat seberapa jauh tindakan yang telah dicapai dalam pengamatan ini yang di tujukan pada objek yang diteliti yaitu guru dan siswa selama kegiatan observasi berlangsung. Observasi dapat di lakukan sebelum tindakan, saat tindakan, dan setelah tindakan berlangsung. Adapun aspek yang dinilai dalam pengamatan ini adalah menyangkut keaktifan/partisipasi aktif dan hasil peserta didik serta pengamatan pada guru dalam proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan yang telah didapatkan baik dilihat, didengar, dialami dan dipikirkan selama pengambilan data berlangsung selanjutnya direfleksikan data informasi tersebut. Teknik ini (tes/tes evaluasi) digunakan untuk menguji subjek dengan tujuan mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik dengan melihat sejauh mana keaktifan dan pemahaman mereka dalam mengikuti proses pembelajaran membaca pemahaman. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Lembar Observasi dan Tes hasil belajar setelah di berikan pendekatan keterampilan proses. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah (1) mereduksi data (2) menyajikan data, (3) verifikasi data/penyimpulan (Arikunto,197 :34). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila hasil data yang diperoleh daya serap individu minimal 70 persen dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80 persen dari jumlah siswa yang ada. Ketuntasan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang di berlakukan di SDN Sabelak. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun data diambil sebagai hasil penelitian yaitu hasil observasi guru dan observasi siswa. Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui 79

tingkat kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan materi membaca pemahaman. Hasil penelitian yang diperoleh siklus I, tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa berada pada kategori cukup. Hasil evaluasi kemamampuan membaca pemahaman pada pada siklus I, tuntas klasikal 46,66 persen dan daya serap klasikal 69,33 persen. Hasil penelitian siklus II tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa berada pada kategori baik. Hasil kemampuan pada siklus II, tuntas klasikal 93,32 persen dan daya serap klasikal 78,66 persen. Pembahasan Hasil penelitian yang diambil dari evaluasi baik pra penelitian (tes awal) maupun hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran per siklus menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dapat meningkat secara bertahap dengan pendekatan keterampilan proses yang baik dan benar. Deskripsi hasil pelaksanaan penelitian tersebut akan dibahas sebagai berikut: Sebelum melaksanakan proses tindakan penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I, peneliti mengadakan observasi awal dengan mengambil data dari hasil nilai ulangan. Nilai yang didapatkan dari tes awal tersebut menunjukan daya serap individu masih jauh di bawah rata-rata. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari (70 persen) sebagai patokan ketercapaian ketuntasan individu dalam pembelajaran, begitu pula dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh hanya mencapai 20 persen. Jika dilihat dari hasil ketuntasan ini cukup jauh dari standar ketuntasan klasikal yang di harapkan yaitu 80 persen. Hal ini terjadi karena pembelajaran di setiap proses belajar mengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, ingin lepas dari beban dan tanggungjawab sebagai guru yang bertugas memberikan pendidikan pada siswa. Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri satu kali pertemuan. Pengamatan di dasarkan pada pokok kegiatan yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. 80

Tabel 1. Hasil pengamatan kegiatan guru siklus I Hasil pengamatan No Aspek yang di amati Penilaian 1 2 3 4 5 1 Kegiatan awal 1. Menyampaikan salam 2. Memberi kesempatan kepada seorang siswa untuk memimpin doa 3. Mengapsen siswa. 4. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 5. Kemampuan menghubungkan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 2. Kegiatan inti 6. Menyajikan materi sesuai dengan skenario pembelajaran/rpp 7. Kemampuan menjelaskan materi tentang membaca pemahaman. 8. Kemampuan membimbing siswa dalam pendekatan keterampilan proses pada bahasa indonesia. 9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang penjelasan yang belum jelas dan belum di mengerti. 10. Kemampuan menghargai pertanyaan dan jawaban siswa. 11. Menyimpulkan materi yang telah di jelaskan. 12. Memberi evaluasi 13. Memberi motivasi dan penguatan 3. Kegiatan akhir 14. Menutup kegiatan pembelajaran 4. 15. Pengelolaan waktu. 5. Pengamatan suasana kelas 16. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran 17. Perfomance guru dalam proses pembelajaran. K e t 81

Berdasarkan tabel 1 diatas ada 17 aspek yang diamati untuk mempeoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus I. Hasil observasi aktivitas guru yaitu tiga aspek berkategori baik, delapan aspek berkategori cukup, enam aspek berkategori kurang serta tidak satupun berkategori sangat baik dan sangat kurang. Dengan melihat komponen penilaian guru dalam melaksanakan pembelajaran perlu di perbaiki pada tahapan ke dua. Tabel 2. Hasil pengamatan siswa siklus I No Hasil pengamatan K Aspek yang di amati pada perilaku siswa dalam proses Kategori e pembelajaran 1 2 3 4 5 t 1. Kegiatan awal 1. Mengucapkan salam kepada guru 2. Seorang siswa memimpin doa. 3. Menjawab pertanyaan guru tentang materi yang akan di pelajari. 2. Kegiatan inti 4. Menyiapkan materi yang akan dipelajari 5. Menulis tujuan pembelajaran 6. Memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan 7. Mengajukan pertanyaan pada guru tentang materi yang belum di mengerti. 8. Membaca teks bacaan dalam hati 9. Aktif dalam mengikuti proses pembelajaran 10. Mencatat hal-hal penting 11. Menentukan gagasan utama atau ide pokok pada teks bacaan. 12. Membuat pertanyaan berdasarkan teks bacaan. 3. Penutup 13. Semua siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah diberikan oleh guru. 14. Siswa mengumpulkan jawaban evaluasi kepada guru. 82

15. Refleksi. Berdasarkan hasil observasi pada tabel 2 tentang aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran ada 15 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti. Hasil observasi aktivitas siswa yaitu sembilan aspek berkategori cukup dan enam aspek berkategori baik. Dalam pembelajaran monoton selama kegiatan belajar mengajar hanya dimonopoli oleh seorang guru sebagai pentransfer ilmu tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan daya nalarnya. Selama ini guru kelas cenderung menguasai proses belajar dan mengajar, sehingga siswa pun cenderung pasif yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam menelaah dan mendeskripsikan setiap pokok bahasan yang diberikan. Hal ini berakibat pada menurunnya kualitas siswa dalam belajar sehingga hasil yang di peroleh siswa juga menurun. Tabel 3. Analisis Siklus I No Nama siswa Butir Soal 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 Skor perolehan Nilai perolehan Ya Ktetuntasan Tidak 1 Ald T 0 1 1 1 0 3 60 2 Annt S 0 1 1 1 1 4 80 3 Arat S 0 1 1 1 0 3 60 4 Agso T 1 1 0 1 0 3 60 5 Ivnl S 1 1 0 1 0 3 60 6 Jenvni D 1 1 1 1 0 4 80 7 Maac S 0 1 1 1 0 3 60 8 Na B 1 0 1 1 0 3 60 9 Nok S 0 1 1 1 1 4 80 10 Nuino L 1 1 1 1 0 4 80 11 Rddi Y 0 1 1 1 1 4 80 12 Rno D 1 1 1 1 0 4 80 83

13 Ssi P 0 1 1 1 0 3 60 14 Yno S 0 1 1 1 1 4 80 15 Yrsn B 0 1 1 1 0 3 60 Skor perolehan 52 7 8 Skor maksimal 75 Prosentase skor tercapai 69,33 Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I (tabel 4.3) menunjukkan peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Terdapat tiga orang anak (20 persen) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu pada tes awal, menjadi tujuh orang anak (46,66 persen)pada siklus I. Namun demikian, proses pembelajaran pada siklus I belum di katakan berhasil karena siswa harus memperoleh nilai ketuntasan klasikal 80 persen. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus di refleksi pada siklus II sebagai berikut: 1. Kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran belum maksimal. 2. Perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran masih kuramg. 3. Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran masih kurang. Berdasarkan hasil yang di peroleh pada siklus I, maka diupayakanlah perbaikanperbaikan pada siklus II. 84

Tabel 4. Hasil pengamatan kegiatan Guru siklus II Hasil N pengamatan Aspek yang di amati o Penilaian 1 2 3 4 5 1 Kegiatan awal 1. Menyampaikan salam 2. Memberi kesempatan kepada seorang siswa untuk memimpin doa 3. Mengapsen siswa. 4. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 5. Kemampuan menghubungkan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 2. Kegiatan inti 6. Menyajikan materi sesuai dengan skenario pembelajaran/rpp 7. Kemampuan menjelaskan materi tentang membaca pemahaman. 8. Kemampuan membimbing siswa dalam pendekatan keterampilan proses pada bahasa indonesia. 9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang penjelasan yang belum jelas dan belum di mengerti. 10. Kemampuan menghargai pertanyaan dan jawaban siswa. 11. Menyimpulkan materi yang telah di jelaskan. 12. Memberi evaluasi K e t 13. Memberi motivasi dan penguatan 3. Kegiatan akhir 14. Menutup kegiatan pembelajaran 4. 15. Pengelolaan waktu. 5. Pengamatan suasana kelas 16. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran 17. Perfomance guru dalam proses pembelajaran. Setelah menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran langkah terakhir adalah memberikan tes untuk mengevaluasi kembali tingkat 85

efektifitas penerapan pendekatan keterampilan proses di dalam kelas. Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan. Pengamatan di dasarkan pada pokok kegiatan yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan tabel 4 ada 17 aspek yang diamati untuk memperoleh gambaran tentang kemaupuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi aktivitas guru yaitu dua aspek berkategori sangat baik, delapan aspek berkategori baik, tujuh aspek berkategori cukup serta tidak satupun aspek berkategori kurang dan sangat kurang. Tabel 5. Hasil Pengamatan siswa siklus II. No Aspek yang di amati pada perilaku siswa dalam proses Hasil pengamatan K pembelajaran Kategori e 1 2 3 4 5 t 1. Kegiatan awal 1. Mengucapkan salam kepada guru 2. Seorang siswa memimpin doa. 3. Menjawab pertanyaan guru tentang materi yang akan di pelajari. 2. Kegiatan inti 4. Menyiapkan materi yang akan dipelajari 5. Menulis tujuan pembelajaran 6. Memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan 7. Mengajukan pertanyaan pada guru tentang materi yang belum di mengerti. 8. Membaca teks bacaan dalam hati 9. Aktif dalam mengikuti proses pembelajaran 10. Mencatat hal-hal penting 11. Menentukan gagasan utama atau ide pokok pada teks bacaan. 86

12. Membuat pertanyaan berdasarkan teks bacaan. 3. Penutup 13. Semua siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah diberikan oleh guru. 14. Siswa mengumpulkan jawaban evaluasi kepada guru. 15. Refleksi. Berdasarkan tabel 5 ada 15 aspek yang diamati untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar dan mengajar, diperoleh gambaran cukup bagus. Hasil observasi aktivitas siswa yaitu empat aspek berkategori sangat baik,sembilan aspek berkategori baik,dua aspek berkategori cukup serta tidak satupun aspek berkategori kurang dan sangat kurang. Tabel 6. Analisis Siklus II No Nama siswa Butir Soal 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 Skor perolehan Nilai perolehan Ya Ktetuntasan Tidak 1 Ald T 1 1 1 1 0 4 80 2 Annt S 0 1 1 1 1 4 80 3 Arat S 1 1 1 1 0 4 80 4 Agso T 1 1 1 1 0 4 80 5 Ivnl S 1 1 1 0 1 4 80 6 Jenvni D 1 1 1 1 0 4 80 7 Maac S 1 1 0 1 1 4 80 8 Na B 1 1 1 1 0 4 80 9 Nok S 0 1 1 1 1 4 80 10 Nuino L 1 1 1 0 1 4 80 11 Rddi Y 0 1 1 1 1 4 80 12 Rno D 1 1 1 1 0 4 80 13 Ssi P 0 1 1 1 0 3 60 14 Yno S 0 1 1 1 1 4 80 15 Yrsn B 1 1 1 1 0 3 80 Skor perolehan 59 14 1 87

Skor maksimal 75 Prosentase skor tercapai 78,66 Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus II dapat kita lihat pada table 6, hasil evaluasi siklus pun menunjukkan peningkatan yaitu dari 15 siswa didapatkan 93,32 persen masuk dalam kategori tuntas dari sebelumya yang hanya 46,66 persen dan terdapat hanya satu orang siswa (6,66 persen) yang tidak tuntas. Ketuntasan klasikal yang dicapai 93,32 persen. Hanya satu siswa yang belum mencapai ketuntasan individu. Hal ini, ini menunjukan peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 46,66 persen ketuntasan individu pada siklus I menjadi 93,32 persen ketuntasan individu pada siklus II. Dengan demikian siswa perlu mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajarnya yang sudah di dapatkan. Penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran, dapat menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga menurut peneliti, hal itu dapat smerangsang pikiran, perasaan, serta perhatian siswa. Dalam proses yang demikian proses pembelajaran berlangsung dengan baik,tercipta interaksi dan komunikasi yang santai dan terarah. Hal-hal yang demikian membuat siswa menjadi senang sehingga mengikuti proses pembelajaran penuh dengan semangat. Setelah pelaksanaan siklus II dengan mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat di kemukakan kelebihan-kelebeihan dari siklus II antara lain: 1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa. 2. Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran dengan pendekatan proses. 3. Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 4. Prosentase ketuntasan klasikal meningkat dari 46,66 persen menjadi 93,32 persen Memperhatikan hasil yang dicapai pada pelaksanaan siklus II, dimana rata-rata siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta klasikal sudah memberikan hasil yang baik, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini sangat bermanfaat. 88

IV. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilaksanakan, dapat di simpulkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN Sabelak. Hal ini ditunjukan dari perolehan peningkatan secara klasikal siklus I 46,66 persen dan siklus II 93,32 persen. Saran Penerapan pendekatan keterampilan proses hanyalah satu dari sekian banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dan mengajar. Para guru dapat mencari metode, media atau strategi pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Depdikdas. 2005. Penerapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA. Jakarta Direktorat Pendidikan Nasional. Fajri dan Senja. 2010. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Aneka Ilmu bekerja sama Difa Publisher. Semiawan.2002.faisalnisbah.blogspot.com/2013/05/Pendekatan-Keterampilan- Proses-htpnl.diakses 20/05/2014 jam 18.25 Tarigan, H.G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 89