BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan pada Bangun (2012) bahwa betapa pun sempurnanya rencana-rencana

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Kelebihan yang terdapat pada sumber daya manusia seperti akal

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

I. PENDAHULUAN. banyak faktor pendukung lain yang membuat perusahaan tersebut dikatakan. sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti yang diketahui persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, keberhasilan

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan Divisi Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Pengelolaan sumber daya ini

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. keilmuan, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selalu dituntut untuk mempertahankan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana penunjang keberhasilan di sektor pariwisata. Perhotelan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat di segala bidang kegiatan yang menyebabkan persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan layanan layanan banking yang telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

B A B I P E N D A H U L U A N

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi tersebut, sumber- sumber yang dimiliki tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya termasuk sumber daya manusia itu sendiri. untuk pencapaian tujuan-tujuan dari organisasi Handoko (2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, baik saat seseorang tersebut masih dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, tingkat persaingan bisnis semakin tinggi dan berkembang begitu cepat. Perusahaan di tuntut untuk dapat terus melakukan pembenahan-pembenahan pada sumber daya yang dimilikinya. Salah satu sumber daya tersebut yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia kadang dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting untuk kemajuan sebuah perusahaan. Mengingat sumber daya manusia begitu penting untuk kemajuan perusahaan, maka manajemen perusahaan harus bisa mengelola sumber daya manusianya dengan benar. Menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan aset yang penting bagi perusahaan, maka pihak manajemen juga harus memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan karyawannya. Apabila kebutuhan sumber daya manusianya terpenuhi, maka mereka akan mendapat kepuasan yang akhirnya dapat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia. Kebutuhan tersebut antara lain, gaji atau upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat atau

2 dengan mengupayakan insentif yang besarannya proporsional dan juga bersifat progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karir. Dalam memberikan insentif yang adil dan proporsional diyakini mampu memotivasi sumber daya manusianya agar mampu meningkatkan kinerjanya. Menurut Dessler (2009) insentif merupakan pendapatan diluar gaji pokok yang diberikan kepada karyawan yang berhasil mencapai standar kinerja yang ditentukan. Bagi perusahaan adanya insentif diharapkan dapat meningkatkan kinerja sumber daya manusianya, produktivitas kerja, loyalitas, disiplin, rasa tanggung jawab terhadap jabatan dan semakin baiknya mutu kepemimpinannya (Mangkunegara, 2009). Memberikan insentif kepada karyawan mampu memberi gairah dalam bekerja. Namun di dalam memberikan insentif tersebut juga perlu dilakukan dengan cara yang tepat. Di sini perlu diperhatikan cara memberikan insentif yang benar. Pemberian insentif yang tepat tentu membutuhkan dasar pertimbangan dan patokan yang dapat menentukan seberapa besar insentif yang diberikan. Jika tidak, sumber daya manusianya bukannya semakin bersemangat tetapi justru dapat merusak budaya kerja perusahaan. Pihak perusahaan dapat menentukan insentif sumber daya manusianya berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi hasil kerja sumber daya manusianya maka semakin besar pula insentif yang didapatkan begitu juga sebaliknya. Selain insentif, faktor lain yang berperan dalam peningkatan kinerja sumber daya manusia dan memberikan dampak terhadap kepuasan dalam bekerja yaitu faktor lingkungan kerja. Menurut Nitisemito (2006) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya

3 dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Kondisi yang baik merupakan peranan penting dalam membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pihak manajemen harus mampu mengelola lingkungan yang dibutuhkan sumber daya mansuianya agar tercipta lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif mampu mengangkat moral sumber daya manusianya sehingga tercipta sebuah kepuasan tersendiri dalam diri mereka. Kepuasan tersebut tentu mampu memberikan dampak positif kepada pekerjaan mereka diikuti dengan peningkatan produktivitas kerja. Kepuasan kerja sumber daya manusia juga menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menunjang kinerja sumber daya manusia. Apabila sumber daya manusianya merasa puas dalam bekerja, maka akan tercipta suasana kondusif, memiliki tanggung jawab yang sama, iklim komunikasi yang baik dan juga semangat kerja yang tinggi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal. Tetapi sebaliknya apabila sumber daya manusianya tidak merasa puas, maka akan tercipta suasana yang kaku, membosankan, dan semangat dalam bekerja menjadi lemah. Kepuasan kerja dalam pekerjaan dapat tercapai dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Moorse dalam Panggabean (2004) mengemukakan bahwa pada dasarnya, kepuasan kerja tergantung kepada apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya dan apa yang mereka peroleh. Orang yang paling banyak tidak merasa puas adalah mereka yang mempunyai keinginan yang paling banyak, namun mendapat yang sedikit, sedangkan yang paling merasa puas

4 adalah orang yang menginginkan banyak dan mendapatkannya. Robbins (2007) juga menyimpulkan bahwa ketika data kepuasan dan produktivitas kerja dikumpulkan pada suatu organisasi, ditemukan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak karyawan yang puas cenderung lebih efektif dari pada organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas. Jadi pada dasarnya kepuasan itu sendiri memberikan pengaruh yang besar karena mampu meningkatkan kinerja sumber daya manusianya. Kinerja sumber daya manusia merupakan tolok ukur keberhasilan suatu perusahaan Menurut Mangkunegara (2009) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan. Oleh karena itu, faktor pendorong seperti insentif dan lingkungan kerja perlu diberikan dengan tepat sasaran agar mampu memberi dorongan. Dorongan tersebut memberikan dampak yang besar untuk terciptanya kepuasan yang menyenangkan dalam bekerja sehingga kinerja yang dihasilkan juga baik. PT. Sarana Pariwara Semarang-Koran Pagi Wawasan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan khususnya percetakan surat kabar (koran harian) dan juga periklanan. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 17 Maret 1986, akan tetapi akhir-akhir ini mengalami penurunan kinerja. Hal ini dapat dilihat dengan pertumbuhan sumber daya manusia dan pendapatan koran dan iklan selama 3 tahun terakhir sebagai berikut :

5 Tabel 1.1 Data karyawan tahun 2013-2015 Tahun Karyawan Tetap Honorer Jumlah 2013 110 40 150 2014 100 38 138 2015 71 38 109 Sumber: PT. Sarana Pariwara Semarang-Koran Pagi Wawasan 2015 Dari tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa sumber daya manusia mengalami penurunan rata-rata per tahun sebesar 14,5%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama yaitu persaingan bisnis yang semakin ketat dibidang bisnis koran. Di Jawa Tengah ada beberapa koran yang menjadi saingan antara lain Suara Merdeka, Kompas, JawaPos, Tribun Jateng, Sindo, Solopos, Kedaulatan Rakyat. Kemudian penyebab yang kedua yaitu harga bahan baku terutama kertas dan tinta yang semakin mahal karena menggunakan kurs dollar sedangkan harga jual koran masih tetap. Kemudian penyebab yang ketiga yaitu turunnya kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari turunnya pendapatan perusahaan yang ditunjukkan pada tabel 1.2 Tabel 1.2 Data pendapatan tahun 2013-2015 TAHUN KORAN IKLAN JUMLAH 2013 Rp 1.415.610.000 Rp 3.303.090.000 Rp 4.718.700.000 2014 Rp 1.348.200.000 Rp 3.145.800.000 Rp 4.494.000.000 2015 Rp 1.284.000.000 Rp 2.996.000.000 Rp 4.280.000.000 Sumber: PT. Sarana Pariwara Semarang-Koran Pagi Wawasan 2015

6 Dari tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa selama 3 tahun terakhir ini pendapatan perusahaan mengalami penurunan sebesar 5%. Dengan adanya penurunan pendapatan ini maka perusahaan tidak dapat memenuhi sebagian kewajiban perusahaan khususnya diluar gaji pokok seperti insentif, tunjangan kesehatan, THR, uang transport, uang makan. Selain dari insentif, penurunan pendapatan perusahaan ini juga mempengaruhi lingkungan kerjanya. Lingkungan kerja menjadi kurang nyaman karena adanya pembatasan dalam penggunaan fasilitas yang diberikan perusahaan kepada sumber daya manusianya. Berdasarkan kondisi diatas, dapat diketahui bahwa telah muncul beberapa masalah seperti insentif yang tidak sesuai dengan keinginan sumber daya manusianya, kemudian masalah lingkungan kerja yang kurang nyaman dikarenakan adanya pembatasan dalam penggunaan fasilitas yang diberikan perusahaan sehingga berdampak pada rasa ketidak puasan dalam bekerja dan menurunnya kinerja sumber daya manusianya. Berdasarkan berbagai kajian fenomena yang telah diuraikan di atas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara insentif, lingkungan kerja dan kepuasan dengan judul penelitian Model Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Berbasis Insentif dan Lingkungan Kerja Melalui Kepuasan Kerja 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka muncul sebuah rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana meningkatkan kinerja sumber daya manusia dengan question research sebagai berikut :

7 1. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja? 2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja? 3. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja sumber daya manusia? 4. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia? 5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia? 6. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja sumber daya manusia melalui kepuasan kerja? 7. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia melalui kepuasan kerja? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain : 1. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. 3. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh insentif terhadap kinerja sumber daya manusia. 4. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia.

8 5. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia. 6. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh insentif terhadap kinerja sumber daya manusia melalui kepuasan kerja 7. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja sumber daya manusia melalui kepuasan kerja. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia yang akan datang khususnya tentang pengaruh peningkatan kinerja sumber daya manusia kerja berbasis pemberian insentif dan lingkungan kerja melalui kepuasan kerja. 1.4.2 Manfaat Praktis Sebagai bahan koreksi dalam pengambilan keputusan dan evaluasi bagi peerusahaan khususnya untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia.