BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB 2 LANDASAN TEORI

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

BAB 2 LANDASAN TEORI

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI PENUNJANG

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 2 (2014), pp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI MENENTUKAN WAKTU MEMASAK BUAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya mengenai Pariwisata di Yogyakarta, obyek wisata, penelitianpenelitian

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

NURAIDA, IRYANTO, DJAKARIA SEBAYANG

MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

STUDY TENTANG APLIKASI FUZZY LOGIC MAMDANI DALAM PENENTUAN PRESTASI BELAJAR SISWA (STUDY KASUS: SMP PEMBANGUNAN NASIONAL PAGAR MERBAU)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

LOGIKA FUZZY. Dr. Ade Gafar Abdullah JPTE-UPI

DENIA FADILA RUSMAN

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

BAB 2 LANDASAN TEORI

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE TSUKAMOTO PADA PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS DI TOKO KENCANA KEDIRI)

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

SISTEM INFERENSI FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

Himpunan Tegas (Crisp)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

Mengukur Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 5 referensi dan 1 referensi dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

dan kesatuan nyata yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. [JOG99]

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMU DENGAN LOGIKA FUZZY

Analisa Tingkat Kebisingan di DKI Jakarta dengan Fuzzy Logic Menggunakan Aplikasi MATLAB

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN LOGIKA FUZZY

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Perancangan Aplikasi Rekomendasi Pemilihan Lokasi Rumah dengan Memanfaatkan Fuzzy Database Metode Tahani

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC DALAM MENENTUKAN PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PAGARALAM)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUNDIAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE TSUKAMOTO, METODE MAMDANI DAN METODE SUGENO UNTUK MENENTUKAN PRODUKSI DUPA (Studi Kasus : CV. Dewi Bulan)

Bab 2 LANDASAN TEORI

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 2 LANDASAN TEORI. Himpunan fuzzy adalah bentuk umum himpunan biasa yang memiliki tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 22). Dengan mengaplikasikan logika fuzzy ke dalam sistem informasi dan rekayasa proses akan menghasilkan aplikasi seperti sistem kontrol, alat-alat rumah tangga, dan sistem pengambil keputusan. Logika fuzzy merupakan suatu logika yang memiliki nilai kesamaran antara benar atau salah. Dalam logika fuzzy suatu nilai bisa bernilai benar atau salah secara bersamaan. Namun berapa besar kebenaran dan kesalahan sesuatu yang dibicarakan tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Derajat keanggotaan logika fuzzy yaitu dalam rentang hingga. Berbeda dengan logika klasik yang hanya memiliki dua nilai yaitu atau. Logika fuzzy digunakan untuk menterjemahkan suatu besaran yang diekspresikan dengan bahasa, seperti jarak dari rumah ke sekolah yang diekspresikan dengan dekat, agak dekat, jauh, dan sangat jauh. Dengan logika fuzzy akan ditunjukkan sejauh mana suatu nilai itu benar dan sejauh mana suatu nilai itu salah. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam ruang output (Kusumadewi dan Purnomo, 24:). Konsep logika fuzzy dapat dengan mudah ditemukan pada perilaku manusia dikesehariannya, 5

6 misalnya: Dalam suatu perusahaan, kepala bagian produksi melaporkan kepada atasannya bahwa produksi bulan ini rendah (seberapa rendah produksi tersebut?). Pertanyaan di atas tidak dapat dijawab dengan pasti, beberapa contoh kasus di atas bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep logika fuzzy. 2.2. Himpunan Fuzzy Pada himpunan tegas, nilai keanggotaan dalam suatu himpunan A memiliki 2 kemungkinan, yaitu atau. Nilai keanggotaan (nol) berarti bukan anggota himpunan A dan nilai keanggotaan (satu) berarti anggota himpunan A. Contoh himpunan tegas : himpunan A = {huruf vokal}, huruf a merupakan anggota himpunan A berarti a memiliki nilai keanggotaan sedangkan huruf b bukan merupakan anggota himpunan A berarti b memiliki nilai keanggotaan. Berbeda dengan himpunan tegas yang hanya memiliki nilai keanggotaan atau, himpunan fuzzy memiliki nilai keanggotaan yang terletak antara dan. Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Contoh himpunan fuzzy: Himpunan B = {himpunan warna merah}, hanya dengan menyebutkan himpunan warna merah itu menimbulkan ketidakjelasan, karena dalam logika fuzzy warna merah memiliki nilai keanggotaan yang berbeda (tidak hanya bernilai ) sedangkan himpunan tegas warna merah hanya memiliki nilai keanggotaan.

7 Himpunan fuzzy terdiri dari 2 atribut, yaitu: a. Linguistik Linguistik adalah penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan tertentu dengan menggunakan bahasa alami. Contoh : rendah, sedang dan tinggi b. Numerik Numerik adalah suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel. Contoh: 45,25,5 dan sebagainya. 2.3. Fungsi Keangotaan Menurut Sri Kusumadewi dan Hari Purnomo (24:8), fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data kedalam nilai keanggotaanya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara dan. Salah satu cara untuk mendapatkan nilai kanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan. a. Representasi Linear Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear, yaitu (kusumadewi dan Purnomo, 24:9) :

8. Representasi linear naik Pada representasi linear naik, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [] bergerak naik menuju domain yang memiliki nilai derajat keanggotaan lebih tinggi. a Gambar 2. Representasi Linear Naik b Fungsi keangotaan: 2. Representasi linear turun Pada representasi linear turun, penurunan himpunan pada nilai yang memiliki derajat keanggotaan satu [] bergerak turun menuju domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah. μ[x] a Gambar 2.2 Representasi Linear Turun b

9 Fungsi keanggotaan: b. Representasi Kurva Segitiga linear turun. Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara linear naik dan μ[x] a b c Gambar 2.3 Representasi Kurva Segitiga Fungsi keanggotaan: c. Representasi Kurva Bentuk Bahu Kurva bentuk bahu pada dasarnya merupakan gabungan antara representasi linear naik, linear turun di sisi kanan dan kiri, serta representasi kurva segitiga yang terletak di tengahnya.

μ[x] Bahu Kiri Pertengahan Bahu Kanan a b c Gambar 2.4 Representasi Kurva Bentuk Bahu Fungsi keanggotaan: Untuk bahu kiri: Untuk pertengahan: Untuk bahu kanan: 2.4. Operator Himpunan Fuzzy Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam suatu semesta pembicaraan. Apabila terdapat dua himpunan fuzzy A, B pada semesta X maka untuk menentukan nilai keanggotaan antar elemen tertentu dalam semesta X mengikuti teori fungsi himpunan pada umumnya, yaitu dengan menggunakan operasi gabungan (union), irisan (intersection), dan komplemen. Operasi tersebut didefinisikan secara khusus untuk mengkombinasi dan

memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keangggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan sering dikenal dengan α-predikat. Ada 3 operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh yaitu: a. Operator OR Operator ini berhubungan dengan operasi gabungan. α-predikat sebagai hasil dari operasi dengan menggunakan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keaanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan yang bersangkutan. b. Operator AND Operator ini berhubungan dengan operasi irisan. α-predikat sebagai hasil dari operasi dengan menggunakan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan yang bersangkutan. c. Operator NOT Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen, α-predikat sebagai hasil dari operasi dengan menggunakan operator NOT diperoleh dengan menggunakan rumus: 2.5. Fungsi Implikasi Tiap-tiap aturan (rule) pada himpunan fuzzy ada hubungannya dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah:

2 IF x adalah A THEN y adalah B Dengan x dan y adalah skalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy. Aturan ini dapat dipearluas dengan menggunakan operator fuzzy, seperti: Dengan ο adalah suatu operator fuzzy. Secara umum fungsi implikasi Min (minimum) merupakan salah satu fungsi implikasi yang dapat digunakan. Cara yang digunakan dalam fungsi min adalah memotong output himpunan fuzzy. 2.6. Penegasan (Defuzzifikasi) untuk Skalar Defuzzifikasi yaitu suatu proses yang mengubah proses-proses sebelumnya dari himpunan fuzzy menjadi suatu nilai tunggal. Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan tersebut. Ada beberapa metode defuzzifikasi yang dapat digunakan, namun disini hanya akan dijelaskan salah satunya yaitu metode mean of maximum. Metode mean of maximum sering disebut juga middle of maxima. Pada metode ini nilai keanggotaan tertinggi tidak hanya satu titik, oleh sebab itu untuk menentukan nilai akhir dari output adalah dengan mengambil rata-rata domain dari nilai keanggotaan tertinggi (lihat gambar 2.5). Secara umum dirumuskan: Dengan: a dan b merupakan domain dari nilai keanggotaan tertinggi.

3 μ[z] Gambar 2.5 Metode Mean of Maximum a z * b z