PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. Keuangan sekolah merupakan bagian yang amat penting karena. setiap kegiatan di sekolah memerlukan biaya. Dharmasraya (2009: 1)

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi bangsa yang harus diprioritaskan. Namun masih terdapat

BAB I PENDAHULUAN. instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TELAAH PUSTAKA

oleh: Hernawati Gaib*Asrin **Warni T. Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a.akuntabilitas Perencanaan program Dana Bantuan Operasional Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemerintah, salah satunya adalah terkait dengan manajemen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

PENGELOLAAN KEUANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN/SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku seseorang atau

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah suatu konsekuensi reformasi yang harus. dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan, maka akuntansi sering disebut sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan nama ( BOS ). Menurut Duha (2015:3) Program Bantuan

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah ditandai oleh pesatnya perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri

Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengelolaan keuangan sekolah merupakan suatu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengendalian intern merupakan salah satu alat bagi manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB IV ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH GRATIS DI SMP ISLAM AL-FATH TLOGOPAYUNG, PLANTUNGAN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten pohuwato yang di pimpin oleh Ibu Nany Mbuinga, yang beralamat di

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

2013, No

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembiayaan dalam Meningkatkan Eksitensi dan Daya Saing

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. wujud dari adanya tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

BAB II Tujuan Anggaran

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. langsung menunjang efektitvitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan RKS

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and


BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dep. Agama RI., Al-quran dan terjemah, Jakarta: Dep. Agama RI, 2000, Hal.994.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis sekolah (MBS). (Depdiknas, 2006). Penguatan akses publik atas informasi manajemen anggaran sekolah

BAB III PEMBAHASAN. telah penulis lakukan di Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Oleh : Asna Patilima*Nina Lamatenggo**Warni T Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013 ABSTRAK Asna Patilima. 2013. Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan sekolah di SDN 2 Milangodaa Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengelolaan keuangan dan pembiayaan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan data yaitu menggunakan tehnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan bahwa (1). Perencanaan keuangan dan pembiayaan sekolah. dalam perencanaan keuangan sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme. penyusunan perencanaan anggaran yang ada di sekolah dapat melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah baik dalam merencanakan dan menyusun anggaran, melalui keputusan bersama dan perencanaan disesuai dengan kebutuhan sekolah serta mengacu pada juknis dan SPJ (2). Setiap pelaksanaan kegiatan yang di biayai oleh anggaran sekolah melakukan inventaris kegiatan pembiayaan baik itu penerimaan maupun pengeluaran dan disesuaikan dengan mekanisme dalam penyusunan anggaran pendidikan dan bukti pencatatan penerimaan dan pengeluaran tersebut terdokumentasi (3). Pengawasan keuangan dan pembiayaan dilakukan setiap akhir kegiatan baik melalui kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik setiap kegiatan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam proses pelaksanaanya serta mekanisme yang sesuai dengan juknis dan SPJ. (4). Evaluasi keuangan dan pembiayaan sekolah dengan melakukan laporan keuangan untuk menyampaikan pertanggung jawaban setiap akhir semester kepada orang tua, masyarakat dan stakeholder serta melakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan atau kekeliruan dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan dan pembiayaan di sekolah yang dilaksanakan pada setiap program yang dianggarkan dengan anggaran pembiayaan sekolah Untuk itu disarankan (1). Untuk kepala sekolah sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran pembiayaan pendidikan (2). Untuk seluruh warga sekolah sebagai bahan masukan terutama kepala sekolah, bendahara tentang substansi keterlibatan komite sekolah dari perencanaan samapai dengan evaluasi pemanfaatan anggaran pembiyaan pendidikan (3). Untuk komite sekolah merupakan sebuah badan independen yang mewakili masyarakat dalam pengelolaan sekolah secara transparansi (4). Untuk peneliti sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut Kata Kunci : Pengelolaan Keuangan, Pembiayaan

PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah memuat berbagai dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifatnya yang unik menunjukan bahwa sekolah memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh lembaga lain seperti terjadinya proses pembelajaran kepada siswa dan terselenggaranya pembudayan kehidupan kepada umat manusia. Konteks kehidupan organisasi terutama organisasi atau institusi pendidikan, keuangan memegang peranan yang sangat penting. Mencermati hal ini maka sangat dibutuhkan manajemen yang tepat sehingga segala aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan dapat terkoordinasi dengan baik. Pada institusi pendidikan pengelolaan keuangan merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder pendidikan yang ada dalam institusi pendidikan tersebut. Dalam hal ini pimpinan memegang peran signifikan sebagai pioner yang mempelopori aktivitas dan kegiatan pengelolaan keuangan. Kegiatan pengelolaan keuangan merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan pendidikan secara keseluruhan yang dilakukan pada setiap institusi pendidikan. Sebagai kegiatan yang sangat prinsipil, pengelolaan keuangan harus dikelola secara profesional dengan akuntabilitas yang tinggi. Dalam mengelola keuangan pihak institusi perlu memiliki prinsip pengelolaan dana yang transparansi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di samping itu perlu sikap jujur dari seluruh staf saling percaya dan saling bekerjasama dalam mengelola keuangan yang ada dalam institusi masing-masing. Mengacu pada dana yang tersedia, setiap institusi perlu membuat rencana pengeluaran keuangan yang merupakan penjabaran dari program kerja. Hal tersebut biasanya telah dituangkan dalam Rencana Anggaran Institusi. Depdiknas (2000:96) mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan rencana anggaran pada suatu institusi pendidikan yakni: a) menginventaris program kegiatan selama satu tahun mendatang, b) menyusun program/kegiatan tersebut berdasarkan jenis dan prioritas, c) menghitung volume, harga satuan dan kebutuhan dana untuk setiap komponen kegiatan, d) membuat kertas kerja dan lembaran kerja, menentukan sumber dana dan pembebanan anggaran serta menuangkan kedalam format acuan guna mempertahankan anggaran yang diajukan.

Menurut Supriadi (2010:3) Mengatakan biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikam, baik tujuantujuan yang bersifat kuantitatif, biaya pendidikan memiliki peran yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan tidak akan tercapai seperti apa yang diharapkan. Paradigma umum pembiayaan pendidikan menekankan pada penyelesaian biaya rendah untuk meningkatkan efisiensi internal dan efeisiensi ekstrenal sistem pendidikan pada jenjang sekolah yang berbeda. Keuangan dan pembiyaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal ini tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Menurut Mulyasa (2002:47) bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksanannya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah bersama komponen lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan harus dikelola sebaik-baiknya agar dana dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Menurut Supriadi (2010: 57) bahwa Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai penyelenggaraan pendidikannya dan sekaligus menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga para peserta didik. RAPBS terdiri atas rencana pendapatan dan rencana pengeluaran atau belanja sekolah. Dalam rencana pendapatan, terdapat komponen sumber dana yang berasal dari pemerintah, peserta didik maupun dari pembiayaan yayasan dan sumbangan masyarakat lainya baik dalam bentuk barang maupun uang. Sementara itu untuk pengeluaran terdapat komponen gaji guru, pegawai yang paling biasanya guru non PNS, pemeliharaan, pengadaan sarana dan prasarana seperti alat peraga kegiatan kokurikuler dan kegiatan ekstrakorikuler.

Dalam kaitannya dengan proses penyusunan anggaran menurut Liphan 1985 (dalam Mulyasa 2002: 174) mengungkapkan empat fase kegiatan dalam penyusunan anggaran pendidikan: (1) merencnakan anggaran yaitu kegiatan menidentifikasi tujuan menentukan prioritas, menjabarkan tujuan kedalam perencanaan anggaran, (2) mempersiapkan anggaran yaitu menyesuaikan kegiatan dengan mekanisme anggaran yang berlaku seperti invertarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang tersedia, (3) mengelolah pelaksanaan anggaran, (4) menilai pelaksanaan anggaran. Penyusunan anggaran memerlukan data yang akurat dan lengkap sehingga semua perencanaan kebutuhan untuk masa yang akan datang dapat diantisipasi dalam rencana anggaran pendidikan di sekolah: perkembangan peserta didik, inflasi, pengembangan program, dan perbaikan serta peningkatan pendekatan belajar mengajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 2 Milangodaa Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa secara geografis lokasi penelitian mudah dijangkau sehingga memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Penetapan lokasi penelitian juga didasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sedang berupaya untuk melaksanakan kebijakan pembiayaan pendidikan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian ingin lebih menekankan kepada pengungkapan makna dan proses yang terjadi dalam situasi sosial (Moleong, 2008:35). Digunakan pendekatanpendekatan kualitatif karena adanya kesesuaian antara karakteristik dan ciri-ciri yang cocok diantaranya: (1) instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri, (2) bersifat deskriptif, (3) kerja lapangan, (4) holistik. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Kasusnya adalah Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan di SDN 2 Milangodaa Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mengondow Selatan. Yin (dalam Arifin, 2006:57) dijelaskan bahwa jenis-jenis studi kasus dibagi menjadi tiga kategori yaitu; (1) studi kasus eksploratori, (2) studi kasus deskriptif; (3) studi kasus eksplanatoris, dengan metode deskriptif. Melalui pendekatan dan metode ini, peneliti mendeskripsikan data temuan penelitian dari informan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam bentuk uraian atau narasi. Untuk mendapatkan data penelitian, yang menjadi instrumen dalam

penelitian ini adalah peneliti sendiri. Penggunaan pendekatan kualitatif di dasarkan pada pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya segala kejadian dalam konteks sosial yang diarahkan untuk mengungkapkan pembinaan karir guru dalam promosi jabatan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan pembiayaan sekolah di SDN 2 Milangodaan Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menujukan secara umun sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme dan prosedur dalam pengelolaan keuangan selanjutnya berimplikasi dari adanya perencanaan menyusun anggaran pendidikan, pelaksanaan program anggaran pendidikan, melakukan pengawasan terhadap program anggaran pendidikan serta sumber-sumber pembiayaan pendidikan. Keberhasilan dari suatu sekolah tergantung kepada komponen-komponen dan manajemen kepala sekolah dalam mengelolah anggaran pendidikan. Komponen- komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam pencapaian tujuan lembaga sekolah yang berada di SDN 2 Milangodaa, artinya bahwa satu komponen-komponen tidak lebih penting dari komponen yang lainnya. Akan tetapi satu komponen memberikan dukungan bagi komponen yang lain sehingga dapat memberikan konstribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan pada umumnya dimana anggaran pendidikan salah satu komponen di dalam mengembangkan pendidikan. Pengelolaan keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Sumber keuangan dan pembiayaan secara garis besar bersumber dari subsidi pemerintah, bantuan orang tua siswa dan warga masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat. Tugas kepala sekolah selaku manajer keuangan terdiri atas tiga fase yaitu financial planning, implementation dan education. Perencanaan finansial yang disebut budgeting merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan. Implementation involves accounting (pelaksanaan anggaran) ialah kegiatan yang berdasarkan rencana yang setelah dibuat. Sejalan dengan hal di atas Depdiknas (1997:97) memandang perlu dilakukan pula serangkaian strategi pengelolaan anggaran sebagai berikut: (1) penggunaan

anggaran benar-benar disesuaikan dengan rencana anggaran yang telah dibuat. Setiap penyimpangan dari rencana anggaran biasanya dipertanggungjawabkan secara transparan dan rasional oleh pengelolah keuangan, (2) penggunaan dana anggaran dilakukan seefisien mungkin dan menghindari secara maksimal kerugaian atas pembelian sesuatu barang yang tidak dibutuhkan, (3) pengelolah keuangan berusaha menhindari kesan bahwa seolah-olah menghabiskan anggaran, (4) pengeluaran dana keuangan dilakukan oleh petugas yang berwewenang yakni bendahara Pengelolaan keuangan merupakan kegiatan yang sangat prinsip terutama dalam institusi pendidikan seperti sekolah. Mencermati hal tersebut maka sangat diperlukan pengelolaan yang baik, sehingga diharapkan memberi konstribusi bagi optimalnya pengelolaan kegiatan keuangan pada setiap bidang yang ada. Usaha untuk mengelolah keuangan sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah bersama seluruh personil yang ada. Dalam hal ini setiap personil organisasi wajib mengawasi sirkulasi keuangan sehingga aktivitas pengeluaran dan pemasukan keuangan terindikasi dengan baik. Modal utama yang harus dimiliki dalam kegiatan pengelolaan keuangan yaitu komitmen untuk bekerja dengan baik kejujuran dalam bekerja, serta keterbukaan atau transparansi terhadap sirkulasi keuangan yang ada. Hidayat dan Pramu (1998:66) menegaskan bahwa dalam hal pengelolaan keuangan, kemampuan yang diharapkan dari kepala sekolah adalah menyangkut kegiatan pengelolaan keuangan secara sah dan efisien, karena setiap perwujudan kerja sama melalui suatu organisasi/lembaga selalu mempunyai konsekuensi keuangan. Untuk mengelola keuangan yang baik maka setiap institusi perlu merujuk pada fungsi-fungsi pengelolaan, yaitu berupa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan serta evaluasi. Melalui pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan yang baik diawali kendali pimpinan yakni kepala sekolah maka diyakini dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan di sekolah. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan keuangan dan pembiyaan sekolah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan mekanisme. Penyusunan perencanaan anggaran yang ada di sekolah dapat

melibatkan seluruh personil yang ada di sekolah baik dalam merencanakan dan menyusun anggaran, melalui keputusan bersama dan perencanaan disesuai dengan kebutuhan sekolah serta mengacu pada juknis dan SPJ. 2. Pelaksanaan keuangan dan pembiayaan sekolah. Setiap pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh anggaran sekolah melakukan inventaris kegiatan pembiayaan baik itu penerimaan maupun pengeluaran dan disesuaikan dengan mekanisme dalam penyusunan anggaran pendidikan dan bukti pencatatan penerimaan dan pengeluaran tersebut terdokumentasi 3. Pengawasan keuangan dan pembiyaan sekolah dilakukan setiap akhir kegiatan baik melalui kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik setiap kegiatan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam proses pelaksanaanya serta mekanisme yang sesuai dengan juknis dan SPJ. Dalam pelaksanaan kegiatan setiap program yang dilaksanakan oleh sekolah terlebih dahulu membuat rencana kegiatan serta membuat suatu tim pelaksanaan program yang dapat bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan. 4. Evaluasi keuangan dan pembiyaan sekolah dilakukan dengan menyusun laporan keuangan untuk menyampaikan pertanggung jawaban setiap akhir semester kepada orang tua, masyarakat dan stakeholder serta melakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan atau kekeliruan dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan dan pembiayaan di sekolah yang dilaksanakan pada setiap program yang dianggarkan dengan anggaran pembiayaan sekolah Saran Berdasarkan simpulan di atas maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk kepala sekolah sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran pembiayaan pendidikan 2. Untuk seluruh warga sekolah sebagai bahan masukan terutama kepala sekolah, bendahara tentang substansi keterlibatan komite sekolah dari perencanaan samapai dengan evaluasi pemanfaatan anggaran pembiyaan pendidikan 3. Untuk komite sekolah merupakan sebuah badan independen yang mewakili masyarakat dalam pengelolaan sekolah secara transparansi 4. Untuk peneliti sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas 2000 Manajemen Sekolah Dasar. Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Dedi Supriadi, 2010 Satuan Biaya Pendidikan Penerbit PT Remaja Rosda Karya Bandung Moleong. Lexy 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja RosdaKarya Supriadi Dedi 2010 Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah PT Remaja Rosda Karya