BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Berdasarkan jumlah tersebut, menjadi potensi dan peluang yang luar biasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam agama islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. hayati yang tinggi yaitu berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan jamaah ibadah umrah dan haji dalam beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sektor ekonomi yang mampu untuk terus berekspansi juga melakukan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan dan Pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) PT.ALKISAI BINA INSANI CITRA WISATA (ALBIN TOUR&TRAVEL) Fauziah Arni DD02

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada

Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Bandung Barat (Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia)

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) FIRST TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. Keharusan untuk melangsungkan kehidupan bersama merupakan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pada saat ini. Keberhasilan perusahaan dalam persaingan sangat

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. muslim yang memenuhi syarat isti tha ah sekali seumur hidupnya. Rukun Islam kelima

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V APLIKASI, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka di Indonesia terdapat dua kategori universitas atau. perguruan tinggi, yaitu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud dari Bhineka Tunggal Ika, kekayaan yang harus dipelihara sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. haji pada saat Indonesia justru sedang dilanda krisis ekonomi pada tahun 1998.

Outreach Umrah. Sosialisasi Prduk Hukum Tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah. By: Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Muhajirin Yanis

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya. Haji

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini, semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi

BAB II HASIL SURVEY. haji plus dan umroh yang siap melayani dan membantu jamaah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu rukun islam yang wajib bagi setiap muslim yang mampu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Seminar Perencanaan Ibadah

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENYELENGGARAAN IBADAH UMRAH: AKAR MASALAH DAN PENANGANANNYA 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daya tarik wisata sekarang ini, baik wisatawan domestik maupun

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, industri pariwisata telah menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisa ditemukan di daerah tujuan. (Ismayanti, 2011: 3) Semuanya memiliki peran masing-masing untuk menjadikan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis

BAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tertentu. Begitu juga halnya perjalanan PT. Bahana Sejahtera Tour and Travel

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB III DATA PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa praktik pembiayaan multi level marketing haji dan. umrah selain memiliki manfaat, namun memiliki potensi resiko

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. Menurut jurnal Lefeuvre (1980) Wisata religius adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. polytron, dan masih banyak lagi. Perusahaan - perusahaan tersebut, merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis pelayanan jasa yang terus

Indonesia dan Arab Saudi Capai Sejumlah Kesepakatan Rabu, 01 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperhatikan kebutuhan dan kepentingan customer. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. semua orang. Sering kali orang-orang bersedia melakukan apapun untuk meluangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

yang telah ditetapkan. Manaklah konsep ini diterapkan dibirokrasi pemerintahan, akan lebih tepat bila dilihat dari konteks target pelaksanaan. Dimana

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan jumlah tersebut, menjadi potensi dan peluang yang luar biasa bagi sebagian kalangan khususnya para pelaku bisnis yang bergerak dibidang Biro Perjalanan Wisata (BPW). Bahkan terjadi pertumbuhan yang signifikan terhadap Biro Perjalanan Wisata Haji dan Umrah setiap tahun. Hal ini berakibat langsung pada terjadinya persaingan bisnis yang mempengaruhi fluktuasi harga pelayanan, fasilitas dan akomodasi umrah itu sendiri. Perang tarif (harga paket umrah) pun terjadi dengan berbagai istilah paket murah, paket hemat, paket ekonomis tanpa menghiraukan aspek pelayanan, kepuasan dan kekhusukan ibadah para jamaah. Akibat persaingan harga murah ini berdampak pada kualitas fasilitas, akomodasi dan pelayanan yang diberikan oleh BPW kepada para jamaah seperti pemilihan tiket pesawat murah yang acapkali tertunda bahkan gagal berangkat, handling (penanganan) di bandara yang tidak profesional, pemilihan lokasi hotel-hotel murah yang sangat jauh dari masjidil haram. Belum lagi ditambah rendahnya SDM dan wawasan masyarakat yang mengetahui tentang informasi prosedur, mekanisme dan tata cara pendaftaran umrah yang baik dan benar. Maka tidak heran banyak diantara masyarakat yang menjadi korban akibat tergiur dengan harga murah, merasa tertipu, menganggap agent penyelenggara yang tidak profesional bahkan hingga terjadi gagal berangkat dan uang yang telah disetor tidak kembali. Kondisi ini menjadi permasalahan dan 1

dilema yang dirasakan langsung oleh masyarakat ketika ingin menunaikan ibadah umrah. Beberapa Program yang dirancang oleh Iyyaka Net merupakan program strategis yang mendukung bisnis utama Iyyaka Net untuk menjawab tantangan dan permasalahan penyelenggaraan ibadah umrah yang mengedepankan kualitas layanan dengan fasilitas dan akomodasi yang mendukung kenyamanan, kepuasan dan kekhusukan ibadah umrah itu sendiri. Salah satu paket wisata religi yang menjadi produk unggulan Iyyaka Net adalah paket perjalanan umroh bagi umat muslim. Seperti diketahui umrah dan haji merupakan ritual ibadah yang menjadi impian dan cita-cita setiap umat Islam di dunia khususnya umat Islam Indonesia. Sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan angka 202.160.465 jiwa (BPS 2010) atau 85,1% dari total jumlah penduduk Indonesia, maka tidak heran jika Indonesia menjadi negara asal tertinggi dari seluruh dunia dalam pelaksanaan ibadah umrah dan haji ke tanah suci di Arab Saudi. Potensi yang luar biasa ini selain memberikan dampak peluang yang luar biasa bagi para pelaku bisnis namun juga memberikan dampak dilema dan permasalahan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang ingin berangkat haji dan umrah ke tanah suci. Dari jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam di atas, tercatat sebesar ± 1.758.319 orang Islam yang mendaftarkan diri untuk berangkat haji. Sementara kuota haji Pemerintah Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya ± 211.000. Artinya dengan pembatasan kuota tersebut berdampak pada terjadinya antrian dalam pendaftaran haji 8 hingga 12 tahun 2

bahkan lebih. Hal ini menjadi dilema bagi sebagian masyarakat untuk berangkat haji sehingga ibadah umrah menjadi pilihan alternatif bahkan favorit untuk beribadah ke tanah suci. Potensi masyarakat untuk berangkat umrah setiap tahunnya terus meningkat tajam dan menurut HIMPUH tahun 2012 mencapai 1,2 juta jamaah 1. Berdasarkan jumlah tersebut, menjadi potensi dan peluang yang luar biasa bagi sebagian kalangan khususnya para pelaku bisnis yang bergerak dibidang Biro Perjalanan Wisata (BPW). Bahkan terjadi pertumbuhan yang signifikan terhadap Biro Perjalanan Wisata Haji dan Umrah setiap tahun. Hal ini berakibat langsung pada terjadinya persaingan bisnis yang mempengaruhi fluktuasi harga pelayanan, fasilitas dan akomodasi umrah itu sendiri. Perang tarif (harga paket umrah) pun terjadi dengan berbagai istilah paket murah, paket hemat, paket ekonomis tanpa menghiraukan aspek pelayanan, kepuasan dan kekhusukan ibadah para jamaah. Akibat persaingan harga murah ini berdampak pada kualitas fasilitas, akomodasi dan pelayanan yang diberikan oleh BPW kepada para jamaah seperti pemilihan tiket pesawat murah yang acapkali tertunda bahkan gagal berangkat, handling (penanganan) di bandara yang tidak profesional, pemilihan lokasi hotelhotel murah yang sangat jauh dari masjidil haram. Belum lagi ditambah rendahnya SDM dan wawasan masyarakat yang mengetahui tentang informasi prosedur, mekanisme dan tata cara pendaftaran umrah yang baik dan benar. Maka tidak heran banyak diantara masyarakat yang menjadi korban akibat tergiur dengan harga murah, merasa tertipu, menganggap agent penyelenggara yang tidak 1 http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321 3

profesional bahkan hingga terjadi gagal berangkat dan uang yang telah disetor tidak kembali. Kondisi ini menjadi permasalahan dan dilema yang dirasakan langsung oleh masyarakat ketika ingin menunaikan ibadah umrah. Beberapa Program yang dirancang oleh Iyyaka Net merupakan program strategis yang mendukung bisnis utama Iyyaka Net untuk menjawab tantangan dan permasalahan penyelenggaraan ibadah umrah yang mengedepankan kualitas layanan dengan fasilitas dan akomodasi yang mendukung kenyamanan, kepuasan dan kekhusukan ibadah umrah itu sendiri Public Relations atau yang biasa disingkat dengan PR merupakan istilah yang biasa di dengar dalam sebuah organisasi. PR sering diasosiasikan dengan istilah Humas atau Hubungan Masyarakat pada masa lalu. Sebagai ilmu pengetahuan, PR merupakan gabungan dari beberapa cabang ilmu pengetahuan dan masuk kepada rumpun ilmu sosial. Dalam ranah praktis, PR merupakan bagian penting tak terpisahkan dari keseluruhan sistem manajemen sebuah organisasi atau perusahaan. Keberadaan PR sebagai elemen tak terpisahkan dari sebuah organisasi atau perusahaan menjadi penting karena peran dan fungsinya sebagai subsistem organisasi atau perusahaan dalam menciptakan relasi baik antar setiap komponen organisasi atau dapat juga berfungsi membangun citra positif organisasi/perusahaan dengan masyarakatnya. The British Institute of Public Relations menyebutkan bahwa PR adalah upaya yang sengaja, direncanakan, dan dilakukan terus menerus untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan 4

publiknya. 2 Berneys menyebutkan bahwa PR merupakan bagian intergral yang tak terpisahkan dari kegiatan usaha atau bisnis. Setidaknya ada 3 hal yang menjadi concern dari PR yaitu; memberi informasi kepada masyarakat, melakukan persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan kedua belah pihak, dan usaha untuk mengintegrasikan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya. 3 Pada hakekatnya Public Relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi concern PR dalam sebuah organisasi diantaranya membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik. Menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren. Peran Public Relations (PR) saat ini sangat penting dalam sebuah institusi atau perusahaan. Public Relations dalam perusahaan merupakan ujung tombak sehingga perannya menjadi sangat penting dan strategis. Selain untuk menciptakan citra positif bagi sebuah institusi atau perusahaan, peran PR juga 2 Umaimah Wahid dalam Dasar-Dasar Public Relations Dan public Speaking ; Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2009 hal 17 3 Sr. Maria Assumpta Rumanti. Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2002 hal 9. 5

dilibatkan dalam banyak hal seperti pembuatan strategi maupun programprogram menarik untuk mampu bersaing dan tetap eksis baik dalam sebuah lembaga yang berorientasi profit maupun pelayanan pada masyarakat atau lembaga non-profit. Keberhasilan kerja PR akan menentukan sukses atau tidaknya visi dan misi dalam sebuah perusahaan atau lembaga. Dalam mendukung sukses dari peran Public Relations dalam membangun citra organisasi atau perusahaan maupun membangun komunikasi yang baik kepada pihak internal dan ekternal semua kegiatan dan aktivitas Public Relations dikemas dalam sebuah konsep yang disebut marketing Public Relations (MPR). MPR berusaha menjabarkan semua konsep PR diimpelemntasikan sehingga kounikasi dua arah antara organisasi dan publiknya dapat terbangun. Setidaknya ada dua aspek mendasar dalam MPR; 1) sasaran MPR yang mengarah pada dua sasaran yaitu internal organisasi perusahaan dan eksternal perusahaan, dan 2) pola komunikasi yang dibangun haruslah model dua arah baik komunikasi ke dalam maupun komunikasi ke luar. Peran PR PT Iyyaka International Net yang berorientasi pada keuntungan menempatkan peran MPR pada posisi yang setara dengan aspek pemasaran dan mendesain marketing Public Relations (MPR) nya dengan sebaik-baiknya untuk mendorong performance bisnis yang lebih baik dengan mengadakan kegiatan untuk menginformasikan paket-paket apa saja yang ditawarkan kepada konsumennya dah memcari tahu kebutuhan yang dicari oleh para konsumennya. PT Iyyaka International Network yang kemudian dikenal sebagai Iyyaka Net sebagai sebuah organisasi bisnis yang berorientasi profit juga tidak terlepas dari 6

upaya untuk mengimplementasikan semua aspek MPR sebagai elemen penting dalam unsur perusahaan. PT. Iyyaka International Network dengan core bussines sebagai perusahaan dibidang jasa tour and travel yang mengkhususkan diri pada wisata religi didukung oleh derivative business dibidang pengembangan sistim dan jaringan bisnis termasuk pemasaran, jasa pengembangan SDM, jasa konsultan dan pelatihan-pelatihan program strategis berbasis religi yang semuanya mendukung bisnis utamanya dibidang penyelenggaaan paket-paket wisata religi. Salah satu paket wisata religi yang menjadi produk unggulan Iyyaka Net adalah paket perjalanan umroh bagi umat muslim. Seperti diketahui umrah dan haji merupakan ritual ibadah yang menjadi impian dan cita-cita setiap umat Islam di dunia khususnya umat Islam Indonesia. Sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan angka 202.160.465 jiwa (BPS 2010) atau 85,1% dari total jumlah penduduk Indonesia, maka tidak heran jika Indonesia menjadi negara asal tertinggi dari seluruh dunia dalam pelaksanaan ibadah umrah dan haji ke tanah suci di Arab Saudi. Potensi yang luar biasa ini selain memberikan dampak peluang yang luar biasa bagi para pelaku bisnis namun juga memberikan dampak dilema dan permasalahan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang ingin berangkat haji dan umrah ke tanah suci. Dari jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam di atas, tercatat sebesar ± 1.758.319 orang Islam yang mendaftarkan diri untuk berangkat haji. Sementara kuota haji Pemerintah Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya ± 211.000. Artinya dengan pembatasan kuota tersebut berdampak pada terjadinya antrian dalam pendaftaran haji 8 hingga 12 tahun 7

bahkan lebih. Hal ini menjadi dilema bagi sebagian masyarakat untuk berangkat haji sehingga ibadah umrah menjadi pilihan alternatif bahkan favorit untuk beribadah ke tanah suci. Potensi masyarakat untuk berangkat umrah setiap tahunnya terus meningkat tajam dan menurut HIMPUH tahun 2012 mencapai 1,2 juta jamaah 4. Berdasarkan jumlah tersebut, menjadi potensi dan peluang yang luar biasa bagi sebagian kalangan khususnya para pelaku bisnis yang bergerak dibidang Biro Perjalanan Wisata (BPW). Bahkan terjadi pertumbuhan yang signifikan terhadap Biro Perjalanan Wisata Haji dan Umrah setiap tahun. Hal ini berakibat langsung pada terjadinya persaingan bisnis yang mempengaruhi fluktuasi harga pelayanan, fasilitas dan akomodasi umrah itu sendiri. Perang tarif (harga paket umrah) pun terjadi dengan berbagai istilah paket murah, paket hemat, paket ekonomis tanpa menghiraukan aspek pelayanan, kepuasan dan kekhusukan ibadah para jamaah. Akibat persaingan harga murah ini berdampak pada kualitas fasilitas, akomodasi dan pelayanan yang diberikan oleh BPW kepada para jamaah seperti pemilihan tiket pesawat murah yang acapkali tertunda bahkan gagal berangkat, handling (penanganan) di bandara yang tidak profesional, pemilihan lokasi hotelhotel murah yang sangat jauh dari masjidil haram. Belum lagi ditambah rendahnya SDM dan wawasan masyarakat yang mengetahui tentang informasi prosedur, mekanisme dan tata cara pendaftaran umrah yang baik dan benar. Maka tidak heran banyak diantara masyarakat yang menjadi korban akibat tergiur dengan harga murah, merasa tertipu, menganggap agent penyelenggara yang tidak 4 http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321 8

profesional bahkan hingga terjadi gagal berangkat dan uang yang telah disetor tidak kembali. Kondisi ini menjadi permasalahan dan dilema yang dirasakan langsung oleh masyarakat ketika ingin menunaikan ibadah umrah. Beberapa Program yang dirancang oleh Iyyaka Net merupakan program strategis yang mendukung bisnis utama Iyyaka Net untuk menjawab tantangan dan permasalahan penyelenggaraan ibadah umrah yang mengedepankan kualitas layanan dengan fasilitas dan akomodasi yang mendukung kenyamanan, kepuasan dan kekhusukan ibadah umrah itu sendiri. Salah satu keuntungan atau keunggulan Iyyaka Net jika konsumen yang sudah lebih dari 7 kali menggunakan paket yang sama maka akan diberikan paket wisata yang sama Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa Iyyaka Net concern untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kondisi real produk yang ditawarkan dengan memanfaatkan pola dan prinsip Public Relations yang dikemas dalam program-program pendukung (derivative business) ysng akhirnya bertujuan untuk meningkatkan performa bisnis utama. Untuk melihat bagaimana Iyyaka Net menerapkan konsep-konsep Public Relations dalam program-program nya yang bertujuan untuk memberikan pemahaman produk kepada publiknya peneliti bermaksud mengangkat tema tersebut ke dalam sebuah penelitian berjudul: Strategi Komunikasi Marketing Public Relations PT Iyyaka International Network Dalam Membangun Pemahaman Produk Konsumen. 9

1.2. Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan sudah seharusnya ditentukan sebelum memulai sebuah penelitian ilmiah. Hal ini penting dilakukan agar penelitian menjadi fokus pada pokok permasalahan yang dikaji dan tidak melebar pada permasalahan-permasalahan lain. Fokus penelitian ini adalah bagaimana Strategi Komunikasi Marketing Public Relations PT Iyyaka International Network Dalam Membangun Pemahaman Produk Konsumen. Setelah menentukan fokus penelitian, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Dari latar belakang diatas, beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi diantaranya adalah: 1. Bagaimana PT Iyyaka International Network (Iyyaka Net) menerapkan prinsip-prinsip Public Relations dalam operasi bisnisnya sebagai cara untuk memberi pemahaman produk kepada publiknya? 2. Bagaimana marketing Public Relations dijalanakan oleh PT Iyaka International Network melalui program-programnya dalam memberi pemahaman produk kepada publiknya? 10

1.3. Tujuan Penelitian Dari identifikasi masalah yang disebutkan diatasan sebelumnya, hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. PT Iyyaka International Network (Iyyaka Net) menerapkan prinsipprinsip Public Relations dalam operasi bisnisnya sebagai cara untuk memberi pemahaman produk kepada publiknya. 2. Marketing Public Relations dijalanakan oleh PT Iyaka International Network melalui program-programnya dalam memberi pemahaman produk kepada publiknya. 1.4. Manfaat Penelitian Dari tujuan-tujan penelitian yang sudah diuraikan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat setidaknya pada tiga aspek seperti sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis: Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi institutsi akademik atau lembaga-lembaga penelitian sebagai bahan kajian teoritis terkait konsep-konsep marketing Public Relations dan implementasinya.. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku bisnis perjalanan wisata tentang gambaran riil bisnis perjalanan wisata di Indonesia khususnya wisata religi muslim secara spesifik untuk paket perjalanan umroh dan dampak yang muncul sebagai akibat dari 11

kompleksitas permasalahan yang ada pada tataran praktis sehingga dapat menjadi dasar dalam setiap pengambilan keputusan bisnis dan bagi pelaku bisnis lainnya untuk mendapatkan eksplanasi bagaimana konsep marketing Public Relations diterapkan dalam dunia bisnis nyata. c. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1) Masyarakat sebagai wawasan dan informasi tentang kompleksitas permasalahan yang terjadi pada dunia bisnis perjalanan wisata agar dapat menjadi dasar dalam menentukan pilihan perusahaan perjalanan wisata yang akan digunakan. 2) Public Relations Officer dalam memahami bagaimana konsep marketing Public Relations dapat dijalankan pada bidang kerjanya masing-masing. 12