BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Wujud nyata ini dapat dijadikan media mengenal lebih jauh mengenai kehidupan masyarakat dan memahami lebih mendalam mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Pada periode KKN PPM Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 dilaksanakan di Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali yang memiliki berbagai problematika yang masih memerlukan pendampingan dalam upaya memecahkannya. Secara eksplisit permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Batumadeg yakni dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, kesehatan yang memerlukan upaya pemecahan yang bersifat komprehensif baik monodisipliner maupun interdisipliner. Kondisi yang ada saat ini di Desa Batumadeg sangat dipengaruhi oleh kondisi desa yang berada cukup jauh dengan pusat Kecamatan Nusa Penida. Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi jalan yang rusak sehingga menyulitkan warga beraktifitas baik untuk mengakses fasilitas kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya yang sampai saat ini masih terpusat di pusat ibukota Kecamatan Nusa Penida. Secara administratif Desa Batumadeg terdiri dari enam dusun yakni Dusun Penutuk, Dusun Batumadeg Kaja, Dusun Saren I, Dusun Saren II, Dusun Batumadeg Kelod, Dusun Pangkung Gede. Tiga dari enam dusun yang ada yakni dusun Saren I, Saren II, dan Pangkung Gede berlokasi cukup jauh dengan pusat Desa Batumadeg yang berada di banjar Batumadeg Kaja. Dilihat dari data kependudukan, Desa Batumadeg terdiri dari 535 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 2580 Jiwa, dengan proporsi 1278 laki-laki dan 1302 perempuan. Dimana mata pencaharian warga di Desa Batumadeg berada pada sektor pertanian/perkebunan, peternakan, PNS, Pedagang, pelaku pariwisata, dan lainnya. Namun rata-rata masyarakat Desa Batumadeg bekerja sampingan sebagai peternak walaupun penghasilan utamanya diluar sektor 1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016
tersebut. Melihat jumlah penduduk yang tergolong besar maka diperlukan suatu pemberdayaan masyarakat khususnya angkatan kerja agar memperoleh pekerjaan untuk memperbaiki taraf hidup, salah satu solusi yang bisa diambil yakni memaksimalkan promosi dan pengeloaan objek wisata yang ada dengan melibatkan warga. Ditinjau dari aspek topografi Desa Batumadeg tergolong bertopografi curam karena berada diantara perbukitan, tebing dan lautan yang berpotensi dikembangkan sebagai objek wisata. Luas wilayah Desa Batumadeg yakni seluas 1267,71 Hektar dengan kondisi tanah di Desa Batumadeg didominasi oleh batu kapur sehingga hanya komoditas pertanian tertentu yang bisa dikembangkan, salah satunya jagung, ketela pohon, ketela rambat, dan lainnya. Sektor peternakan yang bisa dikembangkan di Desa Batumadeg yakni Sapi, Babi dan beberapa unggas seperti ayam. Walaupun dengan kondisi yang terbatas namun Desa Batumadeg termasuk desa yang sudah mulai berkembang di wilayah Kecamatan Nusa Penida, dibuktikan dengan dirintisnya BUMDes untuk mempermudah akses warga memperoleh keperluan rumah tangga. Identifikasi permasalahan dalam bidang fisik yakni berkaitan dengan pariwisata yang ada di Desa Batumadeg, seperti masih kurangnya infrastruktur yang mendukung operasional dari objek wisata tersebut. Tempat wisata yang dijadikan fokus untuk sarana fisik ini adalah tempat wisata tembeling, dilihat dari lokasinya tempat ini masih termasuk bahaya untuk dikunjungi. Hal ini disebabkan karena faktor jalan yang kecil, rusak dan tidak memiliki pagar pembatas, selain masalah tersebut tempat sampah dibagian yang paling ramai dan menjadi kunjungan utama yaitu pantainya masih tidak ada. Permasalahan fisik tidak hanya pada tempat pariwisatanya, namun pada penunjuk arah/peta menuju tempat tersebut. Sebagian besar wisatawan masih binggung terhadap letak tempat wisata Tembeling, selanjutnya masalah yang dihadapi Desa yaitu tidak adanya nama-nama jalan yang nantinya akan mendukung identitas Desa. Dari permasalahan-permasalahan tersebut muncul program-program seperti pengadaan bak tong sampah, penanaman bibit yang 2 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016
bisa menjadi pagar serta pembuatan nama jalan dan peta denah menuju tembeling. Identifikasi permasalahan dalam bidang sosial budaya yakni Kurangnya kemampuan linguistic anak-anak yang disebabkan kurangnya tenaga pengajar bahasa inggris di sekolah, dimana bahasa inggris pada dasarnya merupakan bahasa internasional yang wajib dipelajari semenjak tingkat sekolah dasar. Kurangnya pengetahuan dan skill remaja dalam mengolah data dan menggunakan computer khususnya dalam aplikasi Ms. Word. Kurang adanya pemahaman terhadap pengetahuan seks yang benar sehingga menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti hamil di luar nikah dan putus sekolah. Kurangnya pemahaman akan menabung untuk mempersiapkan masa depan dan keperluan darurat Identifikasi permasalahan dalam bidang peningkatan produksi yakni masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ternak dan penanganan pascapanen produk pertanian yang baik. Hal ini mendorong mahasiswa yang tergabung dalam bidang peningkatan produksi untuk merancang suatu kegiatan yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat disamping sebagai media pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi warga yang berprofesi sebagai petani dan peternak. Identifikasi permasalahan bidang kesehatan masyarakat yakni Kurangnya pengetahuan anak-anak mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu pengetahuan mengenai cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar, serta anak-anak usia sekolah yang rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang kurang baik. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa dari bidang Kesehatan Masyarakat merancang suatu kegiatan yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang ada. Dari kondisi tersebut Desa Batumadeg berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan dengan keunggulan komparatif dengan menggandeng dan memberdayakan masyarakat sekitar. Salah satu yang dapat dilakukan yakni dengan memperbaiki fasilitas objek wisata dan menggerakkan ekonomi warga dengan berjualan di sekitar objek wisata. 3 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016
1.2 Identifikasi Masalah 1.2.1 Identifikasi Permasalahan Kegiatan Interdislipiner 1. Kurangnya infrastruktur yang mendukung objek wisata di Desa Batumadeg salah satunya adalah Toilet. 2. Sebagian besar wisatawan tidak tahu akan potensi yang ada di Desa Batumadeg. 3. Masyarakat kurang aktif berkontribusi dalam pengembangan pariwisata yang ada di Desa Batumadeg. Tujuan Kegiatan Interdislipiner. 1. Untuk menambah infrastruktur yang terdapat di objek wisata yaitu Tembeling dalam mendukung operasional dari sarana prasarana tempat tersebut. 2. Untuk meningkatkan peran masyarakat sekitar dalam pengembangan pariwisata Desa Tembeling. 4 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016
Manfaat Kegiatan Interdisipliner 1. Mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan khususnya berkaitan dengan pengembangan pariwisata dan potensi yang ada di Desa Batumadeg. 2. Mengoptimalkan sarana prasarana dalam mendukung kinerja objek wisata khususnya Tembeling di Desa Batumadeg. 1.2.2 Identifikasi Permasalahan Kegiatan Bidang Fisik 1. Kurangnya infrastruktur berupa pengadaan tong sampah dibagian yang dapat menjadi potensi terhadap objek wisata Tembeling. 2. Tidak adanya penamaan jalan-jalan yang ada di Desa Batumadeg. 3. Kurangnya pemetaan objek wisata menuju tembeling. 4. Jalan objek wisata tembeling tidak memiliki pagar pembatas dan tanamantanaman di sekitar pinggir tebing sehingga masih belum aman. Tujuan Kegiatan Bidang Fisik 1. Memberikan bibit tanaman di bagian pinggir akses menuju tembeling agar nantinya dapat menjadi pagar pembatas pada jalan objek wisata tembeling. 2. Menambah identitas Desa dengan memberikan nama-nama pada jalan yang ada di Desa Batumadeg. 3. Menambah peta untuk menuju objek wisata tembeling. 4. Menambah pengadaan tong sampah pada bagian yang belum berisi tempat sampah. Manfaat Kegiatan Bidang Fisik 1. Agar memberikan menambah vegetasi yang ada di sekitar jalur menuju objek wisata tembeling sehingga wisatawan untuk kedepan nya dapat merasa lebih aman 2. Agar warga Desa maupun luar Desa tidak sulit untuk mencari alamat rumah serta mencari jalan. 3. Agar wisatawan yang berkunjung tidak bingung mencari objek wisata tembeling. 4. Untuk melengkapi infrastruktur yang ada di objek Wisata Tembeling 1.2.3 Identifikasi Permasalahan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai nutrisi pakan ternak yang baik. 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara penanganan dan penyimpanan produk pangan (jagung dengan baik). 5 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016
3. Kurangnya motivasi bagi petani agar mau memasarkan produk hasil pertaniannya yang tidak habis dikonsumsi agar dapat berdaya guna. Tujuan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Meningkatkan pemahaman peternak di Desa Batumadeg akan pentingnya nutrisi dan penyakit ternak. 2. Meningkatkan pemahaman kepada petani jagung di Desa Batumadeg akan pentingnya penanganan pascapanen yang baik. Manfaat Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai nutrisi dan penyakit ternak yang berdampak pada produktifitas yang dicapai. 2. Memperoleh pengetahuan mengenai penanganan pascapanen (off farm) yang baik sehingga losses dapat ditekan serendah mungkin agar ketahanan pangan masyarakat meningkat. 3. Sebagai media edukasi dan transfer pengetahuan dari mahasiswa kepada masyarakat terkait. 1.2.4 Identifikasi Permasalahan Kegiatan Bidang Sosial Budaya 1. Kurangnya kemampuan linguistic anak-anak yang disebabkan kurangnya tenaga pengajar bahasa inggris di sekolah, dimana bahasa inggris pada dasarnya merupakan bahasa internasional yang wajib dipelajari semenjak tingkat sekolah dasar. 2. Kurangnya pengetahuan dan skill remaja dalam mengolah data dan menggunakan computer khususnya dalam aplikasi Ms. Word 3. Kurang adanya pemahaman terhadap pengetahuan seks yang benar sehingga menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti hamil di luar nikah dan putus sekolah. 4. Kurangnya pemahaman akan menabung untuk mempersiapkan masa depan dan keperluan darurat Tujuan Kegiatan Bidang Sosial Budaya 1. Mengarahkan pikiran anak-anak untuk membatasi diri terhadap pergaulan bebas selama proses menuju keremajaan. 2. Menambah skill atau kemampuan anak-anak terutama dalam bidang linguistic 3. Anak-anak dapat menanam kebiasaan menabung sejak dini 6 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016
4. Anak-anak dapat mengikuti perkembangan teknologi khususnya dalam aplikasi komputer. Manfaat Kegiatan Bidang Sosial Budaya 1. Adanya perubahan sikap dan pandangan anak-anak selama proses menuju keremajaan terhadap fenomena sosial dan globalisasi yang berefek pada pergaulan bebas 2. Adanya kemajuan dalam pola berpikir anak-anak sebagai efek dari bertambahnya kemampuan mengolah teknologi maupun kemampuan berbicara. 3. Anak-anak sudah dapat menabung sesuai dengan kesadaran sendiri mengingat pentinngnya menabung untuk masa depannya. 1.2.5 Identifikasi Permasalahan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Kurangnya pengetahuan anak-anak mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu pengetahuan mengenai cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar. 2. Anak-anak usia sekolah yang rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang kurang baik. Tujuan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Meningkatkan pemahaman para siswa mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 2. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai upaya mencegah diri dari serangan penyakit serta meningkatkan daya tahan tubuh melalui kegiatan olahraga seperti senam. Manfaat Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai pola hidup sehat terutama bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar. 2. Memperoleh pengetahuan mengenai cara meningkatkan daya tahan tubuh dan melatih kemampuan motorik serta kelenturan tubuh anak-anak. 7 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 2016