BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mendapatkan pekerjaan ( proyek ) pada sector jasa konstruksi hampir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

STRATEGI HARGA PENAWARAN PADA TENDER PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MEMPERHITUNGKAN FAKTOR RESIKO

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

ANALISIS STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA DENPASAR DENGAN MODEL FRIEDMAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik. sistem e-procurement (pengadaan secara elektronik) yang dikembangkan oleh

PENGANTAR E-PROCUREMENT

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

ANALISIS HARGA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA PROSES PELELANGAN UNTUK MENDAPATKAN NILAI EXPECTED PROFIT DAN MARK UP

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

1.1. Pejabat Pembuat Komitmen

PENGANTAR E-PROCUREMENT

BAB III LANDASAN TEORI. A. Strategi Penawaran. bergantung pada tujuan perusahaan diantaranya adalah memaksimumkan

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa. Mengapa harus KONSOLIDASI!!!!

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Petunjuk Pengoperasian SPSE Verifikator

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Lembaga Pengadaan barang dan jasa secara elektronik (LPSE) mulai

STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI. Abstrak

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengumpulan Data Lapangan. konstruksi yang mengikuti tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik

Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa. Mengapa harus KONSOLIDASI!!!!

NASKAH SEMINAR STRATEGI HARGA PENAWARAN UNTUK PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MODEL FRIEDMAN, ACKOFF & SASIENI

IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT (X 1 )

1. Pendahuluan PPK Memulai Aplikasi Akses ke dalam SPSE PPK untuk Menggunakan SPSE Menu Log Akses...

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

2 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Per

STUDI KASUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM STRATEGI PENAWARAN PT.BUMI KARSA MENGGUNAKAN MODEL FRIEDMAN. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Strategi Penawaran. disepakati bersama (Nugraha, 1985). Dalam melakukan penawaran, kontraktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGUMUMAN LELANG DAN PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor

Petunjuk Pengoperasian SPSE Auditor

PENGGUNAAN E-PROCUREMENT

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

Petunjuk Pengoperasian SPSE Admin Agency

STRATEGI HARGA PENAWARAN DENGAN MEMPERHITUNGKAN FAKTOR RESIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN PT.PP. LONSUM DI MUARA RUPIT PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi pengelolaan keuangan negara di Indonesia yang ditandai

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

TUGAS AKHIR METODE STRATEGI PENAWARAN PROYEK KONTRUKSI

Daftar Isi VERIFIKATOR

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA

Petunjuk Pengoperasian SPSE Panitia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab Kesimpulan dan Rekomendasi membahas mengenai kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGAJUAN USULAN BARANG/JASA E-KATALOG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 14 TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

APLIKASI SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

ANALISIS PENGADAAN BARANG DAN JASA KONSULTANSI ( Studi Kasus : Proyek Pemerintah ) Gatot Nursetyo. Abstrak

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221

POKJA ULP. Management Training SPSE Versi 4

POLISI NUNUKAN TETAPKAN LIMA TERSANGKA BARU KASUS KORUPSI BUKU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BERITA NEGARA. No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik

Petunjuk Pengoperasian SPSE Helpdesk

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lelang atau tender adalah penawaran pekerjaan kepada Kontraktor atau Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen penawaran. Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam suatu acara yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen tersebut merupakan penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah. Acara pembukaan penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang karena dalam acara inilah panitia pengadaan barang/jasa pemerintah membeberkan seluruh data-data yang terdapat dalam setiap dokumen penawaran kepada seluruh peserta lelang. Dengan mengetahui setiap informasi yang terdapat dalam dokumen penawaran peserta lainnya, maka secara tidak langsung para peserta lelang dapat mengawasi panitia pengadaan barang/jasa dalam melakukan proses evaluasi dokumen penawaran tersebut. Dengan demikian proses penentuan pemenang lelang menjadi terbuka dan bebas dari kecurangan. Karena itulah, meskipun tidak ada kewajiban untuk hadir dalam acara pembukaan penawaran, setiap peserta lelang selalu berusaha untuk hadir dalam acara tersebut. Tata cara pembukaan dokumen, siapa saja yang diperkanankan hadir, serta dokumen apa saja yang 1

2 harus dibuka pada acara tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden R.I nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pemasaran merupakan suatu fungsi yang meliputi sejumlah aktivitas dalam menukarkan jasa perusahaan konstruksi untuk keuntungan ekonomis. Menurut konsep pemasaran modern, fokus aktivitas tersebut adalah pelelangan, dan mengalir kembali kepada kontraktor yang kemudian dapat merencanakan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penawaran bersaing (competitive bidding) adalah jenis lain dari pricing dalam istilah pemasaran. Dalam penawaran bersaing, setiap penawar pada suatu kontrak tertentu harus menyerahkan semua dokumen penawaran yang masih dapat dipertanggungjawabkan (lowest, responsive, dan responsible) sebagai pertimbangan untuk memenangkan tender tersebut. Strategi penawaran (bidding strategy) bagi suatu perusahaan sangatlah bergantung pada tujuan perusahaan, di antaranya adalah memaksimumkan keuntungan (profit). Karakteristik kontrak dalam industry konstruksi ditandai oleh persaingan yang makin meningkat, batas keuntungan yang tidak tinggi (low profit margin), dan nilai resiko gagal yang tinggi. Perkiraan harga sebuah proyek adalah biaya hasil perhitungan yang dilakukan oleh seorang estimator berdasarkan dokumen lelang (gambar rencana dan spesifikasi). Dalam tahap ini harga yang diperoleh adalah harga biaya langsung (direct cost), sedangkan harga penawaran adalah biaya langsung ditambah sejumlah nilai nominal tertentu. Besarnya penambahan biaya tertentu tersebut disebut nilai markup, dengan maksud agar kontraktor memperoleh keuntungan dan menutupi biaya overhead perusahaan. Mark-up adalah selisih antara harga penawaran dengan

3 Rencana Anggaran Biaya pekerjaan (biaya langsung ditambah dengan biaya tak langsung). Permasalahan utama kontraktor dalam mengajukan penawaran adalah menetapkankan harga penawaran tidak dapat diajukan terlalu tinggi dengan harapan untuk mendapatkan profit yang besar, sebaliknya tidak dapat mengajukan harga terlalu rendah dengan harapan peluang mendapatkan proyek semakin besar. Dua kondisi yang berlawanan ini berlangsung dalam waktu yang sama, sehingga akan sangat menyulitkan kontraktor untuk menentukan harga penawaran yang tepat (terbaik). Dalam penawaran pelelangan proyek, segala sesuatunya harus nampak jelas dan rasional, sehingga hal ini sangat penting dalam menentukan strategi penawaran yang tepat. Masalah masalah yang akan timbul diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Persaingan kontraktor semakin meningkat dalam memenangkan kontrak atas pekerjaan melalui penawaran bersaing. 2. Penambahan mark-up yang terlalu besar atas biaya estimasi proyek akan mempersulit kontraktor untuk memenangkan proyek. 3. Penambahan mark-up yang terlalu rendah atas biaya estimasi proyek akan mempersulit kontraktor untuk mendapatkan keuntungan. Perkiraan nilai mark-up yang diimplementasikan dalam penawaran proyek-proyek konstruksi, dapat digunakan sebagai acuan dalam pengajuan harga penawaran. Menyediakan suatu alat bantu bagi kontraktor dalam menyusun strateginya menghadapi tender sistem penawaran bersaing, mengetahui kesempatan terbaik dalam mengikuti tender sistem penawaran bersaing

4 (mendapatkan kesempatan optimum untuk memenangkan proyek dan mendapatkan keuntungan). Berbagai metode pendekatan dapat digunakan untuk menentukan strategi penawaran, dengan tujuan agar kontraktor dapat membuat penawaran yang lebih akurat dan efektif terhadap suatu proyek. Dipahami dan diaplikasikannya salah satu metode pendekatan dalam pengajuan sebuah harga penawaran akan lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. Pasal 131 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa pemerintah bahwa K/L/D/I wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh paket-paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2011. Ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik mengacu pada Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 Tentang e-tendering, Peraturan Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik. Terhadap informasi, transaksi elektronik pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik mengacu pada Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. Pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik dapat dilakukan dengan e- Tendering atau e-purchasing: 1. E-Tendering merupakan tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa

5 yang terdaftar pada sistem pengadaan elektronik dengan cara menyampaikan satu kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan. 2. E-Purchasing merupakan tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik. Metode strategi penawaran selama ini belum banyak dibicarakan dan dibahas oleh pihak-pihak yang terlibat pada proyek konstruksi di Yogyakarta, padahal metode strategi penawaran merupakan kebutuhan kontraktor dalam menghadapi tender terbuka pada era globalisasi. Model-model tersebut kemudian diterapkan pada sejumlah tender konstruksi di Kota Yogyakarta yang berhasil diperoleh dari data penawaran melalui LPSE Kota Yogyakarta dari tahun anggaran 2009 s/d 2011. Hasil perhitungan kemudian diuji dengan dua data yang memang sengaja disisihkan untuk pengujian model tersebut. Tulisan ini akan menyajikan dua metode pendekatan strategi penawaran yaitu Expected Profit Method dan Friedman s Method. Yang diteliti adalah kontraktor-kontraktor yang berada di Daerah Yogyakarta, khususnya yang mengikuti lelang tender di LPSE Kotamadya Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas timbul suatu masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah cara yang paling tepat digunakan dalam menentukan penawaran? 2. Apakah strategi penawaran dengan pendekatan Expected Profit Method dan Friedman s Method dapat menjadi alternatif pilihan?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi tender proyek konstruksi di Kotamadya Yogyakarta menggunakan Expected Profit Method dan Friedman s Method, serta membandingkan kedua metode pendekatan mana yang dapat digunakan untuk menentukan penawaran yang lebih akurat dan efektif terhadap suatu proyek. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan IPTEK Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui strategi yang paling tepat dalam melakukan penawaran tender konstruksi. 2. Menunjang Pembangunan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan tender infrastruktur milik departemen-departemen dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 3. Pengembangan Industri Diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai masukan para kontraktor untuk mencari dan mempelajari model strategi penawaran yang paling sesuai.

7 E. Batasan Masalah Agar penelitian tidak terlalu luas, hingga menyimpang dari tujuan penelitian, maka Tugas Akhir ini dilaksanakan dengan batasan masalah sebagai berikut : 1. Data penawaran yang dikumpulkan adalah data pelelangan melalui LPSE yang dimulai sejak tahun 2009 s/d 2012 untuk daerah Kota Yogyakarta. 2. Data yang digunakan adalah data lelang melalui LPSE Kotamadya Yogyakarta, dimana proses pelelangannya sudah selesai/sudah berlalu dan dibatasi hanya pada pekerjaan konstruksi oleh ULP Kota Yogyakarta. 3. Tugas akhir ini hanya menggunakan 2 metode yaitu Expected Profit Method dan Friedman s Method dengan analisis perhitungan pada pesaing yang dikenal saja.