PELATIHAN KELOMPOK GURU SANGGAR TARI DHARMO YUWONO 1

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam menari hal yang sangat menonjol adalah mengenai kemampuan penari tersebut dalam menguasai wiraga. Menurut Rosala, Dedi dkk (1999:7)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN THE READING PROCESS DALAM PEMBELAJARAN 1

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

Work Shop Tari Golek Menak Gaya Yogyakarta di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 2005.

BAB I PENDAHULUAN. Seni hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyertai perjalanan hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PELAKSANAAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN 1

BAB I PENDAHULUAN. suku, ras, agama dan kebudayaan. Kemajemukan yang lahir ini justru. para generasi penerus sebagai asset bangsa.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV KESIMPULAN. Di era yang kini semakin banyak seniman-seniman tari yang semakin kreatif

YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA. Theresiana Ani Larasati

PENERAPAN TEKNIK PELATIHAN AKTING STANISLAVSKI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

TOR (TERM OF REFERENCE) LOMBA OPERET GELORA AKSI

EKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY

HASIL KESEPAKATAN TEMU TEKNIS FESTIVAL TEATER KE-XX TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB III METODE PENELITIAN

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

SEMINAR NASIONAL PEMAKALAH PENDAMPING

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

2013 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TARI DI SANGGAR FAMILY SUKAJADI BANDUNG

Sinta Lativatul Vauziah, Sony Irianto, Pratik Hari Yuwono 2. PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

INSTRUMEN PENELITIAN Helda Rakhmasari Hadie, 2015

KETENTUAN PELAKSANAAN FESTIVAL TEATER TINGKAT SMP/MTs KE-VI SE-JAWA TIMUR BULAN BAHASA DAN SASTRA 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk

Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kental kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 2 )

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung

PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-3 YOGYAKARTA, DESEMBER 2016 PANDUAN KEGIATAN KE-1

1.1 Latar Belakang Masalah Pembendaharaan gerak dalam tari Bali merupakan salah satu unsur penting. Ditinjau berdasarkan sumber gerak yang digunakan,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA LINTAS ALAM GUGUSDEPAN UNIVERSITAS MULAWARMAN XXIII Samarinda,11-14 November 2016

LAMPIRAN II KEPMENPAN NO../2007. dengan bidang tugas

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. instrumen drumset. Hasil dari proses aplikasi tersebut, menciptakan tiga bentuk karya

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)

Tri Wibowo 2 UPTD Kecamatan Padamara ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Akan tetapi terkendala dari segi tata kelola pertunjukan di panggung, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan di dunia Internasional dan meningkatkan pengembanga

BAB I PENDAHULUAN. Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

Seleksi Siswa Berprestasi Seni

PERATURAN KHUSUS LOMBA TARI TRADISIONAL LIGA MEDIKA 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai di

SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas rumusan masalah

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto

PROGAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM. GGS (GEPENG GEPENG Syariah) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

RENCANA KEGIATAN DIES NATALIS SMA NEGERI 1 CIANJUR KE OKTOBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KUDA LUMPING TURONGGO TRI BUDOYO DI DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

Transkripsi:

PELATIHAN KELOMPOK GURU SANGGAR TARI DHARMO YUWONO 1 Okto Wijayanti 2 PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Pelatihan ini bertujuan untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknik gerak dasar tari (pakem) Bali akan tepat dan benar ketika diajarkan kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono dari generasi ke generasi. Metode pendekatan untuk mendukung realisasi program Pengabdian bagi Masyarakat dalam wujud Ipteks ini diwujudkan dalam sebuah bentuk pelatihan teknik gerak dasar (Pakem) Tari Bali yang diperuntukkan bagi guru sanggar tari Dharmo Yuwono yaitu dibatasi kuota maksimal 9 guru. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan November sampai Februari 2016 melibatkan dosen, guru, siswa, dan mahasiswa PGSD UMP. Materi pelatihan teknik gerak dasar (Pakem) tari Bali ini meliputi praktek teknik gerak dasar (pakem) Tari Bali yang meliputi teknik Agem (sikap badan), Tandang (irama), Tangkep (mimik muka). Penjabaran teknik Agem ditunjukkan dengan penjabaran sikap badan mulai dari kepala, leher, bahu, badan, tangan, dan kaki. Tandang dikaitan dengan gerak perpindahan harus sesuai dengan iramanya. Teknik gerak Tangkep dipraktekkan beberapa ekspresi tari Bali, selanjutnya praktek tari Bali dari awal sampai akhir gerakan dengan hitungan dan rasa kendang (Tandang), dengan mengambil salah satu materi tari dasar yaitu tari Pendet. Pose-pose atau sikap gerak Tari yang masih keliru kemudian dievaluasi dan dikoresi. Pelaksanaan kegiatan meliputi : pemaparan materi teknik dasar gerak (pakem) tari Bali, praktek, diskusi tanya jawab, evaluasi dan koreksi. Pada akhir pelaksanaan kegiatan pelatihan teknik gerak dasar tari (Bali), guru akan memperoleh dokumentasi CD sebagai media pembelajaran. Hasil dari kegiatan ini adalah Penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari yang baik dan benar sesuai dengan pakem tari Bali. Kata Kunci : Teknik Gerak Dasar (pakem), Tari Bali, dan Sanggar Tari Dharmo Yuwono. 1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016. 2 Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: wijayantiokto@yahoo.com 305

PENDAHULUAN Profesi Guru Tari baik di Sekolah Dasar maupun di Sanggar Tari harus memiliki kompetensi penguasaan tari baik secara konsep maupun secara skill ketrampilan yang memadai dengan disertai peningkatan keterampilan karena nantinya keterampilan itu harus ditransfer kepada siswa didiknya baik di Sekolah Dasar sebagai pendidikan formal maupun pendidikan non formal (kursus di sanggar tari). Sanggar Tari Dharmo Yuwono adalah salah satu sanggar di Kabupaten Banyumas yang berada di daerah Kaliputih, jl Supriyadi I/2 RT 001/01 Kecamatan Purwokerto Wetan, Purwokerto Timur. Tempat ini sebagai panti asuhan,juga digunakan oleh Ibu Kustiyah, ketua Sanggar tari Dharmo Yuwono sebagai tempat latihan tari yang diperuntukkan anak usia Sekolah Dasar. Tingkatan kelas tari dimulai dari tingkat Dasar, dan Terampil. Data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan ketua Sanggaryaitu kegiatan latihan rutin menari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono dilaksanakan setiap hari minggu sore. Jumlah siswa pada tahun 2015 ini berjumlah 185 orang. Keseluruhan pelatih tari di sanggar tari Dharmo Yuwono berjumlah 7 orang yang berasal dari Banyumas dengan latar belakang pendidikan lulusan SMKI Banyumas, dan STSI Surakarta. Materi kursus tari di Sanggar Dharmo Yuwono adalah materi tari tetap yang digunakan sebagai pembelajaran tari selama 3 tahun hingga menerima sertifikat 3 buah, melalui materi dasar, terampil dan mahir dengan materi tari Surakarta, Banyumas dan Bali. Eksistensi Sanggar tari Dharmo Yuwono di wilayah Banyumas sudah tidak diragukan lagu. Guru tari Sanggar Dharmo Yuwono telah banyak mengantarkan siswa-siswanya untuk menjuarai perlombaan tari baik tingkat daerah kabupaten Banyumas maupun tingkat Nasional. Kemampuan baik pemahaman konsep dan pengalaman tari terbatas pada materi Banyumasan, maka pelatih tari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono kurang menguasai teknik dasar (pakem) tari Bali. Hal ini diperkuat dengan wawancara dengan Ibu Kustiyah (pimpinan Sanggar) pada hari Senin, 6 Oktober 2015 di Sanggar Tari Dharmo Yuwono mengevaluasi kegiatan pembelajaran kursus tari menegaskan bahwa perlu adanya sebuah pelatihan teknik tari Bali untuk membenahi dan memberikan pencerahan, meningkatkan pemahaman, keterampilan serta pengalaman tari khususnya tari Bali pada guru Sanggar Tari Dharmo Yuwono. Mengingat tari Bali menjadi materi yang selalu diajarkan pada siswa Sanggar tari Dharmo Yuwono pada kelas tingkat terampil. Hasil pengamatan ketua tim pelaksana pada tahun lalu menjadi juri pada ujian akhir kenaikan tingkat pada kursus tari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono melihat hal tersebut sangat perlu menjadi perhatian khusus, karena dapat diamati bahwa masih terjadi kesalahan atau ketidakbenaran transfer ilmu pengetahuan, baik secara konsep maupun ketrerampilan gerak dasar tari Bali 306

oleh guru khususnya guru tari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono. Transfer keterampilan, konsep dasar ilmu pengetahuan yang tidak benar, akan menjadi fatal akibatnya bila tidak ada tindakan untuk memperbaikinya. Berdasarkan analisi situasi di atas, permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurang adanya pengetahuan, keterampilan maupun pengalamangurudalam mengajarkan gerak dasar tari (pakem) tari Bali khususnya tari Pendet sehingga transfer ilmu pengetahuan kepasa siswa menjadi salah. Kesalahan konsep sebuah ilmu khususnya ilmuhal ini apabila dibiarkan akan merusak kualitas sumber daya manusia itu sendiri, bahkan akan berakibat fatal yaitu perolehan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak benar ketika pengetahuan tari tersebut terus diajarkan melalui pembelajaran tari di sanggar dari generasi ke genarasi. Kesalahan penularan atau transfer konsep ilmu pengetahuan tari khususnya pakem tari Bali sebagai pembelajaran di kelas tidak hanya diterima oleh beberap anak, tapi diterima oleh ratusan anak bahkan ribuan siswa Sanggar Tari Dharmo Yuwono apabila dihitung dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun. Mengingat materi tari Bali selalu digunakan sebagai materi pokok pembelajaran tari, di samping tari Gaya Surakarta, Yogyakarta dan Banyumas. Program pengabdian ini dapat menjadi salah satu fasilitas sebagai usaha perbaikan konsep ilmu pengetahuan khususnya dasar gerak (pakem) tari Bali melalui pelatihan kelompok guru Sanggar Tari Dharmo Yuwono ini dapat tereliasasikan. METODE PENDEKATAN Metode pendekatan untuk mendukung realisasi program Pengabdian bagi Masyarakat dalam wujud Ipteks ini diwujudkan dalam sebuah bentuk pelatihan Gerak Dasar (Pakem) Tari Bali yang diperuntukkan bagi guru sanggar tari Dharmo Yuwono yaitu dibatasi kuota maksimal 9 guru. Kegiatan pelatihan ini melibatkan dosen, guru, siswa, mahasiswa PGSD UMP. Materi pelatihan gerak dasar (Pakem) tari Bali ini meliputi praktek teknik gerak dasar (pakem) tari Bali yang meliputi teknik Agem, Tandang, Tangkep. Selanjutnya praktek tari Bali dari awal sampai akhir gerakan dengan hitungan, dengan mengambil salah satu materi tari dasar yaitu tari Pendet. Pose-pose atau sikap gerak tari yang masih keliru kemudian dievaluasi dan dikoresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari kegiatan penerapan Ipteks ini adalah meningkatnya keterampilan, pemahaman dan kemampuan dalam penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali pada guru sanggar tari Dharmo Yuwono. Produk penerapan Ipteks adalah dokumentasi CD sebagai media pembelajaran guru dan siswa sanggar Tari Dharmo Yuwono. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 7 guru dan 10 siswa sanggar tari Dharmo Yuwono. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan yang terfokus pada guru dan siswa 307

sanggar Tari Dharmo Yuwono. Pelatihan ini bertujuan untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknik gerak dasar tari (pakem) Bali akan tepat dan benar ketika diajarkan kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono dengan baik. Pemahaman dan penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali oleh guru sanggar Tari Dharmo Yuwono diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya mengenai keterampilan dalam memebawakan repertoar tari Bali dengan teknik dasar gerak (pakem) yang baik dan benar. Pentingnya penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali adalah teknik dasar ini sebagai pondasi untuk belajar tari Bali pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Pelatihan ini bertujuan khusus untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknik gerak dasar tari (pakem) Bali akan tepat dan benar ketika diajarkan kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono dengan baik. Tujuan kegiatan pelatihan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali sebagai berikut : 1. Bagi guru sanggar tari Dharmo Yuwono memperoleh pengetahuan dan wawasan dan klarifikasi maupun perbaikan bentuk teknik gerak (pakem) tari Bali, sesuai pakem tari yang gunakan sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan sumber daya manusia baik guru maupun siswa sanggar tari Dharmo Yuwono. 2. Guru sanggar tari Dharmo Yuwono memperoleh keterampilan tehnik mengaplikasikan teknik dasar (pakem) tari Bali dengan baik dan benar. 3. Pihak sekolah akan memperoleh rekaman video teknik gerak dasar (pakem) tari Bali sebagai media pembelajaran tari yang dapat digunakan untuk pembelajaran di sanggar tari Dharmo Yuwono. Pelatihan teknik dasar (pakem) tari Bali yang dilaksanakan di Sanggar Tari Dharmo Yuwono, Kabupaten Banyumas ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan pemahaman yang rinci mengenai teknik dasar (pakem) tari Bali khususnya tari putri sehingga mampu memperbaiki, meluruskan kesalahan konsep pengetahuan, wawasan, keterampilan khususnya teknik tari Bali sehingga dapat diajarkan dengan benar kepasa siswa sanggar tari Dharmo Yuwono pada khususnya dan siswa di Sekolah Dasar pada umumnya. 2. Menfasilitasi guru di sanggar tari Dharmo Yuwono untuk untuk berapresiasi sehingga dapat memperoleh pengalaman dalam mengikuti kegiatan pelatihan. 308

Setelah terlaksananya pelatihan kelompok kerja guru sanggar tari Dharmo Yuwono mengenai teknik gerak dasar (pakem) tari Bali, maka dapat disampaikan hasil evaluasi kegiatan sebagai berikut : 1. Guru merasakan manfaat yang banyak dalam klarifikasi dan pelurusan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru yang pada awalnya belum memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik gerak dasar (pakem) tari Bali menjadi mengetahui di mana letak kesalahan yang dilakukan ketika mengajar pada siswa sanggar tari Dharmo Yuwono. 2. Guru memiliki pemahaman yang benar mengenai teknik gerak dasar (pakem) tari Bali. 3. Guru sudah memahami bagaimana bentuk teknik gerak dasar (pakem) tari Bali yang benar dan detail. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan dengan baik dan maksimal sehingga mampu memberikan kontribusi bagi kelangsungan ilmu pengetahuan dan keterampilan guru sanggar tari Dharmo Yuwono mengenai bagaimana bentuk teknik gerak dasar (pakem) tari Bali yang benar dan detail. PENUTUP Simpulan Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa : pelatihan bagi guru-guru sanggar tari Dharmo Yuwono sangat bemanfaat mengingat sebagian guru masih kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman serta penguasaann gerak dasar tari terutama teknik tari Bali. Kegiatan pengabdian ini diselenggarakan dengan baik sehingga dapat menfasilitasi dan membantu guru untuk meluruskan ilmu pengetahuan teknologi yang belum benar ketika akan ditransfer kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono Saran Beberapa saran dalam pelaksanaan pelatihan ini dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Agar pemahaman guru dan keterampilan guru terhadap teknik gerak dasar (pakem) tari Bali dapat dipertahankan bahkan meningkat maka perlu diselenggarakan pemantauan dan pengawasan melalui kegiatan pelatihan teknik tari Bali yang berkesinambungan sehingga teknik tersebut dapat diterapkan pada kemampuan memebawakan repertoar tari Bali jenis apapun, khususnya untk tari Bali putri. 2. Praktek teknik gerak dasar tari (pakem) tari Bali dalam bentuk latihan dan sharing bertukar keterampilan, wawasan, dan pengetahuan masih membutuhkan sarana, maupun bimbingan dan pendampilan secara teratur dan terus-menerus. 309

DAFTAR PUSTAKA Bandem, Made. 2004. Kaja dan Kelod Tarian Bali dalam Transisi. ISI Yogyakarta. Caturwati, Endang. 2008. Tradisi sebagai Tumpuan Kreatifitas Seni. Bandung: Sunan Ambu STSI Press. Delphie, Bandi. 2005. Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Dewan Ahli Yayasan Siswo Among Beksa. 1982. Kawruh Joget Mataram, Dewan Ahli YSAB. Yogyakarta. Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari : Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Malang : Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Martono, Hendro. 2008. Sekelumit Ruang Pentas (Tradisi dan Modern). Yogyakarta: Cipta Media. Nuryani, Wenti. 2004. Diktat Teknik Tari. Fakultas Bahasa dan Seni.Program Studi Pendidikan Seni Tari. Universitas Negeri Yogyakarta. Sachari, Agus. 2006. Estetika. ITB Press: Bandung. Soedarsono. 1972. Djawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional Di Indonesia. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. 310