MENGUKUR DENGAN MIKROMETER

dokumen-dokumen yang mirip
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan suplementasi

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK DR. TJIPTO SEMARANG

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG


MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools)

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok xx. 1.1 Latar Belakang (Diisi sendiri)

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

PEDOMAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KERJA BANGKU DAN PERKAKAS (CII128) JURUSAN MESIN OTOMOTIF POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT 2017

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi. Limbah udang (kulit) 1000 gram. Dibersihkan dari benda asing

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

PENGERJAAN ULIR. Fungsi ulir : a. Baut pemegang dan sekrup untuk penyambung b. Sekrup penggerak, spindel untuk menghasilkan gerakan maju

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

Hak Cipta 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

Sembilan kolom pada Micrometer Drum Besarnya sama dengan 10 kolom pada Vernier

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

Neraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas

BAB I PENDAHULUAN. siswa yang lebih aktif dalam mencari informasi. Interaksi yang terjadi selama

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK DR. TJIPTO SEMARANG

Lembar Kegiatan Siswa

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

UKDW BAB Latar Belakang

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

commit to user BAB II DASAR TEORI

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

BAIQ HELMA HIDYANTI

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN KEGIATAN PPM

Gambar mengukur menggunakan jengkal

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMESINAN (MESIN BUBUT)

Pengukuran Dasar dan Angka Penting

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50

1. Base (Dudukan) Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

Kon s t r u k s i R a n g k a P e s a w a t U d a r a ( A i r f r a m e M e c h a n i c ) Page 1

Tuas pemindah. Panduan Dealer SORA ST-R3000 ST-R3030 SL-R3000 SL-R3030 CLARIS ST-R2000 ST-R2030 SL-R2000 SL-R2030. Non-Seri ST-RS200 ST-RS203

PANDUAN PENYETELAN THEODOLIT DAN PEMBACAAN SUDUT (Latihan per-individu dengan pengawasan Teknisi Laboratorium)

Elemen Mesin BautDan Mur

Transkripsi:

MENGUKUR DENGAN MIKROMETER 1. Cara-cara menggunakan mikrometer Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengukur dengan menggunakan mikrometer, yakni: a. Permukaan benda ukur dan mulut ukur dari mirkometer harus dibersihkan dulu. b. Sebelum mikrometer dipakai periksalah kesejajaran titik dan jika perlu lakukan kalibrasi. c. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi ibjek ukur. d. Benda kerja atau benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan dengan posisi rangka mkirometer diletakkan pada telapak tangan dan diditahan oleh kelingking, jari manis, dan jari tengah. Semenatara ibu jari dan telunjuk berfungsi untuk memutar thimble. e. Pada saat pengukuran penekanan poros ukur jangan terlalu kuat. Dengan kata lain, tidak diperbolehkan memutar thimble untuk memperoleh penekanan pada benda kerja yang diukur, karena akan menyebabkan deformasi. f. Bila tersedia alat pemegang mikrometer, sebaiknya mikrometer dijepitkan pada alat pemegang, putarlah thimble kearah benda yang akan diukur, dan putarlah ratcher stoppper sampai menyentuh spindle. Putarlah kembali stopper 2 sampai kali agar penekanan lebih meyakinkan, kemudian baca. g. Ulangilah pengukuran beberapa kali agar kesalahan dalam pengukuran sekecil mungkin. 2. Cara memeriksa kesejajaran garis Dalam memeriksa kesejajaran garis, hal-hal berikut perlu dilaksanakan, yaitu: a. Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Putar ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Kunci spindle pada posisi ini dengan lock clamp. Mikrometer telah dikalibrasi dengan bendar jika titik nol thimble lurus dengan garis pada outer sleeve. 1

b. Jika kesalahannya,2 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan lock clamp. Putarlah outer sleeve sampai tanda thimble lurus dengan garis dengan menggunakan penyetel. c. Jika kesalahannya melebihi,2 mm. Kuncilah spindle dengan lock clamp. Kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda thimble dengan garis pada outer sleeve dan kencangkan kembali ratcher stopper. Putarlah outer sleeve sampai tanda thimble lurus dengan garis dengan menggunakan penyetel. Gambar.2 Cara memeriksa kesejajaran garis Gambar.21 Cara menyetel titik. Cara membaca skala ukur mikro meter Skala pengukuran mikrometer ada yang dibuat dalam satuan metris dan ada yang dibuat dalam satuan inchi. Dalam membaca skala ukur dari kedua mikrometer tersebut memiliki cara yang sama, tetapi nilai setiap skala yang ada pada satuan inchi dan satuan metris berbeda. a. Cara membaca skala ukur mikro meter dalam satuan inchi Pada mikrometer dengan skala ukur inchi, dalam skala tetapnya (sleeve), jarak antara angka 1 dan angka 2 memiliki nilai,1 inchi. Antara angka 1 dan 2 2

tersebut dibagi lagi menjadi empat bagian yang sama, sehingga masing bagian memiliki nilai atau berjarak,2 inchi. Pada ulir utama, terdapat gang ulir setiap inchi. Dengan demikian, jika ulir utama berputar satu putaran penuh, maka poros ukur akan bergerak maju atau mundur sejauh 1/ inchi (,2 inchi). Sementara, pada skala putar (thimble), dari garis ke garis lagi (satu putaran penuh) dibagi menjadi 2 bagian yang sama. Dengan demikian, apabila thimble berputar satu putaran penuh, menyebabkan perpindahan/pergerakan sejauh,2. Oleh karena, jika poros ukur berputar satu putaran penuh, menyebabkan pergeseran pada skala pada sleeve sebesar,2 inchi. Jadi pergerakan yang ditimbulkan oleh satu skala pada thimble adalah sebesar 1/2 x,2 =,1 inchi. Berikut ini adalah gambar tentang cara pembagian skala ukur mikrometer dalam inchi.,",2",",2" 6 1 2 6 7 8 9 1 2 1 2 2 22 21 2,1" 19,1" 1" 1 skala = (1/2)x(1/) =,1 inchi Gambar.22 Pembagian skala ukur mikrometer satuan inchi Adapun pada gambar berikut adalah salah satu contoh dalam membaca hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometer dalam inchi. 1 1 1 2 1 12 11 1 9 8 7 6 Gambar.2 Contoh pembacaan mikormeter pada satuan inchi Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa ujung dari skala putar (thimble) berada pada sisi sebelah kanan angka dari skala tetap. Ini berarti menunjukkan nilai pengukuran sebesar, inchi. Disitu juga terlihat bahwa skala ukur masih berada pada dua skala kecil di sebelah kanan angka pada skala tetap. Ini berarti menunjukkan nilai pengukuran sebesar 2 x,2 =, inchi. Tidak hanya sampai di situ, jika diperhatikan, ternyata ada satu garis skala pada skala ukur (thimble) yang posisinya sejajar dengan garis skala tetap, yaitu angka 9. Dengan demikian, nilai

pengukurannya adalah sebsar 9 x,1 =,9 inchi. Berdasarkan paparan tersebut, maka nilai pengukuran yang diperoleh berdasarkan gambar di atas, adalah, +, +,9 =,9 inchi. Selain mikrometer seperti di atas, masih ada jenis mikrometer lain, yaitu mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier, sehingga tingkat ketelitian yang diperoleh dapat mancapai,1 inchi atau,1 milimeter. Skala vernier tersebut dibagi lagi menjadi 1 bagian yang sama panjang, sehingga setiap 1 (satu) skala vernier nilainya sama dengan 1/1 x,1 inchi. Gambar berikut menunjukkan contoh jenis mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier. Skala vernier 9 8 7 6 2 1 2 2 2 22 21 2 19 18 17 6 16 1 1 1 Skala putar Gambar.2 Contoh mikrometer satuan inchi yang dilengkapi dengan skala vernier Gambar.2 berikut menunjukkan contoh pembacaan mikrometer satuan inchi yang dilengkapi dengan skala vernier. 2 2 2 1 1 2 2 22 21 2 19 18 17 16 1 1 1 Gambar.2 Contoh pembacaan skala ukur mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier dalam satuan inchi Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa ujung skala putar berada di sebelah kanan angka dari skala tetap, tetapi belum mencapai angka. Ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran menunjukkan nilai,. Ternyata, juga terlihat bahwa skala ukur masih berada pada dua skala kecil di sebelah kanan angka pada skala tetap. Ini berarti menunjukkan nilai pengukuran sebesar 2 x,2 =, inchi. Tidak hanya sampai di situ, jika diperhatikan, ternyata tidak ada satu pun garis skala

pada skala ukur (thimble) yang posisinya sejajar dengan garis skala tetap, karena melebihi angka 18 dan tidak melewati angka 19. Dengan demikian, nilai pengukurannya adalah 18 x,1 =,18 inchi. Adanya kelebihan tersebut (antara 18 dan 19) tentunya harus dilihat garis skala vernier yang salah satunya segaris dengan skala putar. Ternyata garis yang segaris adalah angka 1 dari skala vernier dengan garis pada skala putar. Keadaan ini mengandung arti bahwa nilai pengukurannya adalah sebesar 1/1 x,1 atau,1 inchi. Berdasarkan paparan tersebut, maka nilai pengukuran yang diperoleh berdasarkan gambar di atas, adalah, +, +,18 +,1 =,681 inchi. b. Cara membaca skala ukur mikrometer dalam satuan metris Pada dasarnya cara membaca skala ukur mikrometer satuan metris sama dengan cara pembacaan skala mikrometer satuan inchi. Dalam mikrometer satuan metris, pada ulir utamanya memiliki jarak antar puncak ulir sebesar, mm. Hal ini mengandung makna bahwa satu kali putaran penuh dari skala ukur (thimble) akan menggerakkan poros sejauh, mm. Skala kecil (skala devisi) yang ada pada skala utama memiliki jarak, mm. Biasanya pada skala utama ditulis angka,, 1, 1, 2, 2 dan seterusnya dengan penambahan. Angka-angka tersebut menunjukkan jarak, misalnya angka menunjukkan jarak mm, angka 2 menunjukkan jarak 2 mm dan seterusnya. Selang antara -, -1 atau seterusnya dibagi menjadi 1 bagian sama panjang. Dengan demikian, tiap satu bagian memiliki nilai 1/1 x =, mm. Sementara pada skala putar, dari garis " menuju garis lagi (6 ), dibagi menjadi bagian sama besar, sehingga nilai setiap bagiannya adalah (1/) x, =,1. 16 mm 1 mm Skala putar 2 1 1 1 1, mm 1 Skala pada skala putar sama dengan (1/) x, =,1 mm Gambar.26 pembagian skala pada mikrometer satuan metris Gambar berikut adalah contoh dalam pembacaan hasil pengukuran dengan mikormeter satuan metris.

Skala putar 1 1 2 2 Gambar.27 Contoh pembacaan mikormeter pada satuan metris Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa ujung dari skala putar (thimble) berada pada sisi sebelah kanan angka 2 dari skala tetap. Ini berarti menunjukkan nilai pengukuran sebesar 2 mm. Disitu juga terlihat bahwa skala ukur masih berada pada dua skala kecil di sebelah kanan angka 2 pada skala tetap. Ini berarti menunjukkan nilai pengukuran sebesar 2 x, = 1 mm. Tidak hanya sampai di situ, jika diperhatikan, ternyata ada satu garis skala pada skala ukur (thimble) yang posisinya sejajar dengan garis skala tetap, yaitu angka. Dengan demikian, nilai pengukurannya adalah sebsar x,1 =, mm. Berdasarkan paparan tersebut, maka nilai pengukuran yang diperoleh berdasarkan gambar di atas, adalah 2 + 1 +, = 21, mm. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa ada mikrometer satuan metris yang dilengkapi dengan skala vernier, sehingga tingkat ketelitian yang diperoleh dapat mancapai,1 milimeter. Skala vernier tersebut dibagi lagi menjadi 1 bagian yang sama panjang, sehingga setiap 1 (satu) skala vernier nilainya sama dengan 1/1 x satu skala putar (,1 mm) atau,1 mm. Gambar berikut menunjukkan contoh jenis mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier. Skala Vernier 1 2 1 1 2 Skala putar 2 Gambar.28 Contoh mikrometer satuan metris yang dilengkapi dengan skala vernier Gambar berikut menunjukkan contoh pembacaan mikrometer satuan metris yang dilengkapi dengan skala vernier. 6

7 6 1 2 2 1 1 Gambar.29 Contoh pembacaan skala ukur mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier dalam satuan metris Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa ujung skala putar berada di sebelah kanan angka dari skala tetap, tetapi belum mencapai angka. Ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran menunjukkan nilai mm. Ternyata, juga terlihat bahwa skala ukur masih berada pada dua skala kecil di sebelah kanan angka pada skala tetap. Ini berarti menunjukkan nilai pengukuran sebesar 2 x, = 1 mm. Tidak hanya sampai di situ, jika diperhatikan, ternyata tidak ada satu pun garis skala pada skala ukur (thimble) yang posisinya sejajar dengan garis skala tetap, karena melebihi angka 6 dan tidak melewati angka 7. Dengan demikian, nilai pengukurannya adalah 6 x,1 =,6 mm. Adanya kelebihan tersebut (antara 6 dan 7) tentunya harus dilihat garis skala vernier yang salah satunya segaris dengan skala putar. Ternyata garis yang segaris adalah angka 16 dari skala vernier dengan garis pada skala putar. Keadaan ini mengandung arti bahwa nilai pengukurannya adalah sebesar 16/1 x,1 atau,16 mm. Berdasarkan paparan tersebut, maka nilai pengukuran yang diperoleh berdasarkan gambar di atas, adalah + 1 +,6 +,16 = 1,76 mm. 7