BAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

BAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sarana informasi sejak abad ke-dua puluh

I. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN KASIR SWALAYAN DI KOTA GORONTALO. (Intan Blongkod, Rany Hiola, Ekawaty Prasetya)

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dekat sehingga menyebabkan kelelahan pada mata (astenopia) dan radiasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah Game Online. Menurut data statistik yang diperoleh dari Google Analytic

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan, dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5)

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja di setiap sektor kerja termasuk sektor kesehatan, dalam rangka menekan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

November sampai dengan tanggal 20 Desember tahun untuk membuat gambaran atau deskritif tentang suatu keadaan suatu objektif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Hiburan, (Semarang: EFFHAR, 1987), hlm.5. 1 Forrest M. MIM, III dan Marc Stern, Komputer untuk Bisnis,

Analisis Faktor Individu dan Lingkungan terhadap Keluhan Syndrome pada Karyawan Bagian Central Control Room PT. X Jepara

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat gangguan

BAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

HUBUNGAN ANTARA POSISI DUDUK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN CVS (COMPUTER VISION SYNDROME)

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita simpulkan bahwasanya kesehatan masyarakat sangat berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk. memasyarakat dikalangan anak-anak. Hal ini mungkin menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Guangzhou, China, dengan pasar ekspor terbesar ke Amerika dan sebagian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO

Keluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia. Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer

1 Universitas Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI PT. DUTA ASTAKONA GIRINDA TAHUN 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Gambaran umum Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA LAYOUT EDITOR DI CV. X TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja secara otomatis, terintegrasi, dan terkoordinasi sehingga dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penempatan Posisi Ketinggian Monitor Diturunkan Dapat Mengurangi Keluhan Subjektif Para Pemakai Kaca Bifokal, Bagian I

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

Afrini Nurul Afifah. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

commit to user BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Intensitas Penerangan a. Pengertian Intensitas Penerangan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO INDIVIDU TERHADAP KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS)

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. efektif dalam arti perlunya kecermatan penggunaan daya, usaha, pikiran, dana dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak

Jurnal CARE, Vol. 2, No. 2, 2014

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

TEKNIK PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF MENGGUNAKAN TRIAL FRAME dan TRIAL LENS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160

KESEHATAN MATA DAN TELINGA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

BAB I PENDAHULUAN. sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas dan produktif. Dalam keselamatan dan kesehatan kerja terdapat

RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan

EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO INDIVIDUAL DAN KOMPUTER TERHADAP KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang

PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. besar (Priatna,1997 dalam Carissa, 2012). Bengkel pengelasan merupakan salah satu

BAB 1 : PENDAHULUAN. berbagai informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan,

HUBUNGAN TINGKAT PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN KEJADIAN MIOPIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN ANGKATAN VII STIKES CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

Pertemuan 03 ERGONOMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Disusun oleh : DIAN NOURMAYANTI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi masyarakat daerah dan sekitar perindustrian yang berkembang dalam

O P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1.1 Latar Belakang. Kecelakaan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA KELELAHAN MATA (ASSTENOPIA) PADA KARYAWAN PENGGUNA KOMPUTER PT.GRAPARI TELKOMSEL KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti terhadap retina sebagai akibat ketidaktepatan kontras (Suma mur, 2009). Menurut Pheansant (1991) dalam Nourmayanti (2009) kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama yang biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman. Mata merupakan salah satu organ tubuh yang amat vital bagi manusia untuk melihat. Eye floaters atau gangguan mata adalah endapan atau kondensasi (pengembunan) di dalam selai mata yang seperti kaca mata merupakan organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata pada suatu objek seperti pada layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah kuning, ungu, orange, akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain itu, pantulan cahaya dan penggunaan alat bantu seperti kacamata serta kontak lens, akan menambah beban mata. Era perkembangan teknologi di tempat kerja khususnya teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Umumnya 1

2 pekerjaan kantor diselesaikan dengan memanfaatkan komputer. Peran komputer yang sangat luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer menyebabkan para pekerja lebih banyak menghabiskan waktunya di depan komputer. Kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. Tetapi kadang dampak negatif penggunaan komputer sering tidak diperhatikan oleh pekerja. Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya. Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Komputer Vision Sindrome (CVS), dan Medan Elektromagnetik. Komputer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya (Yanuar, 2010). Penggunaan komputer yang menyebabkan mata menjadi lelah adalah penggunaan komputer dalam jangka waktu > 4 jam terus menerus tanpa adanya istirahat mata secara teratur, jarak pandang terhadap layar komputer yang terlalu dekat dan ukuran objek yang terlalu kecil sehingga mata bekerja keras umtuk memfokuskan dalam melihat. Hal ini juga disebutkan oleh wasisto ( 2005 ) yaitu Kelelahan mata dapat muncul segera setelah pemakaian komputer dalam jangka waktu lama atau lebih dari 4 jam. Ankrum (2010) mengatakan bahwa ketika mata digunakan untuk melihat dari jarak dekat, maka mata dipaksa secara berat untuk melakukan proses akomodasi dan konvergensi. Sedangkan untuk ukuran objek kerja yang kecil diperlukan kemampuan mata yang lebih untuk dapat melihat

3 dengan fokus, akibatnya ketegangan akomodasi konvergensi akan bertambah sehingga akan menimbulkan kelelahan visual (Pheasant, 2009). Berbagai gejala yang timbul pada pekerja komputer yang bekerja dalam waktu lama selain diakibatkan oleh jarak pandang, ukuran objek, juga diakibatkan karena mata seorang pekerja komputer berkedip lebih sedikit dibandingkan pekerja mata normal pekerja biasa sehingga menyebabkan mata menjadi kering dan terasa panas. American Optometric Association (AOA) pada tahun 2004 menyebutkan bahwa tak jarang pekerja kantor mengalami kelelahan mata akibat terlalu lama di depan komputer dan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan monitor komputer menyebabkan radiasi dan bisa mengganggu kesehatan mata. Radiasi komputer dapat menyebabkan kelelahan mata dan gangguan mata lainnya, dan masalah visual lainya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala dan sakit leher atau bahu. Selain itu, disebutkan pula bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang mengedipkan mata. Padahal kedipan mata sangat penting untuk mengurangi risiko mata kering. Semakin lama mata terbuka, semakin tinggi kemungkinan kornea mata mengalami dehidrasi, merasa panas dan sakit, atau seperti ada pasir di kelopak mata hingga terasa berat (Nourmayanti, 2009) Survei yang dilakukan oleh American Optometric Association (AOA) tahun 2003 membuktikan bahwa 61% masyarakat Amerika sangat serius dengan permasalahan mata akibat bekerja dengan komputer dalam waktu lama. AOA dan Federal Occupational Safety and Health Administration meyakini bahwa Komputer Vision Syndrome, di masa datang akan menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan. Keluhan CVS ternyata jauh lebih banyak dibandingkan dengan

4 keluhan Carpal Tunnel Syndrome (Sheedy, 2004). Di Indonesia kelelahan mata merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan karena adanya interaksi mata secara terus menerus dengan penggunaan komputer. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit X pada tahun 2004 didapatkan angka prevalensi kelelahan mata pada pekerja komputer sebesar 95,8% (Fauziah, 2004). Penggunaan komputer yang dilakukan secara lama akan membuat mata lelah dan kering karena mata terus digunakan untuk melihat layar monitor. Untuk mencegah hal tersebut kita perlu memperhatikan visual ergonomic dalam menggunakan komputer yaitu jarak pandang, ukuran objek dan lama waktu penggunaan komputer agar meminimalisir kelelahan mata dalam melakukan pekerjaannya. Dalam penelitian Dewi, dkk (2009) menunjukkan bahwa 73,3% dari 30 responden merasakan keluhan pada mata setelah menggunakan komputer pada waktu yang cukup lama setiap harinya. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh responden akibat kelelahan mata sebagian besar terjadi pada saat bekerja sebanyak 60,8% dan setelah bekerja sebanyak 40,2%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009. Dinas Kesehatan Kota Serang salah satu perangkat Daerah Kota Serang yang diresmikan pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang. Dinas Kesehatan Kota Serang memiliki tugas dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan dan dalam pelaksanaan tugasnya yang berfungsi dalam perumusan

5 kebijakan teknis di bidang kesehatan, pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum, pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang dinas di bidang kesehatan dan pengelolaan urusan ketatausahaan serta terus berupaya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam memberikan pelayanan khususnya di bidang kesehatan masyarakat, selain itu sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat mendukung aktivitas organisasi seluruh unit satuan kerja pada Dinas Kesehatan Kota Serang dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal dan professional untuk kepentingan dan kebutuhan pelayanan kesehatan publik, sehingga diharapkan memiliki produktifitas yang tinggi (Dinas Kesehatan Serang, 2007). Dalam melaksanakan tugasnya pegawai dinas kesehatan sering mengalami kelelahan pada mata akibat pekerjaan yang menggunakan komputer. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan dari 20 responden, 72,5 % responden atau 14 orang merasakan adanya keluhan pada saat bekerja menggunakan komputer. Keluhan akibat kelelahan mata yang paling banyak dirasakan adalah sakit kepala sebanyak 40%, penglihatan kabur sebanyak 20%, mata terasa gatal sebanyak 15%, dan mata terasa pedih sebanyak 25%. Melihat keadaan tersebut maka peneliti tertarik ingin mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan komputer terhadap kelelahan mata pada karyawan Dinas Kesehatan Kota Serang. B. Identifikasi Masalah Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelelahan pada mata saat

6 menggunakan komputer diantaranya faktor umur, jarak pandangan, ukuran objek, durasi, istirahat mata dan pencahayaan. Berikut beberapa penjelasan mengenai tiap-tiap faktor tersebut : Faktor umur, menyebutkan bahwa umur mempunyai pengaruh dalam timbulnya kelelahan mata / asthenopia. Dari hasil pengamatan dilaporkan bahwa kelelahan pada mata banyak ditemukan pada umur di atas 40 tahun. Hal ini dapat terjadi karena semakin bertambah usia maka daya kerja mata tersebut juga semakin lemah dan semakin cepat lelah. Faktor Kelainan Refraksi adalah keadaan bayangan tegas tidak dibentuk pada retina sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Secara umum, terjadi ketidakseimbangan sistem penglihatan pada mata. Menurut penelitian orang yang menderita kelainan refraksi lebih cepat mengalami kelelahan pada mata saat bekerja menggunakan komputer karena bila orang dengan kelainan refraksi tidak menggunakan kacamata, Apabila matanya minus sekaligus silindris, maka kemungkinan pertambahan jumlah minusnya lebih besar. Bila kacamatanya dipakai, mata akan lebih rileks dan fokusnya tidak terlalu kuat, sehingga otot-otot tersebut tidak bekerja terlalu keras untuk melihat layar komputer yang rata-rata hurufnya sangat kecil. Faktor jarak pandang mata terhadap monitor merupakan hal yang perlu mendapat perhatian karena turut menentukan kenyamanan pandang mata pekerja, terutama untuk melihat jarak dekat dalam waktu yang cukup lama sesuai tipikal kerja perkantoran. Menurut OSHA disebutkan bahwa jarak mata terhadap layar monitor saat pekerja bekerja menggunakan komputer sekurang-kurangnya adalah 20-40 inch atau 50-100 cm. Hal ini sesuai dengan alasan atau penyebab utama terjadinya kelelahan mata yaitu jarak mata yang terlalu dekat dengan monitor

7 Faktor Ukuran objek berkaitan dengan kemampuan penglihatan, semakin besar ukuran suatu objek kerja maka semakin rendah kemampuan mata yang diperlukan untuk melihat objek tersebut. Sedangkan untuk ukuran objek kerja yang kecil diperlukan kemampuan mata yang lebih untuk dapat melihat dengan fokus, akibatnya ketegangan akomodasi konvergensi akan bertambah sehingga akan menimbulkan kelelahan visual. Faktor berikutnya yaitu durasi, lamanya mata digunakan untuk melihat komputer juga menjadi salah satu faktor dalam mempercepat terjadinya gangguan atau kelelahan pada mata. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rey dan Meyer terhadap pengguna monitor di sebuah industry pembuat arloji di Swiss, bahwa ternyata ditemukan perbedaan yang signifikan mengenai keluhan ataupun gangguan pada mata antara pengguna monitor yang bekerja selama 6-9 jam per hari dengan mereka yang bekerja kurang dari 4 jam per hari (Oborne, 1995). Faktor berikutnya adalah istirahat mata, istirahat mata sangat mempengaruhi terhadap kondisi dan produktivitas kerja pada saat menggunakan komputer. Suma mur (2009) berpendapat bahwa istirahat yang pendek tetapi sering atau banyak adalah lebih baik daripada satu kali istirahat dengan durasi yang panjang. Karena sebenarnya pengaturan waktu istirahat yang tepat akan berpengaruh positif terhadap tingkat produktivitas pekerja. Faktor lain yang juga dapat menyebabkan kelelahan pada mata yaitu pencahayaan atau penerangan. Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seseorang tenaga kerja melihat pekerjaan dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang

8 nikmat dan menyenangkan pencahayaan/ penerangan ruangan yang tidak memadai dapat menyebabkan kelelahan pada mata, akan tetapi penerangan yang terlalu kuat juga dapat menimbulkan kesilauan. Dari semua faktor yang ada, agar penelitian lebih terarah peneliti memfokuskan penelitian pada pencahayaan yang dapat menyebabkan kelelahan pada mata. C. Pembatasan Masalah Agar dalam melakukan penelitian ini menjadi lebih terarah, maka perlu ditekankan bahwa yang menjadi subyek penelitian dalam penelitian ini adalah para petugas pengolah data di Dinas Kesehatan Kota Serang yang selalu menggunakan komputer dalam bekerja. Dalam penelitian ini juga yang menjadi variabel independent adalah penggunaan komputer karena di era pembangunan teknologi informasi sekarang, manusia pada umunya memanfaatkan komputer dalam menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari sehingga penggunaan komputer yang tidak ergonomis seperti jarak pandang, ukuran objek dan durasi mengakibatkan mata menjadi lelah. Untuk variabel dependent adalah kelelahan mata pada pegawai di kantor Dinas Kesehatan Kota Serang. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan Penggunaan komputer dan kelelahan mata pada pegawai dikantor Dinas Kesehatan Kota Serang?.

9 E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan Penggunaan komputer dan kelelahan mata Pada Petugas Pengolah data di Dinas Kesehatan Kota Serang. 2. Tujuan khusus a. Mengukur jarak pandang terhadap monitor, ukuran objek dan durasi dalam penggunaan komputer pada petugas pengolah data di Dinas Kesehatan Kota Serang. b. Mendapatkan gambaran kelelahan mata pada pengguna komputer dikantor Dinas Kesehatan Kota Serang. c. Menganalisis hubungan penggunaan komputer pada petugas pengolah data dengan kelelahan mata pada pegawai dkantor dinas kesehatan kota serang. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Fikes UIEU a. Menjadi sumber ilmu pengetahuan baru di bidang K3 dalam perkuliahan di Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan. b. Memberi tambahan bahan ajar dalam perkuliaahan di Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan khususnya peminatan K3I c. Menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan khususnya peminatan K3I d. Menambah masukan dalam kajian dalam penyusunan dan penelitian

10 2. Bagi Peneliti a. Manambah pengetahuan khususnya dalam pengetahuan di bidang K3I b. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh selama perkuliahan, khususnya dalam bidang K3I baik di masyarakat ataupun di tempat kerja c. Memperluas pengetahuan dan pengalaman Membuka wawasan tentang kondisi dunia kerja yang berhubungan dengan dunia konveksi serta permasalahannya 3. Bagi Lahan yang Diteliti a. Mengetahui standar penggunaan komputer yang seharusnya dan dapat mengaplikasikannya di tempat kerja tersebut b. Mengetahui tingkat kelelahan mata pada pegawai didinas kesehatan kota serang c. Memberikan pengetahuan agar lebih memahami kondisi kesehatan mata pada pegawai didinas kesehatan kota serang.