BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berkualitas adalah sebuah perusahaan yang memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan

Rekomendasi Upaya Pengendalian Kehilangan Air

I. PENDAHULUAN. perubahan dan globalisasi pasar, perkembangan teknologi yang sangat pesat,

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sehat jasmani dan rohani serta memiliki keterampilan yang tinggi. Kunci

RETRIBUSI TERMINAL TANAH LAUT. Daerah

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR: 22 TAHUN 2013 TENTANG TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA,

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan Tanggapan Kepuasan Karyawan (Dalam Aries Fariztian, 2005) No Daftar Pertanyaan Motivasi untuk

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. oleh PDAM Cianjur untuk mempermudah pelayanan pembuatan rekening air baru

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 937 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain,

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk itu aspek perilaku. manusia dalam penilaian kinerja menjadi dominan.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

I. Alamat Kantor PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. 1. Kantor Utama : Jalan Sulawesi No. 18 Kota Madiun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan salah. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) didirikan dengan tujuan untuk

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 21 TAHUN 2012

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TARIF AIR MINUM

BUPATI SORONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SORONG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SORONG,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang didirikan oleh Pemerintahan Daerah dalam rangka memberikan

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 23 TAHUN 2012

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 13 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN. Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI JASA PELAYANAN KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOM BA NA RETRIBUSI IZIN TRAYEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR '5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUTON,

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

Rangkaian Evaluasi Pascaproyek Program Penyehatan Lingkungan Proyek Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Air

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB V RENCANA AKSI. Tradisional Corp dalam merealisasikan model bisnis memerlukan waktu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. prima, agar mendapatkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan. Bandung, maka PDAM Tirtawening Kota Bandung telah mengupayakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

BUPATI KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ARU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN WAMEO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAUBAU,

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Kemajuan yang ditandai dengan canggihnya teknologi yang ada

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk juga berdampak pada kebutuhan air yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berkualitas adalah sebuah perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang baik dan berkualitas. Agar sebuah perusahaan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, maka perusahaan harus memberikan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh karyawan, sehingga karyawan memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja. Salah satu faktor yang mebuat karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah imbalan/ kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan air minum dan air kotor, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum. Tugas pokok dari Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung adalah bergerak dalam bidang pengelolaan air bersih dan melayani sarana pembuangan air kotor (domestik) baik secara langsung maupun tidak langsung untuk maningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum. Sumber dana terbesar PDAM berasal dari pelanggan. Semakin banyak jumlah pelanggan yang membayar rekening tagihan airnya, maka semakin besar pula jumlah dana yang masuk ke kas PDAM.

2 Pencatatan pemakaian jumlah air setiap bulannya dilakukan oleh pegawai pencatat meter. Pegawai pencatat meter adalah seksi dari bagian hubungan langganan. Bagian ini dibawahi oleh direktur umum. Tugas mereka adalah menerima dan memeriksa daftar alamat langganan sebagai bahan pencatatan meter air di rumah pelanggan, melaksanakan pencatatan pemakaian meter air di lapangan serta mengadakan pengecekan dan penyelidikan terhadap sebabsebab terjadinya penurunan atau kenaikan pemakaian air langganan tertentu. Pegawai Pencatat Meter mempunyai tugas : 1. Membantu Kepala Bagian Hubungan Langganan dalam bidang Pencatatan meter. 2. Membantu dan mencatat Stand Meter Air Pelanggan/Masyarakat. 3. Memberikan penerangan dan penjelasan kepada pelanggan atau Masyarakat tentang kemungkinan salah atau benarnya dilakukan Pencatatan Meter sesuai dengan waktu yang ditetapkan/direncanakan. 4. Meneliti syarat-syarat administratif sesuai dengan Pencatatan Meter, sesuai dengan syarat dan prosedur yang ditetapkan. 5. Memberitahukan kepada langganan tentang penyelesaian pembayaran sehubungan dengan pencatatan meter. 6. Mengadakan pengecekan setempat untuk memastikan kebenaran pencatatan meter yang di kenakan kepada langganan yang bersangkutan. 7. Mengontrol dan mengatur serta mengkoordinir petugas lapangan/pencatat Stand Meter Air secara berkala dengan dibawah pengawas Daerah masing-masing.

3 8. Mengontrol dan mencatat serta membersihkan meter air langganan setiap bulannya. 9. Memberikan laporan dan bertanggug jawab kepada Kepala Bagian Hubungan langganan. 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hubungan Langganan. Target yang diharapkan dari perusahaan untuk setiap pegawai pencatat meter adalah bahwa mereka secara optimal mampu mencatat atau mengecek data alamat dengan benar sejumlah 2000 data alamat pelanggan untuk setiap bulannya yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaan pekerjaan, mereka bekerja selama 20 hari setiap bulannya dan mereka harus mencatat kurang lebih 100 alamat pelanggan setiap harinya. Mereka juga bekerja dalam tiap kelompok yang telah dibagi menurut sistem kerja yang telah berlaku. Dari setiap kelompok ini diangkat salah satu dari mereka untuk dijadikan pengawas karena pengalamannya dalam bidang pekerjaan. Dalam melaksanakan tugasnya, para pegawai pencatat meter ini dilengkapi dengan lembar data pencatat meter atau yang disingkat sebagai DPM. Pada data pencatatan meter ini terjadi ketidakteraturan data yang pada waktu itu penggunaannya berdasarkan sistem distrik atau sistem blok. Maksudnya adalah adanya data alamat pelanggan yang bercampur antar satu kecamatan dengan kecamatan yang lain pada satu distrik atau blok sehingga berpengaruh juga terhadap cara kerja pegawai pencatat meter. Mereka akan menjadi

4 lamban dalam bekerja karena harus mencari alamat pelanggan yang sebenarnya. Dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, para pegawai pencatat meter harus menghadapi hambatan dalam membaca dan mencatat angka meteran akibat gangguan teknis seperti misalnya meteran pelanggan yang buram sehingga tidak terbaca atau meteran pelanggan yang mati, meteran yang tidak ada, meteran yang dicuri, rumah pelanggan yang dikunci, rumah pelanggan yang jauh sehingga alamatnya tidak dapat ditemukan, dan sebagainya. Untuk menghadapi masalah tersebut, pegawai melaporkan kepada atasan mengenai masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Rekening tagihan air dibuat berdasarkan pemakaian air yang digunakan oleh pelanggan setiap bulan. Jika pemakaian air ini dicatat dengan benar, jumlah tagihan tidak akan menimbulkan keraguan bagi pelanggan. Namun sebaliknya, jika pencatatan pemakaian air tidak dilakukan dengan benar bahkan sama sekali tidak tercatat, maka secara otomatis jumlah tagihannya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Jika pemakaian air yang digunakan oleh pelanggan sedikit dan yang tercatat oleh pegawai ternyata banyak maka pihak pelanggan akan mengeluh. Ada beberapa pengaduan dari langganan kepada pihak perusahaan, diantaranya : Pemakaian air. Dengan alasan : golongan tarif, tidak ada air, bocoran (pipa pensil/pipa dinas), meteran air (mati, kotor, hilang, segel putus, kaca pecah, dsb), tidak ada penagihan, tidak ada pencatatan meter. Tunggakan rekening Pasangan baru/ pembukaan kembali/ pindah dinas.

5 Pembuangan air kotor. Kualitas air. Hal inilah yang akan menimbulkan reaksi negatif dari pelanggan. Sebaliknya, jika pemakaian air yang digunakan oleh pelanggan banyak dan yang tercatat oleh pegawai ternyata sedikit maka perusahaan akan mengalami kerugian karena target pemasukan setiap bulan tidak tercapai. Untuk itu, pihak perusahaan melakukan usaha-usaha untuk mengatasi halhal tersebut. Upaya-upaya tersebut diantaranya melalui pembaharuan data pencatat meter berdasarkan sistem wilayah dengan menggunakan sistem komputer. Hal ini untuk mempermudah pegawai dalam mencari alamat pelanggan, sehingga para pegawai pencatat meter diharapkan mampu mencatat meteran pelanggan dengan benar di setiap wilayahnya. Selain itu, pihak perusahaan juga mengganti meteran yang mati dengan meteran yang baru, sehingga para pegawai pencatat meter dapat mencatat meteran pelanggan dengan mudah. Pihak perusahaan juga memberikan kompensasi kepada setiap pegawai pencatat meter tersebut, salah satunya yaitu uang insentif. Uang insentif ini diberikan kepada pegawai bila pegawai mampu melebihi target yang telah ditentukan yaitu melebihi 2000 pelanggan setiap bulannya. Bila pegawai dapat mencatat data alamat melebihi ketentuan tersebut, maka jumlah kelebihan data alamat tersebut dikali Rp. 750. Uang yang diperoleh pegawai disebut juga uang prestasi dan langsung dimasukkan ke dalam gaji pokok mereka. Hal tersebut belum termasuk kesalahan pegawai dalam mencatat data meteran.

6 Jika ternyata pegawai dapat melebihi ketentuan yang telah ditetapkan, tetapi terdapat juga kesalahan dalam mencatat, maka perhitungannya adalah kelebihan mencatat data alamat dikali dengan Rp. 750 dikurangi dengan jumlah data alamat yang salah dikali dengan Rp. 5000. Selain itu, perusahaan membelikan kendaraan motor untuk setiap pegawai pencatat meter, dan setiap pegawai mencicil kendaraan kepada perusahaan tanpa bunga. Perusahaan tidak memberikan kompensasi transportasi kepada pegawai dengan cuma-cuma, tetapi perusahaan hanya membelikan kendaraan motor untuk pegawai dengan uang tunai, lalu pegawai mencicil motor kepada perusahaan tanpa bunga. Seharusnya perusahaan memberikan transportasi kepada setiap pegawai pencatat meter tanpa harus mencicil transportasi tersebut kepada perusahaan, karena pegawai pencatat meter sangat membutuhkan kendaraan untuk mencatat angka meteran ke setiap rumah pelanggan. Dengan pemberian kompensasi transportasi kepada setiap pegawai, maka kompensasi ini akan memotivasi karyawan untuk giat bekerja dalam mencatat data meteran sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Namun, dengan cicilan transportasi yang harus dibayar oleh setiap pegawai, akan menjadi beban setiap pegawai karena harus membayar cicilan. Karena pembayaran setiap pegawai bukan hanya untuk cicilan kendaraan motor saja, tetapi masih banyak pembayaran-pembayaran lain yang harus dilunasi oleh pegawai. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak PDAM bagian Hubungan Langganan bahwa sebagian karyawan yang merasa gajinya tidak cukup untuk membiayai hidup karena harus membayar berbagai

7 macam tagihan, apalagi pegawai yang harus membiayai istri dan beberapa anaknya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak perusahaan dalam mengatasi berbagai hal tersebut. Berdasarkan hasil wawancara kepada pegawai pencatat meter masih ada beberapa dari mereka yang kurang menunjukkan pencapaian hasil kerja yang optimal, masih ada beberapa pegawai yang belum mampu mencapai target yang diharapkan. Ada pegawai yang terlihat kurang bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Hasil survey menunjukkan bahwa pada saat setelah apel pagi, seharusnya para pegawai mengambil data pencatat meter masing-masing kemudian langsung pergi ke lapangan, namun ada beberapa pegawai yang masih tinggal di kantor. Bila hal ini terus terjadi, maka target yang seharusnya diperoleh 100 pelanggan dalam sehari atau 2000 pelanggan dalam sebulan tidak dapat tercapai. Kebanyakan dari mereka juga melakukan kesalahan dan kurang teliti dalam mencatat angka meteran. Hal ini dapat diketahui dari adanya keluhan yang diajukan oleh pelanggan PDAM kepada bagian hubungan langganan. Salah satu bentuk keluhan dari pelanggan diantaranya adalah mereka mempertanyakan kesesuaian angka meteran dengan tagihan yang mereka terima setiap bulannya dan hal ini terjadi jika para pelanggan menerima tagihan dalam jumlah yang banyak sedangkan pemakaian air yang digunakannya sedikit. Pegawai yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan mengambil data ke lapangan dengan mendatangi setiap pelanggan untuk memperoleh data pemakaian air, selain itu pegawai akan berusaha bekerja sebaik mungkin untuk

8 mencapai target yang telah ditentukan. Bila pegawai semangat dan giat dalam bekerja, maka pegawai akan memiliki kemungkinan mencapai target yang diharapkan. Bila target yang diharapkan tercapai, maka pegawai akan memperoleh kompensasi dari perusahaan sebagai imbalan jasa karena pegawai mampu mencapai target yang telah ditentukan. Sebaliknya, pegawai yang memiliki motivai kerja rendah akan mengulur-ulur waktu dalam bekerja, santai saat bekerja, atau bermalas-malasan saat mengambil data ke lapangan atau malas untuk mendatangi setiap pelanggan. Bila pegawai melakukan hal seperti ini, maka pegawai tidak akan mencapai target yang telah ditentukan, dengan demikian pegawai tidak akan memperoleh kompensasi dari perusahaan. Masalah kompensasi bukan hanya penting karena merupakan dorongan utama seseorang menjadi karyawan, tetapi masalah kompensasi ini penting juga karena kompensasi yang diberikan ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para karyawannya. Sistem kompensasi dalam perusahaan dapat dijadikan satu alat untuk memotivasi para pegawai agar senantiasa menampilkan prestasi kerja yang optimal serta mempertahankan pegawai yang mempunyai kompetensi dalam bidang pekerjaannya. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka pada organisasi (Henry Simamora, 2004:442). Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik.

9 Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan. Selain itu, kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras dan juga seharusnya cerdas untuk mencapai produktivitas yang semakin tinggi. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sedangkan motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi yang dimiliki oleh seorang pegawai tergantung dari motif-motif yang ada dalam diri mereka. Ada orang yang termotivasi karena gaji yang diberikan oleh perusahaan sangat tinggi, sarana dan prasarana yang lengkap, berbagai tunjangan kesehatan dan keselamtan kerja, atau ada juga yang termotivasi karena ia mampu menyelesaikan tugas tanpa adanya hambatanhambatan yang dihadapinya selama bekerja. Pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai pencatat meter adalah mengecek dan mencatat meteran dengan benar serta mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu 2000 pelanggan tiap bulannya. Pegawai pencatat meter yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan melakukan pekerjaannya dengan baik, yaitu semangat dalam bekerja dengan pergi ke lapangan mendatangi setiap pelanggan untuk mencatat angka pemakaian air pelanggan dengan benar serta mampu mencapai target yang telah ditentukan

10 oleh perusahaan. Bila pegawai pencatat meter mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan, maka pegawai akan memperoleh kompensasi dari perusahaan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan kompensasi dengan motivasi kerja pada pegawai pencatat meter bagian Hubungan Langganan di PDAM Kota Bandung. B. Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini, timbul pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum kompensasi pada Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung? 2. Bagaimana gambaran umum motivasi kerja pada Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung? 3. Seberapa besar hubungan kompensasi dengan motivasi kerja pada Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran umum kompensasi pada Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran umum motivasi kerja pada Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung.

11 3. Untuk mengetahui hubungan kompensasi dengan motivasi kerja pada Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak perusahaan maupun bagi pihak pegawai khususnya pegawai pencatat meter. Adapun kegunaan bagi pihak perusahaan adalah untuk mendapatkan informasi yang akan menambah keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan kegunaan bagi pegawai pencatat meter adalah supaya mereka dapat meningkatkan motivasi kerja agar pekerjaan dapat dilakukan secara optimal. E. Hipotesis Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengajukan hipotesa bahwa Terdapat hubungan yang positif antara kompensasi dengan motivasi kerja. F. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Berdasarkan jenis penelitian deskriptif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk kuesioner, dengan menggunakan skala likert. Alat ukur ini dibuat dari suatu rangkaian pernyataan tentang beberapa masalah yang disesuaikan dengan ruang lingkup dan objek penelitian.

12 G. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian dilakukan di PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Bandung, yang beralamat di Jln. Badaksinga No.10 Bandung 40132. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu 85 orang responden. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2002 : 108) bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu Pegawai Pencatat Meter Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Bandung yang berjumlah 85 orang.