BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat transportasi yang aman dan nyaman. Salah satu mode transportasi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Noer Haeny, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan runway baru yang lokasinya paralel runway eksisting

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA OPERATOR KOMPUTER PT. BANK KALBAR KANTOR PUSAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB I PENDAHULUAN. menambah peluang menurunnya jaminan kualitas keselamatan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. pada fungsi fisiologis dan psikologis seseorang. Sekitar tahun 1920, Walter

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri maupun berupa pantulan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat,

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang antara lain terjadi di bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II. (Persero) sebagaimana digambarkan pada Tabel 1-1.

BAB V ANALISA DATA. 1.1 Hubungan Antara Intensitas Cahaya Dan Keluhan Subjektif Kelelahan

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN

Afrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN*

Unnes Journal of Public Health

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi

BAB I. PENDAHULUAN. PT (Persero) Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Juanda merupakan operator

PENGARUH NEGATIF AKIBAT RADIASI KOMPUTER/LAPTOP

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM

Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)

PELAYANAN KEPARIWISATAAN OLEH CUSTOMER SERVICE OFFICER (CSO) KEPADA CUSTOMER DI PT ANGKASA PURA I BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pembangunan nasional. menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Hiburan, (Semarang: EFFHAR, 1987), hlm.5. 1 Forrest M. MIM, III dan Marc Stern, Komputer untuk Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. JATSC ( Jakarta Air Traffic Service Center ) Bandara Soekarno-Hatta

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. (Persero) Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta

BAB III METODOLOGI. mengenai parkir yang ada pada kawasan terminal 2, baik data inventarisasi

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 81 / VI / 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Penerbangan merupakan sarana transportasi yang sudah dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara atau bandara yang juga populer disebut dengan istilah airport

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan

November sampai dengan tanggal 20 Desember tahun untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan suatu objektif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk. memasyarakat dikalangan anak-anak. Hal ini mungkin menjadi suatu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara otomatis, terintegrasi, dan terkoordinasi sehingga dengan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan panca indera manusia yang berfungsi sebagai alat penglihatan. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dan mampu melakukan setiap jenis pekerjaan. Untuk itu sangat diperlukan kemampuan penglihatan yang baik agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Pada jenis pekerjaan tertentu ada kecenderungan penggunaan akomodasi mata yang berlebih (terus-menerus), terutama pada pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dengan jarak dekat atau menengah, sebagai contoh seorang operator kontrol, pekerja yang menggunakan komputer, penjahit, reparasi jam, dan lain lain. Jika hal ini berlangsung lama maka akan menimbulkan kelelahan mata (Asthenopia atau eyestrain atau eye fatigue) yang berlanjut pada gangguan penglihatan yang permanen seperti kelainan reflaksi (Phesant,1991). Berdasarkan survei yang dilakukan oleh perkumpulan optometris di Amerika menemukan bahwa sebanyak 10.000.000 pemeriksaan mata dilakukan setiap tahunnya karena pemakaian VDT. Gejala gejala keluhan yang berkaitan dengan gangguan penglihatan tersebut dikenal dengan istilah Computer Vision Syndrome (CVS) (Susila, 2001). Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Grandjeand, et al pada tahun 1971 terhadap 68 orang pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controller) menunjukkan bahwa tingkat kelelahan akan terus meningkat setelah enam jam bekerja. PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelola kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara di kawasan Barat Indonesia. Untuk mendukung kegiatan tersebut, perusahaan memiliki pekerja yang bertugas untuk memandu dan mengatur lalu lintas di udara yang dikenal sebagai radar controller. Seorang radar controller dianggap oleh banyak pihak sebagai seorang yang paling bertanggung jawab atas kelancaran pengendalian lalu lintas udara. Apabila dalam satu hari frekuensi penerbangan yang melintasi ataupun mendarat di bandar

udara sedang tinggi, maka tanggung jawab seorang radar controller menjadi semakin berat. Untuk itu diperlukan kualitas dan ketajaman penglihatan yang benar benar prima untuk menjamin terhindarnya insiden penerbangan. Sehingga apabila seorang radar controller bekerja dalam jangka waktu yang cukup lama, tentunya mempunyai pajanan atas risiko tersendiri dari sudut ergonomi. Salah satunya yaitu potensi kelelahan mata. Kelelahan mata dapat mengganggu produktivitas kerja terutama pekerjaan dengan permintaan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Keluhan kelelahan mata yang dirasakan pekerja antara lain mata terasa pedih, mata lelah, rasa tidak enak, kondisi tubuh cepat lelah dan riwayat gangguan mata baik rabun dekat maupun rabun jauh. Oleh karena itu peneliti ingin mencoba mengkaji lebih lanjut mengenai keefektifan pengendalian yang telah dilakukan oleh pihak PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta di unit bidang Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara dalam mengurangi jumlah radar controller yang memiliki risiko terhadap kelelahan mata. 1.2 Rumusan Masalah Penglihatan merupakan sistem yang paling banyak menanggung beban saat kita melakukan pekerjaan. Setiap pekerjaan seperti mengetik, membaca, menulis, menyusun file dan sebagainya, memerlukan mata untuk bekerja dan mengevaluasi hasil pekerjaannya. Pekerjaan seorang radar controller tidak terlepas dengan monitor yang menuntut seorang harus selalu fokus melihat monitor sekaligus berkomunikasi dengan pengemudi pesawat untuk memberi pengarahan agar terhindar tabrakan antar pesawat dan menjaga keteraturan lalu lintas penerbangan. Pada pekerjaan tersebut dapat memicu mata menjadi lelah pada waktu jam sibuk penerbangan (pick hour), seorang radar controller dituntut harus memiliki konsentrasi dan kewaspadaan yang tinggi. Dalam www.elektroindonesia.com (1997), berdasarkan hasil penelitian sebanyak 77% para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata,

mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat faktor keluhan subjektif kelelahan mata pada empat faktor yaitu faktor individu, faktor pekerjaan, perangkat kerja dan faktor lingkungan. Dari empat faktor tersebut selanjutnya akan dihubungkan dengan adanya keluhan subjektif kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) cabang utama Soekarno Hatta yang berlokasi di Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2009. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah gambaran keluhan subjektif kelelahan mata pada radar 2. Bagaimanakah gambaran antara faktor individu dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara 3. Bagaimanakah gambaran antara durasi kerja dengan kelelahan mata pada radar 4. Bagaimanakah gambaran antara kekontrasan layar display dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara 5. Bagaimanakah gambaran antara tingkat pencahayaan dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara 6. Bagaimanakah gambaran antara temperatur ruangan dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara 7. Adakah hubungan antara umur dengan kelelahan mata pada radar

8. Adakah hubungan antara masa kerja dengan kelelahan mata pada radar 9. Adakah hubungan antara gangguan penglihatan dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara 10. Adakah hubungan antara durasi kerja dengan kelelahan mata pada radar 11. Adakah hubungan antara kekontrasan layar display dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara 12. Adakah hubungan antara tingkat pencahayaan dengan kelelahan mata pada radar 13. Adakah hubungan antara temperatur ruangan dengan kelelahan mata pada radar 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor risiko keluhan subjektif kelelahan mata pada radar Soekarno Hatta, Tangerang tahun 2009. 1.4.2 Tujuan Khusus Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan khusus antara lain: 1. Mengetahui gambaran kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta Tangerang, tahun 2009. 2. Mengetahui hubungan antara faktor individu (karakteristik pekerja) seperti umur, masa kerja dan gangguan penglihatan dengan kelelahan

mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta Tangerang, tahun 2009. 3. Mengetahui hubungan antara durasi kerja dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta Tangerang, tahun 2009. 4. Mengetahui hubungan antara kekontrasan layar display dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta Tangerang, tahun 2009. 5. Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan yaitu intensitas cahaya dan temperatur ruangan dengan kelelahan mata pada radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta Tangerang, tahun 2009. 6. Mengetahui gambaran lingkungan kerja yaitu tingkat pencahayaan dan kondisi temperatur pada ruang radar controller di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta Tangerang, tahun 2009. 1.5 Manfaat Penelitian a. Meningkatkan pengetahuan dalam melihat faktor risiko kelelahan mata pada radar controller. b. Sebagai bahan masukan dalam hal pemikiran, evaluasi, dan referensi untuk membuat kebijakan dalam merancang dan mengatur pekerjaan yang terkait dengan faktor risiko kelelahan mata. c. Sebagai dasar dalam melakukan perbaikan dan pengendalian secara terencana serta berkelanjutan mengenai Standar Operasional Procedure dengan memasukkan prinsip prinsip ergonomi kedalamnya. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel seperti umur, masa kerja, gangguan penglihatan, durasi kerja, kekontrasan, tingkat pencahayaan dan temperatur ruangan dengan keluhan subjektif kelelahan mata pada radar

Soekarno Hatta, yang berlokasi di Tangerang. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain studi cross-sectional dengan melakukan pengumpulan data primer yaitu melakukan pengukuran tingkat pencahayaan dan temperatur ruangan di area kerja radar controller, serta kuesioner tentang keluhan subjektif kelelahan mata yang dialami seorang radar Soekarno Hatta. Dan data sekunder yang didapatkan dari pihak manajemen bidang pelayanan operasi lalu lintas udara di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta. Semua data yang di dapat akan diklasifikasikan dan disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif.