Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan operasional perusahaan, sehingga agen lebih banyak. dalam Aiisiah 2012). Agen diberi wewenang oleh prinsipal untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot faktor yang mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

Fanik Dwi Irjibiayuni Rina Mudjiyanti. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 2004 alinea 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Eva Lestari / Pembimbing Dr. Sri Supadmini SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. keberanian mengungkapkan kelangsungan (going concern) perusahaan klien.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Laba menjadi tolok ukur

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini.

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah 131 perusahaan pada tahun Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand

BAB V PENUTUP. penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan karena going concern merupakan asumsi dalam

BAB II. Tinjauan Pustaka. Mulyadi (2002:11) mendefinisikan auditing : Berdasarkan definisi auditing tersebut terdapat unsur-unsur yang penting

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendapatan suatu negara merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya.. Berikut penjabaran dari beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB III METODE PENELITIAN

1. Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA. 2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri (going

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun )

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan semakin meningkat. Perusahaan Go Public diwajibkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui asumsi going concern (

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individuyang berbeda kepentingan yaitu principals dan agent. Principals

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan. dan dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. Auditor eksternal akan menghasilkan opini audit. Going concern merupakan salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dibagian ini akan dijelaskan teori-teori mengenai opini audit going

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern). Kelangsungan. melebihi suatu periode akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan (going concern). Kelangsungan hidup usaha dikaitkan dengan

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. (Riyatno, 2007). Untuk menghasilkan integritas yang baik atas suatu laporan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kasus ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas. Tucker et al.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Committee on Basic Accounting Concept-a statement of basic

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah

Kevin Martio Amir. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diprediksi (Ariffandita dan Sudarno, 2012). auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Jensen dan Meckling (1976) mengatakan hubungan agensi adalah hubungan

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup (going concern). Going concern merupakan. mempertahankan hidupnya secara langsung akan mempengaruhi laporan

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

Transkripsi:

PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013 Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research was aimed at analyzing the effect of audit quality, the company growth, liquidity and solvabilitas toward the audit opinion of going concern. The population of the research was the manufacture companies enlisted in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2011-2013 consisting of 148 companies. The technique of sampling method was purposive sampling that resulted 92 companies. The data analysis method was Bay descriptive analysis Alt logistic regression analysis. The purpose of this research showed that the audit quality affected significanly positif, the company growth affected signifianly negative, liquidity ratio affected significanly negative dan solvability ratio affected significanly positive toward audit opinion of going concern. Key words: audit opinion of going concern, audit quality, company growth, liquidity, and solvability ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, likuiditas dan solvabilitas terhadap opini audit going concern. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2011-2013 terdiri dari 148 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang menghasilkan 92 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa kualitas audit berpengaruh signifikan positif, pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan negatif, rasio likuiditas berpengaruh signifikan negatif dan rasio solvabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap opini audit going concern. Kata kunci : opini audit going concern, kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, likuiditas dan solvabilitas. 1

PENDAHULUAN Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya melalui asumsi going concern. Ketika akan melakukan investasi pada suatu perusahaan, investor perlu mengetahui kondisi tentang keuangan suatu perusahaan terutama yang menyangkut tentang kelangsungan hidup (going concern) perusahaan tersebut. Jika kondisi keuangan perusahaan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan karena going concern perusahaan tidak terpenuhi maka entitas tersebut dikatakan bermasalah dalam pelaporan keuangan perusahaan (Warnida 2011). Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan entitas atau badan usaha. Dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap mampu mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek (Hani et al., 2003 dalam Kartika 2012). Going concern digunakan sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal berlawanan (contrary information). Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup satuan usaha adalah berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang lain (PSAK NO.30). Dalam penelitian Kartika (2012), yang menguji pengaruh kondisi keuangan dan non keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006-2009 terdapat lima variabel independen yang dianggap mempengaruhi penerimaan opini audit going concern yaitu kondisi keuangan, kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan opinion shopping. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi opini going concern yang terdapat pada penelitian terdahulu maka penelitian ini memilih variabel independen antara lain kualitas audit, pertumbuhan 2

perusahaan, likuiditas dan solvabilitas. Penelitian ini dimaksudkan untuk melanjutkan penelitian terdahulu dengan variabel independen yang hampir sama namun perusahaan yang menjadi obyek penelitian disesusaikan dengan situasi saat ini. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah, apakah Kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern? TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Going Concern, adalah kelangsungan hidup suatu entitas. Dengan adanya going concern maka suatu entitas dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang atau tidak akan dilikuidasi dalam jangka pendek. Suatu entitas dianggap going concern apabila perusahaan dapat melanjutkan operasinya dan memenuhi kewajibannya (Irfana 2012). Opini Audit, merupakan pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditor dalam menilai kewajaran penyajian laporan keuangan klien yang diauditnya. Dalam melaksanakan tugasnya (audit laporan keuangan), auditor bertanggung jawab membuat laporan audit. Laporan audit adalah alat formal auditor untuk mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh mengenai laporan keuangan auditan kepada pihak yang berkepentingan. Ada lima opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan auditee yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas ( unqualified opinion Alt explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion), dan tidak menyatakan pendapat (disclaimer opinion). Opini Audit Going Concern Auditor mempunyai tanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Opini audit going concern merupakan opini yang 3

dikeluarkan auditor dengan menambahkan paragraf penjelas mengenai pertimbangan auditor bahwa terdapat ketidakmampuan atau ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya pada masa mendatang (Muttaqin 2012). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Going Concern. Kualitas audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya (Setyarno 2006 dalam Kartika 2012). Bukti empiris menemukan bahwa ada hubungan positif antara kualitas audit dengan penerimaan opini audit going concern. KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil, KAP yang besar masuk kategori Big-4 dan KAP yang kecil masuk kategori non Big-4 (Kartika 2012). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: H1: Kualitas audit berpengaruh signifikan positif terhadap opini audit going concern. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan asset. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya (Rudiawan 2009 dalam Kristiana 2012). Rasio pertumbuhan penjualan yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan dapat going concern. Penjualan yang terus meningkat akan memberikan peluang untuk memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang negatif mengindikasikan akan mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat melanjutkan kegiatan operasinya sehingga kemungkinan mendapatkan opini audit going concern. Menurut Kristiana (2012), mengatakan bahwa 4

pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H2 : Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Pengaruh Likuiditas Terhadap Opini Audit Going Concern Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya (Warnida 2011). Makin kecil Quick Ratio maka perusahaan dianggap kurang likuid sehingga tidak dapat melunasi kewajiban lancarnya. Kerena itu, auditor kemungkinan cenderung memberikan opini audit going concern. Hal ini dapat dijelaskan bahwa makin kecil likuiditas, perusahaan kurang likuid karena banyak kredit macet sehingga opini audit harus memberikan keterangan mengenai going concern. Sebaliknya semakin besar likuiditas, perusahaan semakin mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya (Warnida 2011). Menurut Warnida (2011), mengatakan bahwa rasio likuditas berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H3 : Rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern. Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya seandainya dilikuidasi (Warnida 2011). Semakin tinggi nilai solvabilitas ratio, maka perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangannya meskipun perusahaan tersebut sedang mengalami laba negatif. Karena itu, semakin besar kemungkinan auditor untuk memberikan opini going concern. Menurut Warnida (2011), mengatakan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: 5

H4 :Rasio solvabilitas berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. METODA PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menegaskan pada pengujian teori agensi melalui pengukuran variabel Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas dan Solvabilitas dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di BEI. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 sampai 2013, dengan kriteria pengambilan sampel (purposive sampling) sebagai berikut: 1; Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai 2013. 2; Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan auditan oleh auditor independen, pada periode yang pertanggal 31 Desember 2011 sampai 31 Desember 2013. Metode Analisis Data Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan model regresi logistik (logistic regression). Regresi Logistic adalah regresi yang digunakan untuk menguji sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Pengujian hipotesis regresi logistik digunakan apabila variabel bebasnya merupakan kombinasi metric dan non metric (nominal), sehingga mengabaikan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali 2011). 6

Model penelitian ini disajikan sebagai berikut : ln Gc 1 Gc = a+b₁ ADTR + b₂ PTP + b₃ LIKUID + b₄ SOLVA + e Keterangan : ln Gc 1 Gc =Variabel Dummy opini audit (kategori 1 untuk auditte dengan opini going concern dan 0 untuk auditte dengan opini audit non going concern). a = Konstanta. ADTR = Kualitas Audit. PTP = Pertumbuhan Perusahaan. LIKUID = Likuiditas. SOLVA = Solvabilitas. b₁,b₂,b₃,b₄ = Koefisien Regresi. e = Kesalahan Residual ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tabel 1 menunjukan hasil pengujian hipotesis, dengan uji regresi logistik. Tabel 1 Variabel in the equation Tabel 1. Variable in the Equation B Wald Sig. Keterangan ADTR 1.114 9.493 0,002 Diterima PTP -1.536 4.228 0,040 Diterima Step 1 a LIKUID -.268 4.410 0,036 Diterima SOLVA 1.075 5.798 0,016 Diterima Constant -2.184 21.135 0,000 Sumber: hasil olah data SPSS tahun 2015 Dari hasil pengujian regresi logistik tersebut diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut: ln p 1 p = 2,184 +1,11 ADTR -1,536PTP -0,268LIKUID + 1,075SOLVA + e 7

Pengujian Hipotesis Pertama Rumusan hipotesis pertama menyatakan kualitas audit berpengaruh signifikan positif terhadap opini audit going concern, hasil dari regresi logistik menunjukkan variabel kualitas audit memiliki nilai koefisien positif, yaitu sebesar 1,114 dengan nilai signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari tingkat signifikasi yaitu 0,05. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh positif terhadap opini audit going concern diterima. Penerimaan hipotesis ini dikarenakan semakin besar skala auditor maka akan semakin besar kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif kualitas audit terhadap opini audit going concern hal ini kemungkinan karena ketika sebuah KAP sudah memiliki reputasi yang baik maka akan berusaha mempertahankan reputasinya itu dan menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa merusak reputasinya tersebut. Sehingga mereka akan selalu bersikap objektif terhadap pekerjaannya. Pengujian Hipotesis Kedua Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern, hasil pengujian regresi logistik menunjukkan variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai koefisien negatif yaitu sebesar -1,536 dengan nilai signifikan 0,040 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05. Sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern diterima. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh negatif variabel pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan berarti akan memberikan peluang peningkatan laba sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, hasil penelitian ini juga 8

mendukung logika teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai pertumbuhan suatu perusahaan maka akan menurunkan probabilitas penerimaan opini audit going concern. Pengujian Hipotesis Ketiga Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going Concern, hasil pengujian regresi logistik menunjukkan variabel likuiditas memiliki nilai koefisien negatif, yaitu sebesar -0,268 dengan nilai signifikan sebesar 0,036 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05. Sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern diterima. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh signifikan negatif variabel likuiditas terhadap penerimaan opini audit going concern kemungkinan terjadi karena peningkatan kemampuan membayar hutang jangka pendek perusahaan yang baik berarti perusahaan dianggap mampu untuk melangsungkan hidupnya sehingga auditor tidak memiliki keraguan terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Pengujian Hipotesis Keempat Rumusan hipotesis keempat menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh positif terhadap opini audit going Concern, hasil pengujian regresi logistik menunjukan variabel solvabilitas memiliki nilai koefisien positif, yaitu sebesar 1,075 dengan nilai signifikan sebesar 0,016 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05. Sehingga hipotesis yang keempat dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh positif terhadap opini audit going concern diterima. Hal ini kemungkinan terjadi karena semakin tinggi nilai solvabilitas perusahaan semakin menunjukkan kinerja keuangan yang baik meskipun perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. Sehingga menyebabkan perusahaan memiliki probabilitas yang lebih tinggi mendapatkan opini audit going concern. 9

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: 1; Dari hasil pengujian regresi logistik kualitas audit yang diproksikan menggunakan variabel dummy berpengaruh positif terhadap probabilitas penerimaan opini audit going cocern. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien 1,114 dengan nilai signifikan 0,002 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05 sehingga hipotesis pertama diterima dan arah koefisiennya sesuai dengan arah yang dihipotesiskan yaitu arah positif. 2; Dari hasil pengujian regresi logistik pertumbuhan perusahaan yang diproksikan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap probabilitas penerimaan opini audit going concern. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien -1,536 dengan nilai signifikan 0,040 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05 sehingga hipotesis kedua diterima, dan arah koefisiennya sesuai dengan arah yang dihipotesiskan yaitu negatif. 3; Dari hasil pengujian regresi logistik rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap probabilitas penerimaan opini audit going concern. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien -0,268 dengan nilai signifikan 0,036 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05 sehingga hipotesis ketiga diterima, dan arah koefisiennya sesuai dengan arah yang dihipotesiskan yaitu negatif. 4; Dari hasil pengujian regresi logistik rasio solvabilitas yang diproksikan dengan debt to total assets berpengaruh signifikan positif terhadap probabilitas penerimaan opini audit going concern. Hal ini ditunjukan nilai koefisien 1,075 dengan nilai signifikan 0,016 lebih kecil dari nilai signifikasi yaitu 0,05 sehingga hipotesis keempat diterima, dan arah koefisiennya sesuai dengan arah yang dihipotesiskan yaitu arah positif. Saran 10

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang tahun pengamatan, yaitu 5 tahun, sehingga dapat melihat kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern dalam jangka panjang. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel penelitian lain yang mungkin dapat mempengaruhi penerimaan opini audit going concern, seperti rasio keuangan lain, ukuran perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Aiisiah, Nurul. (2012). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Arma, Endra Ulkri. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Padang. Arsianto, Maydica Rossa (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kartika, Andi. (2012). Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol 1 No. 1, Mei 2012. Kristiana, Ira. (2012). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Kuswardi, Hans Juniarto. (2012). Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kualitas Audit Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade di BEI. Jurnal. Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 2, Maret 2012. Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi 6. Salemba Empat. 11

Rifka Juliaty dan Dwi Prastowo (2002). Analisis Laporan Keuangan. AMP YKPN, Yogyakarta. Sudarno, Ariffandita Nuri. (2012). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 1, No. 2, 2012. Hal. 2. Praptitorini, Mirna dan Indira Juniarti. (2011). Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, Vol. 8 No.1. juni 2011, Hal. 78-93. Warnida. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Auidt Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing BEI). Jurnal Akuntansi & Manajemen. Vol. 6 No. 1 Juni 2011 ISSN 1858-3687, Hal. 30-43. www.idx.co.id 12