Suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap/ adsorben).
Contoh Adsorben alami dan buatan Adsorben alami : Zeolit alami Abu sekam Bentonite (abu vulkanik) Adsorben buatan : Zeolit buatan MCM 41 SBE
Perbedaan Fisika Perbedaan Kimia Reaksi yang terjadi pada permukaan padat, molekulnya mengalami gaya tarik molekul yang lemah yaitu gaya Van der Waals Kurang spesifik, contohnya N 2 dapat teradsorpsi pada permukaan padat apapun dengan suhu yang rendah Perubahan entalpi lebih kecil daripada Adsorpsi kimia yaitu ±4 40 kj/mol. Bersifat reversible karena molekul dapat dilepas kembali Reaksi yang terjadi pada permukaan padat, molekulnya terikat oleh ikatan kimia yang kuat Sangat spesifik, contohnya N 2 hanya dapat teradsorpsi pada tekanan dan temperatur tertentu Perubahan entalpi lebih besar yaitu ±40 800 kj/mol Bersifat Irreversible
Adsorpsi
Faktor Faktor yang Mempengaruhi adsorpsi [3] Waktu kontak dan pengocokan Waktu kontak yang cukup diperlukan untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi. Jika fase cair yang berisi adsorben dalam keadaan diam, maka difusi adsorbat melalui permukaan adsorben akan lambat. Maka diperlukan pengocokan untuk mempercepat adsorpsi. Luas permukaan adsorben Luas permukaan adsorben sangat berpengaruh terutama untuk tersedianya tempat adsorpsi. Luas permukaan adsorben semakin besar maka semakin besar pula adsorpsi yang dilakukan. Luas permukaan ditentukan oleh besarnya ukuran dan besarnya pori pori adsorben. Semakin kecil ukuran adsorben maka luas permukaan akan semakin besar. Semakin besar pori pori adsorben maka semakin besar pula luas permukaan adsorben. Pori pori dapat diperbesar dengan aktivasi. Jenis adsorben Ada 2 jenis adsorben, adsorben alam dan adsprben buatan. Adsorben buatan biasanya lebih sering digunakan daripada adsorben alam, karena ukuran pori pori adsorben buatan dapat dikontrol sehingga daya adsorbsinya lebih baik. Tetapi harga adsorben buatan lebih mahal daripada adsorben alam. Ukuran molekul adsorbat Ukuran molekul adsorbat menentukan batas kemampuannya melewati ukuran pori adsorben. Kecepatan adsorpsi menurun seiring dengan kenaikan ukuran partikel.
Temperatur Pada adsorpsi biasanya terjadi secara eksotermis. Kecepatan adsorpsi akan naik pada temperatur yang lebih rendah dan akan turun pada temperatur lebih tinggi. Tetapi adsorpsi kimia,biasanya justru membutuhkan panas. Konsentrasi adsorbat Adsorpsi akan meningkat dengan kenaikan konsentrasi adsorbat. Adsorpsi akan tetap jika terjadi kesetimbangan antara konsentrasi adsorbat yang diserap dengan konsentrasi adsorben yang tersisa dalam larutan.
Kinetika adsorpsi menyatakan adanya proses penyerapan suatu zat oleh adsorben dalam fungsi waktu.
Kinetika Adsorpsi K = konstanta kecepatan adsorbsi Qe = konsentrasi yang terserap pada adsorben pada equilibrium Qt = konsentrasi yang terserap pada adsorben pada waktu t
X = 1 dq( t) dt k ( q q( t)) 1 e Pseudo first order digunakan pada reaksi adsorpsi fisika.
Pseudo Second Order [4] X = 2 dq( t) dt k ( q q( t)) 2 e 2 Pseudo Second Order digunakan pada reaksi adsorpsi kimia.
Daftar Pustaka Laporan Adsorpsi Karbon Aktif Acc. 2012. [cited: 8 September 2012]; available from : http://www.scribd.com/doc/69063179 Adsorpsi. 2012. [ cited: 8 September 2012]; available from : http://www.slideshare.net/evamuslimahfarmasi Lilik Rohmawati. Studi Kinetika Adsorpsi Merkuri (II) Pada Biomassa Daun Enceng Gondok (Eichhornia crassipes). Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang, 2008. Plazinski, W., Rudzinski, W., Plazinska, A;2009; Theoretical models of sorption kinetics including a surface reaction mechanism:a review; Hal : 5 8; Elsevier B.V