ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

dokumen-dokumen yang mirip
LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.


KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : data insinyur, data material, data excavator, data dump truck, data proyek. vii Universitas Kristen Maranatha

TRAKTOR. Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel Tractor :

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BOX CULVERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DI SALURAN SEMOLOWARU KOTA SURABAYA

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL

2.2 Fungsi Alat Berat Alat berat terdiri dari beberapa fungsi diantaranya : - Alat Pengolah Lahan

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

IV. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT

BAB II LANDASAN TEORI

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT SCRAPER

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI

BAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

BAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain

Analisa Keputusan Pemilihan Investasi Alat Berat di Pertambangan Batu Bara PT. IR

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Alat Berat 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH. Nama Peneliti : Ir. GEDE ASTAWA DIPUTRA NIP :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

Dump Truk : Model alat : 773 B Kapasitas bak : 26 m 3 Waktu buang : 1,20 menit Kecepatan angkut : 22 km/jam Kecepatan kembali : 28 km/jam Jarak angkut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VII METODE PELAKSANAAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARAT- LAMDESAR PROVINSI MALUKU. Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Bab iv Pelaksanaan dan proses pekerjaan Pengerukan

ijadi perhatian penting yaitu bagaimana menghitung kapasitas operasi suatu alat.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA KEBUTUHAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TUGU COKLAT PARIT MALINTANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

BAB VII METODE PELAKSANAAN

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur)

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai) 4. Clamshell Bagian-bagian utama excavator : a. Bagian atas : revolving unit (bisa berputar) b. Bagian bawah : travel unit (untuk berjalan) c. Bagian attachment yang dapat diganti Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. BACKHOE Kegunaan backhoe : Untuk penggalian tanah, terutama yang letaknya di bawah kedudukan backhoe sendiri, misalnya : saluran, terowongan, basement. Bisa juga sebagai alat pemuat bagi truck-truck. Keuntungan backhoe dibandingkan dengan Dragline dan Clamshell : Kedalaman gali lebih teliti Bisa untuk alat pemuat, sedangkan Dragline dan Clamshell tidak bisa Gerakan-gerakan backhoe dalam beroperasi : 1. Mengisi bucket (land bucket) 2. Mengayun saat terisi (swing loaded) semua gerakan ini mempengaruhi waktu siklus. 3. Membongkar muatan (dump bucket) Backhoe kecil waktu siklusnya lebih cepat dari- 4. Mengayun balik (swing empty) pada Backhoe besar. Produksi Backhoe Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas excavator : 1. Faktor keadaan pekerjaan 2. Faktor keadaan mesin 3. Pengaruh dalamnya pemotongan dan sudut swing Kedalaman gali optimum adalah suatu kedalaman dimana waktu bucket (dipper) mencapai titik optimum, telah penuh tanpa memberikan beban tambahan terhadap mesin. Langkah-langkah perhitungan produksi backhoe : 1. Ambil data : kapasitas bucket (q) kedalaman galian sudut swing 2. Tentukan waktu siklus : dari data atau dari tabel sesuai dengan spesifikasi alat (contoh : tabel 8-3 [1] hal. 183 atau tabel 7.3 [3] hal. 68). 3. Hitung faktor koreksi : E = Π E i 35

Faktor-faktor koreksi (E i ) terdiri dari : a. Efisiensi waktu kerja b. Kondisi kerja dan tata laksana (tabel IV.4.01.05 [2] hal. 64) c. Faktor pengisian bucket / bucket fill factor (tabel IV.4.01.06 [2] hal. 64) d. Faktor swing dan kedalaman galian; cara mendapatkan faktor ini sbb. : Tentukan kedalaman gali optimum yang tergantung dari jenis material dan ukuran bucket (tabel IV.4.01.04 [2] hal. 63) Hitung prosentase kedalaman optimum : Kedalaman gali rencana Kedalaman Optimum (%) = 100% Kedalaman gali optimum Tentukan faktor swing dan kedalaman galian yang tergantung dari prosentase kedalaman optimum dan besar sudut swing (tabel IV.4.1.03 [2] hal. 63). Penentuan prosentase kedalaman optimum tidak perlu diinterpolasi, cukup cari harga yang paling mendekati dengan yang ada pada tabel. 4. Hitung produksi backhoe : Q = q /Ws E Contoh : Tentukan produksi backhoe dengan kapasitas bucket 1¾ cu.yd menggali tanah biasa, swell 43%, kedalaman gali 6 feet, sudut swing 90, kondisi pekerjaan dan tata laksana sedang, efisiensi waktu kerja 50 menit/jam. Waktu siklus terdiri dari pengisian bucket 7 detik, mengangkat beban dan swing 10 detik, pembuangan (dumping) 5 detik, swing kembali 5 detik, waktu tetap 4 detik. Jawab : Ukuran bucket 1,75 cu.yd volume material lepas (munjung) = ± 2 LCY Kapasitas bucket : q = 2/1,43 = 1,399 BCY Waktu siklus : Pengisian bucket Mengangkat beban dan swing Pembuangan (dumping) Swing kembali Waktu tetap Waktu siklus : 7 detik : 10 detik : 5 detik : 5 detik : 4 detik : 31 detik = 0,517 menit Faktor koreksi : Efisiensi waktu kerja = 50/ : 0,84 Kondisi kerja dan tata laksana sedang : 0,65 Faktor pengisian (tanah biasa) : 0,85 Kedalaman gali optimum = 9,7 feet 6 Kedalaman Optimum= 100% = 61,8 % % 9,7 Faktor swing dan kedalaman galian : 0,91 (Kedalaman optimum = %, sudut swing = 90 ) Faktor koreksi total : E = 0,84 0,65 0,85 0,91 = 0,42 Produksi backhoe : Q= q E = 1,399 0, 42 Ws 0,517 = 68,19 BCY/jam 36

POWER SHOVEL Kegunaan Power Shovel : Untuk penggalian tanah yang letaknya di atas kedudukan alat itu. Sebagai alat pemuat ke dalam truck. Gerakan Power Shovel dalam beroperasi : 1. Tenaga angkat utama (main hoist power) untuk mengangkat bucket didalam material yang digali. 2. Tenaga angkat tambahan (secondary hoist) untuk menggerakkan dipper stick ke depan yang memberikan tenaga ekstra. 3. Retracting : gerakan ke belakang dari dipper stick untuk melepaskan diri dari material. 4. Boom dinaikkan denga sudut 35-65. 5. Swing untuk membuang dan balik 6. Gerakan maju atau mundur Produksi Power Shovel Langkah-langkah perhitungan produksi power shovel sama dengan pada backhoe, hanya perlu diingat bahwa istilah kedalaman galian pada backhoe diganti dengan ketinggian galian pada power shovel. Waktu siklus dari Power Shovel dapat diambil dari tabel 8-3 [1] hal. 183 atau hal. 66 [3]. DRAGLINE Kegunaan dragline adalah untuk penggalian material yang tidak terlalu keras yang letaknya dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari posisi alat tersebut. Alatnya terdiri dari excavator + boom crane dan drag bucket. Kelebihan : jangkauannya lebih besar daripada backhoe dan power shovel. Kekurangan : tenaga penggali kecil karena hanya mengandalkan kekuatan dari berat sendiri bucket. Ada 3 tipe dragline : 1. Dragline dengan roda kelabang 2. Dragline dengan roda ban 3. Dragline di atas truck Prinsip kerja dragline : a. Mengisi bucket dengan menarik kabel tarik sepanjang lapisan material ke arah alat. b. Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dengan sedikit mengendorkan kabel tarik (masih kondisi tegang). c. Karena masih ditahan oleh kabel tarik (tegang) maka tumpahnya material sedikit. d. Membongkar muatan, bisa dimuka atau dibelakang titik puncak boom. e. Bucket kosong diayun dengan mengendorkan kabel angkat dan diajukan pada posisi yang lebih baik untuk muatan baru. 37

Produksi Dragline Produksi dragline tergantung dari : 1. Jenis material 7. Kondisi pengelolaan 2. Kedalaman galian 8. Cara pencurahan / pemuatan kedalam truck. 3. Sudut swing dari boom 9. Ukuran alat angkut (jika digunakan) 4. Ukuran dan tipe bucket 10. Ketrampilan operator 5. Panjang boom 11. Kondisi alat 6. Kondisi lapangan Dalam keadaan ekstrim, pengoperasian dragline harus diperiksa terhadap kapasitas pemuatan yang melibatkab : batas kemampuan bucket berat material sudut terendah boom yang dipakai Langkah-langkah perhitungan produksi dragline : 1. Ambil data : - kapasitas bucket & beratnya - berat jenis material - panjang boom & sudutnya - kedalaman galian - sudut swing 2. Periksa keamanan beban dengan membandingkan berat beban ( = berat material + berat bucket) terhadap kapasitas angkat maksimum yang diperoleh dari : - grafik IV.4.03.06 hal. 76 [2]; atau - tabel 8-12 hal. 204 [1]; atau - gambar 8-14 hal. 206 [1] 3. Jika langkah no.2 OK (aman), tentukan waktu siklus : dari data atau tabel 8-8 hal. 196 [1] 4. Hitung faktor koreksi : E = Π E i Faktor-faktor koreksi (E i ) terdiri dari : a. Efisiensi waktu kerja b. Kondisi kerja dan tata laksana (tabel IV.4.01.05 [2] hal. 64) c. Faktor pengisian bucket / bucket fill factor (tabel IV.4.01.06 [2] hal. 64) d. Faktor swing dan kedalaman galian (tabel IV.4.3.04 [2] hal. 75) caranya sama dengan pada backhoe 5. Hitung produksi dragline : Q = q /Ws E Contoh : Tentukan taksiran produksi dragline dengan kapasitas bucket 2 cu.yd, panjang boom 6 ft bekerja pada sudut 90 radius 38 ft untuk menggali lempung berpasir. Kedalaman gali 6,4 ft, swing 90, berat bucket 4800 lb dan berat jenis material 2700 lb/lcy, swell 27 %. Waktu siklus 0,5 menit, efisiensi waktu kerja 50 menit/jam, kondisi kerja dan tata laksana baik. Jawab : Ukuran bucket 2 cu.yd volume material lepas (munjung) = ± 2,4 LCY Kapasitas bucket : q = 2,4/1,27 = 1,89 BCY Perhitungan keamanan beban : - Berat material = 2,4 2700 = 6480 lb - Berat bucket = 4800 lb Berat beban = 11280 lb Pada grafik IV.4.03.06 hal. 76 [2], untuk radius muat 38 ft dan ukuran bucket 2 cu.yd didapatkan kapasitas angkat maksimum sebesar 17.000 lb. 38

Berat beban < kapasitas angkat maksimum aman Waktu siklus = 0,5 menit / siklus. Faktor koreksi : Efisiensi waktu kerja = 50/ : 0,83 Kondisi kerja dan tata laksana baik : 0,75 Faktor pengisian (tanah liat) : 0,7 Kedalaman gali optimum = 8 feet 6,4 Kedalaman Optimum= 100 % = 80 % 8 Faktor swing dan kedalaman galian : 0,99 (Kedalaman optimum = 80%, sudut swing = 90 ) Faktor koreksi total : E = 0,83 0,75 0,7 0,99 = 0,43 Produksi dragline : Q= q E = 1,89 0, 43 Ws 0,5 = 97,524 BCY/jam CLAMSHELL Kegunaan clamshell untuk penggalian material lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, lumpur, batu bara, dll. Cara kerja clamshell : menjatuhkan bucket pada saat kosong dan mengangkatnya saat berisi muatan secara vertikal, dengan swing seperti pada excavator dan membongkar muatan pada tempat yang dikehendaki dan swing kembali. Ada dua macam bucket yang digunakan : 1. Heavy duty bucket : dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk penggalian 2. Light duty bucket : untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi gigi-gigi Kapasitas bucket diukur dalam 3 macam ukuran : 1. Water level capacity yaitu kapasitas bucket dimana bucket terendam air. 2. Plate line capacity yaitu kapasitas backet terisi rata 3. Heaped capacity yaitu kapasitas bucket munjung Produksi Clamshell Langkah-langkah produksi clamshell : 1. Ambil data : - kapasitas bucket & beratnya - berat jenis material - panjang boom & sudutnya - kedalaman galian - sudut swing 2. Periksa keamanan beban dengan membandingkan berat beban ( = berat material + berat bucket) terhadap kapasitas angkat maksimum yang diperoleh dari : - grafik IV.4.03.06 hal. 76 [2]; atau - tabel 8-12 hal. 204 [1]; atau - gambar 8-14 hal. 206 [1] 3. Jika langkah no.2 OK (aman), hitung waktu siklus dari data. 4. Hitung faktor koreksi : E = Π E i 39

Faktor-faktor koreksi (E i ) terdiri dari : a. Efisiensi waktu kerja b. Kondisi kerja dan tata laksana (tabel IV.4.01.05 [2] hal. 64) c. Faktor pengisian bucket / bucket fill factor (tabel IV.4.01.06 [2] hal. 64) 5. Hitung produksi clamshell : Q = q /Ws E Contoh : Hitung taksiran produksi clamshell dengan kapasitas bucket 1 ¼ cu.yd berat 4300 lb digunakan untuk memindahkan pasir dari stock pile, berat jenis material 2400 lb/lcy swell 15 % dengan tinggi angkatan 30 ft, swing 90, radius muat 40 ft. Efisiensi waktu kerja 50 menit/jam, kondisi kerja dan tata laksana baik. Kecepatan pengangkatan 150 fpm, kecepatan penurunan 350 fpm, kecepatan swing 4 rpm. Waktu siklus (data & perhitungan) : Mengisi bucket : 8 detik Mengangkat muatan = 30/150 : 12 detik Swing 90 = ¼ ¼ : 3,75 detik Dumping : 4 detik Swing kembali = ¼ ¼ : 3,75 detik Menurunkan bucket = 30/350 : 5,14 detik Waktu tetap : 10 detik Waktu siklus : 46,64 detik = 0,8 menit Jawab : Ukuran bucket 1 ¼ cu.yd volume material lepas (munjung) = ± 1,7 LCY Kapasitas bucket : q = 1,7/1,15 = 1,48 BCY Pemeriksaan keamanan beban : - Berat material = 1,7 2400 = 4080 lb - Berat bucket = 4300 lb Berat beban = 8380 lb Pada gambar 8-14 hal. 206 [1], untuk radius muat 40 ft dan ukuran bucket 1 ¼ cu.yd didapatkan kapasitas angkat maksimum sebesar 9.500 lb. Berat beban < kapasitas angkat maksimum aman Faktor koreksi : Efisiensi waktu kerja = 50/ : 0,83 Kondisi kerja dan tata laksana baik : 0,75 Faktor pengisian (pasir) : 0,95 Faktor koreksi total : E = 0,83 0,75 0,95 = 0,59 Produksi clamshell : Q= q E = 1,48 0, 59 Ws 0,8 = 65,49 BCY/jam 40